ME AND PRINCE

ME AND PRINCE

JEMYADAM

5.0
Komentar
5.3K
Penayangan
13
Bab

Anelies adalah putri dari keluarga kaya yang diculik dari orang tuanya sejak masih bayi. Ketika akhirnya Anelies berhasil kabur dari penculiknya, ternyata gadis itu malah hidup terlunta-lunta dan disekap oleh seorang mucikari yang melelang keperawanannya pada raja minyak kaya raya. Anelies cuma gadis delapan belas tahun yang masih polos, dia kabur tanpa membawa apa-apa dan tidak punya petunjuk apapun untuk menemukan orang tua kandungnya. Anelies hanya mempunyai sebuah liontin berbandul cincin milik sang ibu. Bisakah Anelies menemukan orang tuanya dan bertahan hidup sendirian di dunia luar yang sangat keras? Cerita ini adalah lanjutan dari HOT AND DANGEROUSE BILLIONAIRE series ke 7

Bab 1 ANELIES

Sebenarnya Anelies adalah putri dari keluarga kaya, dia diculik dari orang tuanya sejak masih bayi. Anelies tidak pernah tahu siapa ayah serta ibunya tapi Anelies selalu ingin kabur untuk mencari mereka . Ketika akhirnya Anelies berhasil kabur dari penculiknya, ternyata gadis itu malah hidup terlunta-lunta di jalanan. Anelies baru tahu jika hidup di dunia luar ternyata sangat keras.

Anelies cuma gadis delapan belas tahun yang masih sangat polos, dia justru kembali terjebak bekerja di sebuah klub malam dan terbelit hutang.

*****

"Hutangnya yang kemarin saja belum bisa dia bayar, dia mau berhutang lagi!" Lapor Pablo pada Madam Lexsis.

"Berikan saja, wanita tetap punya sesuatu yang berharga untuk membayar meskipun dia tidak punya uang."

Madam Lexsis adalah wanita awal empat puluhan, pemilik klub dewasa dan mucikari yang menjual banyak wanita muda. Selama ini Anelies cuma bekerja padanya sebagai pelayan bar dengan jumlah gaji yang tidak akan cukup untuk membayar hutang.

"Bawa dia menemuiku!" Perintah Madam Lexsis setelah mengetukkan abu rokok di tangannya.

Pablo langsung kembali keluar untuk memanggil Anelies. Pablo adalah pria Meksiko berbadan tinggi besar berkepala plontos jelek dengan gigi keropos akibat heroin. Pablo merupakan pengawal kepercayaan Madam Lexsis dan tidak pernah menyukai Anelies serta kawannya Antonio.

Pablo mendorong bahu Anelies agar maju sendiri menghadap Madam Lexsis.

"Tolong beri aku pinjaman lima puluh ribu lagi."

"Bagaimana kau akan membayar hutangmu."

"Aku bisa bekerja sebagai kurir."

Selain memiliki bar dan klub dewasa, Madam Lexsis juga penjual obat-obatan terlarang.

"Pekerjaan kurir sangat berbahaya untuk gadis muda sepertimu. Kau bisa ikut masuk jeruji besi seperti kawanmu." Madam Lexsis menyalakan batang rokok baru sambil pura-pura meneliti penampilan Anelies. "Gadis sepertimu akan lebih cepat mendapatkan banyak uang jika bekerja di klub."

"Aku tidak bisa bekerja di klub, Madam."

Tentu Anelies paham pekerjaan apa yang dimaksud Madam Lexsis. Anelies berusaha untuk tetap bersikap sopan untuk menolaknya.

"Kau cantik, kau pasti akan menghasilkan banyak uang agar bisa hidup lebih mudah. Lihat bagaiman semua gadis-gadisku justru sudah tidak mau berhenti." Kali ini Madam Lexsis mengetukkan abu rokoknya ke tepi meja.

"Kau akan mendapat lebih banyak tips dari pekerjaanmu hanya dengan sesekali merentangkan kaki jika ada yang minta."

"Tidak Madam, lebih baik aku bekerja sebagai kurir." Anelies masih menggeleng.

"Semua gadis-gadisku di klub awalnya juga sepertimu, tapi lihatlah merek sekarang!" Madam Lexsis berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Anelies. "Mereka justru ketagihan dan nyaman dengan pekerjaannya."

Madam Lexsis menyentuh dagu Anelies untuk dia angkat lebih jelas. "Kau cantik, akan banyak yang menginginkanmu. Jika beruntung kau juga bisa menjadi peliharaan pria kaya yang akan menjamin hidupmu."

"Tidak Madam, aku tidak bisa." Anelies tetap menolak.

"Aku akan menawarkanmu pada pelanggan kelas atas, kau benar-benar bisa beruntung." Madam Lexsis terus meneliti tubuh Anelies. "Kau masih sangat muda dan memiliki tubuh yang bagus, hargamu bisa sangat mahal. Kita akan berbagi lima puluh persen dari penghasilanmu."

"Aku benar-benar tidak bisa Madam, aku bahkan belum pernah ..." Untuk mengucapkannya saja Anelies tidak sanggup. "Aku belum pernah bersama pria."

"Apa?" Madam Lexsis cukup terkejut. "Kau belum pernah berhubungan intim dengan teman laki-laki?"

Dengan polosnya Anelies langsung mengangguk. Pablo juga terkejut ketika mendengar Anelies masih perawan.

"Kau masih virgin?" Madam Lexsis memastikan keterkejutannya.

Anelies mengangguk lagi tanpa menaruh curiga sama sekali. Anelies tidak sadar jika siapapun akan langsung tergiur untuk melelang keperawanannya. Gadis perawan bisa dihargai sangat mahal Madam Lexsis tidak akan melepaskannya.

"Apa kau tahu berapa harga gadis virgin sepertimu?"

Anelies menggeleng tapi mulai was-was ketika menangkap lirikan Madam Lexsis ke arah Pablo.

"Kau pasti akan terkejut dan berlutut di depanku, memohon agar melelang!"

"Aku tidak mau menjual diri!" jawab Anelies dengan nada lebih tegas.

"Kau masih sangat muda, cantik, memiliki tubuh bagus dan masih Virgin, kami bisa mendapatkan harga yang sangat mahal jika menjualmu pada lelaki kaya!" tegas Madam Lexsis dengan intonasi yang sudah jelas berbeda.

"Tidak! Aku tidak mau!" Anelies mulai panik karena tahu sepertinya dia akan tetap dipaksa. "Aku tidak mau menjual diri!"

"Pablo bawa dia ke kamarnya!"

"Tidak!" Anelies langsung menjerit dengan Pablo yang sudah menjerat tubuhnya untuk diseret.

Madam Lexsis hanya melipat tangan di dada dengan wajah dingin tidak bergeming. Anelies baru sadar jika telah datang ke tempat yang salah.

"Tidak!" Anelies menendang-nendang lantai untuk berontak dengan brutal. "Lepaskan aku!" Dia harus kabur, Anelies tidak mau dijual.

"Jaga barangku tetap bagus!" Madam Lexsis mengingatkan.

Pablo mengangkat tubuh Anelies untuk dia bawa keluar dari ruangan Madam Lexsis.

"Kalian tidak bisa menjualku!" Anelies terus berteriak. "Ini tindakan kriminal dan ilegal!"

Pablo tidak perduli dengan omelan Anelies karena gadis itu sedang sangat berharga untuk dijual daripada disiksa. Mereka akan mendapatkan pria kaya yang akan membayar berapapun untuk gadis muda yang masih virgin.

Anelies masih berteriak-teriak ketika Pablo memasukkannya ke salah satu kamar di sisi lorong.

"Kau tidak akan bisa kabur, Manis!" Pablo menepuk pipi Anelies yang merasa jijik dengan sentuhannya.

"Jangan banyak berulah, kami akan segera menemukan pria kaya yang akan membelimu dengan harga mahal!" Pablo menyeringaikan senyum jeleknya. "Kau sedang sangat beruntung karena aku tidak jadi menyiksamu pelan-pelan di gudang penyimpanan!"

Anelies terus merinding sekaligus murka karena diperlakukan tidak manusiawi.

"Kalian tidak bisa memaksaku!"

Pablo justru langsung menutup pintu kamar tersebut dan menguncinya dari luar.

"Keluarkan aku!" Anelies mengedor-gedor dun pintu tebal yang sudah tertutup rapat. "Keluarkan aku! Kalian tidak bisa menjualku!" Anelies terus berteriak-teriak sampai tenggorokannya serak.

Anelies jadi ingat kali pertamanya dia diajak oleh Antonio ke klub dan mendengar suara rintihan serta teriakan dari kamar-kamar di sisi lorong.

Anelies langsung merosot kelantai, mengais sampai menggigil karena ketakutan dan merasa bodoh. Anelies disekap oleh Madam Lexsis karena ketahuan masih virgin. Anelies tidak akan bisa kabur dan tidak akan ada yang menolongnya.

*****

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh JEMYADAM

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku