Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Tak terasa malam mulai datang, Gadis Xie masih berbaring di ranjang. Setelah berendam air panas wanita itu pergi tidur. Tubuhnya memang terasa lelah sekali.
" jika nyonya membutuhkan sesuatu, kamar saya ada di belakang bangunan ini"
" iya, Bao " jawab Gadis Xie yang sudah merasa dekat dengan pelayannya. Meski dia ingatannya masih belum kembali, tapi dia merasa jika Bao adalah orang yang baik dan semua ceritanya bukankah sekedar kebohongan semata.
tak lama kamar mulai redup dan Bao pergi keluar. Gadis Xie terlelap perlahan.
' *
"bantu aku..' Gadis Xie memimpikan hal yang sama.
" siapa kau ?' "
' aku adalah kamu saat ini, bantu aku'
mendadak gadis Xie berpindah tempat, wanita itu berada di tengah hutan, tengah malam disertai hujan lebat.
' lepaskan aku..'
' ikat dia!..' suara lelaki
Dia semacam menjadi penonton di sana. Hanya saja tubuhnya sama sekali tidak terkena air hujan.
' kau akan mati, gadis sialan... hahaha' suara tawa itu, tidak asing baginya. Gadis Xie mendadak merasa kepalanya sakit.
Kini satu demi satu kejadian terulang dalam pikirannya. Gadis Xie benar- benar tidak bisa mengentikan semua ingatan yang memasuki pikirannya.
" tidakkkk!!" teriak Gadis Xie.
wanita itu langsung terduduk dengan nafas tersengal-sengal. dia masih belum menyadari keadaan sekitar.
" nyonya ada apa?..." pelayan Bao masuk dengan wajah panik.
" Bao, aku.. aku .." Gadis Xie bingung antara mimpi dan kenyataan. Seharusnya ini adalah mimpi, tapi kenapa sosoknya yang asli malah menghilang.
" ada apa nyonya?" tanya Bao sekali lagi.
" emm bawakan cermin itu.." ucap Gadis Xie cepat.
" baik nyonya" jawab Bao dan langsung beranjak dari tempat tidur.
" ini, nyonya "
Gadis Xie langsung mengambil benda itu dan menatap wajahnya.
' benar, wajah wanita ini yang aku lihat, tapi bagaimana bisa??'
ucap Gadis Xie dalam hati.
" berapa lama aku terbaring dan sadar ?"
" em, nyonya terbaring sekitar 1 pekan, dan baru sadar kemarin" jawab Bao sambil mengerutkan keningnya. Kenapa perilaku nyonya nya kembali menjadi aneh.
" gawat.. tidak.." gumam Gadis Xie.
" apa nyonya?" Bao ingin memastikan.
" aku akan pergi sebentar"
Gadis Xie itu akan beranjak dari ranjang, dia akan pergi ke tempat tinggalnya.
" nyonya mau kemana??"
" aku akan keluar sebentar..!"
brakk
pyarr
Gadis Xie itu berlari dengan cepat sampai-sampai tidak hati-hati dan menabrak seseorang yang baru saja masuk ke kamar.
" nyonya....!" teriak Bao sambil berlari menuju Nyonya nya.
bugh
Gadis Xie itu jatuh terduduk dengan makanan yang tumpah berserakan di lantai. Bahkan beberapa mengenai pakaian gadis Xie.
" nyonya tak apa?" tanya Bao dan membantu Gadis Xie berdiri.
Mereka belum menyadari jika di depan mereka ada seorang wanita yang berdiri dengan wajah meremehkan.
" tak apa.." jawab lemah Xie.
" dasar tidak berguna" lirih wanita angkuh itu tapi masih terdengar dengan jelas di telinga kedua lawan bicaranya.
Gadis Xie mengangkat kepalanya dan melihat wanita di depannya. Tanpa mengatakan apapun gadis Xie menilai penampilan wanita itu dati atas ke bawah.
plak
" ceroboh sekali" ucap wanita itu dengan wajah datar.
" astaga selir Jing Mi.." ucap Bao lirih
Xie kini tau, wanita inilah yang Bao ceritakan dan menyuruhnya agar menjaga sikap.