Jesica Dirgantara seorang gadis yang cantik dan Cerdas, ia diangkat menjadi cucu oleh seorang pengusaha ternama yaitu Surya Dirgantara. Namun kehidupannya tak sesuai keinginannya, ia ingin melupakan cinta pertamanya yang ia sebut cinta monyet yang paling menyakitkan. Tapi saat dia ingin menjauhi laki-laki yang sudah membuat ia patah hati, Lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan memaksanya untuk menikah. Laki-laki itu adalah Raka Dirgantara, cucu kedua dari Surya Dirgantara. Padahal semua media tahu jika ia adalah tunangannya kakaknya yaitu Rayyan Dirgantara. Tapi dia harus menikah dengan adik kandungnya. Raka sangat membencinya dan menyatakan perang, Jesica tahu tidak ada cinta di hati Raka untuknya, Raka menikahinya agar bisa menyiksa dirinya. Bagaimana kelanjutan kisah rumah tangga mereka jangan lupa simak ceritanya???
Pagi harinya seperti biasa Jesica selalu menyempatkan untuk olahraga seperti sekarang, setelah dia menyelesaikan kuliahnya di luar negeri, ia kembali ke Indonesia tepatnya di Jakarta untuk membantu kakek angkatnya untuk mengurus perusahaannya.
Ia telah dilatih oleh sang kakek agar menjadi perempuan pintar yang mandiri, Surya Dirgantara sang kakek tidak tanggung-tanggung memberikan hadiah, jika dia mampu mendapatkan nilai tertinggi di sekolah maupun saat di perguruan tinggi. Kakek Surya bahkan memberikan Jesica sejumlah uang karena presentasi Jesica.
Hidup di luar negeri membuat Jesica merasa bebas, ia bahkan pergi ke club sesuka hatinya dan bergaul dengan teman-temannya kelas atas yang kaya raya itu.
Jesica yang dulu selalu menjaga kelakuannya karena takut dengan kemarahan Raka Dirgantara, tapi setelah ia terpisah dari Raka ia menjadi perempuan cantik yang memikat banyak pria yang paling di benci Raka.
Raka sangat membeci Jesica karena menurutnya Jesica hanya gadis yang selalu membawa sial, jika dirinya dekat dengan Jesica.
Walaupun cantik dan memiliki tubuh bak model, akan tetapi Jesica tetap menjaga kesuciannya sesuai dengan perintah Rayyan Dirgantara kakak yang paling dia sayangi.
Rayyan selalu mengingatkannya agar tidak terjerumus pergaulan bebas, oleh karena itu Jesica menjadi sangat menyayangi Rayyan karena perhatian kecil dari Rayyan kepadanya.
Bahkan Jesica bersyukur mempunyai kakak sebaik Rayyan, bahkan Rayyan tidak pernah memarahi dirinya malah Rayyan selalu memanjakan Jesica, dan menjadi teman curhat yang baik untuk Jesica.
Setelah selesai berolahraga diruang khusus yang memiliki fasilitas olahraga fitnes yang lengkap dirumah ini, Jesica memilih duduk didekat kolam renang dan kemudian meminta pelayan untuk membuatkannya jus mangga.
Kehidupan tuan putrinya kembali dia dapatkan ketika dia kembali kerumah, apalagi Raka Dirgantara saat ini masih berada di Belanda, dan Jesica merasa senang memiliki kehidupan yang tenang dan damai.
Kakek surya mendekati Jesica dan duduk disamping Jesica.
"Setiap hari selalu berolahraga dan kamu hampir lupa sarapan Jesi," ucap Kakek Surya.
Jesica tersenyum melihat kakek Surya, kakek tua ini adalah pahlawannya ia bahkan berjanji akan mematuhi setiap apa yang kakek Surya ucapkan, dulu walaupun sibuk dan tidak pulang selama berbulan-bulan akan tetapi kakek Surya selalu menanyakan kabarnya setiap hari.
"Jesi mau terlihat cantik Kek, jika saat memakai baju apapun akan terlihat anggun," ucap Jesica sambil tersenyum manis.
"Kurus begini mana enak dilihat," ucap Kakek Surya mencubit lengan Jesica.
"Kakek nggak tahu aja, tubuh langsing kayak Jesica ini cocok jadi model, sampai sekarang aja majalah luar negeri itu pada nawarin Jesica menjadi salah satu modelnya," ucap Jesica.
Sebenarnya Jesica pernah menjadi salah satu model perancang busana kelas dunia yang sangat terkenal, bahkan ia juga dikontrak beberapa musim dan ikut berpergian bersama desainer itu.
Tapi ketika kakek Surya tahu Jesica menyesal ketika mendengar ucapan kakek Surya mengatakan jika ia kecewa dengan Jesica. Karena Jesica sudah mengabaikan kuliahnya hanya ingin menjadi seorang model.
"Jangan pernah membuat kakek kecewa Jesi, kamu dan Rayyan adalah penerus keluarga ini untuk menjalankan bisnis keluarga kita," ucap Kakek Surya.
"Iya Kakek, Jesi tahu," ucap Jesica memeluk kakek Surya membuat kakek Surya tersenyum bahagia.
Jesica selalu menuruti ucapan kakek Surya, karena baginya kakek Surya adalah segalanya. Andai dia tidak diangkat sebagai cucu di keluarga Dirgantara mungkin hidupnya tidak senyaman seperti sekarang.
Sedangkan kehadiran Jesica saat ini membuat rasa sepi kakek Surya sedikit berkurang, sejak putra bungsu kakek Surya meninggal itu meninggalkan luka mendalam bagi Kakek Surya.
Begitu juga dengan Jesica dia merasa bersalah karena gara-gara menolong dirinya, Uncle Rio meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.
"Kamu harus bisa mengambil hati Rayyan Jesi! Kamu dan Rayyan sangat cocok kakek pasti akan bahagia jika kamu yang menjadi istrinya Rayyan," ucap Kakek Surya.
"Kek, Kak Rayyan mungkin sudah memiliki kekasih saat kuliah di Amerika," ucap Jesica.
"Apa kamu tidak mencintai Rayyan! Apa kamu mau menolak kemauan kakek Jesi?" tanya Kakek Surya membuat Jesica menelan ludahnya.
"Kakek hanya ingin kamu bahagia Jesi, Rayyan adalah laki-laki yang baik, tidak seperti si playboy Raka. Andai Raka memiliki sedikit sifat seperti Rayyan, mungkin kakek lebih memilih kamu menikah dengan Raka," lanjut Kakek Surya yang membuat Jesica terdiam.
Jesica sangat tahu sikap Raka kepadanya, padahal dia sangat mencintai Raka. Tapi cintanya selalu bertepuk sebelah tangan karena ucapan Raka yang selalu membuat Jesica sakit hati.
"Kakek tenang saja, Jesi akan melakukan apa yang kakek suruh, nanti Jesi bicarakan sama kak Rayyan ya kek!" ucap Jesica memeluk sang kakek.
Dia begitu tidak tega untuk menolak keinginan sang kakek, tapi ia juga tahu kalau Rayyan sudah mempunyai kekasih. Jadi mana mungkin tega jika harus merusak hubungan kakak yang paling dia sayangi.
"Baiklah, sekarang kamu mandi dan sarapan bareng kakek," ucap Kakek Surya.
Jesica mengangguk, kakek sudah berdiri dan meninggalkan Jesica sendirian. Jesica menatap nanar punggung kakek yang sudah membesarkan dirinya itu.
"Bagaimana Jesi bisa menjalankan keinginan kakek, sedangkan kak Rayyan hanya menganggap Jesi adiknya, dan begitu pula dengan Jesi yang menganggap kak Rayyan sebagai pelindung dan kakak yang baik bagi Jesi," gumam Jesica.
"Dan Jesi hanya mencintai kak Raka, walaupun kak Raka sangat membenci Jesi, tapi entah kenapa Jesi tidak pernah membencinya," lanjutnya.
Jesica berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya, dia ingin masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
20 menit dia sudah selesai mandi dan memakai bajunya, Jesica keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan, ia melihat sang kakek dan Rayyan sudah berada di meja makan.
"Morning!" sapa Jesica.
"Morning!" jawab kakek Surya dan Rayyan.
"Kita sarapan dulu," ucap Kakek Surya.
"Iya Jesi, kamu makan yang banyak biar tubuhmu ini agak berisi, jangan kurus seperti sapu lidi," ucap Rayyan dengan nada menggoda.
"Kurus-kurus gini tapi masih tetap imut dan cantikkan," ucap Jesica sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Rayyan mencubit pipi Jesica dia begitu gemas dengan tingkah Jesica yang seperti anak kecil, begitulah Rayyan dia selalu saja membuat Jesica tersenyum karena bagi dirinya Jesica adalah berlian yang harus dilindungi.
"Sudah-sudah kalian selalu saja berdebat, cepat lanjutkan sarapan nanti keburu dingin makanan kalian," ucap Kakek Surya melerai.
"Siap Kek," ucap Jesica dan Rayyan secara bersamaan.
Kakek Surya terkekeh, lalu mereka melanjutkan sarapan mereka, seperti biasa ketika sedang makan tidak ada yang bicara, hanya terdengar suara dentingan sendok, garpu dan piring.
Setelah selesai Rayyan dan Jesica pamit untuk berangkat ke kantor, Jesica tidak diizinkan untuk menyetir mobil sendirian, karena Rayyan takut Jesica kenapa-napa.
Jesica sudah berusaha mendekati Rayyan, namun Rayyan masih seperti dulu menatapnya dengan teduh dah menjadi pelindungnya. Perlakuan Rayyan padanya memang tidak lebih dari kakak dan adik, Jesica merasa sangat serakah karena ingin mewujudkan keinginan kakeknya, dan akhirnya akan menyakiti Rayyan serta calon istrinya.
Jesica seolah tak sanggup menerima penolakan kakeknya, namun ia juga tak sanggup menyakiti hati Rayyan yang tulus menyayanginya sebagai adik kesayangan.
Ketukan pintu membuyarkan lamunan Jesica, dia segera menghapus air matanya dengan cepat.
"Masuk!" ucap Jesica.
Sosok perempuan cantik masuk kedalam ruangannya dan menatap Jesica dengan sinis.
"Hai!" sapanya.
"Ada perlu apa kamu menemuiku?" tanya Jesica dengan tatapan dingin.
"Wow, masih tidak berubah juga kamu ya! Tetap jadi parasit di keluarga Raka Dirgantara," ucap Mona.
"Ini di kantor Mona, saya harap kamu bisa menjaga sikapmu," ucap Jesica.
"Dasar sombong, jika kamu tidak merayu Rayyan dan menjadi tunangannya kau tidak akan bisa menduduki posisi ini," ucap Mona membuat hati Jesica benar-benar terluka.
Kakek Surya memang mengatakan kepada media, jika Jesica adalah tunangan Rayyan Dirgantara dan gosip itu sudah menyebar luas.
Akan tetapi Rayyan tidak pernah membahas tentang itu, bahkan sikapnya masih sama seperti biasanya, membuat Jesica sedikit heran.
"Kak Rayyan bahkan sudah memiliki kekasih, dan aku bisa apa untuk memenuhi keinginan kakek, bahkan Mona masih saja terus menghinaku," batin Jesica.
Memang dari dulu Mona sangat tidak suka dengan Jesica, tak hanya kalah cantik Mona juga sangat iri karena Jesica mendapatkan perhatian dari Rayyan dan dimanjakan sama Kakek Surya.
"Apa Kau tidak ingat! Apa yang terjadi dengan temanmu beberapa tahun yang lalu, kau menuduhku mencuri ponsel yang sebenarnya tidak aku curi, dan kau membalikan faktanya hingga kau menyalahkan temanmu sendiri karena akhirnya kebohonganmu terbongkar, lalu semua orang menyalahkan aku mereka mengira aku yang membuat Lola hancur dan menderita," ucap Jesica dengan datar.
"Itu karena dia mengkhianatiku, dia menyukai Kak Raka dan dia pantas mendapatkan itu semua," ucap Mona.
"Kau yang sebenarnya penjahatnya dan bertahun-tahun aku harus menjadi bahan pembicaraan karena mereka menganggap semua itu adalah kesalahanku," ucap Jesica.
"Kita tidak berteman, dan kau harus tahu diri karna kau hanya bawahanku, aku bisa saja memecat mu jika aku mau," lanjut Jesica membuat Mona berdiri dan menatap tajam Jesica.
Mona adalah anak dari direktur salah satu perusahaan milik Dirgantara Corp, orang tuanya tahu masa lalu Jesica yang merupakan anak dari karyawan kakek Surya, yang meninggal karena kecelakaan saat itu ayah Jesica memakai mobil milik Kakek Surya yang ternyata telah disabotase oleh musuh bisnis kakek Surya, hingga mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal.
"Mungkin saat ini kamu masih bisa tertawa, tapi lihat nanti setelah kak Raka pulang, apa yang akan dia lakukan padamu karena yang dia tahu kau itu penjahat dan parasit di keluarganya," ucap Mona melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jesica.
Jesica menyenderkan kepalanya di kursi dan memejamkan matanya, menjadi direktur keuangan memang berat tapi ia mendapatkan posisi ini bukanlah hanya karena dia adalah cucu angkat Surya Dirgantara.
Jesica belajar sangat keras di Universitas dan dia juga sempat bekerja di perusahaan besar saat itu. Kepalanya sangat pusing dan dia butun hiburan.
Dia mengambil ponselnya dan menghubungi sahabatnya itu, kebetulan sekarang sudah jam 7 malam.
"Hallo Sin! Kamu dimana," ucap Jesica.
"Aku lagi mau ke club, kenapa memangnya," ucap Sinta.
"Ya sudah, kita ketemuan disana ya," ucap Jesica
"Oke siap," ucap Sinta.
Jesica menuju ke Apartemennya untuk mandi dan mengganti pakaiannya, Ia memakai jeans dan kaos berwarna putih, namun kecantikan seorang Jesica memang selalu menarik kaum adam.
Setelah itu Jesica segera pergi menuju club tempat ia akan bertemu dengan Sinta sahabatnya sejak SMA.
Beberapa menit kemudian Jesica sampai di club, ia melihat panggilan tak terjawab dari kakeknya dan Rayyan, ia menundukan kepalanya distir mobilnya. Dia sengaja tidak menjawab panggilan Rayyan atau Kakeknya, Jesica meneteskan air matanya dan ia kembali terisak karena merasa bersalah dengan keduanya.
Mengikuti keinginan kakek adalah satu kewajiban baginya, tapi menyakiti Rayyan bukanlah keinginannya. Rayyan adalah kakak yang baik untuknya dan dia tidak mau menyakiti calon istri Rayyan.
Jesica menghapus air matanya dia turun dari mobil dan masuk kedalam club, dia mencari keberadaan sahabatnya itu. Dan akhirnya dia melihat sosok yang dia cari dari tadi.
"Hai!" sapa Jesica.
"Kamu kemana aja sih, lama amat," ucap Sinta.
"Maaf, tadi macet makanya aku lama," ucap Jesica dusta.
"Dia siapa," sela Johan.
"Oh ya, Jesi kenalin ini teman kantorku namanya Johan," ucap Sinta.
"Hai, Johan," ucap Johan mengulurkan tangannya.
"Jesi," ucap Jesica membalas uluran tangan Johan.
"Ayo minum," ucap Johan.
Jesica mengangguk dia minum alkohol padahal dia tidak pernah meminum alkohol, Sinta menatap heran Jesica dia sangat tahu apa yang menimpa sahabatnya itu.
"Jesi, apa kamu mempunyai masalah berat! Tidak biasanya kamu minum alkohol biasanya kamu minum orange jus," ucap Sinta.
"Iya, aku merasa sangat bersalah dengan kak Rayyan, bahkan aku tidak bisa menolak keinginan kakek, aku harus bagaimana sekarang, mereka sudah terlanjur membenciku Sin," ucap Jesica.
Sinta memeluk Jesica, dia tahu jika Jesica akan menikah dengan Rayyan tapi itu bukan keinginan Jesica.
"Kamu yang sabar, aku yakin kamu bisa melewati semua ini kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk memberitahuku," ucap Sinta.
"Thanks Sin, kamu memang sahabatku yang paling pengertian," ucap Jesica.
Jesica kembali meneguk minumannya sampai dia habis beberapa gelas, membuat Sinta khawatir dengan kondisi sahabatnya itu.
"Sepertinya dia sudah mabuk," ucap Johan.
"Kau benar, aku akan mengantarkan dia ke apartemennya," ucap Sinta.
"Biarkan aku saja yang mengantarkan temanmu ini," ucap Johan.
"Tidak boleh, aku tahu sifatmu jadi aku tidak rela kalau Jesica pulang dengan buaya darat sepertimu," ketus Sinta.
Johan hanya nyengir, Sinta memapah Jesica namun baru mau melangkah dia melihat sosok pria tampan dengan tatapan dinginnya, membuat Sinta menelan ludahnya dengan kasar.
"Berapa pasword apartemennya?" tanya Raka dengan dingin.
"Tanggal ulang tahun kakek," ucap Sinta gugup.
Ya pria itu adalah Raka Dirgantara dia tidak sengaja bertemu dengan Jesica, Raka tidak memberitahu jika dia ingin kembali ke Indonesia, dan dia sudah janjian dengan temannya di club tapi dia keburu melihat Jesica.
Raka menggendong Jesica lalu dia membawanya keluar menggunakan mobilnya, Raka Dirgantara cucu bungsu Kakek Surya dia kuliah di Belanda mengambil jurusan kedokteran. Raka melajukan mobilnya menuju ke Apartemen Jesica.
"Dasar, gadis menyebalkan," gumam Raka sinis.
Bab 1 Awal Mula
04/12/2021