Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
KONTRAK CINTA SATU TAHUN

KONTRAK CINTA SATU TAHUN

Nova Irene Saputra

5.0
Komentar
9.1K
Penayangan
59
Bab

Ratu tidak pernah menyangka kalau Revan tega memberikan sebuah perjanjian di hari pernikahan mereka. Dia ditantang dengan sebuah pilihan yang sangat sulit. Jika Ratu mampu membuat Revan jatuh cinta dalam jangka waktu setahun, pernikahan tetap berlanjut. Namun, jika Ratu gagal, Revan akan menceraikan dirinya. Mampukah Ratu memenuhi syarat yang diberikan Revan? Akankah pernikahan mereka tetap berlanjut?

Bab 1 Surat Perjanjian

🏵️🏵️🏵️

"Jika kamu bisa membuatku jatuh cinta dalam setahun ini, aku akan melanjutkan pernikahan kita. Tapi ...." Revan menjeda kalimat yang ingin ia ucapkan. "Jika kamu gagal ... aku akan segera menceraikanmu karena kamu harus tahu bahwa tidak ada cinta sedikit pun yang bisa kuberikan padamu. Bagiku, kamu tidak lebih dari orang asing yang harus hidup denganku," lanjutnya membuat dada Ratu terasa sesak.

Wanita berparas cantik itu tidak pernah menyangka kalau Revan-laki-laki yang baru resmi menjadi suaminya, dengan tega memberikan sebuah pilihan yang sangat menyakitkan. Revan tidak pernah tahu seperti apa perasaan yang Ratu miliki sejak dulu.

Semenjak duduk di bangku SMA, orang tua keduanya sepakat menjodohkan putra dan putri mereka. Saat itu, Ratu baru duduk di bangku kelas satu, sedangkan Revan kelas tiga. Sangat terlihat jelas di wajah Revan kalau dirinya tidak menyukai adanya perjodohan. Namun, ia tidak mampu menolak keputusan orang tuanya.

Perjodohan itu akhirnya terjadi tanpa adanya rasa cinta di hati Revan. Berbeda dengan Ratu yang sejak lama ingin bersatu dengan laki-laki pilihan orang tuanya itu.

Awal pertemuan mereka ketika Ratu masih duduk di bangku kelas dua SMP. Kala itu, keluarga Revan berkunjung ke rumah Ratu untuk bersilaturahim. Pandangan pertama Revan mampu menggetarkan hati Ratu.

Akan tetapi, saat itu Revan menunjukkan reaksi biasa saja. Ratu sempat berpikir, kenapa Revan tidak melirik ke arahnya, padahal selama ini, banyak pria yang berusaha mendekati dirinya dan bahkan mengutarakan cinta.

Ratu tetap sabar menghadapi sikap Revan yang terkesan tidak bersahabat. Namun, pesona laki-laki itu telah berhasil menumbuhkan benih-benih cinta di hatinya.

Lima tahun setelah mereka dijodohkan, akhirnya kedua keluarga sepakat melanjutkan hubungan Revan dan Ratu ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Ternyata walaupun sudah melakukan perjodohan dalam waktu tidak sebentar, cinta Ratu belum juga mendapat balasan dari Revan.

Justru sekarang, laki-laki bertubuh tegap itu memberikan sebuah perjanjian kepada Ratu. Wanita itu ditantang untuk membuat Revan jatuh cinta dalam waktu setahun. Jika tantangan itu gagal, Revan akan segera menceraikannya.

Ratu merasa bahwa itu merupakan perjanjian tidak masuk akal. Ia tidak ingin menjadikan ikatan suci sebagai permainan. Namun, ia tidak tahu harus bagaimana.

"Kamu sanggup, nggak?" tanya Revan di kamar pengantin mereka.

"Kenapa harus ada perjanjian seperti ini, Mas? Aku sudah sah menjadi istrimu dan aku juga sangat mencintaimu." Ratu berusaha memberikan pengertian kepada Revan.

"Kamu itu istri yang terpaksa aku nikahi. Istri yang tidak pernah aku cintai." Penjelasan Revan membuat hati Ratu sangat terluka.

"Kenapa kamu tidak mencoba membuka diri, Mas? Pernikahan itu bukan sebuah permainan, tetapi ikatan suci yang harus kita hargai."

"Tapi kenyataannya, aku tidak tertarik menikah denganmu."

"Jika kamu tidak menginginkan pernikahan ini, kenapa tidak menolaknya dari awal, Mas?"

"Karena aku tidak ingin merusak hubungan kerja sama kedua orang tua kita."

"Ternyata hanya itu yang membuatmu bersedia menikahiku, sungguh aku tidak percaya dengan semua ini."

"Sekarang kamu sudah tahu dan kamu harus menyetujui kesepakatan yang telah kubuat. Ini aku udah siapin surat perjanjiannya, kamu tanda tangani sekarang." Revan menyodorkan selembar kertas dan sebuah pena kepada Ratu.

"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan, aku akan memenuhi permintaanmu." Ratu dengan tangan gemetar, akhirnya bersedia memberikan tanda tangan di atas surat perjanjian yang diberikan oleh suaminya.

Kesedihan yang Ratu rasakan saat ini tidak perlu ditanyakan. Ia ingin mengatakan pada dunia bahwa hatinya sangat sakit. Revan menjadikannya pendamping hidup hanya karena terpaksa.

Malam pertama yang biasanya didambakan oleh setiap pasangan baru menikah tidak dapat terwujud. Revan sama sekali tidak melirik ke arah Ratu. Ia bahkan tidur di sofa yang ada di kamar pengantin mereka.

Ratu berusaha menahan pilu dan derita karena sikap Revan yang tidak bersedia menyentuhnya. Malam ini, ia gagal menjalankan tugasnya sebagai istri, hasrat itu terkubur bersama keegoisan laki-laki yang berstatus sebagai suaminya.

🏵️🏵️🏵️

"Pagi, Mas. Sarapan dulu, yuk, aku udah siapin semuanya." Ratu mempersiapkan menu sarapan untuk Revan di meja makan.

"Aku buru-buru." Revan hanya menyeruput teh yang ada di meja makan sambil berdiri.

"Nanti kamu lapar, Mas. Aku siapin bekal untuk kamu bawa ke kantor, ya." Ratu buru-buru mengambil rantang kecil ke dapur.

Saat kembali ke ruang makan, Ratu tidak menemukan Revan. Suara mesin mobilnya terdengar dari halaman istana cinta mereka berdua. Ratu hanya bisa terdiam menghadapi sikap laki-laki itu.

Ratu tetap berusaha ikhlas. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya istri yang ingin berbakti terhadap suami dan imamnya. Ia tidak peduli walaupun Revan tidak pernah menganggapnya.

Ia akhirnya mengisi rantang dengan menu di meja makan. Ia berniat mampir ke kantor Revan saat menuju kampus hari ini. Ia masih melanjutkan kuliah walaupun kenyataan sekarang dirinya telah berstatus sebagai seorang istri.

Saat ini, ia duduk di tingkat akhir. Ia ingin segera menyelesaikan pendidikannya agar fokus menjadi istri yang selalu siap melayani suami. Ia ingin membuktikan bahwa cintanya sangat tulus kepada Revan.

==============

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nova Irene Saputra

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku