Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Tahun 2023, Bumi.
“Tembakan!...”
“Tembakan!...”
“Tembakan!...”
Suara tembakan berturut-turut terdengar di dalam sebuah gedung terbengkalai yang ada di kota tersebut..
“Agh!...”
Saat ini tepat di dalam gudang terbengkalai tersebut, nampak dua orang laki-laki yang mengenakan pakaian hitam lengkap dengan sebuah topi hitam. Salah satu dari laki-laki tersebut memegang sebuah pistol yang sebelumnya telah digunakan untuk menembak seorang pria remaja yang berada tepat di depannya saat ini.
“K-kenapa…Kami tidak pernah saling kenal satu sama lainnya…K-kenapa kalian ingin membunuhku?”
Pria yang ditembak tersebut berkata dengan susah payah. Saat ini pria tersebut dengan susah payah memegang dada kirinya berhubung lokasi tembakan itu terjadi tepat pada bagian tubuhnya tersebut. Pria itu juga mencoba terus untuk mempertahakan tubuhnya agar tetap bisa berdiri walaupun nampak terlihat diwajahnya itu sangatlah sulit.
“Sebagai seorang saksi yang melihat transaksi sebelumnya, menurutmu, apa kami akan melepaskanmu?”
Suara dingin dan tanpa emosi langsung keluar dari pria yang memegang pistol tersebut. Tatapan matanya melirik ke arah pria yang ada di depannya dengan tatapan tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Dapat terlihat bahwa pria itu telah melakukan tindakan ini berulang kali.
“...”
Pria itu dibuat terdiam dengan kata-kata dari pria tersebut.
“Salahkan dirimu karena terlibat dengan kami. Hmph! Matilah!”
“Tembakan!...”
“Tembakan!...”
“Tembakan!...”
Pria itu tanpa membuang banyak waktu langsung melepaskan kembali tembakan secara membabi buta kepada pria remaja yang ada di depannya. Seluruh peluru yang ditembakan oleh pria itu masuk dengan baik di jantung, hati dan juga kepala yang dimiliki oleh pria remaja tersebut.
“Periksa”
“Baik, Kakak”
Salah satu temannya yang bersama dengannya langsung mengikuti perintah yang diberikan. Tanpa membuang banyak waktu, pria itu langsung bergegas menuju ke arah tubuh pria remaja dan memeriksa denyut nadinya.
“Meninggal”
Mendengarkan laporan yang diberikan, pria itu langsung menyimpan pistol yang digunakan olehnya ke dalam celah pakaian yang digunakan olehnya dan berkata, “Buang ke laut. Tambah pemberat agar mayatnya tidak ditemukan oleh siapapun. Biarkan tubuhnya dijadikan santapan ikan hiu yang ada di laut”
“Seperti yang diharapkan oleh, Kakak”
Pria itu langsung melaksanakan perintah yang diberikan. Pria itu langsung mencari tali yang ada di gudang tersebut dan juga sebuah pemberat berupa besi kemudian mulai diikatkan ke tubuh dari pria tersebut. Setelah tubuh pria itu telah diikat sepenuhnya bersama dengan besi tersebut, pria itu langsung mengangkat tubuhnya dan membawanya ke tepi pelabuhan untuk dibuang ke lautan.
“Gemercik Air!...”
Tubuh dari pria itu langsung dibuat oleh pria tersebut ke lautan yang tepat didepannya dan perlahan-lahan mulai tenggelaman ke dasar lautan.
“Ayo kita pergi”
“Baik”
Kedua pria itu langsung menaiki sebuah mobil yang terlihat mobil itu adalah mobil zaman dahulu keluaran tahun 1950 sampai dengan 1960 dan mulai bergegas pergi meninggalkan lokasi kejadian agar tidak diketahui oleh pihak kepolisian setempat.
“Apa ini akhirku?...”
Ada rumor yang mengatakan bahwa setiap manusia yang telah meninggal. Mereka masih bisa berpikir dan juga merasakan situasi kondisi yang sedang terjadi disekitaran mereka.
“Mati dibunuh oleh kedua orang yang tidak dikenal kemudian dibuang ke dasar lautan yang gelap? Sungguh tragis hidupku…”
Pikiran pria remaja yang baru saja dibunuh itu nampak sangat sedih.
“Lupakan…Tidak ada juga yang akan tahu mengenai kematianku ini. Tidak ada orang tua, tidak ada sepupu, tidak ada saudara, bahkan tidak ada teman…Sungguh tragis hidup ini…”
*******
Daratan Zen.
Ujung timur Kerajaan Imperium, terdapat sebuah desa kecil yang bernama Desa Axile. Desa Axile adalah sebuah desa yang berlokasi di Provinsi Simeria yang berada dekat dengan salah satu kota yang dimiliki oleh Kerajaan Imperium, Kota Lacross.
Di hutan yang berlokasi dekat dengan Desa Axile, nampak seorang anak laki-laki yang berusia sekitar lima sampai dengan enam tahun yang saat ini sedang berada di atas pohon. Anak laki-laki itu memiliki penampilan rambut hitam dengan kulit putih. Dia memiliki mata biru yang sangat indah. Anak itu saat ini terlihat sedang bersembunyi di dedaunan pohon tersebut sembari memegang busur yang terlihat anak panah yang siap untuk menyerang seekor rusa yang berjarak sekitar 100 meter dari posisinya saat ini.
“Tembakan!...”
Anak itu dengan kuat menarik anak panah dari busur dan seketika merasa bahwa dirinya siap melepaskan anak panah itu, anak itu langsung melepaskan anak panah itu yang saat ini melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke arah rusa yang menjadi target buruannya.
“Tembakan!...”
“Agh!...”
“Berhasil!”
Suara penuh semangat langsung terdengar dari anak laki-laki itu sesaat dirinya melihat anak panah yang dilepaskan olehnya berhasil mengenai langsung tepat pada bagian leher dari rusa tersebut. Rusa itu berteriak kesakitan dan tidak lama langsung jatuh sesaat anak panah itu mengenai tubuhnya.
Melihat bahwa buruannya sudah meninggal, tanpa menunggu waktu yang lama, anak laki-laki itu langsung turun dari atas pohon yang ditempati olehnya dan berjalan mendekati rusak yang berhasil diburu olehnya.
“Tangkapan yang bagus, saya pasti bisa mendapatkan hasil yang bagus. Sebelum itu, mari pisahkan bagian untuk sendiri dan bagian untuk dijual”
Anak laki-laki itu dengan cepat pergi mengambil sebuah tas yang sebelumnya telah disembunyikan olehnya kemudian langsung kembali ke posisi dari lokasi rusa tersebut. Anak itu dengan cepat langsung menarik rusa hasil buruannya pergi ke arah sebuah sungai yang lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi dimana dirinya berburu itu.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk sampai di sungai tersebut dan segera dia mulai mempersiapkan semua kebutuhannya untuk membedah seluruh bagian dari rusa tersebut.
Setiap bagian tubuh dari rusa kecuali bagian dalam seperti organya tidak memiliki nilai sama sekali. Tanduk, kulit, dan daging, semuanya memiliki nilai khususnya untuk tanduk dan kulit yang memiliki nilai yang lumayan tinggi untuk dijual.
Anak itu dengan cepat langsung mengeluarkan sebuah kain dan langsung direntangkan di tempat tersebut dan semua peralatan beda miliknya. Nampak terlihat bahwa tindakan yang dilakukan olehnya ini bukan satu atau dua kali dilakukan olehnya. Dia terlihat sudah sangat mahir melakukannya seolah-olah sudah menjadi kebiasaan setiap harinya.
Anak itu kemudian mulai membedah tubuh dari rusa yang diburu olehnya dengan sangat hati-hati. Pertama yang dibedah olehnya adalah kulitnya. Butuh waktu sekitar sepuluh menit bagi anak itu membedah seluruh kulit, dia melakukannya dengan hati-hati agar tidak merusak bagian kulit tersebut. Setelah berhasil membedah kulit tersebut, anak lalaki-laki itu langsung membersihkan kulit rusa tersebut disungai kemudian langsung menyimpannya di tempat yang telah disiapkan.
Anak itu kemudian mulai melanjutkan dengan membeda bagian kepalanya untuk mengambil tanduk yang dimiliki oleh rusa tersebut. Dibandingkan membedah kulit rusa, membeda tanduk membutuhkan waktu yang sangat cepat. Anak itu hanya memotong bagian bawah tanduk kemudian langsung menyimpannya.
Anak itu melanjutkan dengan mulai membeda daging yang dimiliki oleh rusa tersebut.
“Gemercik…”
Tepat bersamaan dengan itu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekati lokasi anak tersebut. Anak itu langsung menghentikan kegiatan yang dilakukan olehnya dan menemukan seorang anak anak laki-laki yang berumuran sepertinya saat ini berada di lokasi yang sama dengannya.
Anak itu memiliki penampilan rambut hitam dengan kulit berwarna gandum sehat. Nampak dirinya memiliki mata berwarna biru. Pakaian yang digunakan oleh anak itu terlihat memiliki lumayan banyak tambahan.
“Apa itu tangkapanmu hari ini, Xin?”
Anak yang datang langsung memulai percakapan dengan penuh minat melihat ke arah buruan yang baru saja didapatkan oleh seorang anak bernama Xin tersebut.
“Saya beruntung bisa menemukannya” Anak bernama Xin itu mengangguk dan berkata, “Kembali dari atas gunung?”
“Yah,” Anak laki-laki itu mengangguk dan melanjutkan, “Apa kamu ingin saya membantumu? Sepertinya kamu akan kesulitan dengan semua barang yang kamu bawa saat ini”
“Kamu bisa kembali duluan” Xin menggelengkan kepalanya, “Semuanya akan diurus olehku sendirian”
“...Baiklah” Anak itu tidak memaksa untuk memberikan bantuannya.
“Oh, iya, Tang Yu, bisakah saya meminta bantuanmu?”
“Bantuan?” Anak bernama Tang Yu pada saat dirinya berbalik, dia langsung mendengar perkataan dari Xin kemudian dia berbalik kembali, “Bukankah kamu tidak ingin dibantu olehku?”
“Bukan urusan ini melainkan menyampaikan pesanku kepada Paman Tang”
“Kepada Ayah?”
“Saya ingin meminta untuk dibuatkan kembali gelang kaki dan tangan”
“Kamu masih memilikinya saat ini dan terlihat masih sangat bagus untuk digunakan. Kenapa kamu meminta dibuatkan lagi?” Tang Yu mengerutkan kening dengan bingung sembari melihat ke arah pergelangan tangan dari Xin yang saat ini nampak dirinya mengenakan sebuah gelang tangan yang terbuat dari besi yang telah dipadatkan.
“Gelang ini tidak memiliki efek lagi untuk latihanku” Xin membalasnya, “Saya perlu mendapatkan yang lebih berat dibandingkan ini. Sekitar 10 kilogram untuk setiap gelangnya”
“Apa kamu yakin?” Ekspresi dari Tang Yu langsung berubah mendengar hal ini.
“Yah,” Xin mengangguk, “Bisakah kamu memberitahukan kepada Paman Tang mengenai permintaanku ini? Saya akan datang kerumahmu sehabis menjual hasil buruan ini kepada Paman Douce”
“...Baik, saya akan menyampaikannya”
“Terima kasih”
Xin mengangguk kemudian langsung melanjutkan pekerjaannya untuk melakukan pembedahan terhadap daging rusa tersebut. Tang Yu yang melihat bahwa Xin tidak tertarik untuk berbicara dengannya langsung berbalik pergi meninggalkan Xin di lokasi tersebut.
“Apa dia benar-benar bukan sosok yang sama sepertiku?” Pada saat Tang Yu berbalik, sebuah pemikiran yang selalu muncul di dalam pikirannya kembali muncul, “Kepribadiannya sangat berbeda dibandingkan anak seusianya…Atau…Apa mungkin karena faktor situasi yang memaksanya?”
*******
Desa Axile.
Desa Axile adalah sebuah desa kecil yang berlokasi di dekat perbatasan antara Kerajaan Imperium dan Kerajaan Zen. Mayoritas warga yang tinggal di desa ini memiliki pekerjaan sebagai petani ataupun peternak. Ada juga beberapa profesi lainnya seperti penempah, bertender, pedagang, dan mayoritas pekerja lainnya. Tang Yu terlihat menyusuri jalanan dari Desa Axile dengan kecepatan konstan bergerak menuju ke arah rumahnya yang berlokasi agak jauh dari pusat desa.
Lokasi rumah dari Tang Yu berada diujung dalam dari Desa Axile berdekatan dengan rumah yang ditempati oleh Xin. Tanpa butuh waktu lama untuk Tang Yu tiba di depan rumahnya yang terlihat dibangun menggunakan kayu, dibandingkan menyebutnya sebuah rumah, bangunan tersebut lebih cocok dikatakan sebagai tempat menempah besi.
Tang Yu dengan cepat langsung membuka pintu rumah dan melihat ke dalam, dia tidak menemukan keberadaan Ayahnya disana. Hanya saja, itu sudah menjadi hal yang lumbrah untuknya. Tang Yu tahu bahwa ayahnya saat ini masih berada di dalam kamar sedang tidur.
Tanpa membuang banyak waktu, Tang Yu dengan cepat langsung bergerak menuju ke kompor yang saat ini diatasnya terdapat sebuah panci. Tang Yu langsung membuka tutup panci dan terlihat uang langsung mengepul ke atas. Di dalam panci itu terlihat sejumlah bubur yang sudah siap untuk dimakan.
Melihat sarapan pagi yang sudah siap, Tang Yu kemudian pergi mengambil peralatan makan untuk dia dan Ayahnya kemudian memasukan sejumlah bubur ke dalam tempat tersebut.
Tang Yu membawanya langsung ke meja makan yang ada di dalam ruangan tersebut kemudian berjalan menuju ke arah pintu masuk kamar Ayahnya, “Ayah, sarapan sudah siap!”
Suara Tang Yu langsung membuat sosok yang tidur di dalam ruangan tersebut terbangun. Sosok itu langsung bangkit dari tempat tidurnya dengan tatapan matanya yang terlihat sedikit tidak sadarkan diri. Perlahan-lahan sosok itu bangkit dan langsung keluar dari dalam kamarnya tersebut.
Tatapan dari pria itu langsung menatap ke arah Tang Yu yang berada di depannya kemudian melirik ke arah samping menemukan sarapan sudah tersedia ditempat makan.
Nampak penampilan dari pria dewasa itu tidak terawat dengan baik. Dia mengenakan pakaian yang tidak beraturan dan banyak tambalan. Kumis yang tidak pernah dicukur, ditambah rambut yang berminyak seolah-olah belum mandi beberapa hari. Tercium juga aroma yang sedikit kuat dimana bercampur dengan aroma anggur yang dapat diketahui bahwa pria itu mabuk tadi malam.
“Menguap ~ “
Pria itu menguap kemudian langsung duduk ditempat duduk yang tersedia diikuti dengan Tang Yu.
“Ayah”
“Hah?”
Tatapan Pria yang dipanggil Ayah oleh Tang Yu langsung menjadi serius pada saat Tang Yu memanggilnya seolah-olah dirinya tidak suka dipanggil atau diajak berbicara saat ini.
“Xin memintaku untuk memberitahukan kepadamu untuk dibuatkan kembali gelang yang serupa seperti yang dibuat sebelumnya”
Pria itu lantas mengerutkan kening dan berkata, “Bukankah gelang yang sebelumnya masih terlihat bagus untuk digunakannya? Apa terjadi sesuatu kepadanya pagi ini?”
“Tidak” Tang Yu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Dia berkata bahwa gelang itu sudah tidak memiliki efek sama sekali untuknya dan meminta untuk dibuatkan yang lebih berat”
Tatapan pria itu lantas menjadi serius mendengar hal ini.
“A-Ayah…” Tang Yu yang merasakan tatapan yang diperlihatkan oleh Ayahnya langsung menjadi gugup.
“Berapa banyak yang diinginkan olehnya?” Pria itu langsung memulai kembali pembicaraan.
“Sepuluh kilogram. Dia akan datang nanti, kemungkinan tidak lama dari waktu sekarang”
“...Baik”
Pria itu hanya mengangguk tetapi didalam pikirannya pria itu tidak bisa tenang, “Siapa sebenarnya anak ini? Asal dari anak itu bahkan tidak bisa diketahui sampai saat ini. Bagaimana anak itu bisa meningkatkan kekuatannya secepat ini? Apa mungkin itu memang bakatnya?”
“Xiao Yu” Pria itu tiba-tiba memanggil Tang Yu dengan pelan, “Menurutmu, siapa yang akan menang jika kamu dan Xiao Xin bertarung?”
“Uh?” Tang Yu yang mendapatkan pertanyaan ini lantas menjadi bingung, baru kali ini Ayahnya bertanya pertanyaan seperti ini kepadanya, “Ini…”
“Jawab saja!” Perintah dari pria tersebut dengan serius.
“...Saya tidak yakin” Tang Yu menggelengkan kepalanya, “Xin, dia memiliki banyak cara untuk melakukan sesuatu yang sulit untuk diungkapkan dan dipikirkan. Saya tidak memiliki keyakinan untuk bisa menang melawannya”
“Hmph!”
Pria itu tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Tang Yu. Dia kemudian melupakan masalah pertanyaan yang ditanyakan olehnya tersebut dan langsung mengambil tempat makan miliknya dan segera meminum bubur yang masih panas tersebut seolah-olah panas yang ada di bubur itu tidak memiliki pengaruh kepadanya.
“Kenapa ayah bertanya mengenai itu kepadaku?”
Pria itu dengan cepat langsung menghabiskan seluruh makanan yang dimiliki olehnya dan segera bangkit dari tempat duduknya. Pria itu kemudian mulai melakukan pekerjaan miliknya yaitu membuat gelang yang dipesan oleh Xin.
******
Toko Daging Douche.
Toko Daging Douce adalah sebuah toko daging yang sangat terkenal di Desa Axile. Toko ini adalah toko daging yang sering menerima pasukan daging dari pemburu kemudian mulai didistribusikan ke desa maupun menjualnya ke Kota Lacross yang berada dekat dengan desa Axile. Selain menjual daging hewan buruan, toko ini juga biasanya menjual atribut lainnya dari hewan seperti kulit dan juga tanduk.
“Kamu mendapatkan hasil tangkapan yang sangat bagus hari ini, Xiao Xin. Apa itu rusa?”
“Iya, kebetulan saya bertemu dengan rusa yang mungkin saja tersesat di wilayah ini” Xin menjawab perkataan paman yang ada di depan dengan tenang.
“Oke, tidak perlu banyak bicara. Semuanya akan kamu jual disini atau ada yang ingin kamu simpan? Keluarkan saja bagian yang ingin disimpan olehmu”
“Kamu bisa mengukurnya sekarang, Paman Douce. Saya sudah mengeluarkan bagian untukku sendiri”
Douce mengangguk dan langsung melakukan pekerjaan miliknya. Dia pertama kali mengukur berat dari daging rusa yang telah didapatkan oleh Xin kemudian mulai menilai kelayakan dari kulit dan tanduk yang ingin dijual oleh Xin tersebut.
“Keterampilanmu dalam membedah tubuh hewan menjadi semakin baik” Douce langsung memberikan pujian kepada Xin, “Apa kamu tidak tertarik untuk menjadi tukang bedah di tokoku? Saya akan memberikanmu gaji yang tinggi. Bagaimana menurutmu?”
“Terima kasih atas tawaran yang kamu berikan kepadaku, Paman Douce. Tetapi, saya masih tetap sama pada pendirianku”
“Master Zen, yah?” Douce bergumam dengan pelan dan melanjutkan, “Xiao Xin, kalau kamu tidak bisa menjadi seorang master zen, kamu akan selalu diterima ditempat ini. Saya pasti akan selalu menyiapkan satu tempat untukku disini”
“Paman, kamu seolah-olah mendoakanku agar tidak bisa menjadi seorang master zen” Xin membalas dengan nada cemberut.
“Hahaha ~ “ Douce hanya tertawa mendengar hal tersebut dan berkata, “Tidak, tidak, saya hanya ingin ada kemungkinan saja. Dibandingkan dengan itu, tentunya saya berharap kamu bisa menjadi seorang master zen. Setidaknya, ditempat ini masih bisa ada seorang master zen yang terlahir”
“Saya juga berharap demikian” Xin berhenti sejenak dan melanjutkan, “Berapa banyak yang bisa didapatkan olehku dari hasil ini?”
“Saya akan mengambil untuk dagingnya setiap kilogram 25 perunggu, kulit 50 perunggu, dan untuk tanduknya 5 perak untuk satu tanduk” Douce berhenti sejenak dan melanjutkan, “Saya akan membayar semuanya 30 koin perak untuk hasil buruanmu. Bagaimana menurutmu?”
“Sepakat!”
Douce yang mendapatkan kesepakatan dengan Xin langsung bergegas mengambil uang yang ada di bawah laci kemudian menyerahkan semua uang tersebut kepada Xin. Xin segera menyimpan uang hasil yang didapatkan olehnya itu ke dalam tas miliknya.
“Upacara kebangkitan akan dilakukan dua bulan dari sekarang, bagaimana persiapanmu?”
“Selalu dalam kondisi terbaik” Xin membalasnya kembali, “Saya berharap diberikan kesempatan untuk menjadi seorang master zen. Ada banyak hal yang ditawarkan oleh dunia ini yang ingin dilihat olehku. Hanya dengan menjadi seorang master zen, impianku tersebut akan lebih mudah dicapai dibandingkan tidak menjadi seorang master zen”
“Apa kamu berniat untuk berpetualang?”
“Tentu” Xin mengangguk, “Tapi, saya akan melakukannya pada waktu kekuatanku sudah cukup untuk melindungiku dari berbagai macam ancaman yang akan datang. Paman, kalau begitu, saya pergi dulu. Saya masih ingin pergi ke rumah Paman Tang”
“Kamu ingin pergi ke rumah Tang Mu? Baiklah, Xiao Xin, saranku, hati-hati dengannya. Jangan sampai kamu menjadi sosok sepertinya. Dekaden bahkan dirinya selalu acuh terhadap anaknya sendiri” Douce menggelengkan kepalanya, “Sangat disayangkan saya tidak bisa memiliki anak sepertimu dan juga Xiao Yu, bajingan Tang Mu, dia memiliki anak yang sangat baik seperti Xiao Yu, kenapa tidak tidak pernah bersyukur sama sekali?”
“Tidak baik untuk membicarakan seseorang Paman”
“Ah, sepertinya begitu” Douce mengangguk kemudian menatap ke arah Xin kembali, “Bagaimana kalau kamu menjadi anak angkatku saja, Xin? Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot untuk berburu seperti ini”
“Tetapi saja menjadi anak angkatmu pasti masih bekerja disini, bukan?” Xin membalasnya kembali, “Lupakan, Paman, saya berterima kasih atas tawaran tersebut. Saya masih nyaman dengan kehidupanku saat ini”
“Sayang sekali ~ Saya tidak tahu sudah berapa kali kamu menolak tawaran yang diberikan kepadaku”
“Mungkin puluhan kali?” Xin terkekeh kemudian berbalik, “Kalau begitu, Paman, saya pergi dulu. Sampai nanti”
“Sampai nanti, Xiao Xin”
Xin langsung bergegas keluar dari toko daging tersebut.
“Xiao Xin”
Tepat dirinya berjalan keluar dari toko daging tersebut, ada seseorang yang memanggil namanya. Xin langsung berbalik dan melihat sosok yang memanggil namanya tersebut.
“Kepala Desa”
Seorang Kakek tua yang dibantu dengan tongkat berjalan menuju ke arah Xin dengan tatapan yang ramah. Kakek itu terlihat sudah berusia lanjut dimana rambutnya sudah memutih dan kulitnya sudah keriput.
“Sepertinya mendapatkan hasil buruan bagus hari ini? Kamu terlihat sangat gembira keluar dari toko Douce”
“Saya beruntung hari ini, Kepala Desa. Saya bertemu dengan rusa yang sepertinya tersesat di wilayah ini dan berhasil menangkapnya”
“Rusa?” Mata Kepala Desa melebar mendengar hal tersebut kemudian terkekeh, “Ini memang tangkapan yang bagus. Ngomong-ngomong, dua bulan lagi upacara kebangkitan akan dilakukan, bagaimana persiapanmu?”
“Saya selalu siap” Xin membalasnya, “Meski juga ada rasa gugup karena takut pada saat upacara kebangkitan, saya tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang master zen”
“Saya yakin kamu pasti bisa menjadi seorang master zen, Xiao Xin. Kamu dan Xiao Yu.” Kepala Desa menjawabnya dengan kata penuh rasa serius dan kepercayaan, “Kalian berdua adalah anak yang paling baik diantara anak lainnya yang ada di desa ini. Kalian pasti bisa melakukannya. Sialan! Bagaimana mungkin Xiao Yu bisa mendapatkan orang tua layaknya Tang Mu bajingan itu! Jika saja Xiao Yu bisa mendapatkan—Batuk…Batuk…”
Xin yang melihat ini dengan cepat langsung bergerak ke arah belakang kepala desa dan mengusap punggungnya tersebut dengan perlahan-lahan, “Tidak baik membicarakan orang dari belakang, Kepala Desa. Ayo, kamu harus tenang dan atur pernapasan secara perlahan-lahan agar kondisimu membaik”