Menceritakan tentang keluarga Christian bersaudara yang tidak mengetahui bahwa suami mereka ternyata menjalin sebuah hubungan dengan seorang gadis muda. Tentu saja tidak terima dan merencanakan sebuah pembunuhan. Diawali oleh hal itu pada akhirnya mendorong Nathan bersaudara untuk mengetahui apa penyebab kematian adik bungsu mereka.
Seorang pria tengah mengangkut sekarung beras dari sebuah truk yang baru saja tiba disebuah toko beras, para pekerja yang salah satunya adalah pria itu bergegas menurunkan karung demi karung beras yang ada di dalam bak truk, sementara si pemilik toko beras nampak tengah duduk dengan kaki yang berselonjor di atas kursi yang ia jadikan dua sambil mengamati para pekerjanya yang tengah menurunkan karung demi karung bekas itu dari dalam bak truk.
Akhirnya tumpukan demi tumpukan karung beras itu berhasil diturunkan dan si pria itu melapor pada pemilik toko beras bahwa pekerjaannya saat ini sudah selesai.
"Semua pekerjaanku sudah selesai," ujar pria itu.
"Kerja bagus," jawab pria itu kemudian menyodorkan sebuah amplop berisi uang pada pria yang mengangkut beras dari bak truk ke dalam tokonya ini.
"Terima kasih."
"Tidak masalah," ujar si pemilik toko beras itu tersenyum.
Pria itu nampak bahagia karena akhirnya ia berhasil mendapatkan uang dari hasil jerih payahnya membantu menurunkan beras dari bak truk ke toko beras tadi, ia menyimpan amplop berisi uang yang tadi di berikan oleh si pemilik toko beras padanya seraya ia bergegas untuk pulang karena hari sudah beranjak sore. Pria itu adalah Nathan Abraham, pria berusia 2 9 tahun yang merupakan anak tertua dari keluarga Abraham dan harus menjadi tulang punggung keluarganya pasca sang Ayah mengalami stroke dan tidak dapat bekerja lagi sejak 5 tahun lalu. Semenjak sang Ayah kecelakaan ketika bekerja dan mengakibatkan kakinya tidak dapat berjalan secara normal kembali, otomatis Nathan yang harus menganggung semua beban keuangan adik- adiknya yang berjumlah 3 orang serta ia juga harus menabung untuk biaya pengobatan sang Ayah yang sedang sakit. Selama ini sang Ayah hanya ada di rumah sederhana mereka sambil menunggu anak-anaknya pulang, ia dijaga oleh tetangga keluarga Abraham yang tidak keberatan dititipi Ayahnya saat ia dan adik-adiknya bekerja.
"Ayah, aku pulang," ujar nathan tiba di rumah dan bergegas menuju kamar Ayahnya.
"Bagaimana hari ini?" tanya
Ayahnya itu.
"Ini hasil yang aku dapatkan hari ini, tapi aku belum menghitung jumlahnya," ujar nathan memperlihatkan amplop dan beberapa uang yang tadi ia simpan di dalam saku celananya.
"Syukurlah, sepertinya hari ini uang yang kamu dapatkan jumlahnya lumayan banyak."
"Sepertinya begitu, aku pergi mandi dulu ya."
"Baiklah."
Nathan kemudian bergegas pergi meninggalkan kamar Ayahnya untuk mandi, sementara itu sang Ayah menatap kepergian putra sulungnya yang saat ini harus menjadi tulang punggung keluarga menggantikan dirinya karena kecelakaan yang ia alami 5 tahun yang lalu.
***
Sementara itu di sebuah restoran berbintang nampak seorang gadis tengah menunggu seseorang disana, ia nampak mengedarkan pandangan dan berharap akan segera bertemu dengan orang yang saat ini ia tunggu. Tidak lama kemudian gadis itu akhirnya menemukan sosok yang sejak tadi ia tunggu, gadis itu berdiri dan mencium pipi kanan dan kiri pria yang usianya sudah tua ini.
"Maaf membuatmu menunggu sayang," ujar pria tua itu.
"Tidak masalah kok, aku belum
lama disini," ujar gadis itu.
"Kamu cantik sekali hari ini."
"Terima kasih atas pujianmu, terima kasih juga atas pakaian, barang dan uang yang selalu kamu berikan padaku," ujar gadis itu manja.
"Tidak masalah, aku akan melakukan apapun untuk gadis yang aku cintai ini," ujar pria tua itu genit seraya mencolek dagú gadis ini Setelah mereka menyantap makan malam, kini pria tua dan gadis itu keluar dari dalam restoran dan menuju sebuah hotel berbintang yang kebetulan letaknya tidak jauh dari restoran- tempat tadi mereka makan mala m. Gadis itu sama sekali tidak terkejut saat pria tua itu membawanya ke hotel berbintang ini karena ia sudah terbiasa diajak oleh si pria tua ini ke tempat- tempat seperti ini. Pria itu membimbing sang gadis mengikutinya sampai mereka akhirnya tiba di depan sebuah pintu kamar yang hanya bisa di buka pintunya dengan menggunakan ID Card yang tadi diberikan oleh petugas front desk saat mereka datang kemari dan memesan sebuah kamar.
"Sayangku," ujar gadis itu mengalungkan kedua tangannya pada leher pria tua tersebut.
"Ada apa sayang?" tanya pria tua itu dengan intim.
"Aku ingin selamanya kita seperti ini."
"Aku juga ingin tapi...."
"Tapi apa? Kamu takut pada istrimu itu?"
"Kamu tahu bukan kalau media pasti akan memperburuk citraku jika aku dan dia bercerai?"
"Oh ayolah, kamu ini edwin Christian. kamu bisa melakukan apapun untuk membungkam media jika mereka memberitakan sesuatu hal yang buruk tentangm u."
"Aku ...." namun belum sempat pria tua itu menyelesaikan ucapannya, gadis itu sudah membungkam bibir si pria tua itu dengan bibirnya
Bab 1 Edwin selingkuh
14/10/2023
Bab 2 Bukan urusanmu
14/10/2023
Bab 3 Putus
14/10/2023
Bab 4 Kesal
14/10/2023
Bab 5 Sugar baby
14/10/2023
Bab 6 Kejutan
14/10/2023
Bab 7 Mendapat pekerjaan
14/10/2023
Bab 8 Menjadi sugar Daddy
14/10/2023
Bab 9 Tawaran
14/10/2023
Bab 10 Terkejut
14/10/2023
Bab 11 Jebakan
14/10/2023
Bab 12 Kamu siapa
14/10/2023
Bab 13 Perjanjian
14/10/2023
Bab 14 Teror
14/10/2023
Bab 15 Panik
14/10/2023
Bab 16 Aku mencintaimu
16/10/2023
Bab 17 Dimana suamiku
16/10/2023
Bab 18 Milik siapa
16/10/2023
Bab 19 Mulut ember
16/10/2023
Bab 20 Apakah semua ini mimpi
16/10/2023
Bab 21 Pemakaman
16/10/2023
Bab 22 Tertarik
16/10/2023
Bab 23 Money boy
16/10/2023
Bab 24 Dipaksa lagi
16/10/2023
Bab 25 Dimana foto itu
16/10/2023
Bab 26 Kagum
16/10/2023
Bab 27 Pria tampan
16/10/2023
Bab 28 Keinginan yang terpendam
16/10/2023
Bab 29 Keputusan
16/10/2023
Bab 30 Seorang misterius
16/10/2023
Bab 31 Siapa yang berkuasa
16/10/2023
Bab 32 Pekerjaan baru
23/10/2023
Bab 33 Melukis
23/10/2023
Bab 34 Hilang keseimbangan
25/10/2023
Bab 35 Menemui angel
25/10/2023
Bab 36 Tawaran pekerjaan
26/10/2023
Bab 37 Kecolongan
26/10/2023
Buku lain oleh Lembayung senja
Selebihnya