/0/15547/coverorgin.jpg?v=c919da9d1068f2a65413c2b878183c94&imageMogr2/format/webp)
Aaah….mimpi itu terus. Kata seorang gadis yang baru terbangun dari tidurnya dan menyibak’kan selimutnya. Ia bangun dengan nafas tersengal-sengal, bahkan ia berkeringat dingin dan sadar bahwa itu hanyalah sebuah mimpi namun ia merasakan ada yang aneh dari mimpi tersebut seakan mimpi tersebut seperti kejadian nyata.
“Yui, kau sudah bangun? Kalau kau sudah bangun, cepat sarapan!.”perintah Ibunya.
“Ya, aku sudah bangun.”
Yui yang masih di atas Kasur kembali merebahkan badannya setelah ia bermimpi buruk bahkan ia menempelkan tangannya untuk mengetahui apakah ia panas atau tidak. Badannya tak panas bahkan ia normal, namun mengapa mimpi itu terus menerus menghampirinya katanya didalam hati. Yui yang memiliki rambut coklat ke hitam-hitaman, mata berwarna coklat jernih, mencoba menjernihkan pikirannya turun dari tempat tidur dan merapihkan kasurnya. Setelahnya ia turun ke bawah dan menghampiri keluarganya yang sedang sarapan.
“Kenapa kau harus lama sekali? Lekas lah di makan nanti keburu dingin.”kata Ibunya.
Ibu Yui yang bernama Akiko, masih mengenakan celemek dan menyiapkan makanannya. Akiko memiliki perawakan yang sederhana. Dengan struktur wajah yang lonjong, hidung mancung, sorot mata yang berwibawa. Akiko merupakan sosok yang keras kepada anak-anaknya bahkan ia tak akan tinggal diam jika masih ada orang yang berusaha menyakiti keluarganya, bahkan ia rela memasang tubuhnya demi melindungi anak-anaknya.
“Ya, bu. Bu, aku tidak ingin ke sekolah tersebut.”katanya sembari mengambil lauk dan menyuapi ke dalam mulutnya sendiri.
“Ada apa dengan anak ini?.”kata ibunya yang seakan tak percaya apa yang baru saja ia katakan.
“Cari saja sekolah yang lain. Aku tak mau ke sekolah itu ada yang aneh.”katanya sembari menaruh kembali sumpit yang ia gunakan ke atas meja.
“Memangnya kenapa?.”Tanya ibunya yang sudah mulai kesal akan perlakuan Yui.
“Entahlah, bu. Pokoknya aku tak mau ke sekolah itu.”
“Suka tidak suka kau harus bersekolah di sana.”celetuk ayahnya yang masih serius membaca koran.
“Cepat habiskan makanannya. Aku akan mengantar kalian berdua ke sekolah tersebut.”katanya yang sudah duduk di meja makan.
“Aku tidak mau!.”kata Yui galak kepada ibunya.
Akiko yang kesal dengan mendengar perkataan Yui tersebut, mengambil makanannya dan membuangnya ke tong sampah, “Bu, itu makanan’ku.”katanya kesal. Beberapa pelayan yang melihat tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya seakan sudah tahu bahwa hal tersebut akan terjadi.
“Kalau kau mau makan, pergi ke sekolah itu! Aku Tanya kepadamu siapa yang membiayai sekolah’mu sampai sekarang? Kenapa kau jadi anak yang tak berterima kasih kepada orang tua!?.”marah Akiko.
“Bu, sudah lah jangan marah-marah.”kata Arisawa yang datang dan duduk untuk menikmati sarapannya. Arisawa merupakan adik Yui yang paling kecil. Dia sangat imut dan pinta. Rambutnya berwarna hitam legam dan mata belonya menambah dirinya makin terlihat imut. Bahkan ia memiliki lesung pipi.
“Bagaimana, ibu tidak marah dengan kakakmu. Sudah bagus di sekolahkan, malah tidak berterima kasih.”
“Minta maaf lah kepada Ibumu.”kata ayahnya yang sedari tadi hanya diam saja. “Kau juga makan dari uang’ku, kau sekolah dari uang’ku. Aku bahkan tak pernah memintamu untuk mengganti semuanya. Lalu, kau tiba-tiba memutuskan untuk tidak mau sekolah? Mau jadi apa ‘kau?.”kata ayahnya yang berusaha menengahi pertengkaran anak dan ibunya.
