Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JERAT CINTA DETEKTIF TAMPAN

JERAT CINTA DETEKTIF TAMPAN

Diosa

5.0
Komentar
2.3K
Penayangan
115
Bab

"... Akui saja kalau suka padaku!" "Mana mungkin aku suka gadis ingusan sepertimu?" Sudah tiga tahun, Leina menjadi asisten Arsen, detektif yang biasa menangani kasus berat dimana polisi tak bisa ikut campur. Selama itu pula, wanita dua puluh tahun itu memendam rasa cinta. Tetapi, perbedaan usia yang cukup jauh selalu menjadi alasan Arsen enggan mengaku cinta kepada Leina. Dia juga sadar diri kalau memiliki banyak musuh akibat pekerjaan berbahayanya. Karena itulah, dia tak mau menjalin hubungan serius dengan siapapun. Leina tidak peduli dengan semua itu. Dia tetap ingin memperjuangkan cintanya. Namun, sikap Arsen yang terus-terusan menghindar membuatnya sakit hati. Di sisi lain, musuh-musuh juga mengetahui kelemahan Arsen yaitu Leina. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang akan dilakukan Arsen? Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?

Bab 1 01. Asisten Detektif Pencemburu

"Kenapa kamu tidak mau membantuku?"

"Kamu lihat sendiri. Aku sibuk."

"Sibuk apanya? Kamu cuma baca koran sejak pagi!"

Tidak ada jawaban.

Kerutan di kening Leina makin banyak, membuktikan betapa kesal dia melihat Arsen, pria tiga puluh tahunan yang duduk santai membaca koran di balik meja kerjanya.

Leina sudah setengah jam berdiri di hadapan pria itu, mengomel tanpa henti. Akan tetapi, dia masih tak dipedulikan.

"Arsen! Kamu beneran tidak mau membantu sekalipun aku yang minta tolong!" teriaknya.

"Tidak."

"Keterlaluan!" Leina mengamuk sampai menggebrak meja. Gebrakan tersembut sampai membuat tumpukan buku di pinggir meja berjatuhan.

Arsen menghela napas panjang, lalu melipat korannya dan ditaruh di meja. Dia mengangkat wajah sehingga bisa melihat raut wajah marah sang asisten itu.

Seperti biasa, dia selalu memperlihatkan sorot mata acuh dan datar. Tidak ada seorang pun yang paham apa yang dia pikirkan.

"Kamu benar-benar tidak punya hati, aku kecewa padamu!" lanjut Leina dipenuhi perasaan murka. Dia menuding pria itu, lalu menuduh, "aku tahu kenapa kamu tidak mau membantuku ... Kamu diam-diam menerima permintaan kasus dari Serena, iya 'kan?"

"Memang iya."

"Kenapa kamu mau menerima permintaannya?"

"Kamu sendiri yang bilang kita tidak boleh pilih kasih klien, Serena menyewa jasaku, jadi apa salahnya?"

"Dia 'kan juga detektif, kenapa selalu saja minta tolong kamu yang menyelesaikan kasusnya? Kalian itu bukan rekan kerja!"

"Kali ini dia bukan ingin menyelesaikan kasus orang lain, tapi dia yang dalam masalah. Karena itulah dia menyewaku jadi bodyguard."

"Dalam bahaya apanya! Kamu cuma mau berdekatan dengannya saja!"

"Sudahlah, jangan mengomel terus. Lebih baik kamu buatkan aku kopi, oke?"

Leina seperti ingin menangis. Dia marah, cemburu, semuanya jadi satu. Kepalanya menggeleng tidak percaya- ternyata Arsen lebih memilih membantu saingan bisnis mereka ketimbang dirinya sekarang.

Arsen bertanya, "kenapa kamu melihatku seperti itu?"

"Padahal aku yang meminta tolong, aku asistenmu 'kan? Tapi kamu selalu mementingkan detektif wanita itu."

"Apa ini sikapmu kalau meminta tolong? Barusan menggebrak meja, lalu mengomeliku?"

Tak ada sahutan dari mulut Leina. Rasa cemburu terhadap Serena terlalu memenuhi hati dan pikirannya.

Arsen berdiri dari tempatnya duduk. Setelahnya, dia memutari meja, mendekati sang asisten itu.

Dia menyentuh dagu Leina, dipaksa agar menatap wajahnya. Dengan suara pelan, dia berkata, "oke. kamu bilang kamu mau minta tolong? Kalau begitu coba minta tolong dengan lebih lembut."

Napas Leina tertahan. Berdekatan dengan Arsen sangat mendebarkan jantung. Jarang sekali pria ini memperlakukannya begini. Di posisi begitu, wajah mereka begitu berdekatan.

Wajah tampan mempesona, sorot mata yang begitu menawan. Itulah yang dipikirkan oleh Leina saat menatap Arsen. Sudah tiga tahun dia bekerja untuk pria itu, dan selama itu pula- dia mencintainya.

Arsen tersenyum. Dia berkata lagi, "Kenapa diam saja? Apa lidahmu mendadak kaku? Sesekali kalau mau minta tolong itu jangan berteriak-teriak ini, coba dekati aku, lalu rayu aku ... aku akan membantumu."

Untuk sesaat, Leina merasa terbang mendengar kata manis itu. Terlebih senyuman Arsen begitu membiusnya.

Apa Arsen menggodanya? Apa pria ini menyukainya?, Itulah yang terlintas di pikirannya

Tetapi, kemudian dia sadar- Arsen memang perayu handal. Dia tidak merayu orang lain karena menyukainya, melainkan untuk mendapatkan informasi atau menenangkan orang yang sedang marah.

Iya, seperti dirinya yang tengah emosi sekarang, tentu saja Arsen akan merayu.

Leina mendorong dada Arsen, enggan melihat wajahnya. "Jangan menggodaku!"

"Sudah kuduga, kamu tidak bisa berkata manis."

"Bagaimana bisa aku berkata manis? Kamu saja tidak mau membantuku. Tapi, kalau urusan Serena selalu nomer satu."

"Kerjasama dengan Serena itu penting, dia punya akses informasi di kepolisian."

"Jangan bohong, bilang saja kalau kamu memang suka padanya! Akui sekarang!"

"Kenapa pembicaraan kita jadi melebar begini?"

"Pasti sebentar lagi kamu akan ke rumahnya. Iya 'kan?"

"Apapun yang kulakukan, itu adalah urusan pekerjaan."

Leina menahan emosi. Perasaan cemburunya semakin besar dan besar saja. Dia memang tidak punya hak melarang Arsen kemanapun, tapi tetap saja- dia tidak terima.

Dia menatap mata pria itu dengan serius. "Sekarang jawab saja, apa kamu mau membantuku atau tetap memilih menangani kasus Serena?"

"Serena sedang dalam bahaya, dia diincar oleh pembunuh bayaran. Aku harus melindunginya sementara."

"Intinya kalau dia yang dalam bahaya, kamu lebih mementingkannya? Bagaimana kalau aku yang dalam bahaya?"

"Bahaya apa? Kamu cuma mau buang-buang waktu saja 'kan?"

"Aku mau menyelamatkan anak mendiang temanku yang diculik. Bagaimana kalau dia dibunuh? Sampai hati kamu bilang aku buang-buang waktu?"

"Penculikan itu kasusnya polisi, laporkan saja sana. Kita tidak mengurus kasus beginian."

"Jadi, kamu tidak mau membantu?"

"Tidak mau."

Dada Leina sangat sakit mendengar penolakan itu. Dia merasa sangat kecewa sekaligus marah.

"Sudah cukup! Aku tidak akan meminta bantuanmu lagi!" Dia segera pergi dari ruangan itu, lalu membanting pintu dengan keras.

Setelah beberapa saat wanita itu pergi, pintu toilet di ruangan itu terbuka. Terlihatlah, seorang pria seumuran dengannya berjaket hitam keluar.

Dia berkata, "wah, Leina kalau mengomel seram sekali. Aku sampai tidak berani keluar toilet dari tadi."

Arsen melihat ke pintu yang barusan dibanting Leina. Sorot matanya berubah sedih.

"Tapi, Arsen, tega sekali kamu. Kenapa tidak membantunya saja?"

"Apanya yang dibantu? Leina itu bohong, cuma mengarang saja untuk cari perhatian. Dia selalu begitu kalau aku membantu Serena."

"Sudah jelas 'kan alasannya? Dia cemburu, loh. Jangan jahat-jahat begini. Kenapa kamu tidak mau perhatian sedikit padanya? Apa nunggu dia pergi dulu baru kamu sadar?"

"Hans, jangan dibahas." Arsen menoleh. Dia enggan membahas Leina, jadi bertanya, "jadi, bagaimana penyelidikanmu? Siapa yang mengincar Serena?"

"Aku sudah kirim berkasnya ke alamat e-mail-mu. Coba lihat."

Arsen mengambil ponselnya dari dalam saku celana. Dia melihat kiriman e-mail dari Hans. Ada foto seorang pria misterius di dalam berkas itu.

"Mereka sampai berani menyewa pembunuh bayaran seperti ini, Serena serius dalam masalah," katanya.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Diosa

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
JERAT CINTA DETEKTIF TAMPAN
1

Bab 1 01. Asisten Detektif Pencemburu

23/05/2024

2

Bab 2 02. Debat dengan Saingan Bisnis

23/05/2024

3

Bab 3 03. Pergi dari Rumah

23/05/2024

4

Bab 4 04. Teman Playboy

23/05/2024

5

Bab 5 05. Asisten Tersayang

23/05/2024

6

Bab 6 06. Kembali Pulang

23/05/2024

7

Bab 7 07. Ajakan Kencan

23/05/2024

8

Bab 8 08. Pasangan Hari Ini

23/05/2024

9

Bab 9 09. Bayi Misterius (a)

23/05/2024

10

Bab 10 10. Bayi Misterius (b)

23/05/2024

11

Bab 11 11. Perasaannya Kepadaku

23/05/2024

12

Bab 12 12. Klien Misterius

23/05/2024

13

Bab 13 13. Hubungan Dekat dengan Serena

23/05/2024

14

Bab 14 14. Membantu Serena

23/05/2024

15

Bab 15 15. Perasaan Cinta

23/05/2024

16

Bab 16 16. Asisten atau Pembantu

23/05/2024

17

Bab 17 17. Cinderella di Pesta (a)

23/05/2024

18

Bab 18 18. Cinderella di Pesta (b)

23/05/2024

19

Bab 19 19. Malam Bersama Arsen (a)

23/05/2024

20

Bab 20 20. Malam Bersama Arsen (b)

23/05/2024

21

Bab 21 21. Berciuman

23/05/2024

22

Bab 22 22. Ditinggal di Kamar Hotel

23/05/2024

23

Bab 23 23. Diculik

05/06/2024

24

Bab 24 24. Siapa Sebenarnya Arsenio

05/06/2024

25

Bab 25 25. Menyelamatkan Asisten Tersayang

06/06/2024

26

Bab 26 26. Kekecewaan Leina

06/06/2024

27

Bab 27 27. Sebagai Adik

07/06/2024

28

Bab 28 28. Sikap Leina

07/06/2024

29

Bab 29 29. Situasi Canggung

08/06/2024

30

Bab 30 30. Menghadapi Playboy Lagi

08/06/2024

31

Bab 31 31. Kehangatan Arsen (a)

09/06/2024

32

Bab 32 32. Kehangatan Arsen (b)

09/06/2024

33

Bab 33 33. Terlalu Mencintai

10/06/2024

34

Bab 34 34. Detektif atau Maling (a)

10/06/2024

35

Bab 35 35. Detektif atau Maling (b)

11/06/2024

36

Bab 36 36. Pengakuan Cinta

11/06/2024

37

Bab 37 37. Ada Apa Ini

12/06/2024

38

Bab 38 38. Menangkap Pembunuh Berantai (a)

12/06/2024

39

Bab 39 39. Menangkap Pembunuh Berantai (b)

13/06/2024

40

Bab 40 40. Ciuman Singkat

13/06/2024