SANG PEMUAS BIRAHI

SANG PEMUAS BIRAHI

irbapiko

5.0
Komentar
38K
Penayangan
27
Bab

Novel Sang Pemuas Birahi ini berisi kumpulan berbagai cerpen yang hot yang mengandung banyak adegan dewasa 21+ yang terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis hot yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!

Bab 1 Gadis Desa yang Binal (part.1)

Sekitar pukul dua pagi, Ningsih melihat Mirna dan seorang pria paruh baya berjalan menuju sebuah lorong. Ningsih penasaran, ia mengikuti mereka dari belakang. Ia melihat Mirna dan pria itu masuk ke sebuah kamar. Pintu kamar itu tidak tertutup rapat, hanya menyisakan celah kecil. Jantung Ningsih berdetak kencang, ia tak bisa menahan diri untuk tidak mengintip.

Di dalam kamar yang remang-remang, Ningsih melihat adegan yang membuat darahnya berdesir. Mirna duduk di pangkuan pria itu. Gaun merahnya sudah terlepas dari pundak. Pria itu mencium leher Mirna, sementara tangan Mirna mengusap rambut pria itu. Suara kecupan dan desahan menggema di kamar itu. Ningsih menutup mulutnya, menahan napas. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mirna yang ia kenal di desa, yang pendiam dan pemalu, kini berubah menjadi sosok yang binal, melayani birahi pria-pria hidung belang.

Pemandangan itu membuat Ningsih merasa jijik. Ia langsung berbalik, berlari keluar dari lorong itu. Air matanya menetes. Ia tidak bisa membayangkan dirinya berada di posisi Mirna. Ia tidak mau mengorbankan kehormatan demi uang.

***

Di bawah bayang-bayang Gunung Salak yang menjulang, hidup Ningsih, seorang gadis desa berwajah manis dengan senyum yang selalu merekah. Usianya baru 21 tahun dan ia baru saja lulus dari SMK di desanya yang tenang di kawasan Bogor. Namun, ketenangan itu tidak sebanding dengan beban di pundaknya. Ayah dan ibunya bekerja keras membanting tulang di sawah, tetapi penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari. Sementara itu, kedua adiknya masih kecil-kecil, membutuhkan biaya sekolah dan kehidupan yang lebih baik.

Ningsih, sebagai anak sulung, merasa terpanggil untuk membantu. Ia ingin mengubah nasib keluarganya. Berbekal tekad dan keberanian, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Ibunya memeluknya erat-erat sebelum ia berangkat, matanya berkaca-kaca. "Hati-hati, Nak. Jangan lupa sholat dan jaga diri baik-baik," pesan ibunya dengan suara bergetar.

"Iya, Bu. Ningsih janji. Ningsih akan cari kerja yang halal buat bantu keluarga kita," jawab Ningsih mantap, meskipun hatinya diliputi keraguan.

Satu-satunya harapannya adalah Mirna, sepupunya yang berusia 23 tahun yang sudah dua tahun merantau di Jakarta. Mirna sudah berjanji akan membantu Ningsih mencarikan pekerjaan. Ningsih membayangkan pekerjaan di kota besar pasti bergengsi, seperti karyawan kantor atau pelayan restoran. Ia hanya ingin bekerja keras dan mengumpulkan uang agar bisa kembali ke desanya dengan sukses.

Setibanya di Jakarta, Ningsih langsung disambut oleh Mirna. Penampilan Mirna sangat jauh berbeda dari yang ia kenal di desa. Rambutnya diwarnai merah menyala, bibirnya dipoles lipstik merah pekat, dan ia mengenakan celana jeans ketat dengan atasan crop top yang memperlihatkan perutnya.

"Ningsih, aduh, kangen banget!" seru Mirna sambil memeluk Ningsih. "Kamu makin cantik aja, ya. Sini, aku ajak ke kontrakan. Nanti malam kita langsung wawancara kerja."

Mata Ningsih membulat. "Wawancara? Secepat ini?"

"Iya dong, selagi ada kesempatan. Kebetulan tempat kerjaku lagi butuh banyak karyawan," jelas Mirna sambil tersenyum misterius.

Malam harinya, Mirna mengajak Ningsih ke sebuah klub malam yang gemerlap dengan lampu-lampu neon. Dentuman musik menggetarkan dada, dan aroma alkohol bercampur dengan keringat. Ningsih merasa asing. Ia tak pernah membayangkan tempat seperti ini.

"Mir, ini... tempat apa?" tanya Ningsih ragu.

"Ini tempatku kerja. Ini namanya **karaoke club**," jawab Mirna santai. "Kerjaan kita gampang kok, cuma nemenin tamu nyanyi, minum, sama ngobrol-ngobrol aja."

Ningsih mengangguk, mencoba menenangkan dirinya. Ia pikir pekerjaannya hanya sebatas pelayan, seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Namun, pemandangan di depannya membuatnya terkejut. Ia melihat Mirna, yang baru beberapa menit lalu masih bersikap ramah, kini berubah menjadi sosok yang jauh lebih berani. Mirna mengenakan gaun mini ketat berwarna merah yang memamerkan lekuk tubuhnya. Ia duduk di pangkuan seorang pria paruh baya, tertawa genit sambil menyuapkan anggur ke mulut pria itu. Pria itu sesekali mencium pipi Mirna, dan Mirna hanya membalasnya dengan senyum.

Melihat pemandangan itu, Ningsih merasa perutnya mual. Ia tidak menyangka pekerjaan Mirna seburuk ini. Bahkan, ia melihat beberapa wanita lain yang bekerja di sana terlihat sangat akrab dengan tamu-tamu mereka. Ada yang berpelukan, berciuman, bahkan berbisik-bisik mesra.

"Ningsih, kok diam aja? Ayo, kita ke bos. Kamu harus kenalan dulu sama dia," ajak Mirna sambil menarik tangannya.

"Mir... aku... aku nggak mau kerja di sini," bisik Ningsih.

"Lho, kenapa? Udah jauh-jauh dari desa masa langsung menyerah?" jawab Mirna. "Bosnya baik kok, nanti gajinya lumayan. Banyak bonus juga."

Ningsih menggeleng. Ia tidak peduli seberapa besar gajinya. Ia hanya ingin pekerjaan yang jujur dan halal. Tapi Mirna tak mau tahu. Ia langsung membawa Ningsih ke ruangan bos. Setelah berbincang singkat, bos itu menyetujui Ningsih untuk mencoba bekerja di sana.

Pulang dari klub malam, Ningsih dan Mirna kembali ke kontrakan mereka di sebuah gang sempit yang kumuh. Aroma sampah dan selokan menyengat hidung. Kontrakan mereka hanya sebuah kamar kecil dengan kasur tipis dan lemari usang. Ningsih duduk di sudut ruangan, memeluk lututnya.

"Mir, aku... aku nggak bisa kerja di tempat kayak gitu. Aku mau pulang aja," kata Ningsih dengan suara serak.

Mirna menatapnya dengan tatapan tajam. "Pulang? Kamu pikir cari kerja di Jakarta gampang, Ningsih? Di sana gajinya sebulan bisa dapat lebih dari 10 juta, belum lagi bonus-bonusnya. Kamu pikir di desa kerja apa bisa dapat uang sebanyak itu?"

"Aku nggak peduli. Aku nggak mau kayak kamu," jawab Ningsih tegas.

Mirna menghela napas. "Kamu nggak ngerti. Aku kayak gini juga demi uang. Di sini, para pria hidung belang itu yang kasih kita uang. Mereka rela kasih uang banyak cuma buat ditemenin minum. Kalau kita mau tambah, ya kita tinggal kasih *service* lebih," ucap Mirna.

"Servis? Maksudmu... masuk kamar sama mereka?" tanya Ningsih, matanya memanas.

Mirna tidak menjawab, tapi senyumnya memudar. "Dengerin aku, Ningsih. Aku tahu ini berat buat kamu. Tapi kalau kamu mau cepat kaya dan bantu orang tua, ya ini jalannya. Di sini kita cuma akting. Kamu nggak perlu benar-benar suka sama mereka. Anggap aja ini kerjaan, seperti artis," ujar Mirna mencoba meyakinkan Ningsih.

Ningsih menggeleng. "Aku nggak bisa, Mir. Aku malu. Gimana kalau orang tua tahu?"

"Mereka nggak akan tahu kalau kamu nggak bilang. Kan kamu bilang mau kerja di Jakarta. Lagipula, aku nggak pernah bilang ke orang tua kalau kerjaanku kayak gini. Aku cuma bilang aku kerja di perusahaan hiburan," kata Mirna.

Ningsih terdiam. Pikirannya kalut. Ia ingin pulang, kembali ke desanya, kembali ke keluarganya. Ia tidak ingin mengorbankan kehormatan demi uang.

"Mir, aku... aku mau pulang besok," kata Ningsih.

Mirna terkejut. "Kamu serius? Setelah semua ini?"

"Iya. Aku nggak sanggup, Mir," jawab Ningsih. "Aku lebih baik kerja di sawah daripada harus kerja seperti itu."

Mirna menghela napas panjang. "Baiklah. Tapi jangan langsung pulang. Kamu pikirin dulu. Nanti aku bilang ke bos kalau kamu masih perlu waktu. Anggap aja ini kesempatan buat kamu lihat-lihat dulu."

Ningsih tak bergeming. Ia tahu keputusannya sudah bulat. Ia tidak akan pernah mau mengorbankan dirinya demi uang. Ia hanya bisa berharap, jalan pulang menuju desanya, tidak sesulit yang ia bayangkan. Namun, Mirna tidak menyerah. Ia tahu, Ningsih adalah kunci baginya untuk mendapatkan uang lebih dari bosnya, dan ia akan melakukan apa saja untuk mempertahankan Ningsih di sisinya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh irbapiko

Selebihnya
Nikmatnya Cinta Suci

Nikmatnya Cinta Suci

Romantis

5.0

Novel ini bercerita tentang kehidupan Rubi, berusia baru 30 tahun, seorang pengusaha muda yang sukses karena memiliki beberapa pabrik smartphone yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Parasnya cukup menawan dan hartanya berlimpah namun tidak demikian dengan kehidupan rumah tangganya yang berantakan setelah Rubi dijodohkan oleh kedua orang tuanya agar mau menikah dengan Candy yang merupakan anak dari sahabat papanya Rubi. Ternyata sang istri yaitu Candy ketahuan selingkuh dengan bawahan Rubi di kantornya yaitu Jeff. Padahal Jeff selama ini adalah orang kepercayaan Rubi di perusahaannya di kantor pusat di Jakarta. Setelah berhasil menggerebek sang istri ketika berselingkuh dengan Jeff di sebuah Hotel. Rubi pun menjebloskan sang istri dan selingkuhannya tersebut ke penjara dengan tuduhan penggelapan pajak dan perzinahan. Rubi pun mencoba menenangkan dirinya untuk berlibur di kampung teman semasa kuliahnya dulu yaitu Sam. Di sanalah Rubi secara dikenalkan oleh Sam sahabatnya dengan seorang gadis cantik dan polos berusia 24 tahun yang sebenarnya seorang janda tapi telah dicerai dan ditinggalkan sang suami begitu saja. Ketika Rubi mulai yakin dengan pilihannya itu untuk menikahi Dara, teryata kedua ortu Rubi tak begitu saja untuk menyetujuinya dan masih mencoba memaksakan agar Rubi mencari istri pengganti Candy dari kalangan keluarga yang berada. Masalah tidak berhenti disitu, di sisi lain ternyata setelah di dalam penjara, baik Candy maupun Jeff masih terus menaruh dendam kepada Rubi sehingga segala daya dan upaya mereka lakukan untuk membalaskan dendam mereka kepada Rubi. Bagaimana kisah selengkapnya? Mari kita ikuti tiap episodenya hingga akhir!

Gairah Sang Dosen

Gairah Sang Dosen

Romantis

5.0

Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku