icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Princess and The Secret

Princess and The Secret

Nadra Mahya

4.7
Komentar
7.7K
Penayangan
72
Bab

Zia super model ternama yang berasal dari keluarga kerjaan di timur tengah, dia memutuskan menyamar karena masalah yang di hadapai oleh keluarganya. Zia si super model itu pun merubah penampilannya menjadi Ara Bella. Namun satu hal yang membuat Zia terluka setelah semua misi berhasil dia lakukan. Zia Al'DG Ozvick "Kau benar, ini semua bukan karena aku mencintaimu. Melainkan karena aku ingin semua kebohongan keluargamu terungkap." Reikhan Edward "Adakah yang nyata dari kita Ara, setelah semuanya apakah ada yang nyata."

Bab 1 1 :: Pengenalan ::

Zia meninggalkan sesi pemotretannya begitu saja saat mendengar kabar kalau ayahnya masuk rumah sakit.

Leo penasehat ayahnya menelponnya satu jam yang lalu mengabarkan kalau Alvian terkena serangan jantung.

Zia benar-benar panik, dia yakin sekali ada hal yang sangat serius sehingga ayahnya itu terkena serangan jantung.

Managernya Ashila sudah menyiapkan penerbangan pribadinya langsung menuju Fortania. Fortania adalah salah satu kerajaan timur tengah, yang dipimpin oleh ayahnya sebagai Raja.

Masih dengan make up yang tebal dan rambut yang acak-acakan akibat Zia tidak membersihkan terlebih dahulu make up-nya, dia segera menuju bandara Shanghai.

Zyan sedang di Indonesia mengurus perusahaan ibunda mereka. Dan Vienza kakaknya sedang berada di Qatar bersama suaminya. Hanya dia yang bisa secepatnya kembali ke Fortania.

Dia terus berdoa semoga saja ayahnya baik-baik saja.

******

Zia berlari disepanjang lorong rumah sakit.

Dia memasuki lift yang menuju keruang rawat khusus kerajaan.

Didepan pintu ruang rawat Alvian dia melihat Leo dan perdana mentri sedang berbicara.

Leo adalah penasehat kerajaan sekaligus orang kepercayaan ayahnya.

Leo dan Perdana Mentri yang tidak Zia tahu namanya itu membungkuk hormat kepadanya.

Disebelah brankar ayahnya sudah ada ibundanya yang meneteskan air mata sambil memegang tangan ayahnya yang menutup mata dan dipasangi berbagai selang.

Lutut Zia lemas melihat wajah pucat ayahnya yang biasanya selalu terlihat gagah meski usia ayah-nya sudah tua.

Zia memeluk ibundanya dari samping dan berusaha tegar.

"Jangan menangis ibunda, semuanya akan baik-baik saja." Ibunda nya memeluk zia dengan erat, dan berusaha tersenyum.

"Kau sudah sampai Zia." Zia mengangguk dan memeluk ibundanya lagi.

"Maafkan kami tidak ada bersama ibunda. Maaf," ujar Zia menyesali dirinya yang selalu jauh dari ibunda dan ayahnya.

Zia memang yang selalu jauh dari keluarganya dibandingkan dengan kedua saudaranya yang lain. Zyan masih tinggal di Fortania walaupun dia bersekolah keluar Negri dan terkadang mengurusi perusahaan keluarga mereka.

Sedangkan Vienza hanya setelah menikah dan menjadi Ratu dia pergi dari Fortania, dan jarang kembali ke Fortania.

Tapi Zia, dia bahkan tidak suka berada di Fortania. Dia suka hidupnya yang bebas dengan jadwal keartisannya yang cukup padat.

"Apa yang terjadi ibunda?" Zira hanya melihat wajah yang pucat dan menutup kedua matanya.

"Ayahandamu tiba-tiba jatuh dan tak sadar kan diri saat membaca surat penagihan hutang dari perusahaan Edward corp's." Zia melotot tak percaya, sebanyak apa hutang ayah nya sehingga ayahnya bisa terkena serangan jantung.

"Bagaimana mungkin ayah berhutang ibunda. It's... Imposible". Zia menatap tak percaya kepada Zira.

"Leo sedang menyelidiki semua ini. Zyan juga sudah diberitahu, ibunda menyuruh Zyan mencairkan dana pribadi milik ibu untuk membayar semua hutang ayahanda. Tapi Zyan menolak dan ingin mencari tahu terlebih dahulu."

"Bukankah Paman Albert adalah salah satu teman baik ayah?" Zia mengingat teman baik ayahnya itu.

"Albert sudah meninggal seminggu yang lalu Zia, dan kemarin surat penagihan hutang itu pun datang." Zia tahu ayahandanya tidak mungkin berhutang. Pasti ada yang salah dengan semua ini.

"Ibunda sebentar, aku ingin berbicara dengan paman Leo." Zia pergi setelah mencium kening dan tangan ayahnya.

Diluar ruang rawat Alvian, Leo duduk sambil melihat ponselnya dan menghembuskan nafas.

Zia duduk disebelahnya dengan sedikit tersenyum.

"Paman, apa yang sebenarnya terjadi?" Leo tampak melihat sedih kearah Zia.

"Sejauh ini kami masih memastikan semuanya dengan jelas Zia. Paman rasa kita sudah di tipu oleh mereka." Zia mengenggam erat tangannya menahan amarah.

"Jelaskan semuanya Paman." Zia menatap tegas kepada Leo.

"Sepertinya Nowel Edrward anak tiri dari tuan Albert lah dalang dari semuanya.

Yang mulia baginda Raja memiliki bisnis bersama tuan Albert dan surat perjanjian itu telah dirubah saat paman melihatnya kemarin." Kepala Zia sedikit mencerna apa yang dikatakan Leo secara singkat.

"Ada dua surat asli yang seharusnya ada. Dan sayangnya surat asli yang ada di yang mulia baginda Raja dipegang oleh pangeran mahkota. Dan surat asli itu hilang, Pangeran Zyan memberikan informasi itu tadi pagi." Kepala Zia terasa pusing mendengar semua ini.

"Apa sebenarnya isi surat perjanjian itu paman, karena ayah ku tidak mungkin berhutang. Kita tidak sedang dalam keadaan yang memprihatinkan, bahkan keuangan Fortania selalu lebih baik dalam tiga tahun ini bukan?"

Leo menarik nafasnya lagi. "Hamba tahu Yang Mulia Putri, hamba yakin surat perjanjian itu sudah diubah. Isi dari semestinya adalah keuntungan dibagi menjadi rata antara yang mulia Alvian dan tuan Albert. Tapi saat perdana mentri kita meminta surat perjanjian disana tertulis kalau yang mulia hanya mendapat 35% dari keuntungan dan juga harus membayar konfensasi setiap bulannya." Zia mendengarkan kelanjutan perkataan Leo dengan serius.

"Jadi maksud Paman setiap bulannya ayahku menunggak pembayaran yang seharusnya memang tidak ada pembayaran ?"

"Benar Tuan Putri"

"Berapa jumlah semua hutang ayahku paman?"

"Jika diibaratkan jumlah hutang itu adalah lebih dari separuh kita harus menjual Fortania Tuan Putri." Zia memegang kepalanya merasa pusing, bagaimana bisa ada penipu seperti ini. Pantas saja ayahnya sakit.

"Benar-benar brengsek. Lalu apa yang harus kita lakukan Paman? Jika kita tidak membayar secepatnya bukankah mereka akan membuat kita semua malu. Dan dampaknya adalah harga semua saham kita menjadi rendah bukan?" Leo mengangguk putus asa.

"Bagaimana jika kita lapor masalah ini kepada polisi?"

"Tidak Zia," suara seorang Pria dengan kemeja dan jas-nya yang sudah tidak rapi lagi membuat Zia menoleh. Ternyata Zyan yang sudah tiba dengan pengawal pribadinya.

"Kau tenang saja, kita akan mencari jalan keluarnya. Jika kita membawa masalah ini kepolisi maka kita terbukti bersalah. Aku sudah memeriksa surat perjanjian yang diberikan Nowel, dan surat itu adalah asli. Ditanda tangani ayah paman Albert dan juga kedua kuasa hukum mereka."

Zia berdiri memukul pundak Zyan. "Apa kau pikir ayah bisa melakukan perjanjian bodoh seperti itu ha !?" Zyan memegang kedua bahu Zia dan menatap mata Zia dengan memohon.

"Please jangan panik Zia, kita bisa melewati ini oke. Dan satu lagi, surat itu adalah rekayasa yang ditiru seperti asli. Aku akan mencari bukti bahwa surat itu palsu, lalu aku akan membawa masalah ini kepada pihak yang berwajib Zia." Zia yakin Zyan serius dengan perkataan nya. Tapi masalahnya adalah rencana apa yang Zyan miliki.

"Apa kau punya rencana Zyan?"

"Ntah lah, ini berhasil atau tidak. Tapi aku bermaksud memata-matai keluarga Edward."

"Yang Mulia Pangeran maaf, tapi keluarga terpandang seperti keluarga Edward pasti memiliki keamanan yang cukup ketat. Kita tidak bisa memata-matai mereka. Jika pun bisa, waktu untuk membayar hutang itu pasti sudah habis." Leo ikut menimpali ide Zyan.

"Kau benar Paman, tapi aku yakin surat aslinya masih berada bersama mereka Paman."

Leo mengangguk setuju dengan perkataan Zyan.

"Aku yang akan memata-matai mereka". Zia sangat tegas mengatakan itu semua, dan dia yakin ini ide yang sangat baik.

"Apa maksudmu ?"

"Aku bisa menggoda dan menjadi pacar Nowel untuk mengetahui semuanya. Aku hanya perlu membuatnya mabuk dan aku bisa mencari tahu segalanya." Zia tersenyum puas dengan kepintarannya.

"Kau pikir kau akan bisa semudah itu adik manis, Nowel adalah playboy dan dia terkenal suka meniduri wanita-wanita mana saja. Dan setelah kau ditiduri olehnya kau tidak akan mendapatkan apa pun. Karena dia tidak sebodoh itu Zia."

Baru saja Zia mendapatkan senyumannya. Tapi perkataan Zyan membuat dia tahu apa yang dia hadapi sekarang.

"Hanya ada satu cara Pangeran." Leo ingin memberikan idenya.

"Jika tuan putri ingin memata-matai keluarga mereka dari dekat target tuan putri adalah pewaris tunggal keluarga Edward, yaitu Reikhan Edward. Anak satu-satunya yang sah dari tuan Albert dan istrinya yang sudah meninggal."

"Tapi Reikhan sudah memiliki calon tunangan Paman." Protes Zyan.

"Tidak masalah, aku bisa membuatnya bertekuk lutut kepadaku. Kita harus begerak cepat kak, aku tidak bisa diam saja setelah melihat keadaan ayah yang seperti ini karena mereka."

Setelah perdebatan yang cukup panjang antara Zyan dan Zia. Akhirnya Zyan menyetujui rencana ini, dan Zia kembali ke london hari itu juga untuk menyelesaikan semua kontrak kerja nya dengan managernya.

Zia harus membatalkan dan membayar denda untuk semua perjanjian kerjanya. Dan saat di London dia akan merubah tampilannya. Agar orang tidak mengenali dirinya.

*******

Zia memandangi dirinya di cermin apartementnya, softlens biru. Rambut yang sudah dia potong dan cat berwarna coklat gelap juga sudah dia lakukan.

Dia terlihat berbeda sekarang dan dia harus bisa membuat targetnya lumpuh dalam waktu dekat.

Dia bergegas kembali ke fortania dengan tampilan barunya.

Manager Zia sedang sibuk memberikan berita kalau Zia sedang ingin berlibur.

Managernya itu memang paling bisa diandalkan.

Sedangkan ditempat lain, seorang pria dengan kaca matanya meneliti semua berkas yang masuk kedalam ruangannya. Reikhan pria berkaca mata yang sangat manis.

Dia terkenal pendiam dan sangat menurut dengan kemauan saudara tirinya.

Bersambung.....

❤❤❤

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Nadra Mahya

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku