Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri yang Dianggap Sempurna

Istri yang Dianggap Sempurna

Nayra Hamasah

5.0
Komentar
140
Penayangan
30
Bab

Keyyan Munir, pria dengan segala kesempurnaan fisik dan mengagungkan kecantikan seorang perempuan, nyatanya menuai kegagalan dalam pernikahannya yang pertama dikarenakan faktor ekonomi. Begitu pula dengan pernikahannya yang kedua. Gagal kembali hanya karena Keyyan bukanlah pria berduit. Kenyataan hidup benar-benar menamparnya kuat bahwa cinta maupun kelebihan fisik tak sanggup membuat seorang istri bertahan hidup dengannya. Shabilal Haq atau yang disapa dengan Shabby, sebuah wujud manusia yang lahir dengan organ intim ganda. Selama hidupnya, ia menjadi seorang pria hingga diusianya yang ke 15 tahun, Shabby menyadari bahwa ia mulai menyukai seorang pria, mulai suka tampil dengan gaya feminim, dan yang lebih penting lagi, Shabby mengalami menstruasi, meskipun di atas bibirnya tumbuh kumis lebat bak seorang pria. Lalu, apa jadinya jika seorang Shabby yang kemudian menetapkan jati dirinya sebagai seorang perempuan yang tampil cantik, bertemu dengan Keyyan, si duda tampan yang jatuh cinta dan menikahinya, padahal Shabby belum sepenuhnya menjadi seorang perempuan tulen? Akankah Keyyan tetap bertahan di sisi Shabby di saat ia mengetahui rahasia kelam istrinya yang dianggapnya cantik itu?

Bab 1 Bertemu Mantan

SAAHH!!!

Sepasang manusia yang tengah duduk di atas mimbar sana secara kompak tersenyum bahagia karena mereka telah mendapatkan status baru, status yang resmi yaitu sebagai suami istri. Kelopak bunga mawar berwarna warni kini berjatuhan di atas kepala mereka, mirip sekali dengan prosesi acara pernikahan antara Fahri dan Aisyah dalam film layar lebar berjudul 'Ayat-Ayat Cinta'.

Kebahagiaan sang mempelai pengantin, nampaknya menular pada semua tamu undangan yang menghadiri prosesi sakral tersebut, terkecuali pada satu orang, seorang pria yang tengah duduk menyendiri memperhatikan kebahagiaan temannya di depan sana. Pria tersebut adalah Keyyan Munir, pria beristri yang memilih mendatangi pernikahan temannya seorang diri.

Beberapa bulan yang lalu, pria yang berparas tampan itu pun pernah mengucapkan lafaz kabul tanpa harus mengulang. Kala itu, itu ia mengucapkan syukur tak terkira karena pada akhirnya kembali melepaskan status dudanya setelah ia pernah dua kali menikah.

Proses perkenalan antara Keyyan dengan istrinya yang tidak melebihi satu tahun, sudah membuat mantap pria yang kerap dipanggil 'Key' itu untuk meminang seorang gadis yang bernama lengkap, Shabilal Haq dengan panggilan 'Shabby'- gadis berhijab dengan bibir berwarna merah muda, berkulit putih serta beralis tebal.

Bagi Keyyan, Shabby merupakan gadis imut karena ukuran tubuhnya yang hanya sebatas dadanya. Apalagi saat wanita itu mendapat pujian, pipinya akan langsung memerah. Hal yang tak pernah disangka adalah keduanya seumuran dan pernah kuliah di perguruan tinggi yang sama.

Nilai plus dari seorang Shabby adalah ia sama sekali belum pernah berpacaran beda jauh dengan Keyyan, si petualang wanita yang dua kali mengalami kegagalan dlaam berumah tangga. Meskipun Keyyan bisa disebut laki-laki br*ngsek, namun sebenarnya, ia tidak ingin menikah dengan wanita 'bekas' juga 'murahan'. Ia hanya ingin seorang istri dengan masa lalu yang baik, wanita yang mampu menjaga maruahnya dari laki-laki mana pun hingga nanti, ia yang akan menjadi laki-laki satu-satunya dalam hidup istrinya.

Acara pesta pernikahan antara Keyyan dengan Shabby, bisa dibilang cukup mewah meski sebenarnya mereka telah merencanakan untuk menggelar resepsi secara sederhana, mengingat biaya hidup setelah menikah justru lebih besar dan banyak. Mereka hanya tak ingin bergantung pada harta orang tua lagi. Cukup sudah pengorbanan mereka untuk anaknya. Terutama Keyyan, yang selama ini hidupnya masih juga ditopang ayahnya.

Keyyan begitu bahagia menjalani pernikahannya bersama Shabby, istri sholihah yang tidak hobi berbelanja ataupun ngerumpi dengan tetangga. Istrinya itu selalu tersenyum kala menyambutnya pulang bekerja tak lupa juga memijitnya jika dirinya menampilkan ekspresi lelah. Seorang istri yang begitu perhatian. Tapi kenyataannya, itu saja tak cukup untuk menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga. Keyyan butuh nafkah batin.

Keyyan tidak bisa menyentuh istrinya secara intim selama dua bulan pernikahan. Selama itu, laki-laki yang terbiasa bermain wanita itu harus menahan libidonya yang selalu muncul saat tidur seranjang dengan istrinya. sebuah kondisi yang terus menyiksa dirinya namun ia selalu diminta untuk bersabar karena suatu alasan yang ia coba untuk mengerti . Namun, alasan sebenarnya yang kini membuat batinnya merasakan kekecewaan yang mendalam, akhirnya terkuak tadi malam.

"Siapa laki-laki yang ada di foto ini?" Keyyan memperlihatkan sebuah foto laki-laki pada Shabby yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuh Shabby menegang, semakin membuat Keyyan curiga akan sosok yang terpampang di foto yang masih ia pegang dengan erat. Gemuruh di dada laki-laki yang berhidung mancung itu pun semakin besar. Bahkan aroma vanilla yang tercium dari tubuh istrinya, aroma yang biasa digilainya itu, tak mampu untuk meredamkan api kecemburuan dalam hatinya.

"Sini Mas," ucap Shabby tegas. Tangannya berusaha merebut foto itu dari sang suami. Membuat wanita bertubuh pendek itu harus berjinjit dengan susah payah.

"Kenapa? Ini selingkuhanmu?" tanya Keyyan dengan nada suara yang tajam.

"Bukan." Shabby menjawab dengan tegas sembari menggeleng.

"Bohong! Jawab dengan JUJUR!" Keyyan kini membentak istrinya untuk yang pertama kali. Seketika badan Shabby meluruh, kemudian ia menutup mukanya dengan kedua tangannya. Tidak lama setelah itu, terdengar suara tangis dari mulut wanita yang tubuhnya masih dililit handuk, membuat Keyyan justru semakin gundah dan yakin akan suatu hal.

"Ap-apakah kalau ak-aku ju-jur, M-mas ak-kan mem-ben-ciku..." Shabby berucap di sela-sela tangisnya masih dengan mukanya yang ia tutup rapat.

"Jujurlah! Kamu ... sedang menyembunyikan apa dariku, hah?!" bentak Keyyan dengan dadanya yang naik turun karena amarah, namun sebelanrnya pria itu lebih takut akan fakta yang harus ia dengar dari mulut istrinya.

"Berjanjilah dulu, jika Mas tidak akan membenciku. Aku cukup malu akan hal itu...." Tangis Shabby sudah mulai mereda, namun perasaan takut Keyyan malah semakin besar.

"Tergantung ...." Keyyan menjawab dengan tak yakin.

"Baik, terserah Mas saja. Setelah aku jujur....aku harap Mas tidak akan membenciku, mesti nantinya itu akan terasa sulit."

Keyyan melihat Shabby mengambil foto bocah laki-laki berkumis dari tangannya.

"Ini ... adalah ... diriku ... yang dulu, Mas," ucap Shabby ragu-ragu dengan gemuruh yang tercipta dalam dadanya.

"Maksudmu?" Keyyan mengernyitkan dahinya, mencoba untuk mencerna kalimat yang diucapkan istrinya barusan.

"Mas, aku pernah menjadi seorang laki-laki. Apakah Mas masih ingat dengan anak kecil yang pernah Mas tabrak di area persawahan di desa ini?"

Pikiran Keyyan mulai berselancar pada ingatannya yang dulu saat pernah diajak berlibur ke rumah neneknya.

"Jadi, kamu...." Keyyan menatap Shabby begitu lekat mencoba menyamakan kembali dirinya dengan wajah laki-laki di dalam foto. Semakin lama, ada kemiripan dengan wajah wanita yang ada di depannya.

"Aku pernah menjadi laki-laki dengan nama Ibnu Ahmad," imbuh Shabby.

Puk!

Seorang wanita dengan lipstik merah menyala yang menghiasi bibirnya, tengah duduk di samping Keyyan tersenyum. "Minum dulu, Bang. Jangan ngelamun aja." Wanita yang tadi menepuk bahu Keyyan itu memberikan segelas air mineral kepadanya.

Keyyan mengamati wajah wanita di sampingnya itu. Wajah seseorang yang dulu pernah menghabiskan waktu bersama dengannya dalam ikatan halal. Wanita yang mencintainya dan menghallakan segala cara untuk memilikinya. Lalu, tanpa membuang waktu, Keyyan mengambil sodoran gelas di depannya dan langsung meneguknya sampai habis, membuat wanita yang menawarkan air minum itu tersenyum smirk. "Gue habis keinget sama seseorang," ucap Keyyan yang netranya kembali ditujukan pada sepasang manusia di depan sana yang sudah sah menjadi suami istri.

"Oh, iya, anak kita udah segede apa?" Keyyan kini menatap wajah wanita di sampingnya, yang merupakan mantan istri dari pernikahannya yang kedua.

Wanita yang ditanyai Keyyan tersenyum, "Udah banyak bicara. Arsyila mirip kamu, Bang." Keyyan mengangguk. Laki-laki itu sudah lupa bagaimana wajah anaknya karena terakhir kali ia lihat saat masih bayi.

"Lo nggak datang sama suami?" Keyyan melihat mantan istrinya hanya datang sendirian. Istri dari sepupunya ternyata adalah teman kuliah mantan istrinya, yang akhirnya membuat Keyyan kembali bertemu dengan wanita yang sempat membuatnya jadi buronan polisi itu. Mantan istrinya itu hanya menggeleng. "Bang, bisa anterin Franda ke toilet? Franda takut kesasar."

Keyyan berpikir sebentar namun tak lama ia menganggukkan kepala. "Ayo."

Sebenarnya perpisahan antara Keyyan dan Franda tak begitu baik, Namun Keyyan sudah berdamai akan hal itu. Ia tidak ingin menyimpan rasa kebencian pada mantan istrinya berkat nasihat yang diberikan Shabby istrinya. Keyyan sempat menceritakan sejarah bagaimana ia kembali menjadi duda setelah pernikahannya yang pertama gagal.

Franda, sang mantan istri, dalam hati bersorak senang. Wanita itu begitu rindu dengan mantan suaminya yang sekarang terlihat semakin tampan, juga berkelas terlihat dari cara berpakaiannya yang elegan. Ia ingin kembali merasakan penyatuan raga dengan mantan suaminya bahkan suaminya yang sekarang pun tak sanggup mengimbanginya di atas ranjang. Bagaimanapun juga obat per*ngsang yang sempat ia bubuhkan pada minuman mantan suaminya tadi sudah jelas akan membantunya.

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku