Lima Tahun Usai Berpisah

Lima Tahun Usai Berpisah

Rara Qumaira

5.0
Komentar
1.8K
Penayangan
31
Bab

Lisa dipaksa memilih dimadu atau diceraikan karena setelah 3 tahun pernikahannya, dia tak kunjung hamil. Farhan yang berjanji tidak akan menduakannya, ternyata diam-diam bertunangan. Lisa murka dan memilih pergi. Lima tahun kemudian, mereka kembali bertemu. Ternyata Farhan adalah atasan Lisa di kantornya yang baru. Masalah pun mulai terjadi. Masalah semakin pelik saat Farhan tanpa sengaja bertemu dengan Davin, putra Lisa. Ternyata Lisa sedang hamil saat diceraikan.

Bab 1 Tuntutan Mertua

BAB 1

TUNTUTAN MERTUA

"Bagaimana hasilnya?" cecar Arum. Dengan ragu, Lisa menggelengkan kepalanya lemah. Arum, mertua Lisa, mendengus dengan kesal.

"Ma, ini bukan salah Lisa. Bukankah dokter mengatakan kami sama-sama subur dan tidak ada masalah?" ujar Farhan membela sang istri.

"Mana buktinya? Bahkan hingga tiga tahun usia pernikahan, kalian belum bisa memberi mama cucu," sentak wanita paruh baya tersebut.

"Ma, tolong beri kami waktu lagi," pinta Farhan. Sementara itu, Lisa hanya bisa menundukkan wajahnya.

"Ini sudah tiga tahun, Farhan. Mau berapa lama lagi mama harus menunggu? Sampai mati?" sentak wanita paruh baya tersebut.

"Ma, jangan bicara seperti itu," ujar Farhan mengingatkan.

Arum kembali menghembuskan nafas kasar, lalu menatap Lisa dengan sengit.

"Lisa, Mama beri kamu waktu tiga bulan. Jika dalam tiga bulan kamu belum hamil juga, kamu harus merelakan Farhan menikah lagi," ujar Arum.

"Ma!" seru Farhan. Dia tidak menyangka mamanya akan berkata seperti itu pada istri yang sangat dicintainya. Lisa pun mendongakkan kepalanya seketika menatap sang mertua dengan tatapan nanar.

"Mama tidak mau mendengar alasan apapun. Ingat, tiga bulan. Lebih dari itu, mama tidak bisa mentolerir lagi." Usai mengatakan hal itu, wanita paruh baya tersebut segera bangkit dari posisinya, lalu meninggalkan rumah mereka.

Lisa menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah. Selalu seperti ini. Sejak awal menikah, sang mertua memang sudah tidak menyukainya. Dia yang nota Bene hanya seorang anak yatim piatu, dianggap tidak layak untuk mendampingi putranya.

Namun dia berusaha bertahan karena sang suami mampu meyakinkan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, mamanya pasti mau membuka hati.

Tahun pertama, sikap mertuanya masih bisa ditolerir, meskipun selalu ketus padanya. Memasuki tahun kedua, sikapnya semakin menjadi karena Lisa tak kunjung hamil. Berbagai macam pengobatan dan terapi telah dia lakukan, namun hasilnya nihil. Hingga tahun ketiga ini, mereka belum juga dikaruniai keturunan.

"Sayang, tolong jangan kamu pikirkan ucapan Mama ya!" ujar Farhan dengan lembut. Perlahan, Lisa mengangkat wajahnya, lalu menatap sang suami.

"Mas, kamu tidak akan ninggalin aku kan? Kamu tidak akan menikah lagi kan?" tanya Lisa dengan mata yang berkaca-kaca. Dadanya masih terasa sesak mendengar permintaan sang mertua tadi.

"Tentu saja tidak, Sayang. Kita akan berjuang sama-sama mengatasi masalah ini," sahut Farhan seraya menggenggam jemari sang istri dengan lembut.

Lisa segera menghambur ke dalam dekapan sang suami.

"Daripada kamu sedih gini, lebih baik kita berikhtiar," lanjut Farhan lagi.

"Ikhtiar?" tanya Lisa bingung.

"Bikin anak pesanan mama," bisik Farhan lembut.

Blush. Wajah Lisa memerah seketika. Meskipun sudah lama menikah, namun dia tetap saja merasa malu jika sang suami membahas masalah itu.

Tanpa menunggu persetujuan, Farhan segera membopong tubuh sang istri ke kamar.

***

Sejak saat itu, mertua Lisa tidak pernah lagi datang berkunjung ke rumah. Sebagai gantinya, sang suami rutin menjenguk mamanya sepulang kerja, seperti hari ini.

"Sayang, hari ini aku nginap di rumah Mama ya!" pamit Farhan saat hendak berangkat ke kantor.

"Memangnya ada acara, Mas?" tanya Lisa.

"Gak, tadi Mama telepon, katanya minta diantar ke rumah temannya. Besok pagi juga sekalian mau arisan," sahut Farhan memberikan penjelasan. Memang, mereka tinggal di kota yang sama, hanya saja berbeda wilayah. Rumah mereka berjarak sekitar tiga puluh menit jika ditempuh dengan mobil dan lalu lintas lancar.

"Oke deh, Mas. Jangan lupa kasih kabar ya, kalau sudah sampai!" ujar Lisa mengingatkan.

"Oke, Sayang!" Usai berpamitan, Farhan pun segera melajukan kendaraannya membelah jalanan.

Saat di perjalanan, tiba-tiba ponsel Farhan berbunyi. Dengan menggunakan satu tangannya, Farhan segera mengangkat panggilannya.

"Halo, Ma!"

"Farhan, kamu dimana?" seru sebuah suara di seberang sana.

"Ini sudah di jalan, Ma."

"Cepat kesini, Mama sudah siap."

"Iya, Ma, sebentar lagi sampai kok," sahut Farhan.

"Oke, Mama tunggu." Klik. Setelah panggilannya dimatikan, Farhan kembali fokus pada kemudinya.

Hari ini Farhan memang izin cuti. Sesampainya di rumah mamanya, ternyata semua orang sudah siap.

"Ayo, kita langsung berangkat saja!" ujar Arum. Selain mamanya, di mobil tersebut juga ada adiknya beserta suami dan anaknya.

Sementara itu, di tempat lain, Lisa baru saja meninggalkan rumahnya. Hari ini dia berencana hangout bersama Dista, sahabatnya. Dia biasa menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketika tidak ada kegiatan. Apalagi, sejak dia resign dua tahun yang lalu, otomatis waktunya banyak tersisa.

Selang tak berapa lama kemudian, dia sudah tiba di cafe tempat dia biasa nongkrong bersama Dista, sahabatnya.

"Hai, Dis! Sudah lama?" sapa Lisa.

"Gak, ini barusan kok. Tadi sudah aku pesankan makanan," ujar wanita tersebut.

"Wah, terima kasih." Sembari menunggu makanan datang, mereka pun berbincang ringan.

"Lis, ini bukannya suami kamu ya?" tanya Dista seraya mengangsurkan ponselnya. Mata Lisa membeliak seketika. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kamu dapat ini dari mana?" tanya Lisa bingung.

"Dari statusnya teman kerja aku. Apa cuma kebetulan mirip aja ya?" tanya Dista lagi.

Bisa saja Lisa juga berpikir demikian. Namun, keberadaan sang mertua dan adik iparnya membuatnya yakin jika itu benar-benar suaminya.

"Lis, kamu gak papa?" tanya Dista. Dia merasa kasihan melihat mimik wajah shock sahabatnya.

"Dis, aku bisa minta tolong gak?" tanya Lisa dengan mata berkaca-kaca.

"Tentu saja. Apa yang bisa aku bantu?"

"Tolong antar aku kesana, aku harus memastikannya," ujar Lisa. Tanpa terasa, air matanya pun mulai membasahi pipi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rara Qumaira

Selebihnya

Buku serupa

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku