Devil Heart Angel
B
naknya yang 'tak kunjung datang,
hari. Felisia yang menemaninya, sudah '
ghubungi nomor adiknya ya
Alam Mimpi dengan masih terus berh
mama nggak tenang saat mikirin kamu,
malu malu. Felisia terkejut mengetahui dirinya tertidur di sandaran sofa tempatnya menung
anjang. Dia ingin marah saat melihat kondisi ib
ma sih, paling Anesia lagi bermalam di rumah temannya, '
ku coba hubungin
uuuuttt...
semalam nggak diangkat sihh. An
**
Edward
digunakannya, mwnamabh kharisma ketampanannya. Hari ini senyumnya tak pudar, Ia bahagia karena telah menyingkirkan kerikil yang telah mengganggu
an mata birunya yang terus menatap lurus ke depan dan rahang kokoh yang tercipta di wajahnya se
uju Jaguar kesayangannya. Mo
rku?" ucapnya dengan terus melangkah tanpa menatap
Tua
ena aku ingin m
tatapannya teralihkan pada sebuah tas berwarna coklat
is sembari mengalihkan tatapannya. Itu adalah
h saja menyusahkanku dan membuat sampah di mobilku, da
, berharap dia akan menemukan sesu
hingga semua yang di dala
ak berguna di dalamnya yang kemb
one yang didalamnya terdapat seratus pang
tnya," ucap David dengan senyum tipis. Ide gila baru saja mampir ke
uang tas yang sempat mengotori mobil kesayangannya itu, tanpa be
*
ng d
ng memeriksa apakah itu dari Anesia atau bukan,
berasal dari
membaca pesan i
an m
menghubungiku. Apa kau tak punya kerjaan lain? Apa
u tidak akan kembali lagi, karena aku sudah menemukan kebahagia
i hadapan kalian. Itu kebenarannya. Pacarku sangat menc
aku tidak akan terkesan dan aku tidak perduli, mau kalian mati atau hi
untun, lalu kembali diiku
dan sebagiannya terbuka, juga pose seorang lelaki menunduk hingga
wajahnya turut memerah. Adik yang disayanginya mengatakan sesuatu yang 'tak pernah ia bayangkan
Anesia, nomor yang baru saja mengiri
.." terdengar suara operator menjawab pangg
mematikan handphonenya." Di h
n ritual mandinya yang dimana hal itu
, keburu dingin!" ucap Felisia
gen minum susu, mama khawatir sa
okoknya Mama harus minum susunya
imrat langsung mene
ikmu sudah membe
h!! Dia sudah tidak peduli pada kita dan
el?" Bingung Nimrat dan melepaskan gel
mbencinya saat ini." Felisia langsung menyodorkan handpho
esan beruntun dari sang anak dan sebuah gambar yan
bukan Anesia. Mama yakin
san membela anak kesayangan Mama itu, apa pesan i
ngkin setega itu, pasti terjadi sesuatu p
ana kamu Nak?" Nimrat
**
alu dan kondisi Nimr
anpa mau memakan apapun, kec
ama sangat rindu padamu. Mama nggak bisa
at memilukan, ia sang
jugs tak ku
ama mau
tak akan kembali pada kita lagi, karena d
u, mama yakin seratus persen kepada a
i Mah
na mama merasa kondisi mama semakin h
Kamu harus bimbing adikmu ke jalan yang benar. Jangan membelakanginy
gitu, Mama mau buat aku nangis yah." Seke
sayang, mama jadi m
h ngomong gitu lagi." Se
nyum, "hmmm, baiklah
h. Aku mandi d
at Anesia. Namun semua hanya menjadi keinginan yang tak terpenuhi. Saat ia memejamkan mata, ta
a tak bergerak sama sekali. Wanita itu kaku dan dingin. Eru napa
genangan air telah menumpuk di kelopak
n aku secepat ini. Mahh!! hiks hiks.. hiks
Felisia langsung menghampiri dan mengetahui ba
udah mulai mereda. Ia lalu menghubungi
k ada hiks hiks, papa
etelahnya, suara bariton itu kembali terdengar setelah hemb
pa akan seg
*
aku dan Anesia masih butuh kasih sayang Mama. K
jasad ibunya, dengan dikelilingi
g bersenang senang bersama pacarnya, ia tak peduli pada apa yang terjadi pada kita lagi.
k memedulikannya, bahkan sampai kematiannya. Sungguh anak durhaka yah itu Anesia, sa
asihan sekal
i mampu laluin ini semua,"
as meninggalnya ibu sahabat mereka walau mereka sangat kecewa
ia bisa setega ini Fan,"
esal pernah ngejadiin orang seperti dia sebagai sahabat gue." Setelah mendengar penjelasan Felisia beberapa hari yang lalu bahwa Anesia sengaja meninggalkan mereka. Fani dan Ziha m