Kenzo yang memiliki struktur wajah seperti kotak, hidung mancung dan sedikit berkumis. Menurunkan koran yang ia baca dan melepas kacamatanya. Hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat putrinya bertingkah seperti itu.
“A..Aku.”kata Yui yang tak bisa menyelesaikan perkataannya.
“Kak, minta maaf’lah kepada Ibu.”
“Aku minta maaf, bu.”katanya dengan suara kecil.
“Minta maaf dengan benar kepada Ibumu. Kita bukan tinggal di Korea lagi, kita tinggal di Jepang.”kata ayahnya dengan menaikkan suaranya.
“Aku minta maaf, bu.”kata Yui.
Perdebatan pagi hari yang menguras emosi memang membuat kita terkadang tak menyukainya. Kenzo sekeluarga merupakan keluarga asal Jepang. Beberapa kali Kenzo pulang pergi ke Korea karena urusan pekerjaan bahkan beberapa tahun belakangan ini mereka akhirnya memutuskan untuk menetap di Jepang karena kakaknya akan segera menikah dengan orang jepang. Di dalam keluarganya Yui merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Yui dan adiknya Arisawa masih bersekolah. Sedangkan kakak pertama mereka, Anna, sudah menikah dengan orang terkaya di Jepang, Imasida-San, hingga sekarang mereka di karunia dua anak dan hidup bahagia di kawasan Toto. Sedangkan, kakak keduanya bernama Tomoko, saat ini masih ada di Jerman dan sedang ujian tesis, yang sebentar lagi akan menikah dan menyusul kakak pertamanya.
/0/3074/coverorgin.jpg?v=d0d510e4bc5d919bf98c4fdb5a1cfd9a&imageMogr2/format/webp)
/0/4753/coverorgin.jpg?v=4aeb15678e9b8b19f3a471e80131e3e9&imageMogr2/format/webp)
/0/17931/coverorgin.jpg?v=953cff99fb657fddd8015cc214584a6b&imageMogr2/format/webp)
/0/5117/coverorgin.jpg?v=8717512ac1a3ec757af2550a59ad2fb0&imageMogr2/format/webp)
/0/2949/coverorgin.jpg?v=0de6347e304d2780a4ea09a260e11c82&imageMogr2/format/webp)
/0/5021/coverorgin.jpg?v=bc6abd5782a5baabd2e1e23c49ab8aa9&imageMogr2/format/webp)
/0/9123/coverorgin.jpg?v=df3ed85080829d0f669d3faefd033b48&imageMogr2/format/webp)
/0/4927/coverorgin.jpg?v=9718c6f21c4b8654775a3946340bd64b&imageMogr2/format/webp)
/0/2624/coverorgin.jpg?v=e6f881395758d217272b9b32d202169e&imageMogr2/format/webp)
/0/16087/coverorgin.jpg?v=f425e603ef7efb0b818e541223c50205&imageMogr2/format/webp)
/0/2944/coverorgin.jpg?v=f32ff99841eec6325b90b7435c5f720d&imageMogr2/format/webp)
/0/19596/coverorgin.jpg?v=4172502190521cf3752a4000f022e3b9&imageMogr2/format/webp)
/0/2666/coverorgin.jpg?v=b8d6b5da1f4c264c410b4090e9aaf42e&imageMogr2/format/webp)
/0/5306/coverorgin.jpg?v=012ca8746a9e37da3052943e031feac2&imageMogr2/format/webp)
/0/18757/coverorgin.jpg?v=45534e54ad36109b6f207435dbe4052f&imageMogr2/format/webp)
/0/2832/coverorgin.jpg?v=98e6c4c98c752164cf20c222a90d35ae&imageMogr2/format/webp)
/0/2596/coverorgin.jpg?v=2c7522c9f3ed3a9911a4df0ee2fccf0a&imageMogr2/format/webp)
/0/8908/coverorgin.jpg?v=800e60c90f2919a853d22d5ca40b66b0&imageMogr2/format/webp)
/0/2861/coverorgin.jpg?v=4cb1622da09fa516b5e1b4b7dfd2247e&imageMogr2/format/webp)