Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CINTA ADIBA DI RUSSIA

CINTA ADIBA DI RUSSIA

Syden Adiba

5.0
Komentar
22
Penayangan
2
Bab

Adiba perempuan Pakistan bekerja sebagai desain interior selama lima tahun di Russia, Adiba berpacaran dengan Adit laki Indonesia yang tinggal di Indonesia selama tiga bulan. Hubungan jarak jauh mereka inilah yang sering dijadikan alasan Adit jika Adit ketahuan selingkuh dengan banyak perempuan penghibur. Selama berpacaran dengan Adiba, Adit mengaku ibunya yang janda cerai mati adalah pemilik toko batik terkenal di solo danAdit sendiri bekerja di salah satu partai politik Indonesia. Adiba percaya dengan semua pengakuan Adit , bahkan Adit juga mengaku sudah lama cerai dengan istrinya. Adit yang awal bersikap baik , berbicara penuh rayuan akhirnya berubah sikap menjadi laki kasar karena Adit merasa Adiba menolak keinginannya untuk nikah siri secara diam-diam di Indonesia tanpa sepengetahuan orang tua Adiba yang tinggal di Pakistan. Adiba yang selama ini menjaga kesetiaan kejujuran cintanya pada Adit , merasa terpukul dan kecewa sekali karena banyak perempuan selingkuhan Adit menelpon melabrak Adiba. Setiap kali Adiba bertanya pada Adit pasti Adit mengelak dengan marah-marah . Akhirnya Adiba memutuskan hubungannya dengan Adit meskipun Adit merasa masih sebagai pacar Adiba. Di saat hati Adiba dalam keadaan benar-benar terpuruk. Adiba bertemu dengan Syden laki Russia teman kuliahnya dulu. Syden sudah menjadi pengusaha islam sukses dan mempunyai perusahaan sendiri tapi diam-diam Syden masih mencintai Adiba tanpa sepengetahuan Adiba. Awalnya Syden mundur teratur waktu mengetahui Adiba sudah berpacaran dengan Adit karena Syden tidak mau merusak hubungan Adiba dan Adit.. sampai akhirnya Syden mengetahui sendiri betapa terpukulnya Adiba dengan sikap adit yang menyebabkan Adiba mengambil keputusan mengakhiri hubungan dengan Adit. Adiba yang awalnya tidak mencintai Syden, akhirnya perlahan-lahan Adiba mau mencintai Syden. Syden juga membuka semua kebohongan Adit pada Adiba yang ternyata Adit tidak bercerai dengan istrinya bahkan Adit pengangguran yang kerjanya hanya mabuk-mabukan dan berkelahi di tempat hiburan malam milik ibunya. Seringkali Adit berpacaran dengan banyak perempuan penghibur yang bekerja di tempat hiburan malam milik ibunya.. yang ternyata ibunya Adit seorang mucikari . Syden sendiri tinggal dengan berdua dengan ibunya yang sudah lanjut usia di kursi roda. Ayah Syden adalah seorang guru SD yang meninggal dunia akibat demam berdarah di saat ibunya Syden hamil delapan bulan, Syden lahir tidak merasakan kasih sayang ayahnya yang sudah meninggal tapi Syden tumbuh dewasa menjadi seorang laki yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi ibunya. Ibunya Syden amat sangat menyayangi Adiba dan menganggap Adiba seperti anak kandung sendiri karena Adiba menganggap ibunya Syden seperti ibunya sendiri. Kerinduan Adiba pada kedua orang tuanya yang jauh di Pakistan , akhirnya di lampiaskan pada ibunya Syden. Ibunya Syden juga yang mempunyai peranan penting memberi semangat Adiba untuk bangkit dari rasa kekecewaan dan kesedihan, ibunya Syden banyak mengajari Adiba menjadi perempuan kuat tangguh melewati semua masalah. Selama di Russia , Adiba bekerja di kantor desain interior milik Rowena yang bersuamikan Morgan seorang psikiater . Morgan dan Rowena ini sepasang suami istri Russia yang menganggap Adiba seperti adiknya sendiri. Morgan dan Rowena ini juga yang berusaha mendekatkan Syden dan Adiba. Setiap kali orang tua Adiba mengunjungi Adiba di Russia pasti orang tua Adiba menemui Morgan dan Adiba. Adiba mempunyai satu adik perempuan kesayangan namanya Aisyah yang sudah menikah dengan Alif laki Pakistan yang bekerja sebagai engineering. Aisyah dan Alif selalu memberikan support kepada Adiba. Aisyah dan Alif di karuniai tiga putri yang masih kecil-kecil. Alif yang di kirim kerja oleh perusahaan tempat bekerjanya ke Indonesia, sempat Alif mencari tahu tentang kebenaran tentang diri dan kehidupan Adit laki Indonesia yang di sinyalir berpacaran dengan Adiba kakak iparnya . Aisyah dan Alif sempat kaget saat mengetahui Adit yang sebenarnya ternyata pengangguran yang suka mabuk-mabukan dan suka melakukan hubungan seks dengan banyak perempuan sampai akhirnya Adit positif terjangkit virus HIV Aids. Adit bukannya merubah kelakuannya tapi malah menjadi-jadi. Adit juga menuntut janji Adiba yang dulu bersedia untuk di nikahi Adit ternyata Adiba menolak untuk di nikahi Adit bahkan Adiba malah memutuskan hubungan mereka karena Adiba tidak tahan dengan sikap dan kelakuan Adit yang suka bergonta ganti perempuan. Orang tua Adiba meskipun tinggal di Pakistan tapi masih tetap memantau kehidupan anak-anak mereka. Meskipun Adiba tinggal dan bekerja di Russia, Aisyah bersama Alif dan tiga putri mereka yang masih kecil-kecil tinggal di Indonesia... Tetap saja di perhatikan oleh kedua orang tua mereka yang tinggal di Pakistan. Adiba kembali menjadi seorang perempuan yang ceria dan energik sejak bertemu dengan Syden dan ibunya. Syden laki Russia tulus mencintai dan melindungi Adiba .

Bab 1 CINTA ADIBA DI RUSSIA

Bab.1. CINTA ADIBA DI RUSSIA

Berulang kali kuucapkan bismillah hirohman nirohim di dalam hatiku. Malam makin larut , sendirian berjalan menelusuri kota khimki ini. Dinginnya angin yang

berhembus serasa sampai menembus ke tulang-tulang, aku benar-benar menggigil

kedinginan. Kurapatkan jaket ini. Langkahku mulai gontai, kedua kakiku terasa gemetaran. Aku berhenti di ujung jalan bersandar di dinding rumah kosong .

Kupejamkan kedua mata ini, tak kuperdulikan menetes darah dari hidungku. Denting lonceng jam di tengah jalan kota menunjukkan jam sembilan malam . Yaa ALLOH, jika

aku di ijinkan bertanya pasti mulutku bertanya... Kenapa harus aku ?. Bagaimana caranya agar bisa kuhindari semua ini ?. Pertanyaan bodoh macam apa ini, yaa Alloh ?. Sayup-sayup dari jauh terdengar suara teriakan memanggil namaku ....

" Adibaaaaa.... Adibaaa.... ".

Makin lama suara teriakan itu makin mendekat dan keras. Rowena perempuan cantik Russia sahabatku ini terengah-engah....

"Masya ALLOH, Adiba.. aku mencarimu kemana-mana ternyata kamu berdiri di sini ."

Semua kata tersekat di tenggorokanku, aku hanya bisa diam memandang Rowena sahabatku.

" Adiba apa yang kamu lakukan di sini ?. Hidungmu berdarah, kamu tidak tahan dinginnya udara. Ayo kita ke kafe minum kopi agar badanmu hangat tidak kedinginan, Adiba ".

Rowena membantu merapatkan jaketku dan menggandeng tanganku berjalan menuju ke kafe kopi. Kami masuk ke dalam kafe yang tidak begitu banyak pengunjungnya.

Alhamdulillah, kami memilih duduk di dekat jendela. Seorang pelayan menyambut kami , setelah memesan kopi kreamer dan chicken sandwich. Kami memilih tempat duduk

di dekat jendela. Rowena mengambil tissue dan melap bekas darah di bawah hidungku.

"Adiba, kamu tidak tahan dingin tapi bersikeras berdiri di luar. Kami orang Russia tidak senekad dirimu. Ada masalah apa, Adiba ?".

Aku diam menunduk. Rowena berbisik ..

" Adiba, aku Rowena sahabatmu sekaligus partner kerjamu di Russia, aku berhak tahu apa masalahmu. Adiba, bukankah kamu selalu mau kita saling jujur. Mana kejujuran

Adiba sahabatku " ?.

Kutatap wajah Rowena dan mulutku perlahan-lahan menjawab ..

" Bismillah hirohman nirohim, Rowena ada seorang laki Indonesia yang tinggal di Indonesia menjanjikan kejujuran dan kesetiaan padaku selama aku di Russia ini,

ternyata dibuangnya kejujuran dan kesetiaan ke sampah ".

Pelayan mengantar pesanan kami, kulirik pelayan tersebut meletakkan dua piring berisi chicken sandwich dan dua cangkir kopi kreamer hangat di atas meja. Pelayan tersenyum ramah dan berjalan meninggalkan meja kami. Rowena meminum kopinya, menatap mataku.

"Apa maksudmu, Adiba ?."

" Rowena, kami saling berjanji menjaga kesetiaan dan kejujuran di manapun kami berada, nyatanya dia sendiri yang mengingkari semua janjinya, padahal selama aku di

Russia selalu menjaga kesetiaanku dan kejujuranku ".

"Apa kamu punya bukti kuat , Adiba " ?.

Kupejamkan mata dan pelan pelan menjawab ...

"Semua perempuan selingkuhannya menunjukkan bukti-bukti .. semua screenshot mesengger juga chatting WhatsApp mereka bahkan menunjukkan rekaman phone sex juga sex video call mereka padaku, Rowena. Aku selalu berusaha tanya baik-baik tapi dia berkelit gak mau mengaku malah memojokkan aku sebagai perempuan posesif pencemburu. Aku coba mengalah dan menahan emosi tapi sikapnya semakin makin liar. Yaa Alloh,Rowena.... Aku benar-benar gak kuat dengan semua perlakuannya ini terhadapku".

Rowena memelukku dan berbisik ..

" menangislah, adiba sahabatku.. jika kamu ingin menangis agar lega hatimu, Adiba".

Mulutku pelan pelan menjawab ...

" kalo aja aku bisa menangis pasti aku sudah menangis dari kemarin, Rowena. Inilah kebodohanku inimenyayangi dan mencintai laki yang gak pernah sudi menyayangi dan mencintaiku, Rowena. ".

Aku memandang ke luar jendela, tampak beberapa orang berlalu lalang. Rowena menyentuh tanganku dan bertanya..

"Siapa nama laki itu, Adiba ?".

"Adit. Namanya Adit, Rowena ".

Rowena menyodorkan sandwich dan segelas kopi kopi kreamer..

" Adiba, makanlah dulu sandwich dan minumlah kopi kreamer. Setelah ini kuantar kamu pulang ".

Yaa Alloh, baru kusadari belum makan sama sekali setelah mengikuti rapat dari kantor tadi siang. Alhamdulillah, kopi kreamer dan chicken sandwich ini mengisi perutku.Seorang pelayan membersihkan beberapa meja, jam dinding menunjukkan jam sebelas malam sepertinya kafe kopi ini mau tutup.

" Rowena, kafe ini mau tutup. Kita pulang yuk ".

" yuppp ... kita pulang. Pakai jaketmu, Adiba. Menginaplah di rumahku , besok kita berangkat bersama ke kantor ".

" Ehmmmm... Terima kasih, Rowena. Aku harus pulang ke tempatku, besok pagi saja aku jemput kamu ".

Kami berjalan keluar, pemilik kafe tersenyum dan berteriak ...

" Be smile , ladies ".

Kami tersenyum sambil melambaikan tangan. Gak bisa kubohongi diriku sendiri, Russia memang menyenangkan meski dingin sekali angin berhembus. Rowena memandangku ..

"Adiba , jangan memaksa dirimu mempertahankan suatu hubungan jika hatimu dan pikiranmu tidak merasa nyaman karena itu pasti merugikan dirimu sendiri. Be yourself, Adiba ".

"Aku benar-benar gak tau harus bagaimana, Rowena. Adit sepertinya menganggap hal yang lumrah jika berganti - ganti perempuan sedangkan Adit selalu menolak jika aku ingin memutuskan hubungan kami, Rowena".

"Adiba, tidak ada solusi lain kecuali sholat. Alloh pasti menolongmu, Adiba".

"Ya, Rowena.".

Gak terasa sudah sampai di depan rumahku. Aku membuka pintu depan rumahku dan mempersilahkan Rowena masuk ke dalam rumahku tapi dari kejauhan tampak Morgan suami Rowena melambaikan tangannya..

" Hai Adiba tadi aku ke rumahmu menjemput Rowena tapi rumahmu terkunci ternyata kalian berdua pergi.".

Rowena tertawa kecil .

"Adiba, maaf aku tidak sempat mampir ke rumahmu. Insya Alloh, next time,, aku main ke rumahmu. Ingat, jangan lupa sholat. Ok, aku pulang dulu ".

Rowena memelukku , mencium kedua pipiku. Suami istri Russia itu melambaikan tangan ..

"Assalam mualaykum, Adiba ".

"Waalaykum salam, Rowena and morgan.. thanks a lot ".

Aku masuk rumah , kukunci pintu ruang tamu. Cepat-cepat aku mandi dengan shower air hangat , sekalian wudhu dan sholat isya di kamar tidurku. Alhamdulillah, setelah sholat isya .. diriku, hatiku, pikiranku tenang dan nyaman. Yaa ALLOH ... Aku gak pernah bisa membohongi diriku sendiri, aku di hadapkan pada dua pilihan... Ingin mempertahankan hubunganku dengan Adit atau ingin memutuskan hubunganku dengan Adit. Selama ini aku berusaha keras kutulikan telingaku dari semua berita buruk tentang sepak terjangnya Adit dan aku juga membutakan mataku dari semua kenyataan buruk yang ada selama ini. Aku mencoba mempertahankan hubunganku dengan Adit dengan harapan Adit bisa berubah dengan baik tapi Adit sengaja makin bersikap buruk dengan mengumbar nafsu birahinya dengan banyak perempuan penghibur. Jika aku mencoba bicara baik-baik dengan Adit pasti adit berkelit dengan memutar balikkan semua fakta bahkan memojokkan diriku yang jauh di Russia. Adit bersikeras ingin aku ke Indonesia untuk nikah siri dengannya di

Indonesia dan membawanya pergi ke Russia.Yaa ALLOH, bagaimana mungkin aku harus menuruti kemauan Adit untuk nikah siri di Indonesia tanpa sepengetahuan abu dan ummu yang di Pakistan ?. Kenapa Adit bersikeras mau nikah siri ?

***

🇷🇺Bab.2. CINTA ADIBA DI RUSSIA

Alarm hp berbunyi, pas jam empat subuh waktunya sholat subuh. Dingin udara subuh ini membuat malas bangun tapi tetap harus mandi dan wudhu. Tidak ada pilihan lain kecuali lompat dari tempat tidur dan ke kamar mandi. Alhamdulillah, air hangat yang mengucur dari shower menghilangkan rasa ngantukku juga. Lega rasanya sudah sholat subuh. Ehmmm... Jam delapan pagi masuk kantor, masih ada waktu tidur lagi. Maksud hati..ingin melompat ke atas tempat tidur dan tenggelam dalam selimut tapi hp berdering. Kulihat private number, pasti ini Aisyah adikku usil telpon. Ternyata

dugaanku salah, ketika kudengar suara perempuan Indonesia ...

" Hallo, Adiba. Kamu adiba kan. Adiba, bisakah kamu tidak pacaran dengan pacarku ?.Dasar perempuan murahan, gayamu sok polos sok alim tapi kelakuanmu murahan. Dasar pelakor. Anjing kamu Adiba.Perempuan murahan tidak punya harga diri daripada kamu pacaran dengan pacarku lebih baik kamu jadi pelacur ".

Pelan-pelan mulutku menjawab ..

"Assalam mualaykum. Siapa ini , bisakah jelaskan dengan baik dan sopan " ? .

Yaa ALLOH, makin keras suaranya..

"Anjing kamu, sok alim Adiba bangsat. Apa kamu sudah tidur dengan pacarku, Adiba lonte. Bicaramu sok kalem tapi bangsat kelakuanmu pelakor , lonte kamu Adiba. Pacarku bayar kamu berapa, Adiba lonte pelacur ?".

Masya ALLOH, rasanya mau meledak juga kepala ini, kupejamkan mata dan pelan-pelan mulutku menjawab ...

" Bismillah hirohman nirohim, Adiba tidak serendah itu. Tolong jangan bicara sekasar itu. Maaf kalo Adiba boleh tahu siapa nama pacarnya, mbak ? Siapa nama mbak ?.

Perempuan itu makin berteriak histeris ...

"Adit pacarku, Adiba lonte. Tanya adit siapa namaku. Bangsat jauhi adit pacarku, Adiba pelacur. Anjing bangsat lonte ".

Suara telpon diputuskan. Astaghfirullah al adziimmm ... Yaa Alloh, ingin rasanya

kuhancurkan semua barang di kamar ini tapi percuma .. kemarahan tidak akan pernah bisa selesaikan masalah. Kubuka jendela kamar, bersandar di jendela. Tidak lagi kuperdulikan udara dingin masuk ke kamarku. Masih ingat jelas makian perempuan itu.Yaa Alloh, sesak dada ini.. ingin rasanya menangis tapi air mata sulit menetes. Astaghfirullah al adzim yaa Alloh..kapan adit bisa berubah menjadi lebih baik .Ingin rasanya telpon Adit dan menanyakan semua ini tapi percuma.. pasti adit tetap dengan kebiasaannya berkelit dan memutar balikkan semua pembicaraan meski tampak Jelas kebohongannya. Yaa Alloh... Malas rasanya masuk kerja hari ini tapi ada janji dengan klien, gak mungkin mendadak kubatalkan secara sepihak pertemuan dengan klien tanpa alasan jelas. Kulihat jam dinding, gak terasa sudah jam setengah tujuh pagi, waktu cepat berlalu.Aktifitas harus tetap berjalan meski otakku sedikit terkontaminasi dengan makian perempuan gak jelas di telpon tadi. Yaa Alloh..alangkah baiknya kalau aku lebih memfokuskan diri ke pekerjaan. Keluar rumah dan teriak keras sekerasnya...

"Good morning, khimki".

Beberapa orang menoleh padaku , sambil melambaikan tangan

"Russia is the best".

Aku tertawa lepas melambaikan tangan membalas lambaian tangan mereka. Berjalan hanya lima belas menit menuju rumah Rowena sahabatku. Rumah tanpa pagar dengan rumput hijau rapi. Kuketuk pintu rumahnya ..

" assalam mualaykum, Rowena. It's me Adiba".

Kudengar teriakan Rowena dari dalam rumah...

" Waalaykum salam, Adiba masuklah. Pintu tak di kunci".

Kubuka pintu dan tercium aroma masakan lezat. Bukan Rowena namanya kalo mulutnya gak berteriak...

" Adiba, ayooo sarapan bersama.. sudah kusiapkan es kopi kreamer kesukaanmu di meja makan ".

Kulihat Morgan laki Rusia tersenyum ramah , berkata ...

" Rowena istriku gak cuma cantik tapi jago masak sambil teriak-teriak dari dapur. Mari kita sarapan bersama, Adiba ".

Kulihat Rowena menarik kursi , duduk di sebelah morgan suaminya. Rowena mencium pipi Morgan , sambil berkata ...

" i love you, honey ".

Kuminum es kopi kreamer kesukaanku. Morgan berkata ..

" Rowena sayang, gak biasanya Adiba sahabatmu diam menunduk sepertinya sedang ada masalah. Ok, aku harus berangkat kerja dulu ".

Tampak Morgan berdiri dari kursinya dan mencium kening Rowena ..

"I love you , Rowena my wife. Jangan antar aku ke depan, temanilah Adiba sahabatmu ".

"I love you too, Morgan."

Kulihat Morgan berjalan keluar membuka pintu ruang tamu....

" Rowena sayang, nanti waktunya kita makan malam, ajaklah Adiba sahabatmu. Ok, assalam mualaykum ".

Aku dan Rowena bersamaan membalas salam....

""Waalaykum salam, Morgan."

Rowena menyodorkan sepiring garlic bread ...

" Makanlah, Adiba. Ini garlic bread khimki kesukaanmu ".

Aku hanya diam menunduk , meminum es kopi kreamer dan mengambil sepotong garlic bread.

Rowena berbisik ..

" Mana kejujuranmu, Adiba sahabatku ?. "

Kugelengkan kepala. Pelan-pelan mulutku menjawab...

" Aku malas membahas hal sampah, Rowena ".

" Ok, aku tak memaksamu berbagi masalahmu. Habiskan minummu dan kita harus ke kantor sekarang , Adiba ".

Kulihat Rowena memakai jaket dan mengambil tas kerjanya , sambil tertawa melemparkan kunci mobilnya padaku ..

" Kamu yang nyetir mobil, adiba".

Alhamdulillah, hanya empat puluh lima menit sampai juga di depan pintu pagar kantor dan seorang security menghampiri mobil, dengan sopan menyapa ....

" Selamat pagi. saya bisa membantu memarkirkan mobil anda di tempat parkir ".

Kulirik Rowena menganggukkan kepala. Kami turun dari mobil, kuberikan kunci mobil pada petugas security...

" Silahkan, pak. Nanti tolong titipkan kunci mobil di lobi kantor . Terima kasih, pak".

Petugas security tersenyum sambil masuk ke dalam mobil. Aku dan Rowena berjalan masuk ke dalam kantor , seorang staff melambaikan kertas sambil berkata ..

" Jam sembilan pagi ini, kalian berdua temui klien, jangan lupa membawa berkasnya sudah saya siapkan di atas meja anda, Miss Rowena ".

" ya, thanks ".

Jam dinding... Menunjukkan pukul setengah sembilan, masih ada waktu untuk periksa ulang semua berkas. Tepat jam sembilan seorang pegawai lobi kantor menelpon ...

" Tamu klien sudah tiba , Miss Adiba . apakah saya antar ke ruang pertemuan ? ".

"Ya, silahkan. Kami tunggu. Terima kasih ".

Tak lama , seorang klien pria Russia masuk ke ruang pertemuan. Rowena berdiri sambil berkata...

" silahkan masuk, perkenalkan ini Adiba tim kerja saya yang nanti menjelaskan pada anda, Mr. Syden ".

Aku tersenyum ramah.

"Perkenalkan saya Adiba. Maaf , agar waktu tidak terbuang percuma.. alangkah baiknya jika kita mulai sekarang saja, Mr. Syden".

Laki laki Russia itu memandangku dan berkata ... "

"Adiba... Adiba Sepertinya saya kenal anda dan kita pernah bertemu".

Dengan sopan kujawab...

" Mungkin anda pernah bertemu saya di acara-acara kantor. Jika tidak keberatan, bisa kita mulai sekarang , Mr. Syden ".

Alhamdulillah, tiga jam pertemuan dengan klien berjalan lancar. Kubereskan berkas dan laptop. Aku merasa diperhatikan orang , gak sengaja aku melihat Mr.Syden

melihatku.

" Adiba , sepertinya saya mengenalmu "

" Mr. Syden, maaf saya benar-benar lupa di mana kita pernah bertemu ?. Permisi...Saya ijin meninggalkan ruang pertemuan ini".

Langkahku langsung berhenti dan batal membuka pintu, saat aku mendengar ..

" Adiba, kamu lupa aku ?. Kita pernah kuliah bersama."

*****

🇷🇺bab.3. CINTA ADIBA DI RUSSIA

"Adiba, aku syden. Kita dulu pernah kuliah bersama di university of the

Philippines. Apa kamu ingat aku dua semester di atasmu ?" .

Kubalikkan badan. Pria itu berdiri persis di depanku.

" Iya benar sekali, saya memang pernah kuliah di university of the Philippines tapi saya benar-benar lupa kalau anda pernah kuliah dua semester di atas saya, Mr. Syden

".

Mr. Syden menatapku tajam , kualihkan pandanganku ke Rowena. Mr. Syden dengan tenang berkata...

" saya mengajak Miss Rowena dan Adiba makan siang , saya tidak mau ajakan makan siang di tolak ".

Rowena tertawa kecil,

" Dengan senang hati, kami terima ajakan makan siang anda sebagai klien kami ".

Astaghfirullah al adzim, yaa Alloh... Kaget dengar jawaban rowena, gerak refleks

mulutku pelan-pelan menjawab...

" Maaf, siang ini saya sibuk dan tidak bisa menerima ajakan makan siang, Mr. Syden".

Aku melangkah membuka pintu ruang pertemuan dan hendak keluar tapi kudengar Mr. Syden berkata ...

"Apa pantas menolak ajakan makan siang seorang klien, Adiba ?. Sungguh amat sopan sekali penolakanmu ini, Adiba"

Yaa Alloh, ingin meledak rasanya kepala ini mendengar perkataan Mr. Syden. Aku membalikkan badan , melihat Mr. Syden dan kutahan emosiku. Dengan tersenyum ramah

dan nada rendah, kujawab ...

" maaf jika ucapan dan sikap saya kurang sopan, Mr. Syden. Baiklah, saya terima ajakan anda untuk makan siang ".

" Ok, kita makan siang di osterio Mario resto, Miss Rowena dan Adiba sebaiknya kita naik mobil saya saja , mari kita berangkat sekarang ".

Rowena menjawab ...

" Ya, Mr. Syden. Beri kami waktu dua puluh menit untuk bersiap-siap ".

Mr. Syden mengangguk ..

" silahkan , saya tunggu di sini ".

Yaa Alloh, jika aku harus jujur..hari ini aku benar-benar badmood dengan Adit pacarku di Indonesia,sekarang ditambah lagi dengan Mr. Syden laki Rusia ini yang memaksa mengajak makan siang bersama. Batal sudah rencanaku untuk telpon Adit.

Rowena menepuk bahuku .

" jangan melamun, Adiba. Sudah dua puluh menitl Mr. Syden menunggu kita untuk pergimakan siang ".

Aku mengangguk , berjalan bersama Rowena menghampiri Mr. Syden yang duduk di dekat pintu.

" Alhamdulillah, kalian sudah siap. Mari kita pergi sekarang, naik mobilku saja. "

Kami bertiga berjalan keluar kantor menuju tempat parkir mobil. Mr. Syden masuk mobil dan Rowena membuka pintu depan mobil sambil mendorong pelan punggungku. Aku menoleh ke Rowena yang tersenyum sambil berbisik..

" duduklah di depan dekat Mr. Syden, biar aku duduk di belakang".

Rowena masuk mobil ...

" Mr. Syden, saya duduk di belakang karena mau telpon Morgan suami saya. Adiba saja yang duduk di depan dekat anda ".

Yaa Alloh, Kenapa hari ini Rowena membuatku makin kesal saja, padahal sudah jelas aku menolak duduk depan. Dengan terpaksa aku masuk mobil dan duduk dekat Mr. Syden. Kututup pintu mobil dan memasang sabuk pengaman. Tidak sengaja aku melihat Mr. Syden memandangku . Yaa Alloh, aku benci sekali dipandangi Mr. Syden , dengan berusaha menahan rasa jengkelku, aku berkata ..

" Saya sudah siap untuk pergi makan siang tapi anda memandangi saya terus , Mr. Syden ".

"Saya tahu kamu kesal tapi kamu sembunyikan kekesalanmu, Adiba ".

Yaa Alloh, ingin rasanya aku keluar

dari mobilnya tapi nanti malah

ditertawakan, lebih baik aku diam

saja. Mr. Syden menjalankan mobilnya. Aku menoleh ke Rowena yang senyum-senyum duduk di belakang. Dengan menahan kesal, aku berkata..

" Aku kira kamu telpon Morgan

suamimu, Rowena ".

Dengan menahan ketawa, Rowena langsung menelpon suaminya. Perjalanan hanya memakan

waktu tiga puluh lima menit , sampai juga di osterio Mario restaurant. Kami keluar dari mobil , seorang pelayan menyambut dan mengantar kami ke meja paling dekat. Setelah memesan beberapa makanan dan minuman , Mr. Syden mengeluarkan hp .

" Adiba, berapa nomer HP mu ?".

Malas rasanya memberikan nomer

hp ke Mr.Syden. Dengan santai kujawab ...

" Maaf, saya tidak hafal nomer hp saya, Mr. Syden".

Di luar dugaanku, Mr. Syden berkata ...

" Miss Rowena, tolong send nomer hp Adiba ke hp saya sekarang".

Rowena mengeluarkan hp nya dan mengirim nomerku ke Mr. Syden. Rowena berkata..

" Baru saja saya send nomer hp Adiba. Silahkan cek, Mr. Syden ".

Yaa Alloh, kesal sekali rasanya. Kulihat Rowena tersenyum padaku. Pelayan datang mengantar pesanan makanan minuman kami. Kulihat lezat sekali makanan ini tapi hilang nafsu makanku, masih terngiang- ngiang makian perempuan di telpon tadi pagi.

Mengejutkan sekali.. melihat piringku di angkat Mr. Syden yang menatapku ,

" Aku menyuapimu agar kamu bisa asyik melamun sambil makan, Adiba ".

Kuambil piringku dari tangannya.

" Anda tidak perlu menyuapi saya karena saya bisa makan sendiri, Mr. Syden ".

Dengan sopan rowena berkata..

" Maaf, Mr. Syden..kami pamit. Bagaimana mau ke rest room sebentar ".

Mr.Syden mengangguk dan melanjutkan makannya. Rowena menggandengku masuk ke rest room..

" Adiba , aku tahu pikiranmu ke Adit pacarmu yang di Indonesia tapi aku minta tolong hormati Mr. Syden klien kita. Bersikaplah profesional sebagai perempuan karir, ini Russia.. perempuan karir yang bodoh mencampur adukkan antara urusan

pribadi dan pekerjaan, pasti tidak terpakai karena dianggap tidak profesional dan tidak berkualitas dalam bekerja , Adiba ".

Aku hanya diam menunduk. Yaa Alloh, tolonglah aku bersikap profesional dalam bekerja. Benar juga bicaranya Rowena sahabatku, yaa Alloh. Dengan lembut Rowena berkata ..

" Tenangkan dirimu ini agar fokus bersikaplah profesional, Adiba ".

Kupejamkan mataku dan berkali-kali Al Fatihah di dalam hati sampai pikiranku tenang. Kubuka mataku, pelan-pelan mulutku berkata ...

" Alhamdulillah, Alloh sudah tenangkan aku, Rowena. Ayo kita kembali ke Mr. Syden".

Rowena menggandeng tanganku dan kami kembali ke meja tapi kulihat Mr. Syden merokok sambil minum kopi. Dengan sikap tenang Mr Syden berkata..

" Saya suruh pelayan membungkus makanan kalian dan mari kita pulang. Saya antarkalian ke rumah atau kembali ke kantor ?".

Alhamdulillah, Rowena dengan sigap menjawab ..

" Maafkan kami, Mr. Syden. Ok, jika anda tidak keberatan, kami kembali ke kantor ".

Mr. Syden bangkit dari kursinya ..

"Mari saya antar Kalian berdua".

Kami bertiga berjalan keluar restoran dan seorang pelayan memberikan dua bungkusanmakanan pada Rowena. Di dalam mobil, kulirik Mr. Syden menyetir mobil. Ada rasa bersalah di hatiku sudah kecewakan Mr. Syden. Masya ALLOH, tiba-tiba Mr. Syden menoleh dan bertanya ...

" Ada apa, Adiba ?".

Yaa Alloh, aku benar-benar kaget.

" Maafkan saya sudah bersikap buruk pada anda, Mr. Syden ".

Mr. Syden hanya diam. Tak terasa mobil sampai di kantor. Rowena turun dari mobil dan berkata..

" Terima kasih , Mr. Syden ".

Sebelum turun dari mobil, kulihat Mr. Syden , dengan lirih kuucapkan...

" Mr. Syden, saya benar-benar minta maaf jika sikap saya kurang baik dan terima kasih buat kebaikan anda ".

****

🇷🇺Bab.4.CINTA ADIBA DI RUSSIA

Mr. Syden tersenyum dan menjalankan mobilnya keluar halaman kantor. Rowena memegang bahuku..

" Adiba, tunggu aku di sini. Aku masuk ke kantor ambil laptop dan kita pulang. Ok".

Security menghampiriku ...

"Miss Adiba, apakah anda hendak pulang sekarang ?".

Kuanggukkan kepala.Dengan sopan security berkata...

" Tunggu sebentar, saya ambilkan mobilnya , miss. Adiba".

Rowena keluar dari kantor , kulambaikan tangan keluar jendela mobil. Rowena bergegas masuk mobil dan membuka jendela mobil, sambil berkata ...

" Adiba, kalau tadi pagi kamu bisa mengelak cerita tentang masalahmu, sekarang kamu harus cerita. Ada masalah apa , Adiba ? ".

Aku hanya diam, membuka jendela mobil. Rowena memandangku , berkata....

" Adiba, kamu berusaha menyimpan sendiri masalahmu tapi sikapmu membuat banyak orang di sekitarmu merasa kehilangan Adiba yang supel dan friendly. Ada apa sebenarnya, Adiba ? "

.Aku menghela nafas panjang dan pelan-pelan menjawab....

"Tadi setelah sholat subuh ada telpon private number, aku kira Aisyah adikku menelpon tapi ternyata bukan. Seorang perempuan Indonesia yang menelpon".

" Telpon dari temanmu yang di Indonesia , Adiba ?".

Aku menggelengkan kepala..

"Perempuan Indonesia memaki-maki aku menyuruh aku menjauhi Adit pacarku. Perempuan itu tidak mau sebutkan namanya tapi mengaku pacarnya Adit di Indonesia. Rowena,

tadi siang aku mau telpon Adit tapi Mr. Syden mengajak kita makan siang ".

Rowena melihatku.

" Sekarang telponlah Adit ".

Kuambil hp dan kutelpon Adit tapi mailbox. Aku ulangi sampai tiga kali tapi masih mailbox.

" Mailbox, Rowena ".

Mobil sudah sampai di depan rumah Rowena, kami keluar dari mobil. Rowena membuka pintu rumahnya.

"Adiba, masuklah ".

Aku masuk dan menghempaskan tubuhku ke sofa ruang tamu.

" Rowena, bolehkah besok aku ijin gak masuk kantor karena mau menyelesaikan design interior yang di pesan Mr. Syden ".

Rowena memberikan segelas air es , duduk di hadapanku.

" Kamu bisa selesaikan design interior dalam sehari, Adiba ? ".

" Insya Alloh, bisa dan lusa aku masuk kantor, Rowena. Aku ngantuk mau tidur sebentar, Rowena ".

" Alhamdulillah, lusa kita berikan design interior ke Mr. Syden. Sekarang tidurlah dulu, Adiba ".

Empuknya sofa ini membuatku nyaman tertidur pulas , terdengar suara orang bercakapcakap. Kubuka mataku... Tampak Rowena dan Morgan duduk di depan tv sambil bercakap-cakap. Kuhampiri sepasang suami-isteri russia ini. Morgan menyapa ..

" Sudah bangun, Adiba. Mari kita makan malam bersama ".

Kulirik arlojiku ... Jam tujuh lebih lima belas menit, lama juga tidurku. Rowena berjalan ke dapur menyiapkan makan malam. Kudekati Rowena sahabatku.

" Rowena, aku mau mandi. Ada baju gantiku yang tertinggal di sini ? ".

" ,Ya, Adiba. Sudah kusiapkan bajumu di kamar depan ".

Setelah mandi langsung makan malam bersama Rowena dan Morgan. Selesai makan malam,

kubantu Rowena membersihkan meja makan dan mencuci piring. Morgan berteriak dari teras ...

" Kemarilah kalian, mari kita mengobrol ".

Rowena mengajakku duduk di teras rumah. Kami bertiga melihat bintang di langit sambil mengobrol. Morgan tertawa mendengar cerita Rowena tentang aktifitas kami seharian. Morgan melihatku ..

" Adiba kamu sahabatnya Rowena istriku, aku menganggapmu seperti adikku. Aku tahu kamu cinta dan sayang pada Adit pacarmu di Indonesia tapi pacarmu tak mencintaimu, dia hanya tertarik dengan kecantikanmu , uangmu, karirmu. Jika dia tulus mencintaimu pasti dia datangi orang tuamu, melamarmu, menikahimu. Banyak pacarnya yang melabrakmu di telpon, mengirimkan banyak foto, video, rekaman phone sex tapi kamu masih pertahankan pacarmu. Apa yang kamu harapkan darinya, Adiba ? ".

Aku memandang Morgan dan Rowena..

" Aku tahu kehidupan Adit liar tapi aku berharap Adit bisa berubah menjadi baik, aku memberinya kesempatan karena Adit berjanji berubah baik bersamaku tapi nyatanya Adit makin liar. Setiap kali aku ingin memutuskan hubungan kami, pasti adit memohon padaku untuk memberinya kesempatan tapi kesempatan yang kuberikan selalu

saja di sia-siakan tapi tiap kali aku bicara dengan Adit pasti adit selalu berkelit dengan alasan kamuflase. Entah sampai kapan aku bisa sabar menghadapi Adit ."

Aku berdiri mengambil tas.

"Aku pamit pulang.Thanks a lot, assalam mualaykum ".

Rowena bangkit dari kursinya sambil teriak...

" tunggu, Adiba. Aku dan Morgan mengantarmu pulang sekalian kami mau jalan-jalan ".

Kami bertiga jalan kaki karena rumah Rowena hanya melewati lima rumah tetangga menuju tempatku. Tiba-tiba Morgan berkata ...

" Rowena dan Adiba, kalian berdua besok harus mengundang Mr. Syden makan malam ".

Ya, Morgan. Insya Alloh, besok lusa kita undang Mr. Syden makan malam di rumah".

Inilah enaknya jalan kaki bersama Rowena dan Morgan, tak terasa sampai juga di rumah mungilku. Morgan mengambil kunci rumah dari tanganku dan menolong membuka pintu depan rumahku..

"kami tidak mampir ke rumahmu karena sudah malam, cepatlah masuk rumah dan kuncilah pintu. Kalau ada apa-apa, telponlah kami . Assalam mualaykum, Adiba ".

Yaa Alloh, baiknya Morgan dan Rowena Aku tersenyum ...

" OK, thanks. Waalaykum salam ". Aku masuk ke dalam rumah, membersihkan diri dan tidur.

_____

Alhamdulillah.. hari ini dapat ijin libur kerja sehari untuk mengerjakan desain interior pesanan Mr. Syden. Dalam waktu tiga jam, selesailah desain interior. Yaa Alloh, entah kenapa semua rasa kesalku menguap hilang di tiap goresan desainku. Ehmmm... duniaku dunia desain interior luapan ekspresi semua ide imajinasiku. Kuraih hp, kutelpon rowena.

" Assalam mualaykum, Rowena. Desain interior pesanan Mr. Syden sudah selesai ".

" Waalaykum salam, Alhamdulillah.. Adiba tolong send ke gmailku biar aku buat laporan kerja dan besok kita serahkan ke Mr. Syden ".

" ok, aku send sekarang ".

Telpon kututup dan mengirim desain interior ke Gmail Rowena. Hp berdering , kulihat telpon dari Adit. Malas rasanya menerima telpon tapi ada yang mau kubicarakan.

" Hallo, assalam mualaykum Adit ".

" Hallo, Waalaykum salam Adiba.

Kemarin aku sibuk, gak bisa terima telponmu. Apa kabarmu, Adiba ? ".

" Alhamdulillah, baik. Adit, kemarin ada perempuan yang mengaku pacarmu menelpondan memaki-maki adiba. Apa benar kamu punya pacar di Indonesia ? ".

" Aku gak punya pacar di Indonesia, Adiba. Jangan menuduh aku. Kamu selalu cari masalah dan mulai pertengkaran denganku, Adiba "..

Masya ALLOH.... Adit benar-benar tidak mau di ajak bicara secara dewasa. Makin hilang respek ku pada Adit. Aku berusaha keras tidak membalas teriakan Adit di telpon.

" Astaghfirullah al adziimmm.. Adit, tolong dengarkan penjelasan adiba. Demi Alloh, Adiba gak ada maksud menuduhmu dan gak ngajak kamu bertengkar, adiba hanya bertanya

padamu dengan kata-kata baik , sopan tapi kenapa kamu menjawab dengan nada tinggi. Jika kamu tidak merasa punya pacar lain selain adiba, kamu gak perlu emosi ".

" Aku selesaikan dan cari siapa perempuan itu, Adiba. Aku maki-maki dia "

" Bismillah hirohman nirohim, Adit tidak perlu selesaikan masalah dengan umbar emosi memaki orang, yang penting jagalah kehormatanmu sebagai laki Islam sholeh dewasa ".

" Adiba, kamu selalu sabar dan itu yang membuatku cinta kamu. "

****

🇷🇺bab.5 CINTA ADIBA DI RUSSIA

Yaa ALLOH, kalau dulu aku bahagia mendengar ucapan Adit mengajakku menikah tapi kenapa sekarang aku sama sekali tidak bahagia kalau mendengar ucapan Adit mengajakku menikah ???..

" insya Alloh, kalo kita jodoh pasti menikah. Adiba mau kamu selesaikan dulu masalahmu dengan semua perempuan sebelum menikahi adiba".

" Yaa, Adiba. Tolong beri aku kesempatan untuk selesaikan semua ini ".

Yaa ALLOH, selalu saja Adit minta kesempatan untuk selesaikan masalahnya dengan semua perempuan selingkuhannya tapi hasilnya selalu nihil. Malas berlama-lama bicara dengan Adit.

" Adit, maaf.. adiba ada pekerjaan yang harus adiba selesaikan. Insya Alloh.. Nexttime, Adiba telpon Adit yaa... Assalam mualaykum, Adit ".

" Waalaykum salam, Adiba ".

Telpon ditutup. Yaa Alloh, aku tahu Adit berusaha menutupi kesalahannya dengan kemarahannya yang dibuat-buat tapi aku diam karena malas berdebat. Sebusuk busuknya orang menyimpan bangkai pasti tercium.Yaa Alloh, sudah jam empat sore.. aku belum sholat Azhar. Lebih baik aku mandi dan sholat Azhar daripada memikirkan Adit. Alhamdulillah, setelah sholat Azhar...Hilang kekesalanku pada Adit. Sambil menunggu sholat magrib, kuraih Al Qur'an di atas meja kecil , kulantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu ruang tamu, mungkin Rowena pulang kantor mampir kemari. Kututup Al Qur'an dan meletakkan di atas meja kecil. Kubuka mukena, kulipat mukena dan sajadah.. kuletakkan di atas kursi. Aku melangkah keluar kamar tidur sambil berteriak ...

"Ya, Rowena tunggu sebentar. Aku lagi jalan".

Kubuka pintu ruang tamu, Masya ALLOH... Terkejut melihat yang datang ternyata bukan Rowena sahabatku tapi Mr.Syden berdiri di depan pintu dan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana jeans-nya.

"Assalam mualaykum, Adiba. Aku syden bukan Rowena".

Yaa ALLOH, malu rasanya tadi aku berteriak karena aku mengira Rowena yang datang. Cepat-cepat kujawab....

"Waalaykum salam, Mr. Syden. Maaf , tadi saya kira Rowena yang datang kemari".

"Adiba, apa aku boleh masuk ke dalam rumahmu ?".

Aku tergagap, lupa mempersilahkan masuk.

"Astaghfirullah al adziimmm, saya sampai lupa mempersilahkan anda masuk. Iya..silahkan anda masuk, Mr. Syden".

Dengan penuh rasa percaya diri Mr. Syden masuk ke dalam rumahku dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Aku hanya memandangi laki Russia ini yang baru pertama kali bertamu kesini tapi sudah merasa seperti dia pemilik rumah ini.

"Kenapa Kamu tetap diam berdiri di situ dan terus memandangiku, Adiba ?".

Pertanyaan Mr. Syden membuatku terkejut,Yaa ALLOH. Kututup pintu ruang tamu dan berjalan mendekati Mr. Syden.

"Mr. Syden, apakah anda ingin minum kopi dan makan kebab ?".

"Ya, Adiba. Aku mau secangkir kopi hitam pahit."

"Silahkan anda tunggu sebentar, saya mau ke dapur dulu, Mr. Syden ".

Aku ke dapur membuat kopi hitam kurma dan kebab daging unta. Alhamdulillah, selesai juga.. kuletakkan di atas nampan dan ketika aku membalikkan badan sambil membawa nampan. Allohu Akbar, aku terkejut melihat Mr.syden tiba-tiba berdiri di depan pintu dapur. Hampir saja nampan jatuh ke lantai dapur. Dengan menahan kesal , aku bertanya ...

"Astaghfirullah al adziimmm .... Anda membuat saya terkejut dan hampir saja nampan ini jatuh ke lantai dapur, Mr. Syden. Anda mau minum kopi di dapur atau di ruang tamu ?."

Laki Russia ini menatapku tajam..

"Terserah kamu, Adiba ".

"Ok, kalo gitu kita minum kopi di ruang tamu saja. Mr. Syden tolong anda minggir dulu agar saya bisa keluar melewati pintu dapur ini".

Mr. Syden melangkah sambil melihat seisi rumah mungilku. Kuletakkan nampan di atas meja ruang tamu sambil memindahkan piring berisi kebab dan cangkir kopi dari atas

nampan ke atas meja ruang tamu. Aku duduk di kursi ruang tamu..

"Mr. Syden, silahkan minum kopi dan makan kebab".

Mr. Syeden langsung duduk di sofa ruang tamu.

"Adiba, apa aku boleh merokok di dalam rumahmu ?".

"Silahkan, Mr. Syden. Ada asbak di atas meja ".

Mr. Syden menyalakan rokoknya. Kuletakkan nampan di meja makan. Kulihat Mr. Syden minum kopi hitam kurma..

"Aku belum pernah minum kopi hitam seperti ini, Adiba ".

"Itu kopi hitam kurma dari Pakistan, Mr. Syden. Jika anda tidak suka, saya buatkan kopi hitam ".

"Ohya ?. Aku baru pertama kali minum kopi hitam kurma. Aku suka rasa pahitnya dan ada butiran kurma rasanya enak sekali, Adiba. Gak perlu kamu ganti dengan kopi lain, ini saja. Aku suka, Adiba ".

"Alhamdulillah, anda suka kopi hitam kurma. Biasanya di kampung saya, orang-orang minum kopi hitam kurma sambil menyantap kebab, Mr. Syden ".

"Kamu bawa kopi hitam kurma dari Pakistan, Adiba ?".

"Tidak, Mr. Syden. Orang tua saya kalau datang dari Pakistan kemari pasti membawakan kopi hitam kurma ".

"Kamu tinggal di daerah mana di Pakistan, Adiba ?".

"Lahore, Mr. Syden ".

Mr. Syden memakan kebab buatanku ...

"Lezat sekali, Adiba. Ini kebab apa ?".

" Kebab isi daging asap unta yang sudah di empukkan, Mr. Syden ".

"Aku baru sekarang ini makan daging unta. Enak rasanya lezat sekali, Adiba. Boleh aku habiskan kebab yang di piring ?".

"Iya silahkan, Mr. Syden. Daging unta jika diolah dengan baik pasti empuk sekali , gak amis, rasanya lebih enak dari daging hewan lain ".

Aku mengambil tissue basah dan meletakkan di hadapan Mr. Syden.

"Adiba, kuhabiskan tiga kebab. Piringnya kosong ".

"Alhamdulillah, Mr. Syden kalau anda suka kebab buatan saya".

Mr.Syden merokok dan menghembuskan asap rokoknya .

"Adiba, aku perhatikan rumahmu ini sebenarnya kecil tapi tampak luas dan penataan ruangan ini unik menarik sekali."

" Iya benar, Mr. Syden. Ini rumah mungil saya yang saya desain sendiri dengan interior ala Pakistan ".

"Adiba boleh aku melihat seisi ruangan di rumahmu ini ?".

" Boleh, Mr. Syden. Mari saya tunjukkan ".

Aku berdiri di ikuti Mr. Syden.

"Ini ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, Mr. Syden".

Kami berjalan ke dapur. "Mr. Syden, ruang makan dan dapur saya jadikan satu karena rumah ini mungil..jadi

saya masak langsung kalau makan di meja makan ini. Dapur harus selalu bersih agar nyaman makan di ruangan ini".

Mr. Syden masuk ke dapur dan melihat seisi dapur.

"Ya, dapurmu bersih , menyenangkan masak di sini, Adiba".

Kutunjukkan dua kamar tidur.

"Mr . Syden, di depan ini kamar tidur saya yang ada kamar mandi dalam di kamar .Itu meja kerja kalau saya mengerjakan desain interior, lampunya terang sekali hanya untuk menerangi meja kerja saya. Lemari baju masuk ke dalam dinding agar kamar terlihat luas dan bersih karena saya sholat di dekat meja kerja saya".

Mr. Syden melihat penataan di dalam kamar tidurku.

" Kamarmu ini memanjang tapi tampak luas dan bersih, Adiba".

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Syden Adiba

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku