Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Suara musik yang kencang di radio menemani sang gadis menari di ruang tamu sambil menggigit roti panggang selai strawberry.
"Oh my gosh Angelica! Can you please turn off the radio! It's so annoying!"
Seolah-olah gadis itu memasuki dunia khayalannya sehingga tidak bisa mendengar teriakan sang Ibu karena suara radio lebih kencang.
"Mark! Aku mohon beritahukan putri mu untuk mematikan radio! Atau setidaknya kecil kan suara nya! Ini benar-benar mengganggu aktivitas ku!"
"Maaf sayang! Aku harus pergi ke kantor sekarang, sudah telat."
"MARK!"
"Angelica sayang, cepatlah bersiap dan naik ke mobil Ayah. Ayah tidak punya banyak waktu lagi sekarang."
Kata pepatah, seorang anak perempuan lebih mirip Ayah nya ketimbang Ibu nya. Jadi gadis itu yang bernama Angelica menganggukkan kepala tetapi masih sambil menikmati aluran musik.
"Astaga Angel!"
Walaupun sedikit menjengkelkan, tapi Angelica sebelum pergi menyusul sang Ayah, ia menyempatkan mencium pipi kiri sang Ibu sekilas dan langsung pergi dengan masih mengunyah roti itu.
Wanita tua itu memutuskan lebih baik pasrah saja. Beliau menggeleng kepala. Heran dengan suami nya dan putri nya yang setiap hari mengganggu aktivitas nya melulu. Tapi apa boleh buat. Hanya cara ini saja yang bisa membuat keluarga nya hidup harmonis. Wanita tua itu akhirnya tersenyum lembut ketika melihat mobil sang suami telah berjalan keluar dari area rumah bersama putri nya yang akan ke sekolah.
"Thank you my sweet father! I love you!"
"Love you too darl! Harus dapat nilai 100 melulu oke? Jika kau dapat, Ayah akan benar-benar membelikan mu apapun!"
Bahkan di depan siswa-siswi, mereka berdua saling berteriak satu sama lain. Lalu Angelica menolehkan kepala nya dan memberikan flying kiss kepada sang Ayah. Angelica pun kembali menghadap depan dan memasuki ke dalaman sekolah. Sementara pria tua itu alias Ayah kandung Angelica langsung berbelok arah menuju ke kantor.
"Hey Angelica!"
"Hey dude!"
"Angelica!"
"Mayli!"
Angelica telah berpapasan dengan dua orang yang mengenali nya. Tapi Mayli, salah satu siswi yang paling dekat dengan Angelica. Sebenarnya masih banyak lagi tapi as always Angelica dan Mayli bertemu nya di lorong sekolah setiap saat.
Mereka berdua berpelukan erat seolah teman yang sudah lama tidak berjumpa.
"Kelas apa yang kau dapati hari ini, Angel?"
"Um... Chemistry, Biology and English."
"Oh wow. Pelajaran yang memberatkan huh?"
Angelica lantas terkekeh. "Tidak. Aku biasa saja dengan dua pelajaran susah itu. Yah meskipun awalnya susah, tidak menyenangkan tapi lama-lama jika belajar, pasti akan paham dan mulai suka."
Angelica dan Mayli saling mengobrol di lorong sekolah tanpa memperhatikan kondisi sekitar. Ada yang tiba-tiba terjatuh dari skateboard, ada yang bersin kencang hingga beberapa orang yang di samping nya pada terkejut setengah mati namun langsung menegur nya dan macam-macam lainnya.
Angelica lebih banyak bicara daripada Mayli lebih banyak diam namun suka mendengar cerita Angelica. Mereka terus berjalan tanpa salah satu mereka sadari bahwa dari tadi ada sosok lelaki berdiri dekat toilet yang kebetulan melihat Angelica akan menuju ke kelas chemistry. Lelaki itu tiba-tiba tersenyum kecil sendiri.