Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tergoda Dekapan Sepupu

Tergoda Dekapan Sepupu

Shine Armani

5.0
Komentar
20
Penayangan
5
Bab

*Blurb* Lisa Anggraeni wanita muda yang berusia dua puluh delapan tahu, harus terjerat dengan rayuan sahabat suaminya. Lisa menikah dengan Riko- suaminya setelah dia lulus SMA, pernikahan keduanya baik-baik saja meskipun Lisa selalu mendapat perlakuan tidak baik dari ibunya sendiri. Karena, sering di sakiti dan di sepelekan. Akhirnya Riko dan Lisa memutuskan untuk indekost. Namun, siapa sangka kepindahan mereka justru menjadi petaka dan awal mula perselingkuhan Lisa dengan sahabat suaminya yang jauh lebih muda. Bastian- sahabat sekaligus saudara Riko yang sama-sama indekos dengan tempat yang berdekatan. Bastian mencoba merayu Lisa dan berselingkuh dengan wanita itu. Bagaimana kelanjutan kisah cinta Bastian dengan Lisa? Akankah keduanya bahagia? Lalu bagaimana dengan hubungan Riko dan Lisa?

Bab 1 Jamahan Dari Bastian

*Bab 1*

Lisa merebahkan tubuhnya setelah membersihkan tubuhnya.

Lisa merasa penat setelah berkutat menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Wanita itu hampir saja terlelap. Namun, dia terbangun ketika mendengar pintu kamarnya di ketuk.

Lisa tampak aneh, siapa yang mengetuk pintunya itu. Padahal semua penghuni kost sudah berangkat bekerja. Karena, semua penghuni kost di sana adalah teman-teman yang satu tempat kerja dengan Riko- suaminya.

"Siapa yang mengetuk pintu? Bukannya semua sudah berangkat bekerja?" Gumam Lisa dalam hati sambil bangkit dari ranjangnya.

Lisa lupa membenahi pakaiannya dan mengganti pakaian. Karena, pintu sudah diketuk dengan cukup kencang.

Lisa membuka pintu dan betapa terkejutnya dia melihat siapa yang sedang berada di hadapannya dengan mata yang tidak berkedip sedikitpun.

"Bastian?" ucap Lisa heran.

Bastian- sahabat, saudara sekaligus rekan kerja suami Lisa yang juga indekos di tempat yang sama.

Bastian meneguk salivanya berkali-kali dengan mata yang masih memandang Lisa seakan menelanjangi.

"Bastia! Kamu ngapain kesini? Nggak kerja?" Tanya Lisa sedikit meninggikan suaranya yang membuat lelaki itu membuyarkan lamunannya.

Bastian yang memang sengaja tidak bekerja. Karena, dia selalu memikirkan Lisa setelah beberapa hari yang lalu lelaki itu melihat tubuh molek wanita itu.

Bastian menggosok-gosok lehernya yang tidak gatal, dia memikirkan sesuatu bagaimana cara mencicipi tubuh wanita itu.

"Em, iya mbak. Aku lagi tidak enak badan. Apa Mbak lisa punya obat?" Bastian berusaha berbohong.

"Ada, tunggu sebentar mbak ambilkan dulu." Lisa menjawab sambil masuk kedalam. Namun, siapa sang Bastian juga ikut masuk dan mengunci pintu kamar tersebut.

Perlahan lelaki itu mendekati Lisa yang sedang memunggunginya sambil mencari obat, saat wanita itu menegakkan tubuhnya hendak berbalik , tiba-tiba saja ada tangan yang memeluknya pinggang rampingnya dari arah belakang.

Wanita itu menjerit kaget. Ingin membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang sudah memeluknya dengan agresif.

"Aw!" pekik Lisa dengan tubuh bergetar, keringat dingin mulai bercucuran.

Lisa tahu siapa yang memeluknya meskipun dia tidak bisa melihat ke arah belakang.

Wanita itu memberontak ingin melepaskan pelukan dari lelaki itu. Namun, tenaga dia tak sekuat itu. Justru lelaki itu semakin mempererat pelukannya.

" Lepaskan aku Bastian! tolong... tolong... !" Lisa menjerit ketakutan.

Lelaki itu membekap mulut wanita itu, dia menghirup aroma tubuh Lisa yang wangi. Karena, baru saja selesai mandi.

Air mata Lisa jatuh, wanita itu terisak. Dia berharap agar Riko suaminya datang menolong dia. Akan tetapi, harapannya sia- sia, lelaki itu tidak muncul juga.

Lisa berteriak minta tolong dengan kondisi mulut di bekap. Namun, itu semua sia-sia

Sedangkan lelaki yang diharapkan bisa menolongnya itu sedang tidak ada di sana. Karena, sedang bekerja.

Bastian mencium tengkuk Ratih, membuat wanita itu tersentak. Rasa geli dan jijik menyelimutinya. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga merasakan nikmat.

Bahkan lelaki itu menggigit- gigit kecil leher wanita itu, hati Lisa merintih harapan demi harapan agar ada orang yang menolongnya.

Tangan Bastian mulai menyusuri tubuh wanita yang sudah bersuami dan mempunyai anak, yang masih terbungkus oleh lingerie berwarna merah menyala.

Lisa berteriak, hatinya semakin merintih dan merutuki dirinya yang tidak mengganti pakaiannya dulu.

" Tolong! lepaskan Aku Bastian. Aku mohon." Lisa terisak, badannya sudah mulai lemas. Karena, sedari tadi dia memberontak.

Bastian terus meremas benda kenyal itu sambil mencumbu leher jenjang milik Lisa dengan penuh nafsu dan meninggalkan kissmark.

Lelaki itu membawa Lisa ke ranjang. Sesampainya di ranjang, wanita itu langsung di baringkan dengan sangat kasar.

Lisa pun berusaha bangun dan memberontak. Akan tetapi, Bastian langsung menghimpit dan mengungkung tubuh gadis itu.

Sehingga, Lisa tidak bisa berbuat apa-apa selain berontak di bawah tubuh kekar saudara suaminya itu.

Hati Lisa semakin sakit melihat siapa yang sudah tega melakukan hal keji itu kepadanya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tubuhnya justru menginginkan sentuhan itu.

Bastian menyambar bibir seksi Lisa dengan kasar, melumatnya, dan menggigit bagian bibir bawah istri sahabatnya itu.

Dengan keadaan mulut yg terus melumat bibir Lisa, tangan Bastian berusaha membuka tali lingerie yang dikenakan oleh wanita itu. Sehingga, tubuh Lisa yang mulus dan wangi sehabis mandi pun terpampang dengan jelas di bawah tubuh lelaki itu.

Karena, telah berhasil membuka tali lingerie yang Lisa kenakan, Bastian pun tidak sabar untuk mencicipi gunung kembar yang masih tertutup oleh kacamata berenda berwarna merah menyala itu.

Bastian melepaskan pagutannya di bibir Lisa dan beralih ke bukit sintal nan padat di dada wanita cantik itu.

Setelah bibirnya yang sudah terasa kebas akibat dihisap dan digigit dan bebas dari pagutan pria yang sedang di mabuk birahi itu, Lisa pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari Bastian.

Lisa berusaha berteriak meminta tolong sekencang mungkin. Bahkan, wanita itu berteriak mengeluarkan semua suaranya yang ada.

"Tolong....tolong...tolong...!" Jerit Lisa.

Namun, percuma saja tidak akan ada yang mendengar teriakannya, lelaki itu kini melumat kembali bibir seksi Lisa bahkan semakin memperdalam pagutannya dengan tangan masih meremas bukit kenyal dan sekal itu.

Mendapat rangsangan seperti itu membuat tubuh Lisa seakan tidak menolak justru menikmatinya, tidak hanya itu wanita itu pun mulai mengerang.

Melihat mangsanya sudah pasrah akhirnya Bastian melepaskan tangan sebelahnya yang memegangi kedua tangan Lisa.

"Mbak, tubuhmu wangi dan menggairahkan." Bastian berbisik di tengah ciumannya yang liar.

Mendapat pujian seperti itu membuat wanita itu melayang menikmati setiap sentuhan demi sentuhan.

Bastian pindah ke gunung kembar Lisa dengan satu tangan meremas sedangkan tangan satunya bergerilya ke pangkal paha wanita itu bahkan mengusap-usap dengan lembut lembah kenikmatan wanita itu.

Bastian menyesap puting gunung kembar Lisa bak bayi yang sedang menyusu.

Lisa mendesah mendapat sentuhan kenikmatan itu.

"Ah... Oh... !" Lisa mendesah dengan bernafsu.

Bastian merasa senang, melihat wanita itu mulai menikmati permainannya.

Bastian berhenti menyesap kini lelaki itu berpindah ke telinga wanita itu sambil menjilat-jilatnya. Jari-jarinya ditusuk-tusukkan ke lembah kenikmatan Lisa yang membuatnya menggelinjang.

"kamu sudah basah, sayang. Sepertinya sangat nikmat, ya?" Bastian bertanya sambil meremehkan wanita yang awalnya menolak itu.

Bahkan kini Bastian menusuk-nusuk kewanitaan Lisa dengan sangat cepat yang membuat Lisa semakin berteriak histeris mendapat serangan ke nikmat.

"Ah... Ah... Ah...! Brengsek kamu Bastian!" Lisa meracau.

"Aku brengsek. Tetapi, kamu sangat kenikmatan kan, sayang." Ejek Bastian semakin mempercepat sodokannya.

Bastian menggigit-gigit leher Lisa. Namun, dia menghentikan tusukannya dan menarik jari-jarinya yang membuat Lisa kecewa. Karena, sebentar lagi ia akan mencapai klimaksnya.

Bastian menatap wajah Lisaa yang tampak kecewa, dia pun merasa kasihan. Akhirnya lelaki itu turun tepat di depan goa yang rimbun itu. Bastian melebarkan kaki Lisa yang membuat dia menelan salivanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku