Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Bagian 1 — Nakal
"Berani-beraninya kau melawanku?!" Ryan, menarik kerah baju teman sekolahnya—Theodor, yang ia anggap telah berani melawan aturannya di Aquilla high school.
Semua orang yang melihat perundungan yang dialami Theodor hanya diam karena tentu mereka tidak ingin bernasib sama sama seperti Theodor, siswa yang terkenal berprestasi. Namun, tidak mudah bergaul.
"Pukuli dia!" Ryan meminta anak buahnya, untuk kembali memukul Theodor hingga babak belur.
Sementara itu Sora, yang baru saja pertama kali masuk ke sekolah, karena baru saja di terima menjadi pengajar Matematika di sekolah itu, tampak berlari kecil. Langkahnya terhenti ketika dia melihat penganiayaan keji yang dilakukan Ryan dan teman-temannya.
"Hei... ada apa ini?" Wanita cantik yang mengenakan baju rapi, dah heels setinggi tiga sentimeter itu mendekat ke arah segerombolan siswa yang tengah menganiaya temannya tersebut.
Seketika suara hening seiring kedatangan Sora, yang berjalan mendekat ke arah mereka. Ryan yang melihat seorang gadis cantik yang terlihat lebih tua darinya, tidak merasa terprovokasi.
"Kalian membully temanmu?! Apakah kalian mau aku adukan ke kepala sekolah atau guru lain?" hardik Sora, yang merasa perihatin dengan Theodore yang sudah mulai lemas.
Namun, kenyataan yang harus Sora terima, salah satu dari siswanya itu, tampak mendekat ke arahnya dan tiba-tiba memegang dagu Sora hingga gadis yang baru saja lulus kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota Western tampak mendongakkan kepala, karena pria berseragam sekolah itu memang lebih tinggi dari dirinya.
"Guruku yang cantik, kau orang baru? Belum tahu siapa aku, bukan?" kelakar Ryan dengan begitu sombong menantang Sora.
"Lepaskan tanganmu dari daguku, anak kurang ajar!" Sora dengan sekuat tenaga menampik tangan Ryan. Namun, bukannya takut Ryan malah terkekeh dengan sikap Sora, tentu saja diikuti dengan gelak tawa yang lainnya.
Sora memindai seluruh siswa, dia sadar semua yang ada di sini adalah siswa laki-laki yang bisa saja melakukan hal buruk dengan dirinya. Saat itu juga Sora memilih pergi untuk meminta bantuan dengan guru lain.
Sora setengah berlari menuju ke ruang guru, hingga napasnya terengah-engah, membuat semua guru yang ada di dalam ruangan langsung melirik ke arah Sora, wanita dengan rambut coklat gelap dengan mata biru itu.
"Halo... Apakah Anda Miss Soraya Foster, guru matematika baru di sekolah ini?" tanya salah satu guru yang masih terlihat muda.
Sora mengangguk, dia mengatur napasnya sendiri yang tersengal. Kemudian gadis itu menunjuk keluar.
"Ada apa di luar?" tanya salah satu guru paruh baya perempuan.
Sora menelan ludah, mencoba sekuat tenaga menjawab pertanyaan guru tersebut.
"Ada siswa yang dibully, di sana."
Mendengar jawaban Sora, membuat semua guru saling memandang, seolah tahu siapa pelakunya.
"Tolong lihat anak itu! Jika tidak, dia akan mati di tangan siswa-siswa brandal itu!" lanjut Sora dengan masih terengah-engah.
Namun, anehnya seolah mereka malas menanggapi laporan Sora, dan dengan terpaksa mereka berjalan mengikuti Sora ketika gadis itu keluar.
Ketika mereka sampai di tempat kejadian, nyatanya Theodor tergolek lemah sendirian dengan luka yang memenuhi tubuhnya. Sora terkejut dan mencari lima anak yang menganiaya siswa ini.