Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Jutaan tahun yang lalu saat Bumi Kahiyang masih berupa pusaran kosmis dan langit di atasnya masih berupa ruang hampa yang kosong tanpa udara.
Di pusaram kosmis ini hidup Iblis Semesta Alam yang merupakan musuh para Dewa yang saat itu berkuasa di Alam Ruang Hampa.
Pada masa itu, Alam Ruang Hampa dipimpin oleh 7 Dewa Abadi yang sudah hidup ratusan juta tahun bahkan lebih.
Kemunculan Iblis Semesta Alam akan mengacaukan kehidupan abadi mereka karena Iblis Semesta Alam memiliki Mustika Hidup Abadi yang bisa menyerap kehidupan abadi mereka.
Syarat Iblis Semesta Alam hanya satu kepada 7 Dewa dan Dewi ini yaitu membiarkan dirinya membentuk Alam Iblis sendiri dari pusaran kosmis yang dia tempati sekarang.
Tujuh Dewa dan Dewi Abadi yang berkuasa pada masa itu yaitu :
Dewa Naga Abadi
Dewa Pendekar Mabuk
Dewa Semesta Abadi
Dewi Bulan Bintang
Dewi Phoenix Semesta
Dewa Maha Sakti
Dewa Pedang Pusaka
Ketujuh Dewa dan Dewi ini tidak mengijinkan Iblis Alam Semesta membentuk Dunia Iblis karena mereka memerlukan pusaran kosmis ini untuk membentuk Dunia Tanpa Keabadian (Dunia Mortal) yang dihuni oleh makhluk yang disebut pendekar beserta makhluk-makhluk tanpa keabadian lainnya.
Tujuan mereka hanya satu yaitu agar pendekar bisa memuja mereka sebagai dewa dan dewi, serta menuruti semua keinginan mereka.
Dewa dan Dewi Abadi ini ingin menguasai Dunia Mortal sepenuhnya, berbeda dengan Iblis Semesta Alam yang murni ingin membangun Dunia Iblis yang aman tentram tanpa perlu memuja dirinya seperti halnya Dunia Mortal yang dibangun dewa dan dewi abadi ini.
*****
“Iblis Semesta Alam ...!” teriak Dewa Semesta Abadi, “Pergi segera ke duniamu dan jangan kembali lagi ke Alam Ruang Hampa ini.”
Iblis Semesta Alam tidak mengubris perintah Dewa Semesta Abadi, yang membuat dewa ini sangat marah kepadanya dan mulai menyerangnya.
“Pergi sekarang atau aku yang akan memaksamu pergi!” teriak Dewa Semesta Abadi lagi yang menyerang Iblis Semesta Alam dengan serangan sinar yang menyerupai cahaya bintang.
Iblis Semesta Alam tidak beranjak dari posisinya yang berada di dalam pusaran kosmis ini. Hanya dengan menyodorkan telapak tangannya saja, serangan Dewa Semesta Alam berhasil diatasi olehnya.
“Kurang ajar kamu, Iblis Semesta Alam ...!” Dewa Pedang Pusaka bergerak dengan pedangnya yang besar berusaha menebas Iblis Semesta Alam.
Lagi-lagi serangannya kandas karena Iblis Semesta Alam menjepit ujung pedang besarnya begitu saja dan mematahkannya.
Kekalahan dua dewa yang sangat telak itu membuat tiga dewa bergerak maju sekaligus mengeroyok Iblis Semesta Alam.
“Rasakan Jurus Mabukku ini!” teriak Dewa Pendekar Mabuk yang mulai mengeluarkan Jurus Pendekar Mabuk menyerang ke arah Iblis Alam Semesta.
“Terimalah seranganku!” teriak Dewi Bulan Bintang yang mengeluarkan serangan sinar dari kedua telapak tangannya yang mengarah ke Iblis Semesta Alam.
Dewi Phoenix Semesta juga tidak mau kalah dengan dua rekan dewanya ini. Bahkan Dewi Phoenix Semesta berubah menjadi burung Phoenix yang sakti yang langsung menyerang Iblis Semesta Alam.
Lagi-lagi serangan ketiga dewa-dewi ini berhasil dikandaskan oleh Iblis Semesta Alam dengan mudahnya.
Tangan kanan Iblis Semesta Alam menahan serangan Dewa Pendekar Mabuk, tangan kirinya mengeluarkan sinar untuk menahan sinar dari Dewi Bulan Bintang, dan tiupan dari mulutnya melemparkan Dewi Phoenix Semesta jauh ke Alam Ruang Hampa tiada berbatas.