icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kisahku Berakhir Di Pusara

Bab 10 Capther 10

Jumlah Kata:1553    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

sedihan. Aku tau, pasti ada sesuatu yang terjadi pada diriku, hingga ayah sepert

mpaikan Dokter?" tanya ibu,

baik-baik aja, 'kan Yah?"

anya melihat kesedihan mereka. Tapi aku

emudian ayah membawa ibu

tahuinya? Aku mohon padamu, hilangkan kesedihan dari hati mereka

lahan kedua orangtuaku, dan jika aku menjadi penyebab kesedihan

dah menangis, entah mengapa saat ini begitu rapuh. Enta

Kulihat kelopak mata ibu membengkak,

nyebab suatu kematian. Dan kematian, bukanlah sesuatu yang

tak pernah takut mati. Tapi aku hanya ingin, diberi

untuk melakukan penanganan, sampai akhirnya aku diperbolehkan pul

yang tau tentang penyakitku, selain daripada salah satu kakak seniorku. Di

lagi aku tetap tak bisa berkata terbuka kepadanya. Hanya kebahagiaanku yang kubagikan ber

dia anak kedua dari bawah. Entah mengapa, saat dekat dengannya, aku m

an berbagai kesalahan, dengan melakukan apa ya

n cara marah, atau menghukumku, dengan cara tak menyapaku.

rakurikuler sekolah. Karena itu pula, akupun akhirnya mengikuti s

ng ke rumah ayah, setiap libur sekolah

a, yang hobi mengorientasi, apalagi menghukum para junio

urku lebih kepada takut perhat

annya, sekitar empat atau lima orang, y

walau tak seakrab kak Haryati,

i kamar kak Aisyah. Karena saat itu, teman satu kamar kak

syah, tapi ia menjagaku dan merawatku dengan penuh pe

la, aku mendapat informasi bahwa ibuku masuk Rumah

ada kak Haryati untuk ke Rumah Sakit

berhutang budi pada ibu, nekat kabu

n memintanya untuk membelikanku bubur, di

agar mereka tak mengkhawatirkanku tapi kepalaku begitu sak

un cuma satu malam aku dirawatnya, tapi sangat berkesan bag

langkah yang terasa sangat berat saat kuayunkan, kutempuh jarak yang

u hentikan salah satu angkot, dan akupun pergi dengan perasaan l

di Rumah Sakit, bukan ibuku yang dirawat, tapi justru salah satu abangk

jahitan di kepala, yang menyebabkan ia mengal

ang dari awal sudah melemah, kembali drop. Penyakit yan

ku dirawat, sampai kondisiku pulih

arena pada masa itu, belum ada ansuransi seperti saat ini.

sakitnya, karena seolah kepalaku tak lagi ada rasa, semuanya terasa seper

ia menagis, membuat aku merasa terharu. Konyolnya, aku bahkan merasa

terasa dua tahun terlewati, saat ini aku berada

ak menyukai jurusan ini, yang identik dengan lumpur dan kerja berat. Tapi sudahlah,

ng sesungguhnya. Di mana aku mengenal cinta, dengan seseorang

u kami pacaran hanya mengandalkan waktu curi-curi dari asrama, yang kami atur sen

hal yang sama, bahkan teman satu angkatanku juga banyak yang pacaran,

tetap dijalani. Padahal aku tau pacaran itu dilarang,

arang dalam agamaku. Tapi seperti yang aku bil

aku juga tau aturan agamaku, walau tak banyak, hehehe..

Haryati, yang mana tak ada lagi yang memanta

ngat belajar. Hilang semua cita-citaku. Yang kumau hanya kak H

isa bermanja, atau melakukan kesalahan, yang ujung-ujungnya dim

alani kegiatan magang. Ya kalian tau sendiri, sekolahku a

aryati, yang saat itu sudah menjadi seorang mahas

an diberi jarak akan kedekatanku dengan mbak Nisa, lalu ditinggal kak H

ekanakan. Sementara, saat inu usia

bih tepatnya kurang kasih sayang saudara. Mungkin akan berbeda, jika

asi rumit, keluargaku. Atau, karena aku yang tak pernah, merasak

an bertindak dewasa dari usiaku. Tapi jika mengenai

harap bisa bercengkerama dan bercanda

k khusus menemuiku, tapi lebih kepad

ng hanya memandangnya dari kejauhan, hanya bisa melihat se

yahku saja tak menganggap aku saudara, apalagi

normal-normal saja, walau beda keyakinan, aku dan dia tetap san

ampingku, saat kami duduk d

eo, nampak ia sedang berpik

a kamu setuju?" ucap L

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka