Aku Tidak Mau Dimadu

Aku Tidak Mau Dimadu

My_Ndrati

5.0
Komentar
3.6K
Penayangan
50
Bab

Kehidupan rumah tangga Tiara Maheswari yang dianggap baik-baik saja, ternyata tidak. Reno Sebastian yang selama ini sangat mencintai sang istri. Kini dia telah membagi hatinya dengan wanita lain. Sang suami ternyata telah menikah lagi secara diam-diam. Akankah Tiara mempertahankan rumah tangganya atau lebih baik pergi di kehidupan sang suami?

Bab 1 Jangan bilang Mama!

"Papa mau ke mana? Kenapa buru-buru sekali?" tanya Tiara kepada Reno

"Papa ada keperluan mendadak. Klien Papa tiba-tiba menghubungi Papa. Sudah ya, Papa harus ke sana." Reno meninggalkan Tiara begitu saja.

"Ini sudah malam. Memangnya tidak bisa besok lagi!" teriak Tiara kepada Reno yang sedang berjalan.

Sementara Reno tetap saja berjalan tanpa peduli ucapan sang istri.

Tiara hanya bisa menghela napas kecewa. "Ini bukan jam kerja dan juga sudah malam. Masa jam segini klien menghubungi." Tiara melihat jam dinding di kamarnya. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. "Awas saja kalau kamu bohong!"

***

"Ma. Papa ke mana? Kok tidak ada?" tanya Maura di sela-sela sarapan.

"Papamu ada perlu, Sayang," jawab Tiara, "sudah habiskan sarapannya."

"Iya, Ma."

***

Tiara sedang membantu karyawannya membungkus pakaian yang akan di kirim ke pembeli. Di rumahnya Tiara menyediakan satu ruangan untuk tempat berjualan pakaian online dan dia mempunyai lima karyawan.

Ponsel Tiara tiba-tiba berdering ketika sedang membungkus pakaian. Dia kemudian mengangkatnya.

"Hallo, Ma. Maaf, ya. Papa tidak langsung pulang. Papa sekalian saja ke kantor. Sekarang Papa mau jemput Maura dulu, baru Papa ke kantor lagi. Mama tidak usah jemput Maura. Biar Papa saja, ya," ucap Reno dan langsung mematikan ponselnya.

"Hallo, Pa!" teriak Tiara, "kenapa langsung ditutup sih? Aku belum bicara juga," gerutu Tiara lalu menyimpan benda pipih di saku bajunya sambil menghela napas kecewa.

***

"Papa!" Maura berlari mendekati sang ayah yang sudah menjemputnya.

"Hai, Sayang." Punggung tangan Reno sedang dicium oleh Maura.

Ayo, kita ke mobil." Reno meraih tangan Maura.

Maura menganggukkan kepalanya sambil berjalan. "Papa kok, tadi pagi tidak ada?" tanya Maura.

"Papa ada perlu. Ada pekerjaan yang tidak bisa Papa tinggalkan," jelas Reno, "oh, iya, Maura. Di dalam mobil ada teman Papa. Eemm, kamu jangan bilang mama ya kalau Papa menjemputmu sama teman Papa." Reno jongkok menghadap Maura tepat di dekat mobilnya.

"Memangnya kenapa, Pa?"

"Tidak apa-apa. Papa cuma tidak mau nanti Mamamu salah paham sama Papa. Oke, Sayang. Kamu jangan bilang, ya!" perintah Reno lalu bangun dari jongkoknya.

"iya, Pa."

"Ya sudah. Ayo, masuk." Reno membuka pintu mobil untuk Maura.

Maura kemudian masuk. Dia duduk di kursi belakang. Sementara wanita yang bernama Vega duduk di depan bersama Reno.

"Hai, cantik. Siapa namamu?" Vega membalikkan badan ke arah Maura.

"Namaku Maura, Tante."

"Nama yang cantik. Sama seperti orangnya," ucap Vega lalu tersenyum dan kembali duduk seperti semula.

Maura kemudian memperhatikan wanita tersebut dari belakang. Dia teringat sang mama dan hatinya seakan tidak terima melihat sang ayah duduk berdua dengan wanita lain. Umur Maura sudah menginjak tujuh tahun.

"Sayang. Kita antar Tante dulu, ya. Baru Papa antar kamu pulang."

"Iya, Pa."

***

Reno sudah mengantar Vega. Maura duduk di depan bersama sang ayah.

"Kamu benar janji, ya. Jangan bilang mama kalau Papa mengantar Tante Vega." Reno menoleh sesaat lalu kembali fokus menyetir.

"Memangnya kenapa Mama tidak boleh tahu? 'Kan Tante cuma teman Papa doang."

"Iya, memang cuma teman Papa doang. Cuma tetap saja nanti Mama marah sama Papa."

"Kata Mama jangan suka bohong. Papa juga pernah bilang jangan suka bohong. Kenapa, Papa malah bohongin Mama?"

"Bukan begitu, Maura. Ini berbohong demi kebaikan. Kamu mau nanti Mama sama Papa berantem gara-gara Mama marah karena Papa antar teman Papa?"

Maura menggelengkan kepalanya sambil memperhatikan sang ayah yang sedang fokus menyetir.

"Nah, berarti kamu jangan bilang sama Mama. Oke, Sayang," pinta Reno.

"Oke, Pa."

"Anak pintar." Reno mengusap-usap pucuk kepala sang anak menggunakan tangan kiri. "Tapi Papa tidak akan turun. Soalnya Papa masih ada kerjaan."

"Oke deh, Pa."

***

"Assalamualaikum, Ma." Maura menghampiri Tiara lalu meraih tangan Tiara.

"Waalaikumsalam, Sayang," jawab Tiara, "kamu di jemput Papa, 'kan?"

"Iya, Ma di jemput Papa," jawab Maura lalu memperhatikan wajah sang mama.

"Papanya lansung pergi lagi?" Tiara melihat-lihat ke arah depan.

"Iya, Ma. Kata Papa masih ada pekerjaan."

Tiara menganggukkan kepalanya. "Ya sudah sana kamu ganti baju dulu."

Maura menganggukkan kepalanya lalu berjalan meninggalkan ruangan sang mama.

***

Reno kembali lagi ke tempat di mana Vega di turunkan. Vega kemudian menaiki mobil Reno.

"Aku tidak lama, 'kan?" tanya Reno kepada Vega yang sudah menaiki mobil Reno.

"Ya, lumayanlah," jawab Vega, "Mas. Kamu yakin anakmu tidak akan mengatakan apa pun sama istrimu?" tanya Vega kepada Reno yang sedang fokus menyetir.

"Kamu tenang saja. Anakku tidak akan berkata apa-apa."

"Bagus deh," ucap Vega lalu tersenyum.

***

"Malam, Ma." Reno mencium kening sang istri.

"Jam berapa sekarang?" Tiara bangun dari tidurnya.

"Sudah jam sepuluh."

"Papa lembur lagi? Kenapa akhir-akhir ini, Papa sering lembur?"

"Ya mau bagaimana lagi. Bekerja di lapangan kadang ada sesuatu yang tidak beres. Jadi mau tidak mau Papa harus lembur." Reno menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur.

Reno bekerja sebagai manajer kontruksi di perusahaan besar. Dia selalu sibuk di lapangan dan memang harus bertemu dengan tim.

"Ya sudah kalau, Papa memang benar-benar lembur. Mama takut saja Papa bilang lembur, tetapi, Papa malah sama wanita lain!" ketus Tiara.

"Ngaco kamu ini. Jangan berpikiran yang aneh-aneh tentang Papa."

"Bagaimana tidak berpikiran yang aneh-aneh. Papa akhir-akhir ini sering lembur. Tidak seperti biasanya. Papa selalu pulang tepat waktu, tetapi sekarang ...."

"Sudahlah! Buang jauh-jauh pikiran itu! Ayo, tidur lagi." Reno menarik tangan Tiara.

Tiara pun berbaring kembali.

"Mama tidak kangen sama Papa?" Reno menggeserkan tubuhnya ke arah Tiara.

"Kalau Mama tidak kangen sama, Papa. Tidak mungkin Mama kesal karena Papa pulang lembur. Itu berarti Mama kangen. Papa juga terkadang tidak pulang. Gimana Mama tidak kangen," ujar Tiara lalu memajukan bibirnya.

Reno tertawa mendengar ucapan sang istri. "Sama Papa juga kangen." Reno memeluk tubuh sang istri lalu mencium bibir sang istri.

Tiara membalas ciuman sang suami. Tidak bisa dipungkiri Tiara menantikan hal seperti ini. Sudah tiga minggu sang suami tidak menjamahnya karena alasan lembur dan capek dan terkadang tidak pulang.

Namun, ketika mereka sedang bercumbu. Tiba-tiba ponsel Reno berdering. Mereka berhenti sejenak. Akan tetapi, Reno kembali mencumbui sang istri dan menghiraukan panggilan tersebut.

"Pa! suara ponselmu mengganggu. Kamu angkat saja dulu. Malam-malam begini siapa yang menghubungimu sih, Pa?!" marah Tiara.

Reno bangun dari kasur lalu mengambil ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya. Nama samaran Vega muncul dengan nama Pak Tio.

Dia kemudian mengerutkan keningnya dan berbicara dalam hati. "Aku, 'kan sudah bilang. Jangan menghubungiku!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh My_Ndrati

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Aku Tidak Mau Dimadu
1

Bab 1 Jangan bilang Mama!

08/12/2024

2

Bab 2 Kenapa wangi parfummu berbeda

08/12/2024

3

Bab 3 Hatiku tidak terima

08/12/2024

4

Bab 4 Wanginya masih sama

08/12/2024

5

Bab 5 Selalu mementingkan istri tuamu

08/12/2024

6

Bab 6 Lebih baik aku pergi

08/12/2024

7

Bab 7 Aku tidak mau Tiara meninggalkanku

08/12/2024

8

Bab 8 Tidak dianggap

08/12/2024

9

Bab 9 Siapa wanita yang telah merebut hatimu

08/12/2024

10

Bab 10 Lelucon apa ini

08/12/2024

11

Bab 11 Aku muak berada di sini

08/12/2024

12

Bab 12 Aku akan bersikap adil

08/12/2024

13

Bab 13 Menjijikkan!

08/12/2024

14

Bab 14 Aku terjebak di antara kalian

08/12/2024

15

Bab 15 Buang egomu!

09/12/2024

16

Bab 16 Aku tahu ini berdosa

09/12/2024

17

Bab 17 Kamu jangan egois

09/12/2024

18

Bab 18 Kamu harus bertahan, Nak

09/12/2024

19

Bab 19 Masih saja matanya jelalatan

09/12/2024

20

Bab 20 Jangan memperkeruh

09/12/2024

21

Bab 21 Nasib menjadi pelakor

16/12/2024

22

Bab 22 Berharap perceraian kalian!

17/12/2024

23

Bab 23 Dasar maruk kamu!

18/12/2024

24

Bab 24 Reno yang dulu sudah tidak ada

19/12/2024

25

Bab 25 Terkecoh dengan perhatiannya

20/12/2024

26

Bab 26 Tidak bisa menolak sentuhannya

21/12/2024

27

Bab 27 Aku tidak sanggup

22/12/2024

28

Bab 28 Mas ini pilih kasih!

23/12/2024

29

Bab 29 Aku gunduli rambut wanita itu

24/12/2024

30

Bab 30 Akibat ulah kamu sendiri

25/12/2024

31

Bab 31 Di saat aku akan memilih

26/12/2024

32

Bab 32 Apa yang disembunyikan

27/12/2024

33

Bab 33 Aku sudah tidak kuat

28/12/2024

34

Bab 34 Hatimu akan sembuh

29/12/2024

35

Bab 35 Dia pasti lebih sakit hati

30/12/2024

36

Bab 36 Selama palu belum diketuk

31/12/2024

37

Bab 37 Ikhlaskan aku

01/01/2025

38

Bab 38 Mengurusi sidang perceraian

02/01/2025

39

Bab 39 Aku pun kena batunya

03/01/2025

40

Bab 40 Tidak akan bisa diperbaiki lagi

04/01/2025