Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kisahku Berakhir Di Pusara

Kisahku Berakhir Di Pusara

Arsy you

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
53
Bab

Kisah dua anak yang sebelumnya saling menyayangi, karena dasar hubungan tali kekeluargaan. Mereka akhirnya dijodohkan, namun salah satu dari mereka mengingkari hubungan itu, karena ingin menjalin kisah asmaranya sendiri. Haruskah mereka saling menjauh, dan mencari kebahagiaannya masing-masing. sementara kekeluargaan di antara mereka, tetaplah terjalin, walau telah banyak keretakan. Pencarian cinta sejati terus berlanjut, walau segala ujian harus terjadi, tapi tekad mengingatkan mereka, bahwa kebahagiaan itu ada. Tapi takdir berkata lain, di saat cinta diketemukan di antara mereka, musibah terjadi. Duka dan airmata tak mampu menyurutkan keinginan. Di saat semua hampir terjalin, musibah terjadi. Apa yang akan terjadi.....? Simak kisahnya.. Kisah yang diangkat dari kisah nyata, tapi sudah direvisi oleh penulis, demi menjaga privasi narasumber dan kode etik. Kisah ini dibuat, hanya untuk mengenang para pemeran dalam cerita ini...Semoga diberi ketabahan... Aamiin.

Bab 1 capther 01

01 Perkenalkan, namaku Alfa atau lebih tepatnya Muhammad Alffa Al-habsy. Jika kalian baca dari namaku, kalian pasti tau, aku berdarah Arab.

Tepat... aku memang berdarah Arab campuran. Ayahku Fadhil Al-habsy yang biasa aku panggil Aby, ia adalal keturunan Arab. Dan mamaku, Ningsih Septiani, atau lebih tepatnya aku panggil ummi, dia adalah wanita pribumi berdarah Sunda.

Tapi wajahku lebih dominan dari gen ibu, warna kulit juga dari ibu, kalau bentuk tubuhku, itu baru gen dari ayahku.

Aku dari kecil udah dididik keras tentang agama, maka tak heran jika setiap apapun yang aku lakukan, punya nilai hukumnya.

Aku mempunyai seorang kakak cewek, namanya Annisa Al-habsy, aku biasa memanggilnya dengan sebutan mbak. Aneh 'kan, aby Arab, ummi Sunda, tapi aku malah pakai mbak...Hehe.

Mungkin saat itu, menurutku panggilan mbak terdengar lebih familiar ketimbang teteh, panggilan yang biasanya dijarkan oleh ummi padaku.

Saat ini, usiaku 32 tahun, dengan status duda, tanpa anak. Dan predikat duda telah aku sandang selama lima tahun.

Aku akan menceritakan kisahku, kisah hidup yang aku alami selama hidupku, sampai aku tak bisa lagi menuliskan kisahku.

Walau sifat dan tingkah laku aku, kaku. Tapi, cerita hidupku yang aku lalui, begitu berlika-liku.

Inilah kisahku.....

Pov Alfa....

Mungkin sudah jadi tradisi, atau suatu cara menjaga tali silahturahmi. Orang Arab, selalu menjodohkan anak-anak mereka, begitu pula dengan garis jodohku, yang telah diatur oleh orangtuaku.

Saat aku berusia sekitar delapan atau sembilan tahun, aku baru tau jika gadis bernama Dewi Aulia, yang aku panggil kakak, adalah pasanganku dalam perjodohan.

Usianya yang lebih tua tiga tahun dariku, tapi tak menjadi penghalang bagi perjodohan kami, karena menurut aby, bukan usia yang menjadi patokan, untuk seseorang bisa berpikir dewasa.

Kak Dewi punya sifat tomboy, kenapa aku bilang tomboy, itu karena ia paling jago silat. Bahkan, prestasinya di bidang itu udah banyak, dan dari kecil ia selalu mengatakan padaku, bahwa jadi seorang laki-laki harus bisa membela keluarganya.

"Lalu, kenapa kak Dewi yang cewek hoby silat, emang siapa yang akan kakak lindungi?" tanyaku saat itu.

"Itu, karena kakak nggak ada saudara laki-laki, itu pula sebabnya kakak harus bisa melindungi diri kakak sendiri, Ali!" jawab kak Dewi saat itu yang memang selama ini selalu memanggil namaku jadi Ali.

Kata-kata itu memotivasi aku untuk belajar ilmu beladiri, bahkan tidak cuma beladiri silat yang aku pelajari, bahkan beladiri dari negara Barat pun, aku pelajari.

Mungkin karena saat itu, aku selalu menjadikannya adalah panutanku, membuat aku happy-happy aja, saat tau dia wanita yang akan jadi pasanganku. Namanya aja belum tau arti cinta, ya aku senang jika tau dia adalah jodohku.

Kak Dewi juga, masih ada hubungan persaudaraan denganku. Ibunya adalah sepupu aby satu-satunya, yang udah seperti saudara kandung, bagi aby.

Maklum saja, aby adalah anak tunggal, begitu pula dengan ibu kak Dewi, jadi aby sangat menyayangi kak Dewi. Karena dia dianggap aby, sebagai pengganti dari ibunya. Karena status itu pula, jadi penyebab aku akrab dengannya.

Sejak usia beberapa bulan, kak Dewi ditinggal mati ibunya, maka aby mengambil dan merawatnya, sampai usia dua tahun.

Setelah dua tahun, ayah kandung kak Dewi mengambil kembali hak asuh, atas kak Dewi.

Sebenarnya, aby sangat menyayangkan, bahkan terjadi perselisihan antara ayah kak Dewi, dengan aby.

Tapi karena aby sadar posisinya di mata hukum agama dan negara, membuat aby menyerahkan hak asuh kak Dewi, pada ayah kandungnya.

Kak Dewi terlahir dari istri kedua, dan ia hanya anak satu-satunya, tapi dari saudara satu ayah, kak Dewi masih punya empat saudara, tiga laki-laki dan satu perempuan.

Hubunganku dengan kak Dewi berjalan biasa-biasa saja awalnya, tapi di saat dia mengetahui jika antara aku dan dia telah dijodohkan, membuat kak Dewi meradang.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Arsy you

Selebihnya
Dilamar Mantan Depan Suami

Dilamar Mantan Depan Suami

Romantis

5.0

"Aku hanya membelikan ahmad tempat pensil, Mas!" Nisa berusaha menjelaskan alasannya. "Alah ... memangnya nggak bisa apa pakai kantong plastik?" tanya Arman tajam. "Ingat Nisa! Jika ada uang lebih dari belanja, lebih baik kamu tabung! Agar saat kamu perlu sesuatu bisa kamu gunakan, nggak semata mata mengemis pada suami, paham!" "Iya Mas!" Nisa hanya menarik napas pelan. Lagi-lagi Nisa harus menahan kesal dengan segala perintah dan aturan yang diberikan. "Oh ya Nisa, jika nanti Ibu atau Bella datang, jangan lupa kamu layani dengan baik?" ujar Arman. "Aku nggak mau mereka ngadu tentang kamu, yang tak menghormati Ibuku!" ucap Arman lagi tanpa beban. "Ya Mas, tapi selama ini aku itu, sudah berusaha untuk selalu menghormati Ibumu, dan menuruti setiap perkataannya, lho! Aku juga selalu berlaku baik pada Adikmu kok!" jawab Nisa. "Kalau suami ngomong itu didengar Nisa bukan dibantah! Buktikan dong, jika kamu itu istri yang baik di mata keluargaku." Arman pun lantas berlalu begitu saja dengan raut wajah masam. "Iya Mas," jawab Nisa dengan suara lembut. "Bunda..Ahmad lapar!" Seorang anak laki laki berusia enam tahun berjalan menghampiri Nisa. "Ma'afin Bunda ya sayang, Bunda sampai lupa anak tampan Bunda belum makan siang! Ikut Bunda ke dapur yuk!" Nisa pun berjalan ke dapur sambil menggiring putranya. Saat sampai di dapur, kata yang tak pantas kembali terdengar keluar dari mulut suaminya. "Anak kecil itu nggak perlu makan makanan yang enak-enak, masa' sebagai Ibu, kamu nggak paham! Di usia mereka, hanya perlu gizi dan protein untuk pertumbuhannya, jadi biasakan saja anakmu itu makan sama tahu atau tempe." Setelah berkata, Arman pun berlalu masuk ke kamar. "Ya Allah! Ampuni hamba jika terlalu sering mengeluh dan mengadu! Hamba mohon, lunakkanlah hati suami hamba, dan buatlah ia menerima anak hamba, seperti janjinya saat ingin menikahi hamba dulu!" hanya do'a yang terucap dalam hati Nisa sambil menyiapkan nasi putranya. Ikuti kisahnya, dan mohon dukungannya dengan komentar yang membangun 🙏

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku