Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Malam semakin larut. Seorang gadis muda masih berdiam diri di atas jembatan. Mukanya sembap akibat menangis. Semilir angin malam menerpa rambutnya hingga berantakan.
Siapa gadis itu? Apa yang sedang dia lakukan di sana?
Gadis itu bernama Vania, seorang siswi berprestasi di suatu sekolah. Guru dan teman-temannya mengenalnya sebagai siswi yang ramah. Vania menjadi siswi teladan di sekolah.
Dari luar, Vania tampak seperti bahagia, tetapi sebenarnya tidak. Dia seperti seseorang yang tertawa di muka umum, tetapi menangis di belakang layar.
Vania teringat akan kenangan saat masih bersama ibunya. Rupanya, dia sangat merindukan saat-saat keluarganya berkumpul.
Kedua orang tua Vania sering bertengkar. Dua hari yang lalu, mereka bercerai. Vania dan kakaknya, Rendra tinggal bersama ayahnya. Sementara ibunya pergi meninggalkan mereka. Vania sangat terpukul karena perceraian itu. Dia yang biasanya ceria berubah menjadi pemurung.
Tiba-tiba dia teringat kepada Kevin, mantannya. Masih terngiang ucapan Kevin yang menusuk ke relung hatinya. Dalam situasi itu, alih-alih memberi semangat, Kevin malah memutuskan cintanya. Padahal, Vania sangat membutuhkan support dari orang-orang terdekatnya.
🍁🍁🍁
Hari anniversary hubungan Vania—Kevin yang ke-dua bulan ...
Pagi tampak cerah. Namun, tidak secerah hari Vania, dia baru saja baru kehilangan wanita yang dicintainya. Vania mencoba untuk tetap tersenyum walaupun hatinya sedang gelisah. Ia berniat memberikan kejutan untuk Kevin dengan memberikan hadiah berupa foto kebersamaannya kepada sang kekasih.
Vania berangkat ke sekolah dengan harapan mendapat perhatian lebih dari Kevin. Sesampainya di sekolah, ia bertemu dengan Maya, teman sekelasnya. Vania pun menanyakan Kevin. Maya memberikan tahu bahwa Kevin ada kelas.
Bergegas Vania menuju kelas. Perlahan Vania membuka pintu kelas. Ia mendapati Kevin duduk di sebuah bangku.
“Vania,” panggil Kevin lirih.
“Iya, Sayang. Kenapa?” tanya Vania. Dia segera mendekat. Namun, tangannya menyembunyikan sesuatu di balik tubuhnya.
“Aku mau putus sama kamu,” sahut Kevin. Raut mukanya tampak serius.
Terkejut bagai ditembak halilintar Vania demi mendengar perkataan Kevin. Tidak disangka bahwa Kevin yang amat dicintai malah pergi di saat dirinya tengah dihadapkan masalah. Hadiah yang akan diberikannya kepada Kevin terjatuh ke lantai.
“Kenapa? Aku salah apa sama kamu sampai-sampai kamu meminta putus?" Vania menghujani Kevin dengan berbagai pertanyaan.
“Aku cuma pengin menyendiri. Maaf ya, Vania.” Hanya itu jawaban Kevin.
Hancur perasaan Vania. Satu-satunya orang yang dia percaya dapat memberikannya dukungan dan solusi malah meninggalkannya.
“Iya. Makasih buat waktunya. Makasih udah kasih aku harapan. Makasih juga udah kecewain aku.” Vania membalikkan badan dan langsung ke luar kelas.
🍁🍁🍁
"Kevin, kamu jahat!" Vania berteriak sekencang-kencangnya. "Semua laki-laki itu sama! Pembohong!"
"Dunia ini kejam!” teriak Vania, memecah keheningan malam. “Tidak ada orang yang peduli padaku!”
Setelah puas berteriak, Vania terdiam. Dadanya terasa sesak, rasa sakit kian menguasai. Air matanya masih berlinang. Bertambah berat beban pikirannya. Tiba-tiba dia kepikiran untuk bunuh diri.
“Ya. Mungkin ini jalan yang terbaik untukku. Agar aku tidak lagi merasakan penderitaan,” gumam Vania sambil menatap ke bawah jembatan.
Vania siap melompat ke bawah. ‘Maafkan aku, Ayah, Kak Rendra. Aku tidak bisa menjadi Vania yang kuat, seperti yang Ayah dan Kak Rendra mau. Selamat tinggal,’ batin Vania.
Vania memejamkan matanya. Air matanya berjatuhan lebih banyak dari yang tadi. Ia menarik napas panjang. Keputusannya sudah bulat.
Saat akan melompat, tiba-tiba tangannya dipegang oleh seseorang entah siapa. Tangannya ditarik sehingga dia jatuh ke pelukan seorang pria berambut lurus.
Sejenak Vania memandangi pria itu. Entah dari mana dia datangnya. Pria itu mempunyai kulit putih, hidung mancung, dan mata yang sipit. Tampak memikat. Si pria memberikan Vania senyuman manis.
Vania bangkit dan berdiri. Jantungnya berdegup kencang saat menatap pria tampan itu.