/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)
Suamiku selama lima tahun, Marco, bilang dia akan membawaku piknik romantis di puncak tebing. Dia menuangkan segelas sampanye untukku, senyumnya sehangat mentari. Katanya, ini untuk merayakan hidup kami bersama.
Tapi saat aku sedang mengagumi pemandangan, tangannya menghantam punggungku. Dunia buyar, hanya ada langit dan bebatuan saat aku terhempas ke jurang di bawah.
Aku terbangun dengan tubuh remuk dan berdarah, tepat pada waktunya untuk mendengar suaranya dari atas. Dia tidak sendirian. Ada Chika, selingkuhannya.
"Apa dia... sudah mati?" tanya Chika.
"Jatuhnya sangat dalam," suara Marco terdengar datar, tanpa emosi. "Tidak ada yang bisa selamat dari situ. Saat mayatnya ditemukan, semua akan terlihat seperti kecelakaan tragis. Clara yang malang, jiwanya tidak stabil, berjalan terlalu dekat ke tepi tebing."
Kata-katanya yang diucapkan dengan santai terasa lebih kejam dari benturan apa pun. Dia sudah menulis obituariku, merangkai narasi kematianku sambil membiarkanku mati di tengah badai.
Gelombang keputusasaan menyapuku, tapi kemudian sesuatu yang lain menyala: amarah yang membara dan dahsyat.
Tepat saat pandanganku mulai memudar, sorot lampu mobil menembus hujan. Seorang pria keluar dari sebuah mobil mewah. Itu bukan Marco. Itu Julian Suryo, saingan paling dibenci suamiku, dan satu-satunya pria yang mungkin sama inginnya menghancurkan Marco seperti diriku.
Bab 1
Hal pertama yang kusadari adalah rasa sakit, penderitaan yang menyilaukan dan tajam menusuk kakiku hingga meledak di belakang mataku. Hal kedua adalah bau tanah basah dan daun pinus yang hancur, aroma yang begitu pekat hingga terasa seperti aku menghirup lumpur. Pipiku menempel pada sesuatu yang dingin dan licin karena hujan.
Aku mengerjap, mencoba membersihkan kabut dari pandanganku. Hujan membuat rambutku lengket di wajah, setiap tetesnya terasa seperti sengatan es kecil di kulitku. Di atasku, melalui jalinan dahan-dahan gelap, langit berwarna ungu lebam, bergolak dengan awan badai. Dunia adalah simfoni penderitaan: genderang hujan yang tanpa henti, gemuruh guntur di kejauhan, dan suara napasku sendiri yang tersengal-sengal putus asa.
Lalu, aku mendengar suara. Suaranya.
"Apa dia... sudah mati?" Suara yang lain adalah suara perempuan, dengan nada manis yang memuakkan hingga membuat perutku mual. Chika.
"Jatuhnya sangat dalam. Tidak ada yang bisa selamat dari situ." Suara Marco datar, tanpa kehangatan yang telah ia palsukan selama lima tahun. Itu adalah suara seorang pria yang sedang membahas transaksi bisnis, bukan istri yang baru saja coba ia bunuh.
Pikiranku berputar, berjuang untuk menghubungkan titik-titik. Piknik di puncak tebing. Termos berisi teh "spesial" yang membuat kepalaku pusing. Dorongan tiba-tiba dan brutal dari belakang. Sensasi jatuh yang memuakkan, dunia berputar menjauh dariku saat bebatuan melesat menyambutku. Ini bukan kecelakaan.
*Dia melakukan ini. Dia mendorongku.*
Aku mencoba berteriak, memanggil, tapi hanya desahan tertahan yang keluar dari bibirku. Tenggorokanku terasa perih, dan rasa seperti logam memenuhi mulutku. Darah.
/0/29188/coverorgin.jpg?v=c99ab58bd6d32ddc5d2974872602c154&imageMogr2/format/webp)
/0/4224/coverorgin.jpg?v=baf7d841ae35f45935e153dd8eb82713&imageMogr2/format/webp)
/0/16190/coverorgin.jpg?v=9657226b3de3d34ea60f66b93b410cf9&imageMogr2/format/webp)
/0/28672/coverorgin.jpg?v=a2fc2ec4f5544a487a339b1a98b3c58d&imageMogr2/format/webp)
/0/26710/coverorgin.jpg?v=b1cd94986537d9e613cddf067ac78116&imageMogr2/format/webp)
/0/29163/coverorgin.jpg?v=c354ec2c6aed2db5390990818807a52d&imageMogr2/format/webp)
/0/8454/coverorgin.jpg?v=6c6ea68b2d604a0f1fa28ba4179afb2c&imageMogr2/format/webp)
/0/29613/coverorgin.jpg?v=e6e3db8431d11ea34c1cfd6a8a6a4d5b&imageMogr2/format/webp)
/0/4252/coverorgin.jpg?v=03bf48b99f0db33f0fa1172b21f89ea4&imageMogr2/format/webp)
/0/3884/coverorgin.jpg?v=dffcf616d198e6bb96a1869daaec4829&imageMogr2/format/webp)
/0/12468/coverorgin.jpg?v=6b5e081caba00de72ae42e35d5fe3ef2&imageMogr2/format/webp)
/0/24579/coverorgin.jpg?v=20250723182924&imageMogr2/format/webp)
/0/23514/coverorgin.jpg?v=a9b1bb7c6b3467e7f12291528ae7be07&imageMogr2/format/webp)
/0/2369/coverorgin.jpg?v=d5c6d912f1a1f5426606ecebd4fd33a0&imageMogr2/format/webp)
/0/20625/coverorgin.jpg?v=80dc8f5bb8543b75828ec4f7da8ee091&imageMogr2/format/webp)
/0/6574/coverorgin.jpg?v=16ead24f442344223849048a249f7499&imageMogr2/format/webp)
/0/6109/coverorgin.jpg?v=cf942bb99b8fc29cfd071d9f0d1e127f&imageMogr2/format/webp)
/0/4014/coverorgin.jpg?v=5eae4c692cdd71bfa98ea10ee1deea05&imageMogr2/format/webp)
/0/22330/coverorgin.jpg?v=c20df7411e743e7bed365eccac399b3f&imageMogr2/format/webp)