Selena Nixon adalah seorang putri pejabat yang terpuruk, Ayahnya dipenjara karena korupsi, Ibunya meninggal terkena serangan jantung, dan kekasihnya meninggalkan hutang ratusan juta yang harus dia bayar. Di tengah keputus asaannya, sahabat Selena mendaftarkannya dalam sebuah kontes unik berhadiah lima miliar dan dia berakhir menjadi pemenang. Siapa sangka, berawal dari kontes, Selena malah jatuh cinta pada pria kaya raya misterius itu, uang tidak lagi menjadi ambisinya setelah tenggelam dalam pesona pria itu. Namun, pria itu tidak menawarkan cinta melainkan kontrak menikah dan melahirkan anak dengan bayaran fantastis. Selena tidak tahu, kenapa pria itu tidak mau menjalin hubungan? Mengapa semuanya hanya kesepakatan sementara?
"Ayah kamu sudah dipenjara!"
"Maaf, tapi Ibu anda tidak selamat!"
"Hutang pacarmu delapan ratus lima puluh juta, aku hanya memberi waktu sampai bulan depan!"
"Memalukan, dia adalah aib yang seharusnya disingkirkan!"
Semua ucapan itu menusuk-nusuk kepala Selena hingga terasa hampir pecah, kini tubuhnya kembali tersungkur.
Sudah dua kali gadis itu terjatuh, lututnya sudah robek dan berdarah, berjalan menyeret kaki sambil menjinjing sepatunya di tangan sebelah kiri.
Angin malam yang dingin mengibaskan rambut hitamnya, dia berpegangan pada beton, melihat ke bawah jembatan, terlihat aliran sungai sangat deras dan seolah memanggilnya untuk terjun ke sana.
Gadis itu bernama Selena Nixon, putri tunggal yang dulunya hidup bergelimang harta. Tepat satu bulan yang lalu, Ayahnya dipenjarakan karena mengkorupsi uang negara sebanyak ratusan triliun, karena kejadian itu Ibunya terkena serangan jantung dan meregang nyawa.
Kini, Selena hidup sebatang kara, semua yang dia punya hilang sekejap mata, luntang-lantung tidak tahu tujuan dan tidak punya harapan.
Malam ini, dia baru saja diusir dari sebuah apartemen, semua penghuni di sana berdemo agar Selena diusir dari sana karena dia adalah anak dari seorang koruptor yang dianggap akan menodai citra para penghuni lain di apartemen itu.
Selena pergi ke rumah kekasihnya, Axton, berharap pria itu mau menampungnya untuk sementara waktu. Akan tetapi, pria itu tidak ada di rumahnya, nomor Selena telah diblokir, dan semua akses untuk menghubungi pria itu sudah ditutup.
Tiba-tiba dia didatangi rentenir yang menagih uang sebanyak delapan ratus lima puluh juta yang merupakan hutang judi Axton.
Pria sialan itu menggadaikan kartu identitas milik Selena dan menjadikannya penanggungjawab.
Rentenir itu hanya memberi Selena waktu satu bulan, jika Selena tidak mampu membayar hutang, kemungkinan dia akan dijual ke perdagangan manusia, dipenjarakan atau dihabisi saat itu juga.
Nasib sial datang bertubi-tubi, hidup seolah tidak memberinya pilihan selain kematian!
"Selena!" Teriakan itu terdengar sangat keras, namun Selena tidak menoleh sedikitpun.
Wajahnya yang pucat masih memandang arus sungai dengan tatapan kosong. Sedetik kemudian tubuhnya ditarik kuat sampai dia terjungkal ke belakang.
"Selena, apa yang kamu lakukan? Kamu ingin mengakhiri hidupmu?" Ivy memarahinya, dia tahu semua yang Selena alami, dan dia baru saja pergi ke sana kemari untuk mencari pengecut bernama Axton.
"Aku sudah tidak kuat menghadapi semua ini, Ivy! Biarkan aku mengakhiri semuanya!" Selena kembali berdiri, kali ini dia benar-benar ingin melompat.
"Tidak! Jangan bodoh, Selena!" Sekuat tenaga Ivy menahan tubuh sahabatnya yang berontak ingin terjun dari jembatan.
Terus berusaha melawan dan Ivy tetap menahannya, akhirnya Selena terdiam, tubuhnya menyusut, dia terduduk lemas kemudian menangis.
Ivy menghela napas dengan dada yang kembang kempis, dia ikut menitikkan air mata, tidak tega melihat keadaan Selena.
"Kamu harus kuat, Selena! Aku yakin, kamu bisa melewati semua ini!"
"Tapi bagaimana?" Selena mendongak, menatap nanar dengan bola mata hijaunya yang sudah basah.
"Ayahku seorang koruptor, aku dibenci semua orang, Ibuku meninggal, kekasihku meninggalkan hutang hampir satu miliar dan pergi begitu saja! Untuk apa lagi aku hidup?" Erangan Selena terdengar amat frustasi.
"Kamu harus tetap hidup untuk mengubah takdirmu! Bukankah ini sangat tidak adil untukmu? Karena itu kamu tidak boleh menyerah!" Ujar Ivy yang kini sudah berjongkok dan memegang kedua bahu rapuh Selena.
Selena tersenyum getir dan berkata, "Sekarang, katakan padaku, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar hutang Axton? Seandainya aku menjual diri, aku tidak akan mendapat uang sebanyak itu!"
Selena benar-benar putus asa, dia tidak menyangka hidupnya akan seberantakan sekarang, usianya masih terlalu muda untuk mendapatkan tekanan besar seperti ini.
Dia menyeka air matanya dan menatap langit yang gelap dengan hati yang tersayat-sayat, "Apa ini adalah hukuman? Apa aku yang harus membayar dosa-dosa Ayahku? Selama ini aku tidak tahu jika aku hidup dari uang hasil korupsi, lalu apa salahku?"
Ivy langsung memeluk Selena, membiarkan gadis itu menangis dalam dekapannya.
"Selena, aku mohon sekarang kamu tenang dulu meskipun aku tahu itu sangat sulit. Kita pulang ke rumahku, istirahat, dan besok kita pikiran lagi jalan keluarnya!" Ivy membantu Selena berdiri, memapah gadis itu berjalan hingga akhirnya sebuah taksi datang.
*******
Selena tertidur nyenyak di ranjang Ivy, dia tampak sangat kelelahan sampai suara dengkurnya terdengar cukup nyaring, sedangkan Ivy masih sibuk berkutat di depan laptop.
Dari situs web pekerjaan ilegal, dia menemukan tawaran menggiurkan yang lebih cocok disebut sebagai kontes, bayarannya sangat fantastis yaitu sebanyak lima miliar rupiah.
Kontes itu berjudul, "Buat milik Tuan berdiri, maka hidupmu tidak akan jatuh!" Sangat menarik, Ivy rasa ini adalah solusi untuk masalah yang dihadapi Selena.
Ketika Selena terbangun, dia melihat Ivy yang masih sibuk di depan laptop dan hal itu membuatnya tidak enak hati, dia bangkit dari ranjang, "Ivy! Kenapa kamu belum tidur?" tanya Selena.
Sejak hidupnya hancur, dia banyak merepotkan Ivy, dia tahu Ivy pasti sedang berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya.
Selena berjalan menghampiri Ivy dan melihat ke layar laptop. "Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu sedang mencari pinjaman uang untukku? Tidak usah Ivy, aku tidak mau berhutang pada siapapun!"
"Bukan begitu Selena, coba lihat ini, ada kontes berhadiah lima miliar dan kontes itu diadakan di Kota Senkarta, di kota ini!" Ujar Ivy sangat semangat, dia menoleh ke arah Selena, namun wajah sahabatnya itu tetap datar dan pucat.
"Lima miliar? Kontes apa itu?" Tanya Selena tanpa minat.
"Kontes membuat milik tuan berdiri, maka hidupmu tidak akan jatuh! Judulnya saja sangat unik, di sini tertulis bahwa dia adalah seorang pengusaha kaya raya kelas Internasional, dia memiliki satu masalah, yaitu miliknya tidak bisa
berdiri!" Jelas Ivy.
"Dia impoten?" Selena menaikkan sebelah alisnya. Terdengar begitu aneh, seorang pria impoten mengadakan kontes karena kepunyaannya tidak berfungsi.
"Sepertinya begitu, semua ini terjadi secara tiba-tiba setelah dia pulang liburan dari luar negeri, dia sudah menjalani berbagai pengobatan medis dan alternatif, namun tidak ada yang berhasil!" Ivy membacakan keterangan yang tertera dalam kontes itu.
"Sayang sekali, dia pasti sangat frustasi dan merasa kekayaannya tidak lagi berguna seperti kejantanannya!" Selena berdecak sambil tersenyum miring, dia merasa lega, karena ternyata di dunia ini bukan hanya dirinya yang punya masalah besar.
"Maka dari itu, dicarilah para wanita yang merasa memiliki bakat menggoda atau kemampuan bercinta tingkat dewa yang bisa membangkitkan gairah si Tuan dan membuat miliknya berdiri, jika berhasil maka lima miliar akan langsung diberikan!"
Tawa Selena pecah mendengarnya, selama satu bulan dia sudah tidak pernah tersenyum apalagi tertawa, baru kali ini dia mendengar sesuatu yang sangat menggelitik perutnya.
"Haha, dunia sekarang sangat lucu, masalah kelamin orang saja dijadikan ajang perlombaan, konyol sekali!" Selena mengusap ujung matanya yang berair karena tertawa terlalu kencang.
"Selena, aku serius, kamu tidak berminat? Kamu tidak mau mencoba kontes ini?" Tanya Ivy.
Selena langsung menggelengkan kepala, dia kembali duduk di atas ranjang dan mengikat rambutnya ke belakang.
"Ceritanya sangat konyol, Ivy. Bagaimana kalau mereka penipu? Setelah para wanita cantik dan seksi terbuai lalu datang untuk mengikuti kontes, ternyata mereka akan dibawa dan dijual untuk perdagangan manusia, tentu saja aku tidak mau berakhir seperti itu!" Kata Selena, baginya selain konyol, kontes itu juga agak mencurigakan.
"Jangan berpikir negatif dulu, di sini mereka mencantumkan alamat dan nomor kontak, untuk jaga-jaga aku akan menyimpannya, kalau terjadi sesuatu, aku akan langsung melapor ke polisi!" Ujar Ivy, dia sudah membaca semua yang tertera dalam kontes itu dengan teliti dan tidak menemukan ada tanda-tanda penipuan.
"Bagaimana kalau ternyata mereka penjahat kelas kakap yang sudah berpengalaman?"
"Tidak, Selena! Aku yakin mereka bukan penipu, ratusan orang sudah mendaftar, aku akan mendaftarkanmu dan aku pastikan lima miliar akan menjadi milikmu!" Bantah Ivy, dia sangat ingin Selena mengikuti kontes itu.
Selena membulatkan mata, dia memang sedang frustasi dan butuh uang. Namun, tidak pernah terpikirkan olehnya untuk mengikuti kontes omong kosong semacam itu.
Dia sempat berpikir untuk menjual diri, akan tetapi setelah dipikir-pikir lagi, itu terlalu berisiko, bisa saja dia hamil dan hanya akan menciptakan masalah baru.
"Kamu gila, Ivy? Aku... Aku tidak bisa menggoda dan aku tidak punya pengalaman apapun tentang urusan ranjang, bahkan aku tidak membiarkan Axton mencium bibirku, pokoknya aku tidak mau!" Selena menolak keras.
Ivy bangkit dari kursi putarnya, dia duduk di samping Selena dan berkata, "Demi lima miliar, Selena! Ada banyak tips dan trik di internet, kamu hanya perlu mempelajarinya dan mempraktekkannya dengan benar!"
Ivy menatap Selena dengan mata yang berbinar, seolah dia merayu dan memohon agar Selena mau mengikuti kontes itu. Selena mengerti kalau Ivy sangat peduli padanya, tapi dia merasa ini bukan cara yang tepat.
"Coba pikir, pria mana yang tidak tergoda melihatmu? Lihat wajahmu, kamu sangat cantik, dan tubuhmu juga bagus, jangan disia-siakan!" Bujuk Ivy.
Selena memang sangat cantik, kulitnya putih susu dengan rambut hitam legam yang lurus dan panjang, matanya berwarna hijau, dan lekuk tubuh menawannya seperti jam pasir.
"Ini kesempatan besar, Selena. Uang lima miliar itu banyak, kamu bisa bayar hutang Axton, membeli rumah atau membuka usaha dengan uang itu!"
"Dan tenang saja, aku tidak akan meminta sepeserpun padamu, aku tidak akan meminta imbalan kalau kamu menang!"
Melihat Ivy yang sudah seperti pegawai marketing Selena menghela napas, "Jangan berkhayal terlalu tinggi, Ivy! Dokter ahli dan pengobatan alternatif saja tidak bisa menyembuhkannya, apalagi aku?" Ujarnya yang masih tidak setuju.
Ivy mendengkus, "Masa bodoh, aku akan tetap mendaftarkanmu dan kamu akan mengikuti kontes itu!"
Ivy tidak peduli, dia kembali ke depan laptopnya, lalu mendaftarkan Selena untuk mengikuti kontes itu yang akan diadakan bulan depan.
"Tidak! Jangan!" Selena mendesak tubuh Ivy dan berusaha untuk membatalkan pendaftaran itu.
*****
Buku lain oleh SATU NOVEMBER
Selebihnya