Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
_____________Liontin Karma_____________
"1..2..3.."*cekrek*
Seorang wanita berusia 25 tahun, Anna, dengan gaya anggun, siap diabadikan di depan kamera. Ia adalah seorang wanita blasteran Turki yang memulai karir modelingnya sejak usia yang masih belia. Kini, Anna telah tumbuh menjadi wanita dewasa dengan bulu mata lentik dan lesung pipi yang mempesona seperti seorang putri kerajaan.
*cekrek*
Anna tersenyum manis, menyambut cahaya kilat kamera dengan bibir bervolumenya yang memikat.
___ 15 : 06 P.M ___
"Mas Rio!" seru Anna saat mendekati pria berkulit gelap yang tampak rapi dalam setelan jas hitamnya.
"Hei," sambut Rio sambil berdiri.
"Maaf, Mas, aku terlambat. Hari ini banyak sesi pemotretan," terang Anna sambil merasa tidak enak.
"It's okay, aku juga baru selesai dengan pekerjaanku," jawab Rio dengan nada medok.
"Mas, ada apa ngajak ketemuan mendadak begini?" Tanya Anna dengan rasa penasaran.
Ngg..." Rio mengajak Anna untuk duduk terlebih dahulu dan memesan secangkir kopi.
"Sebenernya..." Pria berhidung mancung itu terlihat bingung dalam menyusun kalimatnya.
"Ada apa, Mas?""Mas, gak minta putus kan?" Tanya Anna dengan raut panik.
Jujur, Anna belum siap jika hubungannya dengan Rio harus berakhir begitu saja saat ia masih mencintai pria berwajah manis tersebut.
"Ngga, ngga!! Bukan itu kok!" Ucap Rio sambil mengibaskan tangannya."Beneran, aku gak mungkin mutusin kamu.""Kamu tenang aja," terang Rio.
"Syukurlah... Aku takut banget."
"Takut kenapa?" Tanya Rio menggoda Anna.
"Mas~~ aku serius! Kamu ngapain ngajakin aku ketemuan?"
*berdeham* "Ngg... sebenernya aku punya niatan buat ngelamar kamu," ungkap Rio sambil menatap lembut Anna.
"Ka-kamu serius, Mas?"
"Yaa... kita kan pacaran udah cukup lama.""Iya, aku tahu, aku bukan siapa-siapa dibandingin sama karirmu yang cemerlang. Aku cuma dari keluarga bawah tapi...""....tapi aku yakin gajiku sebagai influencer, Insya Allah, cukup buat menafkahi keluarga kecil kita nanti."
Anna memberikan senyum lembut sambil menggenggam tangan Rio.
"Aku gak pernah permasalahin soal materi, Mas.""Aku mencintaimu tulus karena dirimu, bukan statusmu," terang Anna."Tapi... apa kamu yakin dengan keputusanmu?""Ma-maksudku, selain status keluarga kita yang berbeda, kita juga punya tembok yang tinggi, Mas.""Masalah keyakinan kita." Lanjut Anna terlihat sedih dan ragu.
"Apa kamu tidak keberatan jika aku memintamu mengikuti keyakinanku?" Pinta Rio.
Anna terlihat bingung dalam menjawab permintaan Rio tersebut.
"A-aku perlu waktu untuk meyakinkan diriku," ucap Anna.
"Ya," angguk Rio sembari tersenyum manis.
___ Beberapa hari Kemudian ___
Di tengah jam istirahatnya, Anna terlihat merenung sendirian di ruang rias.Anna masih memikirkan permintaan Rio waktu itu. Hal berat untuk Anna menentukan pilihan sulit ini.Keluarga Anna adalah seorang penganut yang taat, Anna tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi keluarga besarnya nanti.Tapi disisi lain, Anna sangat mencintai Rio,Menikah dengannya adalah sebuah impian besar yang selama ini dinantikan Anna.
"Ugh... kepalaku sakit." Keluh Anna lalu beranjak mengambil tasnya.
*15 Maret : 16 : 30 P.M*
"Rio ngelamar kamu?!!" Seru Maaya."Serius Ann?"Sahabat Anna yang berwajah bulat itu nampak tidak percaya dengan curhatan Anna."Terus jawaban kamu gimana?" Lanjut Maaya penasaran.
"Kasih tahu gak yaa..." canda Anna tersenyum mesem.
"iihh ayoo~~"
"Yaa kamu tahu sendiri kan, aku sama Mas Rio beda keyakinan-"
"Jadi kamu tolak?!!" Maaya dibuat syok lagi.
"Aku belum jawab,""Aku harus pikirin mateng-mateng hal serius kayak gini." Terang Anna
"Hmm aku paham,," tanggap Maaya"Kamu sama Rio hubungan udah lumayanlah, apalagi kamu udah nemenin dia dari bawah banget,""Ada baiknya kamu minta petunjuk sama Tuhan juga." Imbuh Maaya memberi saran.
"Iya kamu bener."