Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Wijaya pria berusia 23 tahun mendapatkan berita mengejutkan dari orang tuanya karena akan dijodohkan dengan Vita yang tidak lain adalah salah satu orang terdekatnya, Wijaya sendiri memiliki sahabat yang mempunyai kebiasaan pergi ke diskotek untuk melepas penat bahkan tidak jarang sampai mabuk atau melakukan hal yang tidak semestinya meski tidak semua temannya seperti itu.
Wijaya bisa menjaga diri ketika mereka berkumpul dan selalu mendapat godaan karena hanya minum jus jeruk tiap berkumpul, sahabat mereka sudah bersama sejak lahir karena memang sekolah di sekolah yang sama sampai lulus kuliah meski berbeda jurusan. Wijaya pada dasarnya tidak pernah memilih teman di mana terdapat Yuta yang bukan dari golongan sama seperti mereka dan juga sahabat Vita yaitu Mira yang berasal dari golongan yang sama seperti Yuta.
“Jadi akan menerima perjodohan?” Regan menatap Wijaya dan Vita bergantian.
“Gak ada jalan lain selain menyetujuinya,” jawab Wijaya santai menatap Vita yang hanya diam “apa kamu akan menolak?” Vita menggelengkan kepala membuat Wijaya menatap sahabatnya.
“Wow dua perusahaan besar bergabung Hadinata dan Darmajaya akan mengganti nama menjadi H&D Group akan benar terwujud,” sahut Austin sambil menepuk tangan keras “selamat bagi kalian berdua” mengangkat gelasnya “selamat datang di kehidupan pernikahan.”
Wijaya hanya menggelengkan kepala melihat Austin, di antara mereka hanya Austin yang sudah menikah dengan wanita pujaannya tapi sayang kehidupan pernikahan mereka penuh dengan drama di mana ibu Austin selalu melakukan penyiksaan dan membuat sang istri mengalami keguguran meski begitu sang istri tetap bertahan dalam pernikahan tersebut dan berakhir dengan kematian karena tidak kuat dengan apa yang dilakukan ibu Austin. Wijaya sedikit membayangkan bagaimana kehidupan pernikahan mereka kelak yang tanpa cinta, sanggupkah dirinya menjadi pemimpin dalam rumah tangga sedangkan dirinya saja baru saja lulus dan melanjutkan posisi sang ayah.
“Jadilah suami yang bijak jangan seperti aku, suami gagal.”
Wijaya menatap Austin yang masih menyimpan duka atas istrinya tersebut karena bukan hanya kehilangan istri, cobaan pertama adalah kehilangan buah hatinya. Ibu Austin tidak menyesal sama sekali dengan apa yang dirinya lakukan dan malah menyalahkan istri Austin sebagai wanita yang tidak tahan banting, Wijaya menatap Vita yang sedang berbicara dengan Mira dimana sebenarnya Wijaya tahu jika Mira menyukai dirinya tapi sampai detik ini tidak ada perasaan sedikit saja pada mereka berdua. Pandangan Wijaya mengarah pada Yuta yang berbicara dengan Regan dimana saat ini berbicara mengenai pekerjaan yang mereka kerjakan, Regan selalu membantu Yuta dalam keadaan apa pun meski bermulut pedas tapi hati Regan sangat baik. Yuta selalu menjadi tempat mereka semua mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dialami masing – masing, di antara semua Yuta selalu memiliki solusi yang baik bagi semuanya. Wijaya sendiri tidak meminta bantuan Yuta mengenai masalah ini karena solusinya hanya satu harus diterima.
“Wanita itu cantik?” Austin menunjuk wanita yang sedang berbicara dengan temannya “kalau aku dekati akankah bernasib seperti Hera?”
“Dirimu perlu ke psikolog mengobati rasa trauma,” ucap Regan seketika “lupakan masa lalu dan rubah semua kebiasaan kamu yang apa kata ibu, hell kamu pria yang harus tegas di mana bukan berarti melawan ibu akan durhaka.”
Mira mengangguk “kalau kamu nggak tegas maka nggak akan ada wanita yang bisa bertahan dengan ibumu.”
Austin menatap Mira sedih “sayangnya ibuku hanya mau kamu menjadi menantunya bukan yang lain.”
Semua yang ada di sana memandang Austin dan Mira bergantian karena terlalu terkejut dengan kenyataan yang ada mengenai mereka, Wijaya selama ini mengira Mira menyukai dirinya meski tahu jika Regan menyukai Mira. Perkataan Austin mengenai ibunya hanya ingin Mira yang menjadi menantu hal baru yang di dengar oleh mereka, saat ini mereka berempat hanya saling memandang sedangkan kedua orang tersebut langsung diam sibuk dengan pemikiran masing – masing.
“Aku pulang,” ucap Austin sambil berdiri “jangan lupa undangannya.”