Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Susah Move On

Susah Move On

Zahgiha

5.0
Komentar
151
Penayangan
6
Bab

Syakira selalu mendambakan pria yang ia sukai sejak dulu di bangku SMP kelas 8. Kini Syakira sudah berumur 22 tahun sudah lulus sekolah SMA dan bekerja sebagai pelayan restoran. Ia tidak bisa membukakan hatinya tuk pria yang sudah mengakui perasaannya ke Syakira. Sekitar puluhan pria sudah mengakui perasaan cintanya ke Syakira, tetapi Syakira enggan untuk menerimanya. Karena pria yang ia sukai dari SMP itu masih membekas di hati Syakira. Pria itu bernama Ariansyah, biasa di panggil Ari. Padahal tidak ada istimewanya Ari itu, entah kenapa kalau cinta pertama bagi Syakira sulit di lupakan, apalagi Syakira tidak pernah berinteraksi dengan Ari. Bahkan mengobrol aja Syakira sangat malu dan tidak berani. Mereka yang dari dulu sekolah selalu satu kelas dan sampai masuk ke sekolah SMA pun tetap sama, tetapi mereka tidak pernah berinteraksi atau berteman kecuali tentang pelajaran baru membuka obrolan, itu pun sebatas yang di omongin hanyalah disaat penting kalau ada tugas saja. Kenapa Syakira sampai begitu sukanya sama Ari? Bagaimana nasib Syakira kalau terus-terusan cintanya bertepuk sebelah tangan dengan Ari? Apakah mereka di takdirkan oleh Tuhan untuk berjodoh? Atau malah sebaliknya? Mari baca kisah kehidupan sehari-hari Syakira. Semoga suka dengan karya saya bernama pena Zahgiha.

Bab 1 Reuni Alumni Kelas 9, SMP 1 Banjarmasin

"Syakira ini gajih kamu, dan kamu sangat rajin bekerja selama dua tahun penuh ini, jadi disini ada bonus tambahan lagi untuk kamu, terimalah dan semangat bekerja untuk kedepannya," ucap Ibu Mega yang punya Restoran tempat Syakira bekerja.

"Wah, Alhamdulillah, terimakasih ya Bu Mega, kali ini saya pasti makin semangat kerjanya, sampai semua pelanggan disini merasa nyaman saat makan di restoran ini Bu." Ucap Syakira yang terlalu senang karena dapat bonus tambahan lagi disaat waktunya gajihan.

Syakira selalu rajin bekerja, ia tidak pernah mengecewakan Ibu Mega, dan Syakira selalu jujur dengan pekerjaannya. Itulah yang disukai Ibu Mega kepadanya.

"Oke. Sudah waktunya jam pulang, bawa ya cemilan itu untukmu, semua karyawan sudah dibagi juga. Ibu mau masuk dulu."

"Baik Ibu Mega. Terimakasih sekali lagi ya Bu. Saya pamit izin pulang, Assalamualaikum." Ia berpamitan dan Syakira langsung segera mencium tangan kanannya untuk menyalami kepada Ibu Mega dengan sopan.

Setelah itu Syakira pulang kerumah bersama sahabatnya bernama Rusmiati. Mereka memiliki jam kerja yang sama saat berangkat kerja bahkan pulangnya.

"Eh Syakira, aku baru ingat, tadi aku di ajak sama Nisa, katanya hari Minggu ini mereka mau reunian kelas 9 SMP kita nih, kamu juga di ajak, Nisa nyuruh aku. Kamu mau gak ikut? Kalau kamu gak ikut, aku juga gak pergi ke acara reuni itu." Ucap Rusmiati sambil bonceng Syakira disaat perjalanan pulang kerumah.

"T-tapi aku...." Syakira sambil terbata-bata saat menyahut sahabatnya itu, dan berkata lagi, "Aku sebenarnya mau, tapi aku malu berpapasan sama...."

"Ari? Ck ck ck." Rusmiati seraya sedang meledek Syakira sambil tertawa ringan.

