Arini bertemu kembali dengan laki-laki yang pernah menodainya delapan tahun yang lalu, Bima. Lelaki yang pernah menjadi kekasihnya di masa SMA kini berada tepat di depan matanya. Ada sejuta tanya di benak Arini, mengapa laki-laki itu pergi meninggalkan dia saat pria itu telah menabur benih di rahimnya?
Part 1
"Mas, katakan sekarang juga. Siapa wanita ini? " Cahaya menatap tajam pada sang suami, sambil menunjuk ke arah wanita cantik yang berada di depannya.
Bima, sang suami kaku tak bergerak, lidahnya kelu. Bahkan untuk menjawab sepatah kata saja ia tak mampu.
"Jawab, Mas! " Bentak Cahaya semakin murka. Ia mulai curiga pada suaminya. Desiran cemburu mengalir dalam hatinya, wajar, intuisi seorang istri.
Wanita yang berada didepan cahaya tersenyum sinis, Arini- sang mantan kekasih hadir kembali disaat Bima sudah menjadi suami Cahaya.
"Katakan saja siapa aku Mas, kalau tidak aku yang akan menjelaskan semuanya" Seru Arini dengan wajah santainya.
Bima semakin bingung, bagaimana ia akan menjelaskan siapa Sebenarnya Arini pada Cahaya, sedangkan Cahaya sedang mengandung anaknya. Ia tak ingin Cahaya banyak pikiran hingga berpengaruh pada kehamilannya yang masih trimester pertama.
"Dia... Dia... Dia teman aku, kami dulu satu sekolah saat SMA" Jawab Bima tergagap menahan agar tidak sampai keceplosan.
Memang benar, Bima dan Arini satu sekolah saat SMA. Tapi hubungan mereka lebih dari itu. Mereka berdua bahkan telah berpacaran selama bertahun tahun, gaya pacaran mereka yang terlalu bebas hingga mereka melewati batas.
Arini sempat hamil di luar nikah dengan Bima, mengetahui hal itu orang tua Arini sangat murka. Mereka bahkan memasukkan Bima ke penjara dengan tuduhan pelec*han dan pemerk*saan.
Setelah Bima mendekam dalam jeruji besi, Arini dipaksa aborsi oleh orang tuanya untuk menutupi aib keluarga. Dan hubungan kedua sejoli itupun kandas begitu saja.
Lima tahun Bima mendekam dalam jeruji besi, orang tua Bima sempat tidak Terima dengan hukuman yang diberikan oleh keluarga Arini terhadap anaknya.
Namun, Hukum telah berlalu bagi pelaku kejahatan. Bima dinyatakan bersalah dan terbukti telah menghamili Arini. Bima sempat membela diri dengan mengatakan bahwa mereka melakukan atas saling suka, namun berbanding terbalik dengan Arini. Karena desakan orang tua dan keluarganya, Dia mengaku dipaksa dan diperk*sa oleh Bima.
Ketuk palu Hakim di Pengadilan telah memutuskan Bahwa Bima bersalah dan harus dihukum selama lima belas tahun penjara dengan tuduhan Pemerkosaan. Namun, nasib baik masih menaunginya, karena mendapat remisi dan berkelakuan baik didalam lapas, akhirnya masa tahanan Bima berkurang menjadi lima tahun.
Orang tua Bima walau tak bisa Terima keputusan orang tua Arini, namun mereka tak bisa berbuat banyak. Dengan berat hati Bu Dewi-ibunya Bima harus merelakan anak sulungnya mendekam dalam jeruji besi. Ayah Bima begitu syok dan malu saat mendengar berita tentang Bima, akhirnya beliau jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Sudah jatuh tertimpa tangga, Bu Dewi ditimpa Musibah bertubi tubi. Belum lama anaknya di penjara, Malah suaminya meninggal dunia. Terpaksa ia harus banting tulang menghidupi ketiga adik Bima yang masih sekolah SMP dan SMA. Dengan modal seadanya, Bu Dewi kini berjualan nasi pecel didekat rumahnya.
Sedangkan Arini, dia diasingkan oleh orang tuanya ke kampung ibunya jauh di pedalaman Sumatera Utara. Belum pulih kondisi tubuh akibat aborsi, dia harus melakukan perjalanan jauh yang menempuh jarah 12 jam perjalan. Setiap hari tak henti Arini menangis, hatinya sakit, tubuh nya sakit, dan jiwanya juga terguncang.
Dia dipaksa Menggugurkan kandungan yang masih berusia tiga bulan, demi menutupi aib bagi keluarganya.
Bukan hanya itu, Arini juga terpaksa harus mengubur dalam dalam cinta nya untuk Bima. Sang lelaki yang telah bersemanyam dihatinya selama lima tahun. Dan juga laki laki yang telah merenggut kesuciannya.
Meski Bima berjanji akan bertanggung jawab atas perbuatannya, Ayah dan ibu Arini tak menyetujui anaknya dinikahi laki laki brengs*k seperti Bima. Orang tua mana yang tak malu jika anak gadisnya hamil diluar nikah.
Ayah dan ibu Arini juga tak bisa menerima perbuatan Bima, mereka memutuskan untuk memberi hukuman dengan menjebloskan Bima kedalam penjara.
Sakit hati, malu, juga benci kini bersarang dihati Bima. Dia tak pernah menyangka akan mendekam di dalam jeruji besi di umur 23 Tahun.
Dan hari ini, delapan tahun telah berlalu.
Bima sudah bebas dan sudah menjalani kehidupan normal nya. Bima sekarang sudah menjadi seorang pengusaha rumah makan pecel lele yang diwarisi oleh mendiang Ibunya.
Ia pun kini sudah menikah dengan seorang gadis berhijab bernama Cahaya. Salah seorang karyawan yang dulu bekerja dirumah makan milik Bima.
Dan kini, takdir kembali mempertemukan kembali Bima dengan Arini disaat yang tidak tepat. Bima sudah berkeluarga, sedangkan Arini masih melajang karena trauma akan masa lalunya.
Bab 1 Pertemuan kembali
06/03/2024
Bab 2 Kisah cinta lama
06/03/2024
Bab 3 Cemburu
06/03/2024
Bab 4 Berdebat
06/03/2024
Bab 5 Kesedihan Arini
06/03/2024
Bab 6 Nasihat Nenek
06/03/2024
Bab 7 Kegundahan
06/03/2024
Bab 8 Mengungkapkan rasa
06/03/2024
Bab 9 Ketahuan
06/03/2024
Bab 10 Takdir kita
06/03/2024
Bab 11 Kecelakaan
06/03/2024
Bab 12 Baik baik saja
06/03/2024
Bab 13 Cahaya murka
06/03/2024
Bab 14 Rahasia Bima
06/03/2024
Bab 15 Cahaya masuk rumah sakit
06/03/2024
Bab 16 Khawatir
06/03/2024
Bab 17 Cahaya sadar
06/03/2024
Bab 18 Bayang masa lalu
06/03/2024
Bab 19 Kenyataan pahit
06/03/2024
Bab 20 Depresi
06/03/2024
Bab 21 Meminta maaf
06/03/2024
Bab 22 Cahaya Ingin bercerai
06/03/2024
Bab 23 Nenek Kanti
06/03/2024
Bab 24 Nenek Meninggal
06/03/2024
Bab 25 Berduka
06/03/2024
Bab 26 Orang tua egois
06/03/2024
Bab 27 Suami overprotective
06/03/2024
Bab 28 Cahaya depresi
06/03/2024
Bab 29 Keputusan
06/03/2024
Bab 30 Lelaki pemalu
06/03/2024
Bab 31 Jatuh cinta lagi
07/03/2024
Bab 32 Dua hati
07/03/2024
Bab 33 Tawa bahagia
07/03/2024
Bab 34 Lelaki idaman
07/03/2024
Bab 35 Ajakan Nikah
07/03/2024
Bab 36 Lamaran
07/03/2024
Bab 37 Hari bahagia
07/03/2024
Bab 38 Memadu cinta
07/03/2024
Bab 39 Bulan Madu
07/03/2024
Bab 40 Cahaya murka
07/03/2024
Buku lain oleh Amy Sity
Selebihnya