MegaKembar
Buku MegaKembar(5)
Menjelang Suami Menikah Lagi
Romantis TIGA PERMINTAAN UNTUK SYARAT MENIKAH LAGI?!
Apa itu termasuk syarat MUDAH atau SULIT?!
"Aku akan menyetujui pernikahan keduamu, asal kamu mengabulkan tiga permintaanku. Bagaimana?" tawar Chika bernegosiasi.
"Kamu kira aku jin botol?!" sewot Adnan emosi. "Aku tidak akan berpikir untuk poligami, andai kamu bisa memberikanku keturunan."
"Tapi nyatanya tidak, bukan?! Ini tahun kelima pernikahan kita, Mas. Dan aku tidak kunjung hamil. Jadi ayo lakukan ini atau kita bercerai?!"
"Kamu mengancam aku?" desis Adnan marah.
"Tidak, tapi kamu memaksaku berada di sana, Mas."
"Baik, aku menyerah. Lalu, apa permintaanmu?"
Secepat pertanyaan itu datang, senyum di wajah Chika semakin merekah. Itu membuat Adnan was-was. Dengan memanjatkan do'a dalam hati, pria berusia 30 tahun berharap Sang Istri yang memiliki hobi Cosplayer Anime, bisa sedikit menggunakan akal sehatnya dalam memilih permohonan.
"Aku ingin ikut setiap kali kamu dan Calon Istrimu berkencan."
Akan tetapi, harapan itu pupus ketika mendengar permintaan pertama saja sudah di luar batas.
"Hah? Apa kamu sudah tidak waras?!" tuding Adnan menggertak.
"Kenapa? Apa salahnya? Aku hanya ingin ikut bermain saja. Aku bersumpah, tidak akan menjadi setan di antara kemesraan kalian."
Pernyataan nyeleneh Sang Istri semakin memperkeruh suasana rumit ini. Lalu, apa yang harus Adnan lakukan? MAJU atau MUNDUR? Anda mungkin suka
Perselingkuhan Liar Istriku
Gemoy N Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza.
Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu.
"Ahhhh..."
Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi.
"Mas Bayuu, oh,"