Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Andin begitu ceria karena penantiannya selama tiga tahun kini terkabulkan. Ia dinyatakan hamil, dan akan memberikan sebuah kejutan kepada suaminya si Evans.
Evans seorang pengusaha kaya raya dan sangat tampan yang terlahir dari golongan ningrat. Sementara Andin hanya seorang wanita yang selama ini tinggal di panti asuhan.
"Aku yakin, Mas Evans pasti sangat bahagia jika mengetahui aku sedang hamil. Aku sendiri hampir tidak percaya jika aku ternyata sedang hamil dua bulan. Dengan kehamilanku ini, aku yakin keluarga Mas Evans tidak akan memintanya untuk mencari wanita lain. Dan aku bisa membuktikan kepada mereka bahwa tuduhan mandul yang mereka berikan padaku adalah salah."
Tergurat rasa kebahagiaan dalam wajah Andin. Ia sudah tidak sabar lagi menunggu kepulangan Evans dari luar kota. Riang gembira itulah yang sedang dirasakan Andin saat ini.
Selagi ia sedang berkhayal banyak hal, ponselnya berdering. Ia sudah paham jika seseorang yang ada di balik telepon adalah suaminya. Dengan gerak cepat, Andin meraih ponselnya dan mengangkat panggilan telepon dari Evans.
📱"Andin, sebentar lagi aku sampai di rumah tapi aku tidak sendiri karena aku bersama seseorang besertaku. Tolong kamu siapakan kamar tamu!" Ucap Evans dari balik telepon.
📱"Baiklah Mas. Oh ya ada yang ingin aku katakan pada...
Tut...Tut..Tut...
Belum juga Andin selesai berbicara, panggilan telepon sudah dimatikan terlebih dahulu oleh Evans. Ada sedikit rasa kecewa, tapi ia tidak lantas sedih.
Andin bisa memahami jika saat ini Evans sedang sibuk atau sedang dalam perjalanan pulang sehingga tidak bisa berkata panjang lebar.
Evans memang membawa seorang sopir pribadi yakni seseorang pria yang masih muda bernama Desta. Anak semata wayang Bi Ijah.