Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
25
Penayangan
12
Bab

Maya Rehana, gadis belia yang masih duduk di sekolah menengah kelas dua, harus menelan pil pahit karena di nyatakan hamil. Bukannya bertanggungjawab, Jordan Elders, sang kekasih malah menyebutnya berselingkuh hingga hamil. Lalu meminta putus karena merasa di khianati. Maya terpuruk tidak menemukan jalan keluar. Usianya masih terlalu muda untuk menjadi orang tua. Tidak ingin masa depan hancur setelah memiliki anak. Juga takut mengecewakan orang tua namun tidak sanggup jika harus menggugurkan kandungan. Di tengah kebingungan yang hampir membuat Maya gila, Raka Pratama adik kelas sekaligus sahabatnya dan Jordan, datang menawarkan diri menjadi ayah dari bayinya yang belum genap berusia satu bulan tersebut. Lantas bagaimana Maya akan memutuskan, menerima Raka sebagai suaminya atau terus mengharapkan tanggungjawab Jordan selaku ayah biologis bayinya?

Bab 1 Prolog

Dunia seakan runtuh lebur menjadi debu tak berguna. Kenyataan begitu pahit langsung menghantam keras belakang kepala Maya sampai ia rasa akan segera pingsan. Tidak ada mimpi buruk yang lebih menakutkan dari mengetahui diri hamil saat masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah.

"Tidak!"

Maya Rehana, gadis berambut panjang sebahu itu nyaris jatuh terduduk begitu tespeck memberi jawaban garis dua.

"Ka, aku hamil. Ini pasti salah, tidak mungkin kan, Ka?"

Kepala Maya pening bukan main lantas berlari ke kamar. Mengurung diri di sana untuk meratapi nasib gila yang sedikitpun tidak berpihak padanya. Berhari-hari Maya tidak bisa tidur. Terdiam tanpa kata dengan tatapan kosong.

"May."

"Pergi, Ka. Aku mau sendiri." Gumamnya lemah.

Tapi lelaki itu memaksa masuk tidak peduli Maya berteriak marah di wajahnya sekalipun.

"Ayo, menikah!"

Raka menatap serius pada wanita itu, "Tidak perlu merasa khawatir, aku tidak akan membiarkan mu sendiri, May. Kita hadapi semua sama-sama."

Raka Pratama adalah adik kelas Maya di Senior high school, akhir-akhir ini mereka tiba-tiba saja menjadi dekat. Bahkan Maya tebak, Raka diam-diam telah berani menaruh perasaan padanya. Lelaki itu memperhatikan Maya dari atas kebawah. Kondisi yang memang cukup memprihatinkan, dengan sorot sayu tak berdaya begitu.

Maya terduduk lemas disudut kamar gelap mencekam. Tidak ada pencahayaan lampu, hanya mengandalkan setitik cahaya yang terpancar dari luar. Maya menenggelamkan kepala diantara kedua lututnya, tubuhnya bergetar hebat, isak tangisnya membuat Raka semakin merasa sakit.

Tak tahan berlama-lama, membiarkan wanita yang dicintainya merasakan sesak sendirian. Perlahan Raka rengkuh Maya kedalam pelukannya, membenamkan kepala Maya pada dada bidang miliknya. Ia elus lembut surai panjang Maya. Menyalurkan ketenangan, berharap wanita itu merasa lebih baik.

"Aku yang akan bertanggungjawab, May. Kita besarkan bayinya bersama." Ucap Raka pelan yang ia kira dapat membuat wanita itu lega.

Raka hapus jejak air mata, disetiap sudut wajah Maya, tatapan matanya sulit diartikan. Namun sedetik kemudian Maya menemukan rasa takut bercampur iba terpancar jelas dimatanya.

"Jangan menangis lagi, May."

Katakanlah Maya hebat dalam menilai. Rasa takut lebih terlihat jelas tersirat dimata Raka dan Maya dapat menyadarinya meski laki-laki itu telah bersusah payah menyembunyikan. Lantas menggeleng bersama senyum kecut menyertainya.

"Tidak."

"Tapi, May. Kandunganmu akan semakin besar. Sementara kita tidak tahu di mana Jordan berada sekarang."

Maya berdiri, menghampiri cermin besar disebelah ranjangnya. Menatap pantulan dirinya sendiri di sana. Memperhatikan setiap jengkal tubuhnya yang semakin hari semakin kurus saja, kemudian ia jatuhkan pandangan pada bagian perut.

Masih terlihat datar, Maya menyentuhnya dengan tangan bergetar. Rasanya semakin sesak mengetahui ada kehidupan lain didalam sana.

"Bagaimana bisa aku akan menjadi seorang ibu, Ka? Usiaku bahkan belum genap 18 tahun."

Air mata kembali berkumpul di rongga mata. Maya merasa benci pada dirinya sendiri, menyalurkannya dengan memukul-mukul gambaran dirinya sendiri didalam cermin itu.

"Aku tidak siap, Ka. Bagaimana kalau orang tuaku tahu?"

Jijik sekali rasanya jika harus mengingat kala dirinya terbuai dengan bujuk rayu sang kekasih. Kata-kata cinta Jordan melambungkan perasaan Bella setinggi-tingginya. Terlena akan sentuhan memabukan yang membawanya pada kenikmatan sesaat dan berakhir malapetaka.

"Aku masih ingin sekolah, Ka. Masih ingin melanjutkan cita-cita ku. Ka, aku harus apa?" Tangis pilu kembali menggaung di ruangan, menyesakkan hati Raka.

Jordan Elders, ayah dari janin yang kini berkembang dalam perutnya, seolah tak peduli dengan keadaan Maya. Bahkan sudah dua minggu lamanya Maya tak menemukan keberadaan laki-laki itu. Di manapun.

Menghilang bak ditelan bumi. Menjadi seorang bajingan setelah berhasil meniduri Maya.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Chocolatteice

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku