Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Saat hati memilih

Saat hati memilih

dean na

5.0
Komentar
Penayangan
2
Bab

Cleo gadis yatim piatu yang sangat mandiri,ia hidup di desa kecil bersama dengan paman dan bibinya,suatu kala saat paman nya jatuh sakit Cleo terpaksa harus merantau ke kota guna membantu perekonomian ,di kota Cleo bertemu dengan Arhan, seorang anak pengusaha kaya yang terpikat dengan kelembutan tapi sayangnya latar belakang Arhan yang terkenal dengan sifat playboy membuat Cleo menolak cintanya.

Bab 1 Family

"cleo tolong bantu siapkan air hangat untuk paman mu ya,bibi mau ke apotik dulu beli obat paman kamu," kata bibi Anggia padaku lalu pergi ke luar dengan menggenggam sebuah dompet kecil berwarna hitam.

"Iya bi,nanti Cleo siapkan."jawab ku singkat.

Sudah satu bulan lebih semenjak paman Andi jatuh sakit.

Batuk dan juga demam tinggi membuat lelaki yang sudah seperti ayah bagiku ini terlihat kurus dan pucat,bahkan untuk berdiri pun tubuh nya gini tak lagi kuat.

Aku bergegas menuju ke dapur, segera menghangatkan air kompres yang diminta bibi, selesai di sana aku langsung menuju tempat tidur dimana pamanku terbaring lemas dengan bibir pucat kering.

Sakit sekali rasanya batinku melihat wajah lelaki malaikat ku yang kini tergeletak di kasur.

Aku pun mengganti kain kompres di kepalanya dengan handuk kecil yang baru saja ku bawa .

"Tante,kok Tante nangis."Ujar Boby anak lelaki pamanku yang kini ikut berbaring di samping ayahnya sambil bermain balok.Usianya yang baru menginjak empat tahun itu belum bisa mengerti dengan apa yang ku rasakan saat ini.

"nggak,Tante gak nangis.wah Boby lagi main apa itu,"jawab ku mengalihkan perhatian bocah laki-laki itu.

"Main balok Tan,selu banget,Tante Cleo mau ikutan nggak."ajaknya padaku kemudian aku hanya menjawab tawaran nya dengan gelengan kepala.

Tak berselang lama Tante Anggia masuk ke kamar dengan langkah gontai, entah lah tapi sepertinya ada sesuatu yang salah.

"Ya udah tan,tunggu dulu Cleo ambilin paman sarapan dulu baru nanti paman minum obatnya setelah selesai sarapan,"kataku hendak melangkah ke luar namun seketika aku menyadari kalau Tante Anggia masuk tanpa membawa apa-apa.

"Tan, obatnya gak ada di apotik ya?." Tanyaku memberanikan diri.

"Ada,tapi uangnya gak cukup cley"keluh Tante Anggia.

"tunggu Tan,Cleo ke kamar sebentar," Kataku langsung ke luar dari ruangan itu menuju kamar ku.ku raih celengan ayam yang tersimpan di lemari, segera membawa nya ke Tante Anggia, setidaknya isinya cukup untuk beli obat dan makanan kami Minggu ini.

"Ini Tan,Cleo punya sedikit tabungan,Kita pake ini dulu buat sementara."

Tante Anggi memeluk ku haru , begitu pun aku membalas pelukannya dalam Isak tangis.

Malam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas,mataku yang

"jangan Cleo,ini kan uang kamu,"tolak Tante Anggi mengembalikan celengan itu ke tangan ku.

Membuat pikiran melanglang buana menyusuri beribu pertanyaan dimanakah akan ku cari cara untuk membantu keluarga ku kali ini,dan tiba-tiba aku teringat dengan Ayna, sahabat karib ku dikala sekolah menengah atas, segera kuambil hape butut milikku dan menghubunginya.

"Assalamualaikum,Ayna?."ucapku memastikan aku berbicara dengan orang yang tepat.

"Waalaikumsalam Cleo,kemana aja sih kok nggak ada kabar."jawab nya terdengar antusias sekali.

"Yah nggak kemana-mana, gimana keadaan Lo ay, gimana sekarang Ayna, lanjut kuliah dimana.?" Tanyaku padan

"lanjut kuliah dimana,? tanyanya tergelak.

" Lo tau kan cley gue nggak punya duit,jadi nggak lanjutin." Jawabnya terdengar santai.

" Lo gimana sekarang.?"sambung nya

"Gue, gue baik.kalo kuliah nggak lanjut,ya Lo tau sendiri kan siapa gue."jawab ku lemas, rasanya saat ini semua semangat yang ada dalam diri ini memudar.

"Ah jangan ngomong gitu,gue juga nggak lanjutin kuliah cley,oh ya by the way gimana kabar keluarga Lo disana?kangen banget sama bi Anggia si pintar masak,gue masih inget banget cley waktu bik Anggi ceramahi kita karena makan mie instan."gelak Ayna terbahak.

"Itu masalahnya ay, paman lagi nggak baik-baik aja."isakku mengusap airmata ku.

"Gue nggak tau Lo bakal nilai gue kayak apa, karena baru Dateng pas ada masalah gini

"

"Cleyy,,,gue tau Lo .pasti nya kemarin itu bukan Lo gak mau hubungi gue,cuma keadaan aja yang gak kondusif,iya kan.?"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku