Di kota kecil Bandung pada tahun 1992, terdapat seorang gadis SMA yang bernama Alya. Alya adalah gadis yang cerdas, cantik, dan memiliki semangat tinggi dalam menjalani hidupnya. Dia tinggal bersama keluarganya yang sederhana namun bahagia. Hidup Alya berubah saat dia bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Reza. Reza adalah siswa baru di SMA Alya. Dia adalah sosok yang misterius namun menarik perhatian. Pertemuan pertama mereka tidak berjalan mulus, tetapi seiring waktu, keduanya mulai saling tertarik satu sama lain. Namun, di balik ketertarikan mereka, terdapat berbagai rintangan yang harus mereka hadapi. Pertama-tama, Alya harus menghadapi sahabatnya sendiri, Lina, yang juga menaruh hati pada Reza. Persaingan di antara dua sahabat ini tidak hanya mengancam persahabatan mereka, tetapi juga mempertanyakan kesetiaan dan kepercayaan di antara mereka. Selain itu, Alya juga harus menghadapi tekanan dari keluarganya sendiri. Mereka memiliki harapan tinggi terhadap masa depannya, dan kehadiran Reza dalam hidupnya menjadi pertanyaan besar bagi mereka. Alya harus memilih antara mengikuti hatinya atau memenuhi harapan keluarganya. Di tengah-tengah konflik dan pertentangan, Alya dan Reza harus menemukan jalan mereka sendiri. Mereka belajar tentang arti cinta sejati, pengorbanan, dan keberanian untuk menghadapi rintangan. Akankah cinta mereka berhasil mengatasi segala rintangan, ataukah mereka harus menghadapi kenyataan yang pahit? "Rindu di Tahun 1992" adalah kisah tentang cinta yang mengharukan, persahabatan yang kuat, dan pertumbuhan pribadi di masa remaja. Dengan latar belakang tahun 1990-an yang kental dan karakter-karakter yang hidup, novel ini akan membawa pembaca pada perjalanan emosional yang tak terlupakan."
Alya Astria, seorang gadis SMA yang berusia 17 tahun, hidup di kota kecil Bandung pada tahun 1992. Dia adalah siswi yang cerdas, aktif di berbagai kegiatan sekolah, dan memiliki mimpi besar untuk masa depannya. Meskipun hidupnya sederhana, Alya selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya, terutama keluarganya yang selalu mendukungnya.
Suatu hari, dalam perjalanan pulang dari sekolah, Alya memutuskan untuk singgah sebentar di perpustakaan sekolah untuk meminjam beberapa buku. Di sana, dia bertemu dengan Reza, seorang pemuda tampan yang baru saja pindah ke kota tersebut. Reza terlihat sibuk memilih buku-buku yang akan dipinjam, tetapi tersandung oleh tumpukan buku dan hampir jatuh.
Alya, yang melihat kejadian tersebut, segera menyambut Reza dan membantunya mengambil buku-buku yang terjatuh. Meskipun awalnya canggung, mereka berdua akhirnya tersenyum satu sama lain. Alya terkesan oleh ketenangan dan kerendahan hati Reza, sementara Reza tertarik pada kecerdasan dan kehangatan Alya.
Pertemuan tak terduga di perpustakaan tersebut menjadi titik awal dari hubungan yang berpotensi mengubah hidup Alya dan Reza. Meskipun mereka belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, namun kedua hati mereka merasakan getaran yang tak terduga dari pertemuan tersebut.
Setelah pertemuan yang tak terduga di perpustakaan, Alya dan Reza mulai mengembangkan rasa tertarik satu sama lain. Namun, di balik kebahagiaan mereka, terdapat berbagai konflik yang menghadang.
Pertama-tama, Alya merasa ragu-ragu dalam mengungkapkan perasaannya kepada Reza. Dia khawatir tentang bagaimana tanggapan Reza terhadapnya, apakah dia akan menerima atau menolaknya. Rasa takut ini membuat Alya ragu untuk melangkah maju dalam hubungan mereka.
Selain itu, Alya juga harus menghadapi sahabatnya, Lina, yang juga merasa tertarik pada Reza. Persaingan di antara dua sahabat ini tidak hanya mengancam persahabatan mereka, tetapi juga membuat Alya merasa tertekan dan tidak nyaman. Alya harus berjuang dengan perasaan bersalah dan dilema moral karena dia tidak ingin melukai perasaan Lina, tetapi juga tidak ingin menahan perasaannya terhadap Reza.
Sementara itu, Reza juga memiliki masalah pribadi yang harus dihadapi. Dia membawa beban masa lalunya yang kelam, yang membuatnya sulit untuk membuka diri kepada orang lain. Rasa takut akan pengulangan masa lalunya membuat Reza ragu untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Alya. Konflik internal ini menghalangi kemampuannya untuk sepenuhnya menerima cinta dan kebaikan yang ditawarkan oleh Alya.
Dengan berbagai konflik yang muncul di sekitar mereka, Alya dan Reza harus belajar bagaimana mengatasi rintangan dan menjaga hubungan mereka tetap kuat. Mereka harus mencari jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi dan menemukan cara untuk mengatasi perbedaan mereka. Kesetiaan, komunikasi, dan keberanian akan diuji saat mereka berusaha memperjuangkan cinta mereka.
Dalam perjalanan hubungan mereka, Alya dan Reza mengalami pertengkaran yang mengancam kedekatan mereka. Salah satu pertengkaran terbesar yang mereka alami melibatkan kehadiran seorang teman lama Reza yang tiba-tiba muncul dalam hidup mereka.
Temannya yang bernama Dika, merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar dalam masa lalu Reza. Dika adalah teman masa kecil Reza yang memiliki sisi gelap dan pernah membawanya ke jalur yang salah. Ketika Dika tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupan Reza, Alya merasa tidak nyaman dengan kehadirannya dan merasa khawatir akan pengaruh buruk yang mungkin dimilikinya terhadap Reza.
Pertengkaran pun tak terhindarkan ketika Alya mencoba mengungkapkan kekhawatirannya kepada Reza. Dia menegur Reza tentang keputusannya untuk tetap menjaga hubungan dengan Dika, terutama setelah mengetahui masa lalu buruk yang pernah mereka alami bersama. Namun, Reza merasa tersinggung dan memilih untuk mempertahankan persahabatannya dengan Dika, meskipun itu berarti menimbulkan ketegangan dalam hubungannya dengan Alya.
Alya: "Reza, aku harus jujur, kehadiran Dika membuatku merasa tidak nyaman. Aku tahu dia adalah teman lamamu, tapi kamu harus mempertimbangkan dampaknya pada hubungan kita."
Reza: "Apa yang kamu maksud, Alya? Dika adalah teman baikku, dia sudah membantu aku banyak kali sebelumnya. Kenapa kamu tiba-tiba merasa tidak nyaman dengannya?"
Alya: "Aku tidak tahu, Reza. Tapi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Aku tidak ingin kita terjerumus ke dalam masalah karena dia. Kamu harus memikirkannya."
Reza: "Kamu tidak mengerti, Alya. Dika adalah bagian dari masa laluku. Dia adalah sahabatku, aku tidak akan meninggalkannya hanya karena kamu merasa tidak nyaman."
Alya: "Ini bukan hanya tentang merasa tidak nyaman, Reza. Aku khawatir tentang masa depan kita. Aku takut jika kehadiran Dika akan mengganggu hubungan kita."
Reza: "Kamu terlalu berlebihan, Alya! Hubungan kita tidak akan terpengaruh oleh Dika. Kamu harus percaya padaku dan mempercayai hubungan kita."
Alya: "Tapi bagaimana jika aku tidak bisa, Reza? Bagaimana jika aku tidak bisa menahan ketidaknyamanan ini?"
Reza: "Kamu harus mencoba, Alya. Kita harus mencoba mengatasi masalah ini bersama-sama. Aku tidak ingin kehadiran Dika menghancurkan hubungan kita."
Pertengkaran ini meninggalkan Alya dan Reza dalam kebuntuan emosional, dengan perasaan tak pasti dan ketidakpastian tentang masa depan hubungan mereka.
Pertengkaran ini menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan di antara Alya dan Reza. Keduanya mulai meragukan komitmen dan kesetiaan satu sama lain, sementara Dika menjadi semakin menjadi batu sandungan dalam hubungan mereka. Konflik ini membuat hubungan mereka semakin rumit dan menguji ketahanan cinta mereka.
Saat kebuntuan emosional masih menyelimuti mereka, Alya dan Reza mencoba untuk menjaga jarak satu sama lain. Namun, meskipun mereka berusaha untuk menjauh, perasaan yang mereka miliki terhadap satu sama lain tidak pernah benar-benar memudar.
Beberapa hari berlalu tanpa adanya komunikasi antara keduanya. Alya merasa kehilangan, merindukan kehangatan dan kehadiran Reza dalam hidupnya. Di sisi lain, Reza juga merasakan kekosongan yang sama, menyadari bahwa Alya adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya.
Pada suatu hari, ketika keheningan di antara mereka mulai terasa terlalu berat, Reza menghubungi Alya. Dia mengundangnya untuk bertemu di tempat yang mereka anggap sebagai tempat pertemuan mereka pertama kali: perpustakaan sekolah. Alya ragu-ragu, tetapi akhirnya setuju untuk bertemu.
Ketika mereka bertemu di perpustakaan, suasana yang tegang terasa di antara mereka. Namun, dengan berjalannya waktu, mereka mulai membuka hati satu sama lain. Reza menceritakan tentang betapa pentingnya Dika dalam hidupnya, tetapi juga menegaskan bahwa perasaannya terhadap Alya tidak pernah pudar.
Alya, meskipun masih merasa tidak nyaman dengan kehadiran Dika, akhirnya memahami bahwa dia harus mempercayai Reza. Dia menyadari bahwa cinta sejati membutuhkan kepercayaan dan kesetiaan, bahkan di saat-saat sulit seperti ini.
Pertemuan mereka di perpustakaan tidak hanya mengakhiri kebuntuan emosional mereka, tetapi juga menguatkan hubungan mereka. Alya dan Reza menyadari bahwa mereka tidak bisa memisahkan diri satu sama lain, dan bahwa cinta mereka akan selalu mengatasi segala rintangan yang datang. Dengan saling mendukung dan mempercayai satu sama lain, mereka siap menghadapi masa depan bersama, meskipun tantangan yang mungkin menghadang di kemudian hari.
Bab 1 Pertemuan yang Tak Terduga
25/03/2024
Bab 2 Percakapan Pertama
25/03/2024
Bab 3 Rintangan Pertama: Persaingan dengan Lina
25/03/2024
Bab 4 Rintangan Pertama: Persaingan dengan Lina
25/03/2024
Bab 5 Pertumbuhan Persahabatan dengan Reza
25/03/2024
Bab 6 Pengorbanan untuk Cinta
25/03/2024
Bab 7 Konfrontasi dengan Lina
25/03/2024
Bab 8 Pengakuan Perasaan
26/03/2024
Bab 9 Dukungan Keluarga
26/03/2024
Bab 10 Pertentangan dan Kesalahpahaman
26/03/2024
Bab 11 Pergulatan Batin
26/03/2024
Bab 12 Keraguan dan ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan
04/06/2024
Bab 13 Komitmen terhadap cinta yang mereka miliki.
04/06/2024
Bab 14 Melangkah maju dalam perjalanan cinta
07/06/2024
Bab 15 Air mata kebahagiaan
07/06/2024
Bab 16 Kehidupan rumah tangga mereka dengan penuh cinta
07/06/2024
Bab 17 Ayesha tumbuh menjadi anak yang cerdas
07/06/2024
Bab 18 Belajar lebih banyak tentang kekuatan cinta
08/06/2024
Bab 19 Mempererat ikatan keluarga
08/06/2024
Bab 20 Kesinambungan dan keabadian
08/06/2024
Buku lain oleh WHS Production
Selebihnya