icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 7
Kamu Menjebakku
Jumlah Kata:631    |    Dirilis Pada: 23/08/2022

Kenyataan sudah tidak bisa disangkal lagi.

Sylvia juga tersentak kaget. Itu adalah 600 juta rupiah! Keberuntungan macam apa yang telah didapatkan oleh Trevor?

Pria ini dulu sangat mencintainya. Jadi dia percaya bahwa dia masih memiliki perasaan terhadapnya sekarang. Dia ingin menjadikan semua uangnya sebagai miliknya.

Mengambil langkah maju, Sylvia hendak mengatakan sesuatu yang manis kepadanya.

Namun, Trevor meliriknya dengan dingin seolah-olah dia sedang melihat seonggok sampah di jalan.

Rasa dingin dari tatapan Trevor membuat Sylvia seketika membeku.

Mengabaikannya, Trevor hendak berjalan melewatinya dan ingin meninggalkan tempat itu.

"Mustahil! Bagaimana mungkin seseorang sepertimu, seorang pecundang yang miskin, bisa memiliki uang untuk membeli parfum mewah yang mahal itu? Itu sangat tidak mungkin!"

Bahkan Dennis juga kesulitan menerima kenyataan ini.

Akal sehat Sylvia kembali dan dia berkata, "Benar, bagaimana mungkin orang miskin sepertinya bisa membeli parfum mahal? Bagaimana mungkin dia memiliki uang sebanyak itu di kartunya!"

"Pasti ada yang salah! Kemarin dia baru mengumpulkan sampah di gym kampus. Bagaimana mungkin dia bisa tiba-tiba memiliki 600 juta? Dia pasti mencuri kartu itu dari orang lain!"

Mereka sangat marah sehingga mereka tidak bisa begitu saja percaya dan menerima kenyataan bahwa Trevor bisa memiliki begitu banyak uang.

Setelah mendengar kata-kata mereka, sang asisten toko juga menjadi curiga.

Lagi pula, pakaian Trevor cukup sederhana, yang menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu kaya.

Terlebih lagi, Dennis adalah pelanggan tetap di toko mereka, jadi kata-katanya lebih dapat dipercaya.

"Dennis, apa kamu punya bukti untuk membuktikan bahwa kartu yang kupakai tadi adalah kartu yang dicuri dari orang lain?"

Trevor tidak percaya bahwa Dennis bisa mengatakan hal seperti itu.

Apa dia harus tetap miskin dan melarat untuk selama-lamanya demi menyenangkan mereka?

Dennis menjawab dengan dingin, "Aku benar-benar curiga bahwa kamu sebenarnya mencuri kartu itu. Lagi pula, kamu juga dikenal sebagai seorang pencuri. Kamu pasti telah mencuri sesuatu dari toko ini juga!"

"Kamu ... jangan bicara sembarangan!" Wajah Trevor mulai memerah dengan amarah.

"Aku melihatmu menyelundupkan sebotol parfum ke dalam tasmu beberapa saat yang lalu."

Dennis menunjuk tas yang ada di atas meja konter.

Setelah mendengar ucapan itu, sang asisten toko tidak bisa menahan rasa curiganya dan seketika menjadi waspada.

Senyumnya yang menyanjung beberapa saat lalu segera menghilang saat dia memberi isyarat pada para staf keamanan.

Beberapa pria memblokir pintu untuk mencegah Trevor melarikan diri dari toko itu.

"Kamu memfitnahku! Aku meletakkan tasku di atas meja dan hanya pergi ke kamar kecil sebentar. Begitu aku keluar, aku langsung melihatmu. Bagaimana mungkin aku punya cukup waktu untuk mencuri sesuatu?"

Trevor berdebat dengan tatapan mata sengit.

Meski mereka semua menginjak-injaknya karena dia miskin, dia tidak pernah membantah mereka. Trevor bahkan tidak akan pernah berpikir untuk melakukan tindakan jahat seperti pencurian.

Tidak lama kemudian, seorang wanita berseragam yang berusia sekitar 30 tahunan, dengan penampilan elegan dan temperamen yang sangat baik datang ke sana.

Lily, sang manajer toko, juga sudah mendengar keributan itu.

"Apa yang sedang terjadi di sini?"

Ketika Dennis melihat sang manajer, dia langsung bergegas ke arahnya.

"Lily, aku Dennis. Apa kamu mengingatku?

Trevor adalah pria yang terkenal miskin di kampus kami. Kami menduga dia melakukan pencurian di toko ini. Dia tidak punya uang, tapi dia berani datang ke toko mewah ini untuk berbelanja. Aku curiga dia telah mencuri sesuatu."

"Benarkah?" Lily melirik Trevor dengan tatapan curiga.

"Jika kamu ingin membuktikan bahwa kamu tidak bersalah, biarkan Lily memeriksa tasmu sekarang juga. Jika tidak, kamu sudah terbukti bersalah, Trevor!"

Dennis menyarankan untuk memeriksa tas Trevor karena dia telah memasukkan sebotol parfum ke dalam tas Trevor ketika tidak ada yang memperhatikan.

"Jika kamu sangat ingin memeriksa tasku, silakan saja."

Mengatakan itu, Trevor melemparkan tasnya pada sang manajer.

Lily membuka tas itu dan mengeluarkan semua isinya satu demi satu.

Tidak lama kemudian, meja kasir sudah dipenuhi dengan pakaian, buku pelajaran, dan buku catatan.

Detik berikutnya, dia melihat sesuatu yang berkilauan di dalam tas itu.

Itu adalah sebotol parfum!

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Erangan di Balik Pintu2 Bab 2 Ditindas3 Bab 3 Menjadi Kaya dalam Semalam4 Bab 4 Dunia Baru5 Bab 5 Sebotol Parfum Bernilai 600 Juta6 Bab 6 Aku Akan Membeli Parfum Ini7 Bab 7 Kamu Menjebakku8 Bab 8 Lencana Keluarga9 Bab 9 Tangan yang Bau10 Bab 10 Sebuah Kotak Hadiah yang Menakjubkan11 Bab 11 Parfum Ini Pasti Palsu12 Bab 12 Wanita Terkaya di Kota Juma13 Bab 13 Beraninya Kamu Memukuli Adikku 14 Bab 14 Keberadaan Orang Miskin Tidak Terlihat15 Bab 15 Selamat datang, Tuan Januardi16 Bab 16 Restoran Prancis17 Bab 17 Jam Tangan Patek Philippe18 Bab 18 Kamu Adalah Orang Miskin19 Bab 19 Menjadi Seorang Caddy20 Bab 20 Jam Tangan Rolex21 Bab 21 Demi Ayahku22 Bab 22 Tetap di Belakangku23 Bab 23 Semuanya Akan Baik-baik Saja24 Bab 24 Berlutut dan Bersujud25 Bab 25 Siapa Temanmu Itu 26 Bab 26 Halo, Bos27 Bab 27 Tidak Ada Catatan Keanggotaan28 Bab 28 Aku Akan Bunuh Diri29 Bab 29 Kita Sudah Putus30 Bab 30 Sepenuhnya Berakhir31 Bab 31 Enam Ratus Juta Rupiah32 Bab 32 Kotak Kemasan Parfum33 Bab 33 Kemampuan untuk Menentukan Barang Palsu34 Bab 34 Skandal Trevor35 Bab 35 Serangan Balik dalam Situasi Putus Asa36 Bab 36 Aku Percaya Padamu, Bernard37 Bab 37 Orang Pria Kaya Misterius di Kampus Mereka38 Bab 38 Akan Menunggumu di Hutan39 Bab 39 Dia Tidak akan Benar-Benar Pergi ke Hutan40 Bab 40 Gagal Menjadi Kaya41 Bab 41 Membuat Hal-hal Sulit dengan Sengaja42 Bab 42 Sebuah Kecelakaan43 Bab 43 Ternodai44 Bab 44 Membersihkan Lapangan45 Bab 45 Berkumpul Bersama46 Bab 46 Bertemu dengan Zavier Lagi47 Bab 47 Pria yang Tak Tahu Malu48 Bab 48 Siapa yang Akan Membayar Tagihannya 49 Bab 49 Menolak untuk Membayar50 Bab 50 Manor Willard yang Mewah51 Bab 51 Usir Dia Keluar52 Bab 52 Mengubah Aturan53 Bab 53 Tidak Diizinkan Masuk Tanpa Membeli Tiket54 Bab 54 Memecahkan Wiski Mahal55 Bab 55 Apakah Trevor Kaya 56 Bab 56 Apakah Orang Kaya Begitu Rendah Hati 57 Bab 57 Bagaimana Dia Bisa Menjadi Begitu Kaya 58 Bab 58 Ada Sesuatu yang Benar-benar Salah59 Bab 59 Mengadakan Sebuah Pesta60 Bab 60 Membagi Tagihan61 Bab 61 Menghasilkan Keuntungan62 Bab 62 Memesan Lima Botol Wine Lagi63 Bab 63 Berapa Totalnya 64 Bab 64 Pergi Tanpa Membayar Tagihan65 Bab 65 Meminta Pembayaran Utang66 Bab 66 Cara Mendapatkan Uang67 Bab 67 Apa yang Dilakukan Orang Cabul Itu di Sini 68 Bab 68 Apa Dia Memiliki Seorang Kekasih 69 Bab 69 Di mana Trevor 70 Bab 70 Mungkin Ini adalah Berkah Dalam Penyamaran71 Bab 71 Hukuman72 Bab 72 Mobil Mewah dan Wanita Cantik73 Bab 73 Berhubungan dengan Seorang Wanita Kaya74 Bab 74 Orang Miskin dan Orang Kaya75 Bab 75 Undangan Pesta Ulang Tahun76 Bab 76 Alasan Mengundang77 Bab 77 Pria Kaya Misterius78 Bab 78 Tidak Sulit Untuk Memilih79 Bab 79 Tiga Identitas Berbeda80 Bab 80 Hanya Ada Satu Kursi Kosong yang Tersisa81 Bab 81 Pekerja Paruh Waktu82 Bab 82 Salah Mengiranya Sebagai Orang Lain83 Bab 83 Menjadi Muda dan Kaya84 Bab 84 Pacarnya dan Videonya85 Bab 85 Video yang Mengejutkan86 Bab 86 Mabuk87 Bab 87 Pahlawan88 Bab 88 Dia Tampak Familier89 Bab 89 Mengambil Alih Restoran Baru90 Bab 90 Jangan Belajar Mengemudi Jika kamu Tidak Mampu Membeli Mobil91 Bab 91 Perhatikan Sopan Santun Anda92 Bab 92 Seorang Kenalan93 Bab 93 Heartbroken Memory94 Bab 94 Suasana Canggung95 Bab 95 Seorang Gadis yang Baik Hati96 Bab 96 Sebuah Meja Kecil97 Bab 97 Hidangan Spesial98 Bab 98 Pelanggan ke Seratus Ribu99 Bab 99 A Berjalan ke Kampus100 Bab 100 Jangan Menyentuhnya Jika Kamu Tidak Mampu Membelinya