Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
“Jennie, bagaimana kalau Valerie terbangun dan menemukan kita adalah pelakunya?” Sebuah suara seorang pemuda terdengar, nadanya mengisyaratkan keraguan serta rasa takut yang dimilikinya.
“Apa yang kau takutkan?! Dia hanyalah anak haram dari Keluarga Meyer, anak dari seorang wanita jalang yang merebut suami orang lain. Kau ikuti saja perintahku, dia tidak akan bangun meskipun gempa bumi terjadu!!” Seorang gadis muda menghardik pemuda itu, membungkam suara protes dan juga keraguan yang dimilikinya.
Gadis itu menambahkan lagi. “Daripada takut dengan gadis jalang ini, lebih baik kita ikuti perintah dari Nona Muda yang sebenarnya. Kita bawa gadis jalang ini ke kamar orang itu, biarkan dia merasakan menjadi seorang pelacur seperti ibunya.”
Ucapan gadis itu terdengar begitu kasar, sama sekali tidak memiliki belas kasihan terhadap orang yang bernama Valerie tersebut. Tidak hanya ucapannya yang kasar, sorot mata tajam dan penuh akan kebencian pun juga tidak dia sembunyikan seperti sebelumnya.
“Hei, sebagai kekasihnya saja aku belum pernah menikmati tubuhnya, dan sekarang dia harus dikirimkan ke kamar Bos Walker untuk melayani pria tua itu. Terlalu murah bagi orang mesum seperti Bos Walker,” desah si pemuda yang diikuti oleh penyesalan kecil di sana.
“Diam, kalau kau ingin hidup baik dan masa depan yang dijanjikan oleh Nona Muda, aku sarangkan kau tidak memiliki pemikiran yang aneh-aneh tentang gadis ini?!” tunjuk si gadis dengan nada yang galak.
Pemuda itu tersenyum kikuk, dia dengan segera meletakkan Valerie di atas ranjang yang ada di kamar hotel itu. Melihat wajah cantik milik gadis yang masih tidak sadarkan diri itu, si pemuda menghela napas panjang, rasa penyesalan yang dia miliki sebelumnya kembali lagi. Bukan karena dia menyesal sebab telah mendorong Valerie ke neraka yang akan gadis itu hadapi, tetapi menyesal karena dia belum sempat meniduri gadis ini sebelum mengirimkannya ke kamar Bos Walker.
“Mana aku berani. Aku memilikimu yang jauh lebih seksi daripada Valerie. Oke, kita sudah selesai melaksanakan perintah Nona Muda dan bisa pergi sekarang juga,” bujuk si pemuda dengan senyum kecil.
Si pemuda segera menarik gadis galak itu untuk pergi menjauh, mereka tidak ingin Bos Walker datang dan mendapati mereka berdua masih ada di sana. Nona muda yang mereka maksud telah mengatur semuanya, mereka hanya memastikan Valerie terbius dan mengirimkannya ke kamar ini, setelahnya bukan lagi urusan mereka berdua.
“Kau ingat itu. Orang ini adalah seorang jalang, jangan memikirkannya lagi atau aku tidak akan memaafkanmu. Kau adalah kekasihku, bukan milik gadis jalang itu!!!” papar si gadis itu lagi.
“Oke…oke… aku akan mengingatnya. Ayo kita pergi sekarang!!” ajak si pemuda.
Suara mereka berdua semakin samar-samar terdengar setelah mereka pergi dari kamar itu. Saat pintu kamar hotel di depan sana terdengar tertutup, sosok gadis cantik yang tidak sadarkan diri di atas tempat tidur tadi tiba-tiba membuka kedua matanya, memperlihatkan sepasang mata biru langit yang begitu cemerlang.
Gadis cantik yang katanya dibius oleh dua orang tadi tidak sepenuhnya tertidur, pandangannya sedikit kabur karena efek obat itu masih ada dalam tubuhnya. Dia masih tersadar karena kontrol dirinya yang sangat kuat memaksa dirinya untuk tidak larut oleh efek obat bius yang diberikan padanya.
Perlahan-lahan kesadaran gadis cantik itu kembali pada dirinya, pengaruh obat bius yang diberikan padanya mulai memudar.
“Brengsek,” umpat gadis cantik itu. Suaranya yang merdu dan lirih itu pun terdengar dalam kamar hotel tempatnya berada.
Valerie Meyer menatap langit-langit kamar hotel mewah tersebut, kemudian dia menoleh ke arah gaun biru yang melekat pada tubuhnya. Gaun biru yang dikenakan Valerie terasa sangat asing tetapi secara bersamaan menggugah ingatan terdalam yang gadis itu miliki.
“Apa ini artinya aku kembali lagi?” tanya Valerie, dia menepuk kedua pipi lalu melihat dua tangannya.
Kabut delusi yang menyelimuti otak Valerie memudar, semua ingatan yang terkubur pun kembali dia ingat. Gaun biru yang tengah dikenakannya adalah gaun yang melekat pada tubuhnya untuk terakhir kalinya di kehidupan pertama.
Gadis itu masih ingat kalau di kehidupan pertamanya Valerie juga terbangun pada saat-saat seperti ini. Dia mendapati dirinya diberikan kepada Bos Walker, seorang CEO perusahaan real estate besar yang telah berusia lima puluh tahun dan terkenal sangat mesum. Bos Walker menyukai bermain dengan gadis-gadis muda seperti Valerie, bahkan dia tidak segan untuk menyiksa mereka sampai mati demi kesenangannya.
Valerie menoleh ke arah kaca jendela yang tidak jauh dari sana, dari pantulan kaca dia melihat sosok seorang gadis muda dengan paras cantik balik menatapnya. Rambut panjang bergelombang berwarna kecokelatan, lalu sepasang mata biru langit itu. Paras yang begitu familier untuknya menatap Valerie balik dari pantulan kaca jendela.
“Ini adalah dunia asalku, di mana seharusnya aku berada,” gumam Valerie kepada dirinya sendiri. Ada rasa penuh ketidakpercayaan muncul dalam hatinya, tetapi perasaan tersebut perlahan-lahan berubah menjadi sebuah keyakinan.
Valerie mengalami apa yang namanya reinkarnasi, dia kembali ke kehidupan awalnya setelah mengalami sebuah tragedi yang merenggut nyawanya di tempat pertama. Dan malam ini adalah awal mula tragedi dalam hidup Valerie terjadi.
Gadis yang mengatakan Valerie sebagai ‘jalang’ barusan adalah Jennifer, sahabat baik Valerie. Lalu pemuda yang bersama dengan Jennifer adalah Andy, kekasih Valerie yang sudah bersama dengannya sejak dua tahun yang lalu. Di kehidupan pertamanya, Valerie yang bangun telat pada waktu itu tidak mendengarkan pembicaraan Andy dan Jennifer beserta rencana mereka untuknya, tetapi hal itu berbeda sekarang ini.
Tidak ada yang menyangka kalau sahabat baik dan kekasihnya akan mengkhianati Valerie seperti ini. Mereka tega menjualnya kepada seorang bos mesum untuk dijadikan mainan.
Kalau Valerie yang mengetahui fakta ini adalah dirinya yang masih lugu dan tidak mengalami pahitnya tragedi yang melanda dirinya, kemungkinan besar Valerie akan merasa sedih karena pengkhianatan dua orang terdekatannya tersebut. Tetapi yang berada sekarang adalah Valerie yang telah mengalami reinkarnasi sebanyak dua kali, tiga kali dengan sekarang ini.
Valerie memejamkan kedua mata, dia mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Ketika Valerie membuka kedua matanya kembali, sepasang mata biru langit yang selalu terlihat lugu dan begitu bersih tersebut berubah menjadi dingin.
Namun semuanya belum terlambat, Valerie mengatakannya dalam hati. Dia bisa memberi mereka pelajaran yang tidak akan terlupakan nantinya. Tuhan memberinya kesempatan kedua untuk kembali hidup di dunia ini, tidak ada yang menyangka kalau Valerie akan terlahir kembali pada malam kejadian yang akan menewaskan dirinya terjadi.
Sebelum Valerie bisa berpikir jauh lagi, suara pintu terbuka dari depan mulai terdengar, lalu diikuti oleh langkah kaki yang terburu-buru datang ke sini. Valerie kembali memejamkan mata, berpura-pura tidur layaknya orang yang masih tidak sadarkan diri.
Area pinggir tempat tidur tertekan, seseorang duduk di sana dan tengah menatap Valerie dengan sepasang mata panas. Aroma alkohol yang cukup menusuk hidung juga tercium, bahkan napas yang begitu memburu dari orang itu tidak luput dari pendengaran tajam Valerie.
Dalam hati Valerie mengernyit penuh jijik, orang ini tidak lain adalah Bos Walker yang ingin menidurinya. Bos Walker adalah orang yang membuatnya terjun dari jendela untuk menjaga kesuciannya pada waktu itu.
“Gadis ini cantik sekali, begitu berbeda dengan orang-orang yang pernah kutiduri sebelumnya. Tubuh molek ini pasti nikmat sekali, aku sudah tidak sabaran lagi untuk menyentuhnya,” seru Bos Walker.
Wajah Bos Walker yang berminyak dan bengkak akibat lemak yang tertimbun kini merona merah, dan sepasang mata miliknya diselimuti oleh nafsu yang tidak lagi terbendung. Pria tua berbadan gemuk itu merasakan gairahnya memuncak ketika melihat sosok Valerie yang terbaring di atas tempat tidurnya.
Karena tidak sabaran untuk menyentuh gadis cantik ini, Bos Walker pun mengulurkan tangan ke depan untuk mengoyak gaun biru yang melekat di tubuh Valerie.
