Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hamil Saat Bercerai

Hamil Saat Bercerai

Nova Irene Saputra

5.0
Komentar
12.7K
Penayangan
94
Bab

Tiara tidak pernah menyangka kalau Bayu-suami yang menemani hidupnya selama lima tahun terakhir, tega menceraikan dirinya demi wanita lain dengan alasan ingin segera memiliki keturunan. Setelah Tiara tiba di rumah orang tuanya, ternyata keajaiban pun terjadi, ia hamil anak Bayu. Apakah Tiara akan kembali kepada Bayu atau justru tetap diam saja karena merasa telah dicampakkan?

Bab 1 Diceraikan

🏵️🏵️🏵️

"Jika kamu tidak bersedia dimadu, kita cerai!" Bayu dengan yakin mengucapkan kalimat itu kepada Tiara, wanita yang telah mendampingi hidupnya selama lima tahun terakhir ini.

"Tega kamu, Mas. Kamu sudah lupa dengan kebersamaan kita selama ini? Lima tahun aku menemani hidupmu." Tiara tidak pernah menyangka kalau suami yang ia cintai, dengan tega mengucapkan kata cerai kepada dirinya.

"Keluargaku butuh penerus. Kamu sangat tahu kalau aku anak satu-satunya."

"Kenapa kamu nggak bisa bersabar sebentar lagi, Mas? Aku yakin keajaiban itu pasti ada. Atau ini hanya alasan kamu karena sebenarnya kamu sudah memiliki wanita lain?" Tiara curiga terhadap laki-laki yang baru saja mengucapkan kata cerai itu.

"Terserah kamu mau bilang apa, yang pasti aku ingin memperoleh keturunan." Bayu tetap pada keputusannya.

"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan, aku akan pergi dari rumah ini. Semoga kamu mendapatkan balasan atas keputusan ini, Mas."

"Balasan yang pasti, aku akan memiliki anak dari wanita lain."

"Kenapa kamu seyakin itu, Mas? Sementara kamu tidak berusaha untuk percaya padaku. Apa yang kamu lakukan di belakangku?" Tiara curiga dengan apa yang Bayu katakan.

"Kamu nggak berhak lagi untuk tahu tentangku. Silakan kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini." Tiara mencoba meraih tangan Bayu, tetapi ditepiskan.

"Ini balasan yang kamu berikan padaku, Mas? Kamu tidak menghargai apa yang kulakukan selama lima tahun ini? Tidak adakah rasa cinta lagi dalam hatimu untukku?" Tiara tidak kuasa menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Rasa itu perlahan sirna seiring berjalannya waktu karena kamu tidak mampu mewujudkan harapanku dan keluargaku. Hubungan yang kita jalani hanya buang-buang waktu. Untuk apa aku mempertahankan istri yang tidak dapat memberiku kebahagiaan?"

"Tega kamu, Mas. Jadi, kebersamaan kita selama lima tahun ini, kamu anggap apa?"

"Sudahlah. Biarkan aku hidup bersama wanita yang mampu melahirkan anak untukku. Kamu harus tahu bahwa dia ada di sini sekarang."

Tiara makin terkejut melihat seorang wanita keluar dari kamar tamu dengan perut membesar. Sekarang ia baru tahu kenapa Bayu sangat mudah mengucapkan kata cerai kepadanya. Alasannya ada di depan mata.

"Siapa dia, Mas?" tanya Tiara setelah wanita yang keluar dari kamar itu berada di antara mereka. Ia ingin mendengar jawaban yang lebih meyakinkan dari Bayu.

Bayu pun melangkah menghampiri wanita tersebut, lalu meraih tangannya. "Dia calon ibu dari anakku." Ia kemudiam mengusap perut wanita yang kini berada di dekatnya.

"Ternyata ini jawaban dari perubahan sikap kamu selama ini, Mas? Kamu telah mengkhianatiku, kamu bermain api di belakangku!" Tiara menaikkan suaranya.

"Kamu tidak dapat memberikan apa yang ia berikan. Kamu sudah tahu yang sebenarnya. Mulai sekarang, calon ibu dari anakku yang akan menjadi tuan rumah di sini. Kamu nggak ada hak lagi untuk tetap tinggal di rumah ini."

Tiara melangkah ke arah Bayu dan wanita tersebut. Ia pun mendaratkan tamparan di pipi laki-laki itu. "Aku jijik melihatmu, Mas!"

Bayu merasa kesakitan setelah mendapatkan tamparan dari Tiara. Ia pun memegang pipinya. Sementara itu, Tiara menuju kamar untuk berkemas. Dirinya masih merasa seperti mimpi dengan apa yang ia saksikan hari ini. Ia sangat sedih karena suami yang ia cintai lebih memilih perempuan lain.

Setelah barang yang ia butuhkan sudah berada dalam koper. Ia pun memandang sekeliling. Kamar ini hanya akan menjadi kenangan untuknya karena Bayu sudah tidak membutuhkannya lagi di ruangan ini.

Ia pun berusaha menerima kenyataan, lalu beranjak dari kamar itu dengan hati yang sangat hancur. Ia melewati Bayu dan wanita yang kini hadir dalam hidup laki-laki tersebut. Ia lebih terkejut lagi saat perempuan itu menunjukkan senyum sinis kepadanya.

🏵️🏵️🏵️

Akhirnya, Tiara tiba di rumah orang tuanya. Ia langsung memeluk ayah dan ibunya yang sedang duduk di depan teras rumah. Kedua orang tua itu sangat heran melihat putri bungsunya tiba-tiba datang tanpa memberi kabar sebelumnya.

Tiara merasa menjadi anak yang tidak berhasil membahagiakan orang tua. Kehidupannya sungguh sangat jauh berbeda dengan kakak satu-satunya yang tinggal di kota lain karena ikut suaminya. Walaupun terpaut usia dua belas tahun dengan pendamping hidup, sang kakak justru tetap sangat bahagia.

"Kamu kenapa, Sayang? Bayu mana?" Bu Laras-ibunda Tiara, menanyakan sang menantu kepada putrinya.

"Tia diusir, Yah, Bun, dari rumah Mas Bayu." Tiara pun mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orang tuanya. Ia akhirnya duduk di samping ibunya.

Sang ayah sangat terkejut mendengar apa yang Tiara katakan. "Diusir? Apa maksudnya? Siapa yang ngusir kamu, Nak?" Laki-laki itu memegang lengan putrinya.

================

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nova Irene Saputra

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku