Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Ratapan Kekasih: Kembalilah padaku
Ruby berjalan di taman kota yang entah kenapa saat itu sekitarnya terlihat sangat sepi. Tak banyak orang berlalu lalang. Tapi justru dia sangat menikmatinya. Saat sedang berjalan-jalan, tiba-tiba muncul sosok tersebut. Sosok yang membuat kenangannya berputar ke satu titik kembali.
"Kamu … "
"Sweetheart. It's been a while." ucap seorang pria dengan mata dark brown, garis wajah yang tegas, berkulit putih, rambut klimis namun terkesan maskulin, menggunakan long coat dan syal panjang yang menggantung di lehernya.
"Ngapain kamu disini?"
"Menurutmu? Aku sengaja menemuimu ... karena udah waktunya aku kembali padamu,"
"Maksudmu?!"
Pria tersebut tiba-tiba mendekatkan dirinya, meletakkan tangannya di pinggang Ruby lalu menariknya dalam dekapannya hingga tidak ada jarak lagi di antara wajah mereka. Dan secara tiba-tiba dia mendaratkan bibirnya ke bibir Ruby dengan lembut. Wanita itu tentu terbelalak kaget, dan berusaha mendorongnya agar menjauh dari dirinya.
KRIIIINNNGGGG
Ruby terbangun dengan pose yang sangat aneh. Tampilan yang masih acak-acakan dengan tangan maju ke depan seolah-olah sedang mendorong minggir seseorang dari hadapannya. Nafasnya pun ikut terengah-engah seperti habis lari mengelilingi istana Edinburgh 10 putaran.
Ruby masih termenung karena mimpinya tadi terasa nyata sekali. 'Tadi itu apa? Kok aku bisa mimpi begitu? Kenapa pula harus ada dia di mimpiku,' batin Ruby frustasi sambil mengacak-acak rambutnya yang sekarang makin terlihat seperti Mak Lampir.
Mood Ruby tambah berantakan ketika alarm jam nya terus berdering dari atas meja nakas yang ada di samping tempat tidur. Dia pun langsung menggeplak bagian atas jam untuk mematikan bunyi alarmnya yang sebenarnya cukup di touch saja sudah otomatis mati.
Ruby lalu terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya dan menetralkan moodnya sebelum beralih untuk mandi dan bergegas ke kampus, karena hari ini ada kelas jam 9 pagi dan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 8. "Please, jangan sampai si Moody (Pak Dosen) berubah karakter gara-gara mimpi absurd tadi,” gumam Ruby sambil membenamkan wajahnya di bantal tidurnya.
Rumoa Byanca Tanaka alias Ruby, merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya, Hiroaki Tanaka merupakan orang Jepang tulen. Dan ibunya, Roseanne Clark berasal dari Manhattan. Sedangkan Ruby sendiri lahir di Melbourne 27 tahun yang lalu.
Mr. Hiro adalah seorang duta besar, jadi sudah tidak aneh jika beliau sering berpindah-pindah ke berbagai negara bersama keluarganya. Dia seorang family man, jadi tidak mungkin dia meninggalkan keluarga kecilnya setiap berpindah tugas. Meskipun memiliki orang tua dengan kewarganegaraan yang berbeda, Ruby memilih menjadi warga negara Amerika mengikuti ibunya. Dia sengaja memilih Amerika, karena baginya disana lebih bebas.
Mr. Hiro dan Mrs. Rose saat ini tinggal di Melbourne, setelah 3 tahun bertugas di Edinburgh. Setelah puluhan tahun berkelana ke berbagai negara, ketika mendekati waktu pensiun akhirnya Mr. Hiro di tempatkan kembali di Melbourne. Beliau sengaja meminta untuk di tempatkan kembali di Melbourne, karena ingin menikmati hari tua disana ketimbang di Jepang tanah kelahirannya sendiri. Sedangkan Ruby sendiri sekarang masih tinggal di Edinburgh.
Setelah menghabiskan 15 menit melamun, tiba-tiba ponsel Ruby berdering. Saat dilihat layar ponselnya, terpampanglah nama Ivy. "Yes, bestie," sapanya dengan suara husky khas bangun tidur.
"Let me guess … baru bangun, melamun, kumpulin niat buat mandi?”
"Flat white for you,”
"Noted. Buruan mandi, kita ada kelas jam 9. Tahu kan kelas nya Prof. David mencekam kayak kuburan?”
"Iya bawel. Gak bisa ya sehari aja tuh omelan yang udah kayak emak-emak penjaga apartemen stop dulu?”
"Sok-sok an bilang emak penjaga apartemen. Kayak pernah ngerasain tinggal di apartemen aja.”
"Emang gak pernah sih. Tapi aku kan mengamati dari celotehan keluh kesah anak-anak lain.”