Seorang gadis menyeret kaki di atas tanah yang becek. Di bawah hujan rintik yang membasahi gaunnya gadis itu seolah tidak peduli.
Linda menghentikan langkahnya di bawah pohon rindang tempat dia biasa bermain. Usianya 25 tahun, dia baru lulus kuliah dan sedang dalam fase mencari pekerjaan, namun sesuatu yang tidak disangka-sangka menghapus jalannya.
Di tempat persembunyiannya, Linda duduk seraya memeluk kedua lutut kakinya. Berharap mengenang masa masa indah sebagai anak polos.
Anehnya, Linda malah menangis. Dia tidak rela, tidak rela menjadi barang gadai untuk melunasi hutang kedua orang tuanya.
Linda meraba pohon dan berbicara pada sang rindang. "Aku tidak bisa menjalani hidup dengan paksaan. Aku ingin hidup bebas, menikahi pria baik dan pengertian lalu memiliki 2 anak. Apa mimpi itu terlalu indah untukku dambakan?"
Sang rindang tidak bisa membalas ucapan Linda, dia ada untuk mempercantik dunia bukan mengabulkan harapan gadis yang menderita.
Begitu sakit hati Linda saat ini tatkala mendengar langkah kaki dari belakang pohon.
Pria bersetelan hitam itu adalah calon suaminya. Dia tampak normal. Sorot matanya yang lembut membuat Linda tidak tahan menatapnya.
"Aku tahu kamu ada disini. Jejakmu selalu mengarah ke pohon besar ini." Ucap Erik seraya tersenyum tipis menatap pohon pinus kesayangan Linda.
Erik mengulurkan tangannya namun Linda menepisnya.
"Jangan sentuh aku! Kita bukan suami istri!"
Erik mengusap tangannya. Begitu kuat pukulan Linda hingga tangan Erik kebas.
Dengan tatapan kecut Linda melanjutkan kalimatnya. "Bahkan meskipun kita sudah sah, aku tidak sudi disentuh olehmu. Kau dan ayahmu yang kejam memaksaku menerima pernikahan ini!"
Linda melempar segenggam tanah ke baju Erik. Sontak karisma Erik dalam setelan pengantin pun menurun.
Dengan wajah ketus Erik meninggalkan Linda yang keras kepala lalu membawa orang tua Linda untuk membujuk Linda kembali ke pesta pernikahan.
Sang ibu sangat khawatir karena anaknya yang cantik menghilang dari ruang rias, beruntung Erik bisa menemukan dan membujuknya untuk kembali.
Bagi Linda kebaikan Erik lebih seperti rantai yang membelenggu lehernya. Linda segera diseret ke pernikahan oleh kedua orang tuanya.
Erik sempat memiliki masalah dengan bajunya, namun dia memutuskan untuk tetap memakainya dengan alasan tidak ada baju ganti yang lebih pas dari jas yang dia pakai saat ini.
Erik hanya tersenyum cerah setiap kali berhadapan dengan Linda yang memasang ekspresi kecut.
Sekali lagi, Linda menolak menggandeng tangan Erik. Namun apalah daya, pendapatnya tidak lebih besar dari keinginan orang tuanya yang gila harta.
Sebenarnya orang tua Linda cukup kaya. Akan tetapi, mereka memiliki hutang atas properti yang terbakar saat menjalankan proyek. Properti itu milik keluarga Bayroad. Keluarga calon suami Linda.
Linda berusaha untuk tersenyum selama pesta pernikahan. Hatinya bergetar saat Erik memasang cincin pernikahan di jari manisnya.
"Momen ini, harusnya bukan dengan dia ... " Usaha Linda menahan tangis mencapai titik maksimal di momen ini.
Berbanding terbalik dengan mempelai wanita, yang menelan pil pahit di hari pernikahannya, Erik Bayroad justru menerima Linda sepenuh hati.
Setelah menerima cincin dan memotong kue pernikahan, keduanya duduk di pelaminan. Momen yang tidak akan pernah keduanya lupakan.
Linda menjadi bagian keluarga Bayroad. Namanya diganti jadi Linda Bayroad mengikuti nama suaminya.
Hari pertama Linda sebagai istri Erik. Erik membangunkan Linda yang tertidur dengan baju pengantinnya. Sentuhan tangan Erik sangat lembut, tidak seperti yang Linda bayangkan.
"Bangun Lin. Kamu tidak akan kesiangan di hari pertama pernikahan kita kan?"
/0/16150/coverorgin.jpg?v=6221e7f9cefe90315d76592300f67d18&imageMogr2/format/webp)
/0/12527/coverorgin.jpg?v=ca963095e52e158a6d9da68cf2fdd8fa&imageMogr2/format/webp)
/0/13713/coverorgin.jpg?v=a92b7d0008acd0c17b3bc1deeb0f9211&imageMogr2/format/webp)
/0/18467/coverorgin.jpg?v=b902f1f6a225efeed3093541e2ca7f28&imageMogr2/format/webp)
/0/9024/coverorgin.jpg?v=7a2b9388187c6810ec1403666ec164a2&imageMogr2/format/webp)
/0/2043/coverorgin.jpg?v=93e3a3639434d4fc342eaf71edd5293d&imageMogr2/format/webp)
/0/29788/coverorgin.jpg?v=2db6c1d51b5e2cf2a28c128544250bc1&imageMogr2/format/webp)
/0/2707/coverorgin.jpg?v=398eb140c6fccf6c0a33976a940d7d57&imageMogr2/format/webp)
/0/2203/coverorgin.jpg?v=0cb8bb80e668133227e7dc2de2ca1b3c&imageMogr2/format/webp)
/0/2948/coverorgin.jpg?v=8d634d9ded1afc4c2e43d2532b33f7e8&imageMogr2/format/webp)