Karena Rusmiati orang pertama yang paling tahu apa yang Syakira pikirkan. Bahkan dibilang cukup hapal dengan ceritanya Syakira. Rusmiati sahabat dari kelas 1 SMP sampai sekarang, tetapi tidak satu kelas saat mereka berdua beranjak masuk SMA. Padahal jurusan mereka sama, mereka berdua bagai saudara kandung yang tak mau pisah sedikitpun.

Beberapa menit kemudian, Rusmiati singgah ke Indomaret, dan Syakira pun mengikutinya. Mereka hanya beli minum saja, karena sudah ada cemilan yang di berikan oleh Ibu Mega tadi. Lalu mereka berdua duduk yang dimana ada bangku kosong, dan sambil membahas masalah reunian.

Rusmiati mulai percakapan lebih dahulu. "Syakira, gini aja deh, yang berlalu lupakan saja kejadian dimana waktu itu kamu sampai malu kepada semua teman sekelas. Dan ketika kamu menghadiri acara reunian, anggap saja kamu sudah gak punya lagi perasaan terhadap Ari." Ucap Rusmiati yang memberi saran sebagai sahabatnya.

"Aku takut Rus, ntar dikirain teman sekelas kita, aku masih mengharapkan Ari. Walaupun emang iya sih aku masih menyukainya sampai sekarang ini."

Rusmiati yang sedang menatap sahabatnya itu bingung mau bicara apa lagi. Terlebih lagi ini sudah mau 7 tahun Syakira tidak bisa membukakan hatinya kepada pria lain karena dihatinya masih ada nama Ariansyah itu.

Rusmiati pun geleng-geleng kepalanya itu dan berkata,

"Aduhhh. Kamu ini gimana sih Syakira? Coba belajar move on sama Ari, aku hampir nangis tau gak sih karena kamu sama sekali gak pernah pacaran, dan betah banget ngejomblo selama 7 tahun ini huhu. Pokoknya kalau kamu gak ikut, aku juga gak bakalan datang ke acara itu!"

"Yah, nanti mereka marah sama kamu. Karena kamu yang paling rame diantara teman sekelas, mereka malah mengharapkan dirimu yang datang untuk bersenang-senang. Masa kamu nurutin aku sih kalau gak datang?" ucap Syakira kepada Rusmiati.

"Pliz. Aku mohon Syakira tersayang." Rayu Rusmiati kepada Syakira, agar ia mau ikut acara reuni.

"Hmmm. Kayaknya gak bisa deh aku rus." Syakira menolah ajakan sahabatnya itu.

"Kalau begitu. Mulai sekarang kamu berangkat kerja dan pulangnya gak usah ikut aku lagi. Huh!" Ancam Rusmiati, tuk memastikan kali ini Syakira pasti benar-benar mengiyakan ajakan Rusmiati.

"Ya udah, kalau begitu aku pulang jalan kaki aja ini." Ucap Syakira.

Setelah itu Syakira berdiri dan mengambil tasnya. Perlahan ia mulai melangkahkan kakinya tuk pergi yang katanya ingin pulang sendiri seusai di ancam Rusmiati itu.

Rusmiati terdiam sejenak, matanya masih terbelalak karena Syakira mengiyakannya begitu saja karena ancamannya itu. Lalu Rusmiati berlari menghampiri sahabatnya, dan membujuk Syakira.

"Eh, eh Syakira? Why? Aku hanya bercanda, kenapa kamu anggap ini serius sih!" Ucap Rusmiati padanya.

"Kan, katamu tadi gak usah ikut kamu lagi. Ya udah ini, aku lakukan mulai sekarang." Balas Syakira.

"Ya, gak mungkin juga kali aku membiarkan sahabatku jalan kaki sendirian, aku bercanda aja soal tadi. Ya udah, kalau begitu maafin aku ya Syakira." Ia meminta maaf kepada Syakira.

"Iya, aku maafin. Ya udah kita pulang." Ucap Syakira yang sudah memaafkan sahabatnya itu dan mengajaknya pulang.

Baru memasang helm, tiba-tiba Syakira merasakan suara di belakangnya sangat familiar, dan ia pun akhirnya memalingkan wajahnya untuk memastikan, ternyata sosok pria itu muncul di hadapannya setelah lulus SMA, baru sekarang mereka bisa bertemu lagi selama bertahun-tahun.

"Kamu lihat siapa Syakira?" Tanya Rusmiati kepada Syakira yang sedang melihat pria itu.

Beberapa detik kemudian. Rusmiati pun sadar dan terkejut. Ternyata sosok pria itu bernama Ariansyah, yang suatu kebetulan menuju ke Indomaret bertemu dengan sahabatnya lagi.

Lalu Rusmiati menyapa Ari terlebih dulu.

"Hey, Ari? Benarkan?"

"Iya, aku Ari. Kamu dan Syakira disini? Ngapain?"

Jantung Syakira hampir meledak disaat Ari juga menyebutkan namanya itu. Sehingga Syakira diam dan tunduk melihat langit-langit tanah.

Mereka sedari tadi ingin pulang, kini harus bertahan lagi di Indomaret. Lalu Ari dan Rusmi membahas masalah reuni.

"Kamu dan Syakira ikut kan nanti reuni alumni kelas kita?" Tanya Ari kepada mereka berdua.

"Aku sebenarnya ingin. T-tapi...." Rusmiati langsung terbata saat ingin menjawab, lalu di potong oleh Syakira. Karena takut nanti sahabatnya itu kecoplosan bicaranya kepada Ari.

"Kami ikut. Hari minggukan? Dan kami pasti datang ke acara reuni kelas kita." Ucap Syakira tegas kepada Ari.

Rusmiati terbelalak. Karena ini pertama kalinya ia berani berbicara tegas kepada Ari. Dan Rusmiati akhirnya terdiam sejenak, lalu berkata lagi.

"Katanya tadi gak mau iii...."

"Eh, Rus udah malam ini, ayo kita pulang, nanti aku di marahin Bapakku pulang larut-larut." Ucap Syakira lagi-lagi memotong percakapan Rusmiati, supaya Ari tidak salah paham. Karena takut malu.

Ari sedari tadi menatap Syakira dengan tajam, dan tersenyum melihat tingkah lakunya itu.

_Kenapa dia menatapku sambil tersenyum begitu?_

Syakira berpikir dalam hatinya yang penasaran itu. Lalu Ari pun lekas menanggapi mereka berdua dan menyuruh menyudahi karena kasihan sama Syakira.

"Kalau begitu pulanglah kalian. Kasihan Syakira nanti dimarahin sama Bapaknya kan Rus?" Ucap Ari kepada Syakira sekaligus Rusmiati.

"E-eh, i-iya ya. Kalau begitu sampai jumpa di acara reuni. Bye." Ucap Rusmiati sambil melambaikan tangan kepada Ari.

Syakira hanya terdiam dan tidak berpamitan kepada Ari.

Saat ini Rusmiati terlihat senang, sekaligus kegirangan karena Syakira bertemu Ari. Dan Rusmiati pun meledeknya.

"Cie, cieee... selamat ya Syakira."

"Apa-an sih kamu ini Rus. Fokus jalan ajalah. Kamu pasti iri karena sahabatnya Ari bernama Arga itu gak ada tadi. Biasanyakan, mereka berdua kemana-mana selalu bersama. Haha." Balas Syakira kepada Rusmiati sambil menyindir ringan.

"Yang pentingkan aku bisa lihat story whatsapp dia tuh. Lah kamu sama Ari aja gak kontakan hedeh." Ledek Rusmiati.

"Ya-a, karena malas aja."

"Malas, apa malu? Haha." Sahut Rusmi.

Syakira langsung menggelitik kedua pinggang Rusmiati. Dan ia pun merasa geli dan tertawa setelah di gelitiki oleh Syakira.

"Jadi, kamu ikutkan ke acara reuni Syakira?" Tanya Rusmiati.

"Iya. Ikut aja, soalnya sudah bilangkan sama dia tadi. Gara-gara kamu aku jadi memotong pembicaraan kamu dengan Ari, karena takut kamu ngomong macam-macam dan buat dia salah paham tahu gak? Hati aku ingin meledak Rus." Keluh Syakira menjawab sahabatnya itu.

"Haha. Ternyata Tuhan baik banget ya sama hamba. Terimakasih Ya Allah telah mengabulkan doaku." Ucap Rusmiati sambil mengucapkan terimakasih kepada Tuhan.

"Ya udah nih. Aku sebentar lagi sampai, nanti kita bahas di whatsapp aja. Oke."

"Akhirnya sampai rumahmu. Oke deh Syakira, kalau begitu aku langsung pulang aja. Sampaikan salam kepada Bapakmu ya, aku gak sempat mampir kerumahmu karena sudah malam juga."

"Baiklah Rus. Kamu hati-hati di jalan pulang. Terimakasih banyak Rus." Ucap Syakira.

"Siap. Assalamualaikum sahabatku Syakira." Rusmiati mengucapkan salam sebelum pergi.

"Waalaikumussalam juga sahabatku." Balasnya.

Syakira langsung mengetok pintu rumahnya sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum, Pak."

"Waalaikumussalam, Nak. Tumben kamu terlambat sedikit hari ini pulang nak? Rusmiati gak mampir kah kesini?" Tanya Bapaknya.

"Iya Pak, soalnya tadi kami sama Rusmiati singgah ke Indomaret nongkrong. Maaf ya Pak," ucap Syakira yang menjawab pertanyaan Bapaknya.

"Ya sudah Nak, itu Bapak masakin ikan tongkol kesukaanmu."

"Wah, terimakasih banyak Bapak. Oh iya Pak, Syakira lupa ngasih tau Bapak. Ini ada bonus lagi saat gajihan dikasih sama Ibu Mega. Buat Bapak ya Rp.500.000 ini. Semoga Bapak senang ya." Ucap Syakira sambil menyerahkan uang untuk Bapaknya.

Bapaknya Syakira bernama Samat itu sekarang sudah berumur 70 tahun. Kini ia sangat senang saat menerima pemberian dari anaknya.

Syakira kini tinggal berdua sama Pak Samat. Ibunya Syakira sudah meninggal disaat Syakira berumur 12 tahun yang lalu di karenakan sakit parah. Syakira anak tunggal tidak mempunyai saudara. Sehingga Pak Samat sangat menyayangi putrinya karena memiliki anak satu-satunya.

Syakira termasuk anak penurut kepada Pak Samat.

Bisa dikatakan keadaan sekarang ini Syakira menjadi tulang punggung keluarga demi nafkah sehari-hari. Ia sudah merasa bersyukur karena memiliki orangtua yaitu hanya Bapaknya saja yang ia miliki satu-satunya.

Kini Syakira tidak mau merepotkan Pak Samat, apalagi sudah berumur tua sangat enggan untuk bekerja lagi bagi Syakira. Karena prinsipnya yang pertama bagi Syakira adalah membahagiakan Pak Samat.

"Terimakasih banyak Nak. Alhamdulillah banget ini Nak kamu dapat bonus lagi. Ini sudah 4 kali gajihan kamu selalu dapat bonus. Bapak merasa jadi gak enak sama kamu Nak. Karena kamu terus-terusan bekerja demi mencari nafkah." Ucap Pak Samat yang merasa tidak enak melihat anaknya banting tulang sendirian.

"Ya Allah Pak. Syakira senang banget bisa kerja Pak. Itupun kalau ada uang lebih baru bisa ngasih ke Bapak." Sahut Syakira.

"Gimana kalau kamu fokus kependidikan kamu Nak. Lanjut kuliah aja. Gapailah cita-citamu. Masalah biaya tidak usah di pikirin, nanti Bapak bicara sama Uwa Yati kamu di Universitas Lambung Mangkurat Nak. Gimana Nak?" Tawar Pak Samat.

"Masalahnya... gini Pak. Ulun nih sudah nyaman bekerja. Kalau lanjut kuliah nanti gak bisa kerja lagi." Jawab Syakira pakai bahasa banjar 'ulun' yang artinya sama dengan 'saya'.

"Kamu gak usah kerja lagi. Bapak mau kamu lanjut kuliah. Kamu tidak mungkin Nak terus-terusan kerjanya di restoran terus. Apalagi kamu kerja dari pagi pulang malam. Bapak selalu khawatir sama kamu Nak disaat kamu pulang malam itu. Tolong ya, gapai cita-citamu terlebih dahulu. Uwa Yati mau kamu juga begitu." Permintaan Pak Samat kepada anaknya.

Uwa Yati adalah saudara dari Almarhumah Ibunya Syakira. Uwanya sangat menyayangi Syakira seperti anak kandungnya. Uwa Yati tidak memiliki anak, karena ia tidak bisa mempunyai anak ataupun keturunan seumur hidupnya. Makanya Uwa Yati sangat menyayangi Syakira sampai saat ini.

Syakira pun sambil memikirkan tawaran dari Bapaknya. Ia khawatir nanti kalau kuliah tidak bisa kerja lagi dan tidak memiliki uang untuk makan sehari-hari. Tiba-tiba Pak Samat langsung berkata lagi kepadanya.

"Kamu tidak usah khawatir masalah keuangan. Tanpa kamu kerja Bapak kan punya penghasilan juga hehe. Kan Bapak tiap bulan dapat bantuan dari dinas sosial lumayan Nak. Kita hidup sederhana sahaja asal kamu bisa makan Nak." Ucap Pak Samat meyakinkan Syakira yang katanya tidak usah khawatir masalah keuangan apalagi kebutuhan sehari-hari.

"Inggih Pak. Tapi beri ulun waktu tuk berpikir lagi." Sahut Syakira dan ia langsung kepikiran tentang reuni alumni kelasnya itu, "Pak. Ulun baru ingat. Hari minggu ulun mau ke acara reuni alumni SMP kami Pak. Ulun sama Rusmiati juga kesananya. Bolehkan Pak?"

"Jam berapa Nak?" Tanya Pak Samat.

"Belum dikabarin lagi Pak. T-tapi bolehkan Pak?" Pinta Syakira mohon izin untuk pergi ke acara itu.

"Iya, boleh aja Nak. Tapi jangan terlalu larut kalau acaranya malam ya."

"Alhamdulillah. Terimakasih Pak sudah ngizinin ulun. Kalau begitu ulun mau mandi dulu setelah itu kita makan bersama Pak." Ucap Syakira.

"Iya Nak."

Syakira pun langsung pergi mandi.

Setelah selesai mandi ia makan bersama Pak Samat sambil menikmati makanan tersebut.

Sesudah selesai makan, Syakira langsung pergi kekamarnya untuk beristirahat dan membuka handphonenya. Ia langsung menelpon sahabatnya itu.

Driiing. Driiing. Driiing.

"Hallo. Ada apa Syakira?" Tanya Rusmiati.

"Acara reuni itu jam berapa sih Rus?"

"Cie. Gak sabar ya pengen ketemu Ari. Haha."

"Ngawur aja kamu ini Rus. Aku sudah minta izin sama Bapakku. Soalnya Bapakku kan takut kalau acaranya malam, makanya aku tanya sama kamu jam berapa emang acara reuninya?"

"Makanya masuk aja ke grup obrolan alumni. Kamu ku undang selalu keluar terus."

"Gak penting bagiku, karena sangat berisik, ganggu aktivitas ku bekerja aja. Gak siang, gak malam bunyi tuh terus hapeku. Jam berapa nih? Dari tadi aku nanya gak di jawab." Ucap Syakira sambil kesal terhadap sabatnya itu.

"Iya, iya sabar dulu ah. Ku baca ulang lagi grupnya." Sahut Rusmiati sambil membuka isi pengumuman di grup acara itu jam berapa. Lalu berkata lagi, "Jam 10 pagi sampai selesai acaranya. Soalnya mereka sudah pesan tempatnya."

"Dimana tempatnya emang?" Tanya Syakira yang penasaran.

"Dihatimu. Haha-haha." Rusmiati sambil bercanda kepada Syakira.

"Gak asik tau gak. Ya udah nih, aku mau tidur, bye." Ucap Syakira langsung mematikan teleponnya.

Jam menunjukkan pukul 11 malam. Waktunya Syakira tidur.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku