Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dimadu Saat Hamil
5.0
Komentar
560
Penayangan
5
Bab

Setelah tiga tahun berumah tangga, apa yang selama ini menjadi impianku terkabul, aku dinyatakan hamil. Pada saat aku akan mengatakan kabar bahagia ini pada suamiku, justru aku harus kecewa dan sakit hati. Suamiku pulang membawa seorang madu, dimana maduku juga sedang hamil pula. Lantas apa yang harus aku lakukan dengan rumah tanggaku ini? Sementara aku hidup sebatang kara. Sejak kecil aku tinggal di panti asuhan. Bahkan hingga saat ini aku tidak tahu siapa orang tua kandungku.

Bab 1 Kenyataan Pahit 1

Andin begitu ceria karena penantiannya selama tiga tahun kini terkabulkan. Ia dinyatakan hamil, dan akan memberikan sebuah kejutan kepada suaminya si Evans.

Evans seorang pengusaha kaya raya dan sangat tampan yang terlahir dari golongan ningrat. Sementara Andin hanya seorang wanita yang selama ini tinggal di panti asuhan.

"Aku yakin, Mas Evans pasti sangat bahagia jika mengetahui aku sedang hamil. Aku sendiri hampir tidak percaya jika aku ternyata sedang hamil dua bulan. Dengan kehamilanku ini, aku yakin keluarga Mas Evans tidak akan memintanya untuk mencari wanita lain. Dan aku bisa membuktikan kepada mereka bahwa tuduhan mandul yang mereka berikan padaku adalah salah."

Tergurat rasa kebahagiaan dalam wajah Andin. Ia sudah tidak sabar lagi menunggu kepulangan Evans dari luar kota. Riang gembira itulah yang sedang dirasakan Andin saat ini.

Selagi ia sedang berkhayal banyak hal, ponselnya berdering. Ia sudah paham jika seseorang yang ada di balik telepon adalah suaminya. Dengan gerak cepat, Andin meraih ponselnya dan mengangkat panggilan telepon dari Evans.

📱"Andin, sebentar lagi aku sampai di rumah tapi aku tidak sendiri karena aku bersama seseorang besertaku. Tolong kamu siapakan kamar tamu!" Ucap Evans dari balik telepon.

📱"Baiklah Mas. Oh ya ada yang ingin aku katakan pada...

Tut...Tut..Tut...

Belum juga Andin selesai berbicara, panggilan telepon sudah dimatikan terlebih dahulu oleh Evans. Ada sedikit rasa kecewa, tapi ia tidak lantas sedih.

Andin bisa memahami jika saat ini Evans sedang sibuk atau sedang dalam perjalanan pulang sehingga tidak bisa berkata panjang lebar.

Evans memang membawa seorang sopir pribadi yakni seseorang pria yang masih muda bernama Desta. Anak semata wayang Bi Ijah.

"Nggak apa-apa, mungkin belum saatnya aku mengatakan hal ini pada Mas Evans. Sabar Andin, sebentar lagi kamu juga akan bertemu dengan suamimu. Dan saat itu tiba, kamu bisa mengatakan tentang kabar bahagia kehamilanmu padanya. Jadi nggak usah sedih apa lagi sampai kecewa seperti itu."

Andin menyemangati diri sendiri, ia segera membersihkan kamar tamu.

Sejenak ia terdiam, berpikir tentang tamu yang akan segera datang. Ia heran karena selama ini tidak ada tamu yang datang untuk menginap. Hanya anggota keluarganya saja yang sering datang bermalam untuk beberapa hari di rumah.

Entah kenapa mendadak Andin merasakan hatinya tidak enak dan akan terjadi hal yang tidak di inginkan. Rasa resah gelisah kini menyelimuti diri Andin. Tetapi ia mencoba untuk menepis rasa tersebut dengan ucapan istighfar.

"Astaghfirullahaladzim, jauhkan pikiran burukku ini ya Allah. Aku juga tidak tahu pikiran buruk apa yang sedang aku pikirkan saat ini tentang suamiku," gumam Andin menepis rasa cemas yang mendadak menyeruak dalam diri.

Setelah cukup lama menunggu kepulangan Evans. Akhirnya terdengar Security membuka pintu gerbang dan terdengar suara deru mobil memasuki pelataran rumah mewah tersebut.

Setiap mendengar kabar Evans akan pulang, Andin pasti cekatan menyiapkan semuanya untuk sang suami. Pagi-pagi benar, ia sudah memasak dibantu oleh BI Ijah. Bahkan ia sudah membersihkan semua ruangan.

Andin sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah, sehingga ia tidak menyerahkan sepenuhnya urusan rumah pada Bi Ijah. Ia kerap kali membantu pekerjaan Bu Ijah daripada ia bengong tidak beraktivitas sama sekali.

Sejak menikah, Andin di larang untuk bekerja oleh Evans dan keluarga besarnya dengan alasan supaya bisa lekas hamil.

Andin sangat patuh terhadap Evans dan keluarganya sehingga ia rela risgn dari pekerjaannya sebagai seorang disainer atau perancang busana di sebuah butik ternama.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Stephannie12

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku