Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Namaku Sarah Frederika Van Houten.Usiaku dua puluh tujuh tahun, aku seorang foto model yang Terkenal seantero kota tempat tinggal ku.
Aku lahir dari seorang ibu yang berasal dari Jawa Timur, dan ayah yang berkebangsaan Belanda.
Saat ini aku sudah menikah dengan laki-laki yang sangat aku cintai. Bernama Bagaskoro,
Dia bekerja disebuah perusahaan asing yang Sangat bonafide. Dengan gaji yang terbilang Mencukupi untuk semua kebutuhan rumah Tangga kami .
Rumah tangga kami sangat lah bahagia, Apapun yang aku minta selalu di kabulkan oleh suamiku.Aku sangat beruntung mempunyai suami seperti mas Bagas.
Tapi ada satu yang membuatku sangat kesal.
Mas Bagas tidak bosan-bosan menuntut ku untuk segera hamil.Dia sangat ingin Mempunyai seorang anak. Padahal akupun sudah sering menjawab dengan jawaban yang sama.
Yaitu aku tidak akan mau hamil ataupun Mengandung. Sampai kapanpun! .Karena aku tidak mau tubuhku rusak karena kehamilan tersebut.
"Ayolah Sarah," mas hanya ingin punya anak satu saja pun cukup untuk melengkapi kebahagiaan rumah tangga kita," bujuk mas Bagas saat kami berbincang di tempat tidur.
Kata-kata bujukan seperti itu sudah sering sekali ku dengar. Dan jawabanku pun tetap sama.
"Tidak mas aku tidak mau mengandung. Aku takut tubuhku rusak. Payudaraku kendor, dan tubuhku tidak indah dipandang. Belum lagi nanti takut badanku juga jadi gembrot.Intinya sampai kapanpun aku tidak mau punya anak!! titik." tukas ku.
"Lalu apa tujuan kita menikah. Kalau kamu tidak mau mengandung? dan tidak mau punya anak ." tanya mas Bagas.
Kalau sudah di hadapkan dengan pertanyaan seperti itu ujung-ujung nya. Kami akan berdebat. Itu membuatku malas.
"Sudah lah mas! kita sudah sering membicarakan hal ini, dan kamu sudah tahu apa jawabanku. Sekarang aku mau tidur karena besok aku ada pemotretan pagi-pagi sekali. Good night!"ucapku.
Tak lupa sebelum tidur. Seperti biasa aku mendaratkan kecupan hangat ke pipi suamiku.
Pagi-pagi sekali aku bersiap-siap untuk pergi ke lokasi pemotretan. Tapi tak lupa aku mempersiapkan sarapan dulu untuk mas Bagas. Sebelum dia berangkat ke kantor.
"Pagi-pagi sekali kamu sudah rapi sekali,emang mau kemana?" tanya mas Bagas.
"Kan semalam aku sudah bilang. Kalau hari ini aku ada pemotretan untuk majalah."jawabku.
"Ooh,,ya sudah! sekarang temani mas sarapan dulu ya sebelum mas berangkat ke kantor," ajak mas Bagas.
"Tidak mas! aku tidak sarapan pagi dan juga tidak makan malam. Juga tidak makan nasi.
Aku cuma bisa makan buah-buahan untuk menjaga tubuhku agar tetap ideal dan bugar." jawabku sambil terus memotong buah apel dan melahapnya.
"Sampai kapan kamu akan seperti ini terus Sarah? setiap hari kamu hanya menonton mas makan. Mas ingin seperti suami-suami orang lain, yang ditemani makan oleh istrinya," gumamnya.
Akupun hanya terdiam.
Akhirnya mas Bagas menghembuskan nafas nya dengan kasar. Dan menghentikan sarapannya.Lalu
berdiri dari kursi makan dan pergi tanpa berpamitan lagi.
Aku hanya melihat kepergian nya. sambil bertanya-tanya dalam hati.