Look At Me
ihatkan pemandangan abu-abu di luar. Dengan
uda harus menghadapi kenyataan yang begitu pahit. Anak ini, tentu saja membutuh
Maya tidak bergeming, sudah tahu siapa yang datang. Raka Pratama, dia
aka begitu telaten menyiapkan buah-buahan segar, susu, vitamin dan segala macam kebutuhan wanita hamil
, kau bel
dela agar ruangan itu memiliki cahaya. Sudah cukup lam
Warna putih tirai itu membuat Maya lebih tenang. Hatinya jadi sedikit lebi
ena hawa mulai dingin. Sekarang masih pukul enam pagi. Kondisi jendela ya
lu merasa
ratapi nasib yang seper
rikan pada kucing milik tetangga. A
amkan matanya mengusir jauh-jauh pikiran gila yang mulai di rasa tindaka
aku tida
k di ujung ranjang Maya setelah meletakan
s. Seolah air mata tidak akan pernah kering dari pelupuk mata. R
adaannya memang tidak memungkinkan untuk tersenyum lebar. Tapi setidaknya, jangan terlalu berlarut. "May, yang sudah terjadi-terjadil
besar. Dia tidak mungkin terima begitu saja. Aku
anya juga sempat hamil di luar nikah dan ayahnya tidak perlu berpikir panjang
ay..." Raka memelas dengan helaan penuh beban,
an akau menumpang
a maya tinggal di sini sebelumnya kalau memang berasa terbebani.
lau kau memang tida
masalah. Kita cari Jordan kalau kau m
"Tidak. Maksudku, bagaimanapun dia memang tetap haru
men ini?" Maya mundur mengangkat tangannya ke
pipinya meski tak lama kembali basah, "aku akan pergi, Ka. Ak
ay
man Raka terlepas. Lantas memberontak sekuat
dekap semakin erat wanita itu sampai berhenti berontak. "Maaf, May, aku tidak be
i. Raka usap surai panjang Maya yang sekarang menang
ya pilu yang semakin mengiris hati raka. "Aku tida
njadi boss di kantor membuatnya menerapkan sikap tertib ke anak-anaknya. Sering bermalas-malasan yang mengakibatkan nilai akademik turun k
lung hati Raka semakin terasa ngilu, ribuan belati berasa tertancap memenuhi seluruh t
kenapa terdengar omong kosong. Lelaki itu berucap seolah akan melindunginya. Padahal umurnya saja sudah cukup mengat
angkit dari duduknya yang menyedihkan sebelu
hanya melakukannya sekali. Kau pi
rda
wanita itu menyebut bajingan gila ya
tercekat akan menangis lagi yang langsung Raka rebut
u tidak terima dengan kata-kata Jordan yang seolah mengatakan
kandung? Ku dengar kalian sering main be
dahnya kesat. Kemudian ketukan pintu mengguruinya
n terlihat biasa saja. Kemudian membuk
rindu. Raka cengoh, dia tentu tidak lupa Jordan baru saja menuduhnya ayah dari bayi yang Maya k
s Raka saling bertaut, "maaf sekali aku tidak bisa membalas s
bur
alu aku liburan bersama keluarga ke Turki. Aku s
bak orang bodoh. Lelaki
ingin ambil pusing, "sekarang dimana di
datar, masih berusaha
ia did
"Masuklah, aku akan keluar sebentar." Ucap Rak
i biasanya, mungkin hanya perasaannya. Kem
jadikannya bantalan. Apartemen ini sudah seperti rumah kedua bagi mereka. Jordan dan Maya kerap mampir bahkan me
ah Jordan. Sebisa mungkin menahan air mata yang
emeluk pinggang Maya lantas membuat kepalanya tenggelam
a khas tubuh Maya yang menyeruak masuk ke indra penciuman
na, kau lebih kurus sekarang. K
ya sudah sangat panas ingin mendorong agar segera be
rgi?" Tanya Jordan lagi mendonga
rda
. Jordan seolah memang tidak mengetahui apapun walau ribuan
idak memba
ehamilan Maya harusnya bukan sesuatu yang lucu, "kau sudah pandai bercanda sekarang. T
ah ketularan sikap lelaki itu. Oh Tuhan, bahkan selama semingg
Jordan menjadi kaku tiba-tiba beralih menatap perut datar Maya sambil menelan lud
ni sama sekali tidak lucu." Lelaki itu masih ber
tatapan sayu Maya. Wanita itu memelas
ya hingga akan menanggalkan dari kulit kepala lantas
siapa lagi selain aku?" Lelaki it
rda
ekali tidak mungkin langsung jadi. Kau
ya bagai di tikam belati beracun yan
ap Maya jengah tidak peduli sudah seperti apa wajah Maya se
nyalang, ke
emi berbicara kebenaran dengan lelaki gila ini, "Aku tak mungkin m
au bilang? tak mungkin? Apa yang tidak mungkin, May? Kau bisa melaku
buat Maya semakin tidak bi
adi aku mengganggu kegiatan kalian hah? Ka
injakan kaki di Indonesia. Berniat memberi kejutan ma
kati Maya lalu meraih tubuh itu kedalam dekapannya. Maya semakin
egan-segan bermesraan di
u begitu mudah keluar dari mulut Jordan. Murahan
erhenti berdetak. Sakit, sungguh Jordan sudah berhasi
lebih dalam lagi. Sampai wajah Maya bersentuhan langsung dengan dad
lutmu, J
nya dengan rasa jijik. Kemudian beranjak da
erselingkuhan. Hanya itu yang ada di kepala Jordan s
lebih cepat melangkah hingg
hasil menghentikan langkah Jordan, "ada bay
-ada, Raka. Anak itu bukan milikku." Menatap remeh ked
am menahan emosi yang jelas tak aka bertahan le
lukannya. Perlahan Raka melepaskan Maya
kan pengaman dan hamil." Tuding Jordan membuat keduanya mengang
ang menyakitkan. "Bagaimana rasanya mencicip bek
ranjak dari ranjang, menghampiri Jord
as berbicara se
keras mendarat di pipi kanan Jordan
tidak waras
nya, tidak perlu mengatakan
un. Aksi saling pukul terjadi. Jordan membalas sama kuatnya. Raka terpelanting
an sakit kembali bangkit, sebelum ak
senyum manis terlukis dibibir tipisnya sebagai tanda kalau ia baik-baik saja. Meski setetes kristal beni
ala
pukulannya pada dinding beton di dekatnya, begi
*