Devil Heart Angel
b
lah Anesia
berjalan menyusuri pinggiran sung
nita tua itu nampak melihat seseorang sedang ter
ak! astagfirullah.
k terlalu jauh dari tempat mereka menemukan Anesia dan mengobati
diri, lalu ia pun tersadar dan terb
a begitu sakit. Dimana aku?" ucap Anesia
cil. Apakah itu berarti aku masih hidup? Yaa, pasti aku masih hidup. Buktinya b
dur lusuh itu, mencari tahu
*
han akhirnya Anesia sudah kembali
ya Anesia
ntung di depan rumahnya menandakan ada ses
nikan berlari masuk ke dalam rumah
dih berharap bukan salah satu dari mereka yang telah pergi. Walau dia sudah be
ing memanggilnya. seketika ia langsung menghamp
ya Anesia ketika meli
Pl
langsung mendarat di pipi kiri Ane
ukan disini? Dasar
kk.
dan membuat Anesia menangis, bertanya te
namparku? Apa sa
n memaafkan semua kesalahanmu setelah membuat
gsung membeku saat itu juga, disusul sete
aku! kalian pasti bohong kan? Mahh,
ng namun tak menemukan tand
embunyikannya, apa salahku pada kal
mah ini anak tak tahu diri." Jordan langsung me
! Apa yang terjadi, kakak tolong aku! Aku nggak mau pergi!" Anesia terus berusaha untuk masuk
i ayahnya dan terkapar di lu
g sebenarnya terjadi, kenapa merek
pergi ninggalin aku." Anesia terus menang
u lemah. Sebaiknya aku pergi untuk mencar
amun ia tidak menemuka info apapun karena orang
nya Andi, semoga dia mau mene
Andi tepatnya di depan sebua
bel pintu rumah itu, namun sebelum
,"seru
cara spontan langs
ma loh, kemana aja lo
rpenting sekarang Tolong loh jelasin semua yang terjadi sel
storan pinggir jalan sana dul
baikl
ercakapan Anesia kepada kakaknya. Yang ia dapatkan dari kiriman Ziha d
ngomong gitu ke kakak gue, in
iapa?" t
at bayang berput
mulai dari orang tersebut membuangnya ke sungai yang deras sampai pesan pesan tak bermoral yang ia kirimkan kepada kak
isini hanya berpikir yang tidak tidak terhadap loh,"kaget Andi. dia se
tapi sekarang semua orang nggak ada yang percaya k
apa kok. Gue a
sih ya
... " Ndi hp kamu a
yah. Gue angka
kapan Andi berla
baiklah
apa
bantuin loh, untuk saat ini. ayah nelpon gue, dan nyuruh gue ke belanda untuk b
arus pergi secepatnya. Gue mampu kok hadapin ini sendirian, kayak loh nggak tahu gue aja. K
loh nggak
rsyukur karena loh percaya ke gue, itu udah cukup kok untuk na
embalas ucapan yang memang bias
lagi menahan air matanya. Mengingat orang yang percaya pad
ya aku akan menghabisinya walau aku harus mengorbankan nyawa
ang aku har