Sebelum tangan itu menyentuh gaun Valerie, sebuah tangan dengan jari lentik menggenggam pergelangan tangan Bos Walker, membuat sang bos terkejut setengah mati. Tangan itu begitu mungil bila dibandingkan dengan milik Bos Walker yang jauh lebih besar, namun yang begitu mengejutkan Bos Walker adalah cengkeraman tangan itu begitu kuat sampai dia tidak bisa melepaskannya.
Bos Walker meringis kesakitan, cengkeraman tangan yang begitu erat dan kuat tersebut memiting tangannya dengan sempurna, dan si pemilik tangan yaitu Valerie kini bangkit dari posisi tidurannya di atas tempat tidur.
“Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku aawww…..” jerit Bos Walker kesakitan.
Wajah berminyak milik sang bos meringis, mengungkapkan ekspresi penuh sakit akibat cengkeraman yang kuat dan terasa hampir mematahkan tangannya tersebut.
Bos Walker ingin berontak. Akan tetapi sosok gendut yang hanya tahu bersenang-senang saja tidak bisa dibandingkan dengan Valerie yang lebih muda dan enerjik. Walaupun tubuh Valerie jauh lebih lemah sekarang ini, tetapi dia tidak memiliki masalah untuk menghadapi Bos Walker yang mesum ini.
“Apa kau tahu siapa aku? Aku bisa membuatmu menderita. Akh.. akh.. akhh….” Ucapan yang keluar dari mulut Bos Walker terpotong oleh rintihan sakit. Wajahnya pucat dan bibirnya membiru. “Lepaskan… lepaskan… tanganku sakit!!!”
Valerie menendang Bos Walker dan membuat tubuh besar itu terlempar sejauh dua meter ke depan. Gadis itu beranjak dari tempat tidur, dia mengambil sebuah botol anggur yang terletak di atas meja nakas dan memecahkan ujung bawahnya. Warna merah anggur menghiasi area tajam botol yang tidak rata tersebut.
“James Walker, 58 tahun, seorang pengusaha di bidang real estate dengan omset lebih dari 200 juta dollar per tahun,” kata Valerie untuk pertama kalinya. Suara gadis itu begitu dingin seperti sebuah es yang tidak bisa melumer, tetapi dalam dinginnya es tersebut tersimpan sebuah nyala api yang membara.
Bos Walker yang ditatap oleh Valerie seperti itu langsung berkeringat dingin. Nafsu yang dimilikinya saat melihat Valerie pertama kali langsung menghilang entah ke mana, tergantikan oleh perasaan was-was yang berujung pada kekhawatiran. Dia melihat gadis itu berjalan ke arahnya dengan membawa pecahan botol anggur yang pinggirannya sangat tajam.
Valerie mengarahkan pecahan botol yang dipegangnya ke arah Bos Walker. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyum miring, penuh dengan ancaman kalau Valerie tidak akan segan untuk melukai pria itu kalau dia menemukan Bos Walker mencoba untuk melawan.
“Bos Walker sama sekali tidak tahu malu, ingin menyentuh seorang gadis muda yang usianya pantas menjadi putrimu. Apakah ini yang disebut sebagai hilangnya moral manusia?” sahut Valerie.
Wajah Bos Walker memerah, matanya yang terlihat kecil akibat tertimbun lemak pipi menatap sosok Valerie dengan penuh amarah. Mulut gadis kecil ini sangat busuk, dia tidak akan memberi gadis ini ampun ketika sang gadis jatuh ke tangannya, pikir Bos Walker.
Valerie mengabaikan tatapan Bos Walker yang diberikan padanya. Langkah kaki Valerie tidak terburu-buru, pecahan botol di tangannya diayunkan perlahan-lahan layaknya sebuah mainan. Bos Walker yang melihat pecahan botol di tangan Valerie merasa ngeri.
“Apa kau mengetahui hal menarik apa yang kutemukan mengenai dirimu, Bos?” tanya Valerie setengah menggoda.
Bos Walker menelan ludah, sebuah perasaan tidak enak tiba-tiba saja muncul dalam hatinya saat pertanyaan itu dilontarkan padanya. Dan kilatan jenaka yang muncul di kedua mata biru langit milik Valerie semakin membuatnya takut.
“A-apa??” Bos Walker terbata ketika menjawab pertanyaan Valerie.
“Sepuluh tahun lalu untuk menutupi kegagalan proyek yang dibangun di sebelah utara Milford, Bos Walker tidak segan untuk menyuap pihak administrasi pembangunan kota. Manajemen perusahaan yang Bos Walker pimpin bisa dikatakan terlihat bagus tetapi bagian dalamnya sangat memprihatinkan. Penyuapan, korupsi, dan juga penunggakan pajak tahunan semuanya lengkap di dalamnya,” jelas Valerie, dia menjabarkan semua rahasia kotor dalam perusahaan real estate yang dimiliki Bos Walker.
Wajah pria itu memucat, kedua mata kecilnya juga membulat sempurna saat satu per satu rahasia yang perusahaannya miliki keluar dari mulut Valerie. Bagaimana gadis itu bisa tahu?