Kerajaan Arab memiliki lima orang pangeran dan seorang putri. Pangeran pertama bernama Fauzan Arsyad˗calon raja yang tidak boleh jatuh cinta pada gadis biasa. Fauzan terlahir sempurna dengan ketampanan dan kecerdasan serta postur tubuh yang menggoda sehingga menjadi idola semua wanita di dunia. Kemampuan dan kesuksesan bisnis diusia muda menjadikannya panutan banyak pengusaha. Sang Pangeran pertama sangat menghargai dan menghormati wanita dengan sikap lembut, tetapi dingin. Dia tidak pernah berniat untuk jatuh cinta karena tidak mau memberikan harapan kepada wanita yang menyukainya. Fauzan menyadari jodohnya telah ditentukan oleh kerajaan dan wanitalah yang melamar dirinya. Siapakah wanita beruntung yang akan menjadi istri pangeran Fauzan? Gadis biasa atau tuan putri dari Negara lain?
Kerajaan Arab memiliki lima orang pangeran dan seorang putri bernama Ayesha Arsyad. Fauzan Arsyad adalah putra pertama sehingga ia adalah calon raja. Pria itu sangat sempurna, tampan, cerdas dengan postur tubuh yang ideal dambaan semua wanita. Kepribadian yang sangat baik, ia sangat menghargai dan menghormati wanita. Fauzan adalah idola dan panutan dunia bisnis yang tinggal di Istana dengan semua pelayan berjenis kelamin laki-laki.
Kembali ke Arab setelah melakukan perjalanan bisnis keliling Dunia, pria itu harus segera menikah karena usianya yang telah memasuki tiga puluh tahun. Usia pria dewasa yang sudah layak menjadi seorang kepala keluarga sekaligus menjadi Raja.
Aturan kerajaan yang mengikat bahwa Fauzan harus menikah dengan Tuan putri dari kerajaan atau Negara main membuat dirinya tidak ingin jatuh cinta dan selalu menghindari wanita. Saat ini Fauzan hanya mencintai tiga perempuan yaitu, Nenek, Ibu dan adik satu-satunya bernama Ayesha yang terlahir kembar dengan pangeran Abdullah.
Negara terakhir yang ia kunjungi sebelum kembali ke Arab adalah Indonesia. Pria itu tanpa sengaja bertemu dengan Viona Alexander−adik Stevent Lu Alexander−rekan bisnisnya. Gadis muda yang terkurung dalam pengawasan kakaknya dan ceroboh ketika bertemu dengan Fauzan. Itu adalah masa pertama kalinya sang Pengeran dekat dan bersentuhan dengan seorang wanita. Ada jutaan wanita di dunia yang tergila-gila pada pada pesona Fauzan.
Sepertiga malam pria tampan itu telah bangun dan melaksanakan salat tahajut dengan banyak rakaat, tidak ada doa khusus yang ia minta hanya keselamatan di akherat karena kehidupan dunianya yang telah sempurna dan kekayaan yang tidak akan pernah habis meski terus mereka sumbangkan. Tidak ada nama istimewa dalam sujudnya kecuali keluarga.
Selesaikan sujud khusyuk dan dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Alquran hingga mendekati waktu subuh. Fauzan berjalan seorang diri menuju Masjid Istana kerajaan Arab, dengan pakaian koko hasil jahitan desainer terkenal sangat pas di tubuh proporsional sang Pangeran. Azan merdu terdengar berkumandang dari mulut pria itu menyapa semua manusia untuk melaksanakan perintah Allah.
Pujian terdengar untuk sang Pangeran yang sangat pantas menjadi Raja, ia terlahir sempurna dalam segala hal, menguasai ilmu Dunia dan Akherat, menjadi idola semua kalangan. Pria tampan itu mencium tangan Ayahnya dan para tetua yang baru saja keluar dari Masjid.
"Putraku, apakah kamu sudah memilih calon istri?" Raja mengusap kepala Fauzan.
"Maafkan saya Ayah, ananda akan menerima pilihan dari Ayah dan Ibu." Fauzan tersenyum tampan penuh keikhlasan.
"Alhamdulilah." Raja berjalan meninggalkan Fauzan yang masih berdiri di teras, ia memandang langit yang mulai terang.
"Pagi yang indah." Fauzan tersenyum dan berjalan menuju istana pribadinya. Membuka semua pakaian yang melekat di tubuh dan menggantikan dengan baju olahraga. Pria itu jogging keluar dari istana menyapa semua orang yang ia temui dengan ramah dan senyuman paling manis. Jogging dan beribadah menitipkan rezeky yang telah Allah amanahkan pada dirinya.
Tidak ada yang berani mendekat atau menggangu Fauzan karena ia selalu diikuti para pengawal bayangan yang selalu menjaga dan mengawasi Sang Pangeran dari jarak yang tepat tetapi tidak terlihat. Para penjaga yang diletakan pada tempat-tempat tertentu sehingga Negara itu selalu aman.
Fauzan kembali ke istana dan menuju ruangan olahraga miliknya, ada banyak perlengkapan olahraga yang dapat digunakan untuk menjaga bentuk tubuh dan kesehatan. Pria itu membuka kaos yang telah basah dari tubuhanya memperlihatkan otot-otot seksi yang mengoda mata kaum hawa. Ia menggunakan sebuah alat fitness yang tersedia di dalam ruangan seorang diri.
"Selamat pagi Tuan." Asraf membawakan handuk untuk Fauzan.
"Pagi, gantilah baju kamu dan lakukan olahraga bersama diriku." Fauzan tersenyum.
"Baik Tuan." Asraf berjalan menuju ruang ganti. Asisten pribadi Fauzan dengan usia yang masih sangat muda berasal dari Indonesia dan menyelesaikan kuliah di Arab dengan biaya semua ditanggung oleh Pangeran.
Pria muda dan tampan itu ingin membalas budi Tuannya dengan mengabdikan dirinya untuk melayani Fauzan seumur hidup tanpa ada paksaan sedikitpun. Asraf adalah pemuda yatim piatu tanpa ada keluarga disisinya. Jadi, ia tidak berniat kembali ke Indonesia karena tidak ada siapapun yang menunggunya.
Dua pria tampan dengan perbedaan kasta melakukan olahraga berat untuk membentuk tubuh ideal seorang lelaki hingga waktu makan pagi telah berlalu.
"Tuan, saya pamit membersihkan diri." Asraf menghentikan kegiatannya.
"Tentu saja, aku juga akan membersihkan diri dan kita makan pagi bersama." Fauzan tersenyum tampan dan berjalan keluar dari ruangan bersama Asraf.
"Asraf, apa ada jadwal khusus hari ini?" tanya Fauzan.
"Tidak Tuan, hari ini anda libur." Asraf menatap Fauzan.
"Apa yang harus aku lakukan di hari libur?" Pria itu tersenyum.
"Anda bisa pergi jalan-jalan Tuan." Asraf balas tersenyum.
"Aku sudah cukup jalan-jalannya." Fauzan berjalan menuju kamarnya.
'Bagaimana dengan membaca surat cinta?" Kalimat Asraf menghentikan langkah kaki Fauzan.
"Untuk apa aku membaca surat-surat yang tidak penting itu? Hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia." Fauzan melanjutkan langkah kaki dan masuk ke dalam kamar.
"Baiklah Tuan, saya akan meminta pelayan menyiapkan makan pagi di istana Anda." Asraf berjalan menuju dapur dan memerintahkan para koki untuk memasak sedikit menu makan pagi yang sehat dan seimbang. Pria itu kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
"Surat cinta." Fauzan tersenyum di dalam kamarnya.
"Cinta akan tumbuh dengan sendirinya berjalan bersama dengan waktu." Fauzan telah menyelesaikan mandi dan berganti pakaian dengan kemeja berwarna biru terang lengan panjang yang ia gulung hingga siku dipadukan dengan celana berbahan katu berwarna hitam.
"Cinta?" Fauzan melihat jas yang bergantung di lemari pakainnya.
"Jas ini mengingatkan diriku pada seseorang." Fauzan menyentuh jas berwarna hitam.
"Ah, gadis Indonesia yang ceroboh." Pria itu tersenyum dan menutup lemari, ia berjalan keluar dari kamar.
"Silakan Tuan." Seorang perlayan pria menunduk.
"Dimana Asraf?" tanya Fauzan ramah.
"Tuan Asraf telah menunggu Anda di ruang makan." Pelayan berjalan mengikuti Fauzan.
"Asraf, apakah kamu telah melaporkan bahwa kita sarapan di sini?" Fauzan duduk di kursinya.
"Sudah Tuan, dan Raja sangat paham karena hari ini adalah waktu libur Anda." Asraf mengambilkan piring untuk Fauzan.
"Terima kasih." Fauzan tersenyum dan mulai makan pagi bersama Asraf tanpa ada suara begitu sedikitpun. Tidak ada dentingan sendok dan garpu karena pria itu makan menggunakan tangannya langsung.
Menyelesaikan sarapan Fauzan menikmati udara pagi yang menyegarkan di depan teras istana dan melihat layar ponsel yang hanya berisi kontak keluarga kerajaan. Ia membuka daftar nama saudaranya yang masih berada di Negara lain dan belum kembali ke Arab.
"Asraf, siapa yang pertama kali kembali ke Arab?" tanya Fauzan pada asistennya.
"Tuan Khalid," jawab Asraf.
"Baguslah, pria jenius itu." Fauzan tersenyum.
Manusia adalah hamba Allah yang tak pernah lepas dari dosa. Dengan bersedekah, manusia bisa menghapus sedikit demi sedikit kesalahan yang telah diperbuat. Selain itu sedekah dapat melipatgandakan pahala. Sedekah seperti tabungan dan memiliki keuntungan berlipat. Bagi orang-orang yang memakai hartanya untuk bersedekah akan mendapat 7 kelipatan. Tidak hanya itu, tiap kelipatan bahka Allah beri kelipatan lagi menjadi 100 kali. Hanya dengan 1, pahala yang didapata menjadi 700.
Bab 1 Fauzan Arsyad
19/01/2022
Bab 2 Khalid Arsyad
19/01/2022
Bab 3 Surat Viona
19/01/2022
Bab 4 Viona Alexander
19/01/2022
Bab 5 Viona dan Para Pria Tampan
19/01/2022
Bab 6 Sang Pembalap
19/01/2022
Bab 7 Kegelisahan Fauzan
19/01/2022
Bab 8 Balapan David
19/01/2022
Bab 9 Kesal
19/01/2022
Bab 10 Tentang Ayumi
19/01/2022
Bab 11 Apa itu Jatuh Cinta
21/01/2022
Bab 12 Abdullah
21/01/2022
Bab 13 Tanyakan pada Hati
21/01/2022
Bab 14 Kenapa Aku Gelisah
21/01/2022
Bab 15 Surat Ayumi
21/01/2022
Bab 16 Viona dan Abdullah
21/01/2022
Bab 17 Rindu yang Menyiksa
21/01/2022
Bab 18 Dokter Muda dan Tampan
21/01/2022
Bab 19 Membaca Surat Viona
21/01/2022
Bab 20 Harapan, Rindu dan Kagum
21/01/2022
Bab 21 Cinta untuk Viona
21/01/2022
Bab 22 Cinta Yakuza untuk Ayumi
21/01/2022
Bab 23 Kepergian Ayumi dari Jepang
21/01/2022
Bab 24 Ryu dan Yakuza
21/01/2022
Bab 25 Viona dan Tiga Pria Tampan
21/01/2022
Bab 26 Tiba di Indonesia
21/01/2022
Bab 27 Pertemuan yang Mengejutkan
21/01/2022
Bab 28 Pendakian
21/01/2022
Bab 29 Viona diantara Fauzan dan David
21/01/2022
Bab 30 Dua Pria Tampan dan Seksi
21/01/2022
Bab 31 Ayumi dan Dua Pangeran
21/01/2022
Bab 32 Viona dan Fauzan
21/01/2022
Bab 33 Godaan dan Perhatian Fauzan
21/01/2022
Bab 34 Menahan Godaan
21/01/2022
Bab 35 Gadis Gila
21/01/2022
Bab 36 Rasa yang Menyiksa
25/01/2022
Bab 37 Kenyataan yang Menyakitkan
25/01/2022
Bab 38 Hati Seorang Wanita
25/01/2022
Bab 39 Pangeran Arab dan Mafia Jepang
25/01/2022
Bab 40 Fauzan Memberikan Harapan
25/01/2022
Buku lain oleh Fit Tree Fitri
Selebihnya