David Edward lelaki kejam yang dijuluki dengan malaikat berhati iblis atau devil heart angel. Pertemuannya dengan seorang wanita yaitu Anesia sabila membuat hidupnya tak pada tempatnya lagi. Menjadi kacau dan berantakan versi david. Apakah penyebabnya?
Devil Heart Angel
BAB 1
Kemilau mentari mulai menyinari seorang gadis yang nampak berlari kecil di lalu lalang pagi yang begitu sejuk. Dia tersenyum dengan raut kebahagiaan, hingga tatapannya seketika menyaksikan sebuah mobil melaju kencang ke arahnya, hingga dia seketika berteriak kencang dan ...
Brakkk
"Awwhh gigiku, oh Tuhan sakit sekali." Wanita itu beranjak bangun dengan memegang pipi bagian rahangnya yang terasa sakit. Dia meraung raung kesakitan.
Jangan mengira mobil itu yang telah melakukannya. Tidak sama sekali, bahkan mobil itu tidak menyentuh seuntaipun rambut miliknya.
Terlihat seseorang keluar dari sebuah mobil BMW dengan memakai kaca mata hitamnya.
Terlihat sangat tampan di mata gadis yang saat ini tengah kesakitan itu. Seketika dia melupakan rasa sakitnya. Dia hanya bisa melongo.
'Oh Tuhan, dia sangat tampan, pahatan sempurna sang pencipta. tinggi, bulu mata lentik, hidung mancung, alis yang tebal, rahang yang kokoh dan... dan... sangat berkarisma,' batin wanita itu sembari memandang wajah lelaki itu dengan intens, sedikit senyum nampak di wajahnya. rasanya dia ingin sedikit berteriak.
Lelaki itu adalah David Edward, sang penakluk Swiss dengan harta dan kekayaan yang tak akan pernah habis sampai tujuh turunan sekalipun.
dia adalah seorang yang dingin dan sangat pemarah jika ada seseorang yang berani mengganggu ketentraman hidupnya. Orang orang memberinya julukan sebagai Malaikat Berhati Iblis atau Devil Heart Angel.
"I'm sorry, really I didn't mean to, I was in a hurry,(aku minta maaf, sungguh aku tidak sengaja, aku sedang terburu-buru)," ucap David tanpa merasa bersalah diraut wajahnya, sangat berbanding terbalik dengan yang ia katakan.
Wanita yang tak lain bernama Anesia itu, yang tadinya sempat merasa kagum oleh pahatan Tuhan di hadapannya, seketika berubah kusut melihat wajah yang terlihat angkuh itu berada di hadapannya. Dia ingin sekali menonjok wajah lelaki itu, dan mengganti wajah tampannya itu yang bisa memikat lebah sepertinya. Menggantinya dengan topeng monyet atau apapun itulah.
"Waaahhh, hebat sekali yah. Heyy!! Pak Turis, kau pikir ini jalan milikmu? jangan pikir karena kau kaya dan make mobil mahal kaya gini, lalu kau bisa berbuat semaumu. Berkendara ugal ugalan, seakan ini adalah jalan pribadi milik ayahmu. Lihat! Banyak orang yang berlalu lalang di sekitar sini.
Anda ini pasti buta. Lihat sekarang, apa yang Anda lakukan pada saya. Karena menghindari Anda, saya sampai kesandung batu Pak, hingga mencium tanah air. Apa kau tahu? Rasanya sangat sakit. Yah, gigiku sangat sakit." Anesia kemudian kembali memegang giginya yang terasa sakit itu, yang beberapa menit sebelumnya dia melupakan rasa sakit itu. Dia kembali meraung raung.
Seketika dia melihat spion mobil David, lalu berlari mendekatinya.
Seketika syok melandanya. Ternyata sejak tadi, giginya telah mengeluarkan banyak darah.
"Ahh, berdarah!? Tergoyang?Apa yang terjadi pada gigiku? Apakah gigiku akan copot? OMG, Pak Turis kau harus bertanggung jawab padaku!" ucap Anesia menggoyang-goyang badan David yang sejak tadi hanya diam dengan rasa angkuhnya.
Tiba-tiba David menghempas tangan Anesia yang terus meronta pada dirinya. Seperti zombie yang ingin menggigit.
"damn it, if it's like this I'll be late (sungguh sialan, kalau seperti ini aku akan terlambat)," ucapnya sembari menengok arloji miliknya dengan raut datarnya.
"Hey Pak Turis! apa barusan kau mengumpat untukku? Dasar tidak sopan, apa kau tidak lihat apa yang telah kau perbuat padaku?" Ucap Anesia dengan gigi yang terus mengeluarkan cairan cerah berwarna merah itu.
Tiba-tiba David mengambil dompetnya yang berada di mobil dan langsung mengeluarkan selembar cek.
Memberikannya kepada Anesia sebagai bentuk pertanggung jawabannya.
"Ini cek, sebagai bentuk pertanggung jawabanku untukmu, dan kita sudah tidak mempunyai hubungan atau urusan apapun lagi, you understand?" ucap David memberikan cek tersebut di genggaman Anesia dan meninggalkannnya begitu saja.
Anesia seketika melongo, sepersekian detik otaknya mencerna perkataan David.
"OMG, ternyata kau bisa berbahasa Indonesia, tapi kau berlagak sangat sombong dengan menggunakan bahasamu itu, agar aku tidak mengetahui apa yang telah kau katakan kepadaku. Begitukah? Hey, kenapa kau meninggalkanku Pak Turis, kau harus bertanggung jawab! Aku tak butuh cek ini," teriak Anesia mencoba menghentikan David. Di sedikit berlari. Namun kepalanya sedikit pusing.
"Kalau aku bertemu denganmu lagi, aku tak akan mengampunimu," ucap Anesia.
"Dasar Turis sombong, Lihat saja nanti, jika aku kembali bertemu dengannya, aku akan mencabut semua giginya, sampai tertawapun dia tak akan sanggup. Dia pikir cek ini bisa menebus semua dosanya kepadaku," geram Anesia meremas cek tersebut.
"Oh Tuhan, gigiku rasanya semakin sakit dan darah terus saja keluar. Semoga saja gigiku tidak akan dicabut oleh Dokter. Dan ini semua juga karenamu!" ucap Anesia menunjuk batu yang telah membuatnya tersandung.
***
Ditempat lain, tepatnya di mobil BMW yang sedang melaju. Terdapat seorang lelaki yang sedang mengumpat, melampiaskan kekesalannya.
Siapa lagi kalau bukan David Edward yang sedang merutuki dirinya karena mengalami kesialan dipagi hari. Bertemu seorang gadis tak jelas dan sangat cerewet.
Siapa lagi jika bukan Anesia Sabila, gadis cantik berumur 24 tahun, dengan tinggi bak seorang model terkenal, langsing, berlesung pipi, dengan rambut bergelombang berwarna hitam,bulu mata lentik, pintar dan sangat cerewet tentunya. Berkulit sawo matang yang membuat dirinya merasa berbeda dengan kakaknya, yang memiliki kulit yang sangat putih bersih bak porselen.
"Kenapa aku harus bertemu gadis aneh dipagi yang cerah ini, sungguh sangat mengganggu," ucap David memijit pelipisnya yang terasa pusing.
"Dan menuduhku atas apa yang 'tak aku lakukan. Dia 'kan terjatuh dengan sendirinya, dasar aneh. Semoga aku tidak bertemu lagi dengannya dan orang sejenis dirinya. Karena itu aku sudah terlambat menghadiri rapat untuk pertama kalinya, damn it," ucapnya memukul stir.
"Kalau sampai bertemu lagi, aku tidak akan mengampuninya."
Bab 1 1. Awal kesialan
15/08/2023
Bab 2 2. Lagi lagi Dia
15/08/2023
Bab 3 3. Dia membunuhku
15/08/2023
Bab 4 4. Kematiannya
15/08/2023
Bab 5 5. Kembalinya Anesia
15/08/2023
Bab 6 6. Hantu, siapa
15/08/2023
Bab 7 7. Kau!
15/08/2023
Bab 8 8. Saatnya pembalasan
15/08/2023
Bab 9 9. Balas Dendam2
15/08/2023
Bab 10 10. Tiga Permintaan
15/08/2023
Bab 11 11. Karena Janji
16/08/2023
Bab 12 12. Cheff Dadakan
16/08/2023
Bab 13 13. Perpisahan
16/08/2023
Bab 14 14. Musibah itu
16/08/2023
Bab 15 15. Kemarahan David
16/08/2023
Bab 16 16. Pembalasan David
16/08/2023
Bab 17 17. Sebuah Lelucon
16/08/2023
Bab 18 18. Curhatan Felicia
16/08/2023
Bab 19 19. Melamar Kerja
16/08/2023
Bab 20 20. Kau Bos !
16/08/2023
Bab 21 21. Asisten atau Pembantu
28/08/2023
Bab 22 22. Salah Paham
28/08/2023
Bab 23 23. Monyet Jantan dan Betina
28/08/2023
Bab 24 24. Semakin rumit
28/08/2023
Bab 25 25. Akhirnya ijazahku berguna
28/08/2023
Bab 26 26. Pasangan Serasi
28/08/2023
Bab 27 27. Lelaki Brengsek
28/08/2023
Bab 28 28. Kedatangan Laura.
28/08/2023
Bab 29 29. Mereka Berpacaran!!
28/08/2023
Bab 30 30. Ungkapan Cinta David
28/08/2023
Bab 31 31. Kesepakatan
02/11/2023
Bab 32 32. Perayaan
02/11/2023
Bab 33 33. Tatapan itu
02/11/2023
Bab 34 34. Cibiran
02/11/2023
Bab 35 35. Ketahuan
02/11/2023
Bab 36 36. Pertengkaran yang seru
02/11/2023
Bab 37 37. Semuanya terbongkar
02/11/2023
Bab 38 38. Akhir sandiwara
02/11/2023
Bab 39 39. Semua kacau
02/11/2023
Bab 40 40. Cibiran
02/11/2023