Siapa yang tak mendambakan menikah dengan seorang pria yang dicintai dan membangun rumah tangga sampai tutup usia?? Tentu semua wanita mendambakannya bukan?? Bermimpi duduk di pelaminan bersama seorang yang dicintai, membangun mahligai pernikahan yang berdasarkan cinta, bukankah hal tersebut adalah sewajarnya mimpi seorang wanita?? Berbeda dengan kehidupan seorang gadis desa bernama Reyna. Dengan mimpi yang sama seperti wanita lainnya, tapi sayang jalan takdirnya tak seindah yang harus dia lalui. Dia harus mengalami kepahitan kegagalan dalam rumah tangga sebanyak 2 kali. Dan dia membangun ikatan pernikahan sebanyak 3 kali. Kisah yang penuh air mata dan perjuangan demi buah hatinya senantiasa dia lalui. Cerita ini dimulai dari Dia Duduk di bangku kuliah yang salah menempatkan cintanya ke seorang laki-laki. Disinilah kisah kelamnya dimulai. Dia hamil diluar nikah dari hasil hubungan berpacaran dengan seorang teman nya bernama Riko. Dengan berbagai macam kata cinta dan kasih sayang membuat Reyna yang seorang gadis polos baru pertama berpacaran sedang haus kasih sayang dibuatnya terbuai. Reyna semakin dibutakan oleh cinta Riko, sikap posesif Riko yang semakin menekan Reyna malah dia anggap sebagai ungkapan cinta. Dan pada saat mengetahui bahwa Reyna sedang hamil Riko meminta Reyna untuk mengugurkan kandungannya, tetapi Reyna Menolak. Akhirnya keluarga Reyna mengetahui perut Reyna semakin membesar mereka meminta pertanggung jawaban Riko. Setelah perdebatan cukup besar dari ke dua keluarga, akhirnya mereka menikah secara sah walau hanya disaksikan penghulu dan keluarga saja. Akan tetapi pernikahan tersebut tidak berlangsung lama. Bagaimana takdir mempermainkan nasib Reyna selanjutnya itulah yang akan membuat Reyna semakin tidak mempercayai cinta dan laki-laki lagi. Tetapi hanya satu keyakinan Reyna, bahwa kelak akan ada seorang pengeran tampan bak di Negeri dongeng akan datang untuk membebaskan dia dari belenggu penderitaannya.
1. PROLOG
Reyna Marta Dinata, seorang gadis desa yang cantik tetapi tomboi. Dia terkenal sebagai murid teladan di sekolahnya. Dia kini menempuh pendidikan di Universitas terfavorit di kotanya masuk dengan jalur beasiswa.
Reyna adalah anak pertama dari tiga bersaudara di keluarga yang sederhana. Begitu banyak beban pekerjaan rumah yang dia harus lakukan sebelum berangkat sekolah. Dari memasak, menyapu, menimba air di sumur, sampai menyiapkan adik adiknya sekolah.
Sementara orang tuanya sibuk mencari uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Di bangku kuliah dia menerima cinta dari seorang teman laki-laki sekelasnya yang bernama Riko. Tetapi ternyata Riko adallah tipe pacar yang posesif. Riko mengikat Reyna dalam belenggu hubungan pacaran.
Reyna harus menjauhi teman-temannya yang biasa dia ajak mengobrol. Teentu saja karena Reyna seorang gadis tomboy tentu saja banyak teman-teman laki-lakinya. Namun ketika ada cowok lain menyapa Reyna, Riko langsung memarahi Reyna.
Setelah berpacaran dengan Riko, Reyna seakan akan tidak punya teman dekat lagi. Cara berjalan dan berpenampilan pun dia dituntut harus feminim. Reyna terbiasa menggunakan motor balap temannya pun sekarang tidak diperbolehkan lagi. Banyak cowok disekolah nya yang mendambakan Reyna menjadi pacarnya, tapi Reyna malah memilih Riko menjadi pacarnya.
Setelah menjalin hubungan dengan Riko, seolah hilang sudah semua kebebasannya disekolah dan diisi dengan Riko Riko dan Riko. Sementara itu beberapa bulan terakhir orang tuanya sering cek-cok karena masalah ekonomi keluarga. Karena sudah tidak punya teman dekat lagi, satu-satunya tempat bercerita hanya Riko.
Ya sebagai pacar yang baik tentu dia memberikan kehangatan untuk Reyna. Dan disinilah awal mula kehancuran hidupnya Reyna.
"Aku sudah tidak tahu harus bagaimana sekarang Rik. Di rumah aku tidak betah orang tua ku bertengger terus menerus tiap hari,"
Ucap Reyna sambil menangis mengisahkan orang tuanya di rumah kepada Riko
"Sabar ya sayang, kamu pasti bisa kok melewati semua itu,"
Riko mencoba menenangkan Reyna
"Tapi sampai kapan Rik?"
"Sudahlah jangan putus asa aku selalu menemani mu jangan menangis lagi ya,"
Riko meraih tubuh Reyna dalam pelukannya.
Kehangatan yang Reyna butuhkan pun kini dia dapat dari Riko. Tangan Riko yang mulai bergerilya di punggung Reyna sontak membuat Reyna Bergidik geli, Reyna merasa ada sesuatu yang berbeda dia rasa dari dirinya. Tanpa disadari bibir Riko telah menyentuh bibir ranum Reyna.
Ya itulah ciuman pertama Reyna. Tapi tiba² Reyna tersadar dari kenikmatan ciuman Riko. Reyna mendorong tubuh Riko.
"Hentikan Riko..!!! Ini tidak benar Riko,"
Sambil Tangan Reyna membungkam bibirnya.
"Apanya yang Tidak Benar? Kita pacaran kan? Aku sebagai pacarmu harus memberikan kehangatan untukmu. Aku tidak mau kamu bersedih sayang," Riko kembali memeluk Reyna.
"Aku benar-benar Bingung harus bagaimana Rik."
"Jangan sedih aku selalu ada untukmu Rey, aku akan menemanimu terus."
"Makasih Rik, tolong antar aku pulang ya Rik. Aku kepikiran adik-adik ku jangan sampai mereka mendengar orang tuaku bertengkar."
"Baiklah aku akan mengantarmu pulang Rey, Tapi...." Dengan secepat kilat Riko kembali mencium bibir Reyna.
Tapi kali ini tidak ada penolakan dari Reyna. Riko semakin melumat bibir ranum Reyna.
Karena ini ciuman pertama Reyna, dia merasa aneh dengan rasanya. Ciuman Riko tanpa balasan dari Reyna, seakan membuat Riko semakin memburu bibir Reyna dengan liarnya.
Alhasil Reyna mendesah kenikmatan yang luar biasa yang baru dia rasakan.
Tanpa disadari tangan tangan Riko mulai bergerilya ditubuh Reyna.
Reyna mulai mengikuti permainan Riko.
Riko mengelus punggung, sehingga membuat Reyna bergetar.
"Ah...." Reyna mulai mendesah.
Riko tersenyum mendengar desahan sang kekasih. Riko mencium Reyna semakin dalam. Tangan Riko tiba-tiba sampai di salah satu gundukan kembar milik Reyna.
"Ah..." sekali lagi Reyna mendesah.
Riko meremas gundukan kembar milik Reyna. Bibir Riko menjalar ke leher Reyna. Tangan Riko semakin turun ke perut Reyna. Riko mengusap lembut perut Reyna.
"Ah ....." Reyna mendesah.
Seolah sudah diberikan lampu hijau untuk Riko melakukan lebih, Tangan Riko masuk ke baju Reyna. Tangannya mengusap lembut perut sintal Reyna. Tangannya mulai naik. Dan akhirnya berhenti di salah satu gunung kembar Reyna tanpa terhalang apa pun.
Riko mampu memegang puting Reyna yang telah menegang. Ketika Riko Meremas payudara Reyna, mata Reyna tiba-tiba terbelalak. Dengan Cepat Reyna kembali mendorong Riko.
"Antar aku pulang sekarang,"Reyna menundukkan wajahnya.
"Oke.. Kamu marah?" Riko kaget karena tiba-tiba Reyna menghentikan kegiatannya.
"Antar aku pulang sekarang Rik, tolong!!" Kata Reyna dengan tanpa ekspresi.
"Reyna aku cinta kamu." Riko mencoba merayu Reyna kembali.
"Aku tahu itu Rik. Aku pusing aku ingin istirahat dirumah." Tetap dengan ekspresi datar.
"Baiklah," Riko langsung mengambil motornya dan langsung mengantarkan Reyna pulang.
Dijalan hanya keheningan tanpa ada percakapan sama sekali.
Entah apa yang dipikirkan Riko saat ini, dia begitu menginginkan Reyna. Sedangkan Reyna sekarang masih merasakan Dilema dalam hatinya. Dia mencintai Riko tetapi Dia juga tidak menginginkan cinta nya ternodai oleh nafsu.
Apalagi ini adalah kali pertama Reyna dalam berpacaran. Dia masih mencari tahu tentang arti cinta.
Semenjak berpacaran dengan Riko, banyak sekali perubahan dari diri Reyna. Dari semua jati diri Reyna hilang dan menjelma menjadi sosok Reyna yang baru.
Tidak ada lagi Keramahan, keceriaan, senyum, tawa, canda dari Reyna. Sekarang Reyna menjadi sosok pendiam. Dan itu karena keinginan Riko. Hingga Kini jarang teman-temannya mengajak Reyna untuk sekedar berkumpul atau mengobrol.
Apalagi jika ada teman laki-laki yang mendekati Reyna walau hanya sekedar bertanya tentang materi kuliah, itu sangat membuat Riko marah besar kepada Reyna. Tertekan.
Iya tertekan mungkin kata yang tepat untuk posisi Reyna sekarang. Namun begitu bodohnya atau mungkin sudah dibutakan oleh cinta sehingga Reyna tidak menyadari semua itu.
-----
Sesampai Dirumah
"Rey kamu marah?" tanya Riko
"Tidak!" Jawab Reyna.
"Lalu kenapa kamu diam?" Tanya Riko
"Aku masih ingin sendiri." Jawab Reyna
"Baiklah. Aku mau pulang dulu Rey." Kata Riko.
"........" Reyna tidak menjawab.
-------
Dalam hati Reyna berkata, "Kenapa Riko sudah berani melakukan itu? Padahal kami baru beberapa bulan menjalin hubungan? Sungguh ini tidak benar. Jika saja tadi aku tidak dapat sadar, maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Ya Tuhan, sungguh aku tidak sanggup membayangkannya."
-------
Di tempat lain, Riko berkata kepada dirinya sendiri "Sedikit lagi. Dia sudah mulai masuk dalam buaian cintaku. Reyna ternyata tidak gampang mendapatkan hatimu sepenuhnya. Tapi aku yakin akan ada waktu untuk kamu menyerahkannya kepada ku."
Riko tersenyum tipis mengingat semua yang dia lakukan tadi siang.
"Sial! Gara-gara mengingat tubuhmu saja, juniorku sudang menegang. Reyna, kau membuat ku gila," kata Riko di dalam kamarnya.
=======00000=======
Buku lain oleh Ittazura
Selebihnya