Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TERPERANGKAP GAIRAH ALAM GAIB

TERPERANGKAP GAIRAH ALAM GAIB

Nhie

5.0
Komentar
15.4K
Penayangan
31
Bab

Adult content 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Bagaimana mungkin sebuah mitos bisa membawanya sampai berhubungan seksual dengan makhluk tak kasat mata. Bahkan sampai membuatnya ketagihan dan ingin terus melanggar pantangan nenek moyang. Merinding gak sih? Ngebayangin hal itu terjadi sama kamu?

Bab 1 Koleksi Video Porno

"El... Elfira?"

Ia adalah seorang anak kuliahan yang memiliki watak pemalas dan lebih menyukai hal-hal ketenangan.

Lihat saja, hari Minggunya hanya di gunakan untuk bersantai dan lesehan menghabiskan waktu sendiri di dalam kamar.

"Kamu ini lagi ngapain ajah sih El? Ibu banyak pesanan ini, ayo bantuin ibu?"

Bu Mayang terus saja memanggil putrinya sambil terus menggedor pintu. Hampir saja suaranya habis karna terus-terusan memanggil Elfira yang sama sekali tidak menghiraukannya.

Sedangkan di dalam kamar Elfira tengah asyik menonton film hot luar negri yang begitu ia gemari. Hampir setiap seri tentang sex ia koleksi seluruhnya.

"Sssshhhh ahhhh ahhh ahhh, menggiurkan sekali. Aku sampai keluar banyak walaupun hanya menonton saja. Mmphh uhhh ahhhh..."

Pasti setiap alur yang di lewatinya tak luput dari desahan yang keluar dari mulutnya. Mana mungkin gadis senormal dia tidak terangsang dengan hal kenikmatan duniawi yang banyak di buru setiap kalangan.

Matanya terus saja terfokus pada adegan film yang menyajikan tubuh beda kelamin yang saling beradu. Bahkan berbagai gaya ia sudah kuasai semuanya.

Untung saja koleksi video porno yang di milikinya sama sekali tidak di ketahui Bu Mayang.

"Elfira.....denger ibu gak sih?"

Suara lantang ibunya benar-benar mengganggu konsentrasi menonton film hot yang tengah di puncak menegangkan.

Ia berdecak kemudian memakai kembali celana dalam yang sedikit melorot. Lalu mencuci tangan bekas di pakai masturbasi.

"Apa sih Bu? Ini hari libur kan'?"

"Mentang-mentang hari libur, kamu seenaknya saja diam diri di dalam kamar. Ayo bantuin ibu, banyak pesanan baju yang harus segera selesai hari ini El!"

Bu Mayang mengoceh setelah cukup lama menunggu di luar kamar.

"Males ah Bu, kan ini hari libur masasih aku harus ngerjain pekerjaan ibu di rumah!"

Wanita paruh baya itu hampir saja kehilangan kewarasannya setiap meminta bantuan pada putri sulungnya.

*****

Sore hari telah dilewati keduanya, Elfira di paksa oleh Bu Mayang untuk membantu pekerjaan nya dan akhirnya ia nurut walaupun dengan rasa terpaksa.

Walaupun orang baru di kampung ini, tapi para tetangga sangat mengandalkan kemampuan Bu Mayang dalam hal jahit menjahit. Mereka sangat puas dengan hasil desain baju yang Bu Mayang buatkan.

"Udah selesai kan Bu? Aku mau mandi dulu, badan aku udah kayak bawang mentah baunya!"

Elfira beranjak dari posisi duduk di lantai.

"Mandi? Gak boleh mandi menjelang Maghrib lho El, pamali!"

Ucapan Bu Mayang membuat langkah gontai Elfira terhenti.

"Ah ibu, percaya sama begituan. Jaman udah maju, ibu masih saja percaya sama yang namanya mitos!"

"Kamu ini El, udah berapa kali ibu kasih tau. Seorang perawan, Jangan mandi menjelang Maghrib. Kamu terus ajah membantah."

Sambil terus sibuk mengepak tumpukan baju, wanita paruh baya itu bisa menjalankan kebiasaan menasehati tanpa batas waktu. Sama seperti emak-emak pada umumnya.

Elfira menutup pintu kamar dengan keras, ia begitu kesal pada ibunya yang selalu memberi nasehat berlebihan.

"Bisanya cuman ngoceh doang! Buktinya, aku selalu mandi tiap menjelang Maghrib tapi gak ada kejanggalan apapun."

Elfira melanjutkan kembali tontonannya yang sempat tertunda. Membuka kembali celana dalamnya kemudian melakukan masturbasi sampai mencapai orgasme.

"Ahhh sshh ahhh ahhhhh....kapan aku bisa merasakan rudal sebesar itu masuk kedalam lubang jomblo ku ini? Rasanya benar-benar sudah tak tahan lagi. Mmhhh shhh Ahhh ahh...!"

Lenguh Elfira menatap fokus rudal besar yang keluar masuk ke dalam vagina di adegan film.

Bersamaan dengan itu, Ia memompa gerakan tangan lebih cepat, menyodok lebih dalam lagi sampai keluar cairan panas dari Dalam lubang intimnya.

"Uuhhhh nikmatttt sekali... Mungkin jika menggunakan rudal sebesar itu akan semakin terasa lebih nikmat dari sekaranggghhhh... Ahhh."

Elfira mengejang merasakan titik terpuncak kenikmatan.

Tanpa ia sadari, waktu sudah menunjukan pukul 18.20. bahkan itu sudah lewat dari waktu larangan ibunya.

"Yaampun, magrib sudah lewat. Ucapan ibu benar atau tidak ya?"

Ia sedikit gelisah, tapi dengan cepat ia menepis fikiran buruk itu.

Mengambil handuk yang tergantung di lemari dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

"Astaga!"

Lampu yang menyala Tiba-tiba mati, membuat jantung Elfira terpompa dengan kencang.

"Yaampun, pake mati lampu segala! Ada apa sih ini? Apa ibu lupa beli token listrik ya? Eh, tapi kan yang kemarin masukin voucher token itu aku."

Tanpa cahaya yang menerangi ia memaksakan terus berjalan ke dalam kamar mandi. Sudah berapa kali barang berjatuhan tertabrak oleh nya.

"Susah banget sih! Kayaknya aku harus pinjam dulu seratus agar cahaya lampu tidak terputus!"

Bathub kosong sudah penuh dengan air dingin di dalamnya. Elfira melepas handuk yang melilit tubuhnya.

Karna tubuhnya sudah lengket dan beraroma khas air kenikmatan, mandi di kegelapan pun harus terus berlangsung.

Seluruh tubuh Elfira masuk kedalam bathub mandi tanpa merasa bersalah karna tidak menuruti larangan ibunya. Perlahan ia menggosok kaki, lengan dan area ber daki lainnya.

"Hah, cahaya apa itu tadi?"

Kelibat cahaya lewat di hadapannya. Tapi ia tidak menghiraukan, mungkin saja itu hanya sebuah kilat yang menembus jendela kaca.

Tanpa ia sadari ada sesuatu yang menjalar ke tubuhnya, meremas-remas payudara besar yang teronggok di dada. Rasa nikmat dari sentuhan sensual yang entah dari mana asalnya menggelora di dalam dirinya.

Elfira belum sadar dengan apa yang di alaminya sekarang. Ia malah semakin menggelinjang kenikmatan.

"Ahhhh. Ternyata tanganku ini masih belum puas menjelajah."

Ia menganggap gerakan itu terjadi oleh ulahnya sendiri, sedangkan tangannya masih menggenggam busa sabun yang menempel di kakinya.

*****

"Yaampun Elfira, bangun El? Kamu kenapa malah tidur di kamar mandi sih?"

Bu mayang sangat terkejut mendapati putrinya memejamkan mata di dalam bathub kosong.

"Kamu ini keras kepala banget sih El! ibu sudah melarang kamu untuk mandi menjelang Maghrib, tapi kamu malah mandi selarut ini? Lihat El, ini sudah pukul sepuluh malam!"

Elfira yang masih di ambang kesadaran hanya diam dan celengukan ke sana kemari seperti orang kebingungan.

Tubuhnya terasa linu seperti sudah di pukuli banyak orang.

"Cepetan pakai pakaian kamu! Ibu sudah buatkan makan malam di dapur!"

Bu Mayang melengos meninggalkan Elfira yang masih terduduk di dalam bathub.

Ia meremas setiap persendian dan sesekali terlihat mengernyit kesakitan.

"Awww, kenapa rasanya sakit sekali?"

Membaringkan tubuh di atas kasur dengan keadaan masih telanjang bulat. Mengingat ingat kejadian yang di alaminya tadi sore.

"Aduh perih!"

Semakin banyak keluhan yang di rasakan olehnya, bahkan area intimnya sedikit membengkak seperti sudah di jamah oleh beberapa rudal besar.

****

"El, ibu mau anterin baju ke pemiliknya dulu ya? Kamu jaga rumah sebentar!"

Wanita paruh baya itu begitu cekatan dalam menjaga kepercayaan para pelanggannya.

Tentu saja ini semua demi putri sulungnya yang masih membutuhkan banyak biaya, sekaligus menyambung hidup.

Ia harus menjalani tugas sebagai ibu sekaligus ayah karna suaminya telah meninggal karna kecelakaan kapal laut.

Ya, suami Bu Mayang merupakan mantan nahkoda kapal laut. Dan naasnya kapal yang di naiknya karam karna di terjang ombak dahsyat.

Saat itu, usia Elfira masih balita. Ia harus memutar otak untuk bisa bertahan hidup dan sekaligus menjaga putrinya.

"Jangan lama-lama ya Bu! Aku harus berangkat kuliah bentar lagi!"

"Iya, lagian ibu cuman nganterin beberapa pesanan ajah kok, Gak semuanya!"

Elfira masuk kembali ke dalam kamar. Ia masih memikirkan kejadian semalam. Apa yang telah membuatnya sampai tertidur pulas di kamar mandi? Bahkan tubuhnya mendadak sakit semua.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nhie

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku