JERAT CINTA DETEKTIF TAMPAN
an har
asih bengong, melihat sekitarnya. Aneh, semalam-
cuma
a tersadar kalau sudah berada
tirai jendela. Suasana pagi jalanan depan gedun
i teratas. Dari situ, dia bisa melihat kondisi
rang jalan, ada deretan toko baju. Berhubung sekarang
Arsen ... apa mimpi itu beneran ..." Leina
ada di lantai dua. Biasanya, setiap pagi- dia akan
k di salah satu kursi yang mengintari
na. Arsen membawanya pulang, a
an. "Arsen, apa kem
angkuh. Pandangannya tetap fokus mem
h. Yang benar saja menginap di rumah pria playboy berdua saja. Bahkan, anak
untur. Padahal dia ing
apa tidak mengaku saja kalau kamu khawatir padaku?
k khawati
kamu membaw
rot mata datar. "Aku lebih khawatir pada adiknya Serena. Dia bisa saja kamu tusu
kat
melukai orang- aku yang harus tanggung
but kecil! Aku suda
mel terus, anak baik ti
ayah
buatkan
benarnya Arsen peduli padanya, tapi gengsi untuk men
at saja sendiri- atau suruh wanita y
kama
ena
siapapun
tidur di kamarmu. Seharusnya kamu biarkan saja aku p
liku karena cemburu? Aku tidak
terlalu malu dan gengsi kalau mengaku semudah
rah, semakin kel
bukan karen
as
apa aku cemb
gin menggoda Leina. "Kamu benar, Leina. Kenapa juga
ya
sama wanita lain, kamu haru
aja dia tidak rela kalau harus berbagi Ar
reka sebatas partner kerja- ta
idup berdua di satu bangunan. Aku berhak melarangmu bersa
ermoral
tidur
ku berhak tidur dengan wanita
sungguh tid
sih betah menggoda Leina. Semakin wanita itu me
pa saat aku pergi, kalian ti
id
hon
uru '
membuktikan kalau dia benar-benar emos
enggoda wanita itu, "aku akui ta
a dia s
ah p
hon
i kalau tid
, kemudian menaiki anak tangga lagi
ke lantai atas, melihat ap
ekali," gumamnya sam
*