icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kisahku Berakhir Di Pusara

Bab 4 Capther 04

Jumlah Kata:1361    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

Dewi

an masa liburanku di rumah abah, tapi semua kacau karena p

ulang ke rumah ayah, ke kota S. Aku dis

mbutku, membuatku melupa

rena jarak sekolah dari rumah ayah, lumayan

, banyak yang berasal dari luar kota dan daerah. Maka pih

it, jika ditempuh dengan sepeda motor. Tapi karena aku yang mencoba mengu

aknya aku merasa aman dari tindakan saud

udah dari dua hari yang lalu?" tanya

Bu! Ibu sehat?"

imana, dengan keluarga Abah

, Bu?" tanyaku celingukan, karena tak mel

anak Ayah, pasti selalu dicariin!"

heran, jika di belakang rumah ayah, segala tanaman buah-bu

tak perlu membeli di pasar. Bahkan terkadang w

anak Ayah.... !

n belum, nak?" tanya ibu yang

jawabku

is itu makan! Sebentar lagi ju

buhku juga sudah gerah. Perutku mulai berbunyi

sebelumnya, maka tak ada sel

nikan masih awal?" tanyaku menanyakan

ya mau bezuk orangtuanya Rat

..!" j

alu membereskan sisa aku makan. Setelah sel

bisa apa-apa, ibu selalu mengajarkan padaku, bahwa

kamar, dan menjalankan kewaj

Hehe... Aku katakan demikian karena, ayah paling seneng duduk di kurs

h...

ku. Jika bersama ayah, aku merasa seperti anak kecil. Bahkan terkadang

sih manja!" ucap ayah s

salahkan kalau Dewi manja sama, A

nak siapa? Hm...!" seloroh ayah mem

ngsung terasa berdenyut,

anku, pada julukan abah

anak, Ayah?" tanyaku sam

ti itu, nak?" tanya ayah

ah?" tanyaku lagi sambil menggon

pulang malah meragukan, Ayah sebagai Ayah kamu

pria yang merupakan cinta p

pannya, tapi yang kulihat hanya tatapa

wi anak Ayah, '

perti ini, apa ada yang membua

yah begitu saja. Aku tau, ayah pasti pen

kan. Aku juga bukan anak kecil lagi, apa-apa harus di

e luar. Langit yang beranjak gelap, k

rhumah ummi adalah pel**r, tanpa ada keraguan. Bahkan,

a berakhlak buruk? Dan aku ter

di mata ayah, aku yakin jika

g harus aku percaya. Apakah abah, yang notabene adalah seorang

hal yang jarang aku lakukan kecuali sedang sed

arena aku merasa tak berhak atas rumah ini, karena bagiku, aku hanya orang asing di mata saudaraku, maka se

sudah bahagia. Jadi, untuk masalah harta go

Tok..

Aku gegas membukanya, nam

, Bu?" t

Makan dulu, sana! Nanti magh kamu

r, Dewi pasti makan kok, Bu!" jawabku sambil mas

ada masalah, sayang?" tan

wi biasa-biasa a

tak muda

-kata kasar saudara

kepadaku, tapi mereka semua sudah dewasa. Bukan m

ohong. Walau bagaimanapun, aku bukanlah anak ibu, maka tak pa

Ibu memperlakukan kamu! Apalagi, jika Ibu dan Ayah ti

ng merasa berhutang budi pada ibu, tak mungkin ak

mbil meraih tangan

u lakukan! Dewi kuat kok, Bu! Jadi, Ibu jangan khawatir ya, Dew

mereka, mengapa mereka harus membenci kamu! Padahal, di dalam tu

saudara Dewi, kok Bu! Mereka 'kan anak-anak Ibu

rku. Walau ia berusaha menutupi Kesedihannya, tapi aku

yah yang berdiri di depan pintu, sambil ditangannya memegang talam, yang be

eperti seorang princese, dari ayahku. Aku

mpat tidurku. Karena dalam kamarku, hanya ada s

tau, kamu lapar!"

angsung menyantap makanan, yang disiapkan oleh lak

ayah berkata "Sekarang kamu ceritakan masalah kamu, nak! Ayah tau, ka

bersedih atau bahagia, dia selalu tau. Bahkan aku merasa, di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka