/0/26437/coverorgin.jpg?v=7defb1e099e0469d5d8b819df5e17a97&imageMogr2/format/webp)
" sepuluh menit lagi, ijab qobul akan segera di mulai, bagaimana ini, kenapa keluarga dari pihak nak Vero belum ada yang datang?," Kata pak Rahmat, Ayah Rihanna dengan wajah cemasnya.
" Aku tidak tau, ponsel miliknya tidak aktif, padahal kemarin semua masih baik-baik saja," jelas Rihanna tak kalah panik.
Rahmat masih terlihat mondar mandir gelisah.
" Permisi, apa saya bisa bertemu dengan ,pak Rahmat?," Tanya seorang pria tampan, nan rupawan itu.
" Mas nya siapa ya?, kok nyariin suami
Saya, apa Anda perwakilan dari keluarga
Vero?," Tanya Retno, pada pria itu.
" Maaf Bu, saya nggak kenal Vero, saya
datang ke sini karena, undangan dari pak
Rahmat sendiri,"ucapanya dengan sopan.
" Oh. mari masuk, sepertinya Anda bukan teman suami saya, karena, ini pertama kali saya melihat Anda?," Ucap Retno.
Belum sempat menjawab, mereka sudah tiba di ruangan tempat keluarga inti berkumpul.
Di sana ada ,Rihanna yang sedang menangis di dalam pelukan sahabat nya.
Pak Rahmat yang melihat kedatangan pria yang sangat dia segani, dia pun segera menyambut kedatangan pria itu.
" Pak Radit, mari masuk pak.silahkan duduk," ucap Rahmat.
" Maaf pak, sepertinya kedatangan saya tidak dalam waktu yang tepat," ucap Radit.
Belum Rahmat menjawab ucapan pemilik perusahaan tempatnya bekerja, Retno, sang istri langsung memberondong dengan banyak pertanyaan. Retno tidak tau kenapa tiba-tiba Rihanna menangis, dan keluarga vero pun belum ada yang datang.
Lalu indah, sahabat baik Rihanna menunjukkan setatus sosial media milik sepupunya Rihanna, yang bernama Sera.
Di sana, terdapat sepasang manusia berada di dalam selimut di sebuah kamar hotel. wajah pria itu bahkan tidak di sensor, entah sengaja atau lupa, yang jelas semua yang ada di sana mengenali wajah pria itu, terkecuali Radit.
Karena, pria itu tidak pernah sekalipun bertemu dengan keluarga Rahmat.
Raditya Herland. Adalah seorang CEO, di mana Rahmat bekerja selama ini. Radit memenuhi undangan Rahmat karena, menurut sang ayah pria matang itu sudah bekerja lebih dari dua puluh tahun,dan sangat setia pada perusahaan.
Jadi ayahnya menyarankan untuk mewakili dirinya dan perusahaan menghadiri pesta pernikahan anak nya.
Semua orang tercengang melihat wajah di balik selimut itu.
Ya Itu adalah wajah vero, pria yang sedang terlelap sambil memeluk Sera, bahkan mereka terlihat seperti tidak menggunakan sehelai benang pun. itu bisa di simpulkan dari bahu mereka berdua yang terlihat polos.
" Ya ampun Sera, kenapa dia tega sekali, pantas saja mas Bambang, sama Mbak Sari nggak datang ke sini, apa sebenarnya mereka sudah tau?," Ucap Retno.
Rahmat tiba-tiba jatuh, sambil memegang dadanya yang nampak kesakitan.
Semua orang yang ada ruangan itu panik, begitu juga dengan Radit, dia segera bangun dari duduknya, dan segera menghampiri Rahmat.
Radit membantu Rahmat duduk di bangku, Retno segera mengambil air putih.
" Ya ampun , yah, maafin Hana yah, Hana udah bikin Ayah malu. karena, pernikahan ini akan gagal, Hana nggak mungkin terima penghianatan ini yah, maafin Hana yah," Rihanna bersimpuh di kaki Rahmat. pria matang itu, masih terlihat menahan sasakit.
" Kamu nggak salah nduk, Ayah yang salah , karena, sudah sempat menerima lamaran pria itu", ucap Rahmat terbata.
Radit masih melihat interaksi, antara Ayah dan anak itu.namun, tiba-tiba ponsel miliknya bergetar, di sana terlihat nama ayahnya yang menghubungi.
/0/12482/coverorgin.jpg?v=30cd622cf2af94dd3d755d74f05b49d4&imageMogr2/format/webp)
/0/4100/coverorgin.jpg?v=be69257ec3832768c912e84ebe5c3eda&imageMogr2/format/webp)
/0/3066/coverorgin.jpg?v=1968055e65003abae00f1e114a907847&imageMogr2/format/webp)
/0/12649/coverorgin.jpg?v=903995fe26e676f36bfbe4edae7404bc&imageMogr2/format/webp)
/0/2889/coverorgin.jpg?v=e01850068f65fbdbdf4ff55d53c9c070&imageMogr2/format/webp)
/0/5487/coverorgin.jpg?v=5f14fba69636ed885f8b73f7a02fe96c&imageMogr2/format/webp)
/0/16925/coverorgin.jpg?v=bcbcd6a509b2cae5e28e275b71d7ec56&imageMogr2/format/webp)
/0/19443/coverorgin.jpg?v=95e7007e82c82d4c266985cb26a7872d&imageMogr2/format/webp)
/0/2969/coverorgin.jpg?v=5a035c662c8898ee5d3415573bb1b085&imageMogr2/format/webp)
/0/6750/coverorgin.jpg?v=e80e5c9cae82761bc7184e9872fd545c&imageMogr2/format/webp)
/0/10770/coverorgin.jpg?v=143999bee5a72468bd4e014e47a473dc&imageMogr2/format/webp)
/0/10852/coverorgin.jpg?v=9e6ee1f26170e8b8a873ffd1db533e59&imageMogr2/format/webp)
/0/14636/coverorgin.jpg?v=888c69f49a2f856d33586726848ecbde&imageMogr2/format/webp)
/0/14103/coverorgin.jpg?v=88392d83c14b436f4cf3cd468b984036&imageMogr2/format/webp)
/0/6503/coverorgin.jpg?v=afda2728b97c81c32c6edc17c36624a5&imageMogr2/format/webp)
/0/15368/coverorgin.jpg?v=199ea0e3a62e7a87c12cf428676dde62&imageMogr2/format/webp)
/0/21651/coverorgin.jpg?v=296b929f550865724fb42d621e4a0dde&imageMogr2/format/webp)
/0/23377/coverorgin.jpg?v=9d7c40a81a4c3d6fb6c283bcbc67269f&imageMogr2/format/webp)
/0/29791/coverorgin.jpg?v=c8f87fc91d6ffdd05b2ae06e30edaecd&imageMogr2/format/webp)