/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
Shakila masih tetap sebagai perawan suci, padahal sudah lima tahun menikah dengan suami yang dicintainya.
Ada apa gerangan?
Apakah Shakila terlalu kuat membentengi dirinya, sehingga suaminya pun sampai tidak mampu menjembol keperawanannya di malam pertama, atau karena adanya faktor lain.
Apakah Justin sebagai suaminya terlalu lemah? Tentu saja tidak. Justin bahkan teramat perkasa untuk ukuran seorang lelaki muda yang mapan.
Tentu saja itu akan menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang, tidak terkecuali dari keluarganya, terutama mertuanya.
Atau jangan-jangan ada pihak ketiga yang turut campur dalam pernikahan mereka?
Lantas bagaimana Shakila dan Justin bisa menjelaskan semua itu?
Inilah sebuah kisah yang akan membuatmu nyaman dalam membacanya, merenung dan mengambil keputusan bijak. Banyak hal yang terjadi akibat kesalahan pengambilan keputusan di masa lalu, berakibat fatal di masa kini. Bahkan jika keputusan itu bukan diambil oleh kita sendiri.
Bacalah dengan hati lapang, jangan tergesa-gesa dan yakinkan, kamu telah siap mental untuk menerima kenyataan jika kisah ini memang sangat berbeda dengan kisah-kisah yang lainnya.
Cerita ini tidak panjang, tapi kamu akan selalu mengenangnya, bahkan mungkin ingin berulang-ulang membacanya hingga TAMAT.
^*^
^*^
Nabila menggosok-gosokkan kedua tangan ketika dirasanya udara malam itu mulai mendingin. Lengan kemeja yang awalnya dia gulung tadi, sudah dia panjangkan kembali agar udara dingin malam itu tak masuk lebih dalam menembus kulitnya.
Mata coklatnya melirik arloji di tangan kiri. Pukul sepuluh malam. Itu berarti sudah hampir satu jam lamanya Nabila berdiri di depan kafe, menunggu seseorang datang. Tapi, sosok yang ditunggunya sejak tadi masih belum menampakkan diri.
Nabila menghela napas panjang, dia melakukannya bukan tanpa alasan. Dia rela menghabiskan waktu hampir satu jam lamanya hanya untuk menanti seorang pria yang berjanji akan menjemput dan pulang bersamanya.
“Nabila!”
Suara berat itu membuat si gadis menoleh. Dia agak menengadah dan mendapati sesosok lelaki yang sejak tadi ditunggunya keluar dari mobil dengan terburu-buru.
“Sorry, aku terlambat.”
Lelaki itu tersenyum sedikit, menciptakan dua lesung pipi di wajahnya. Dia mengenakan setelan yang sederhana, tapi entah kenapa membuat aura ketampanannya makin terasa. Hanya kemeja dibalut jas hitam, celana kain dan rambut yang sedikit berantakan.
“Ayo kita pulang, hujannya semakin deras nanti,” ajak pria itu yang langsung membuat senyuman Nabila merekah sempurna.
*^*
“Di kantor lagi sibuk, ya? Lama banget jemputnya.”
Nabila bertanya di tengah keheningan yang menyelimuti. Pria di sebelahnya langsung mengangguk, fokus menyetir. Malam ini Bandung tengah diguyur hujan lebat, untung saja Nabila pulang tepat waktu.
Mendengar tanggapan singkat lelaki itu, Nabila mengangguk mengerti. “Tidak apa-apa, aku mengerti kok.”
“Kalau begitu Mas akan sering ngajak kamu jalan.”
“Aku harus kerja, Mas.”
Pria itu terkekeh mendengar jawaban Nabila, sementara itu si gadis menatap ke luar kaca mobil. Hujan mulai turun semakin deras saja.
/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)
/0/15547/coverorgin.jpg?v=c919da9d1068f2a65413c2b878183c94&imageMogr2/format/webp)
/0/19320/coverorgin.jpg?v=f7760b193126c15b01909383c73fff86&imageMogr2/format/webp)
/0/19438/coverorgin.jpg?v=a924cb56d7536a6330cdb4be824663e0&imageMogr2/format/webp)
/0/14016/coverorgin.jpg?v=5229ea24c255297b0248a77f3c10c525&imageMogr2/format/webp)
/0/21897/coverorgin.jpg?v=31156dc72b2797871c94a083151f0cce&imageMogr2/format/webp)
/0/4130/coverorgin.jpg?v=08e0ea24a3929e076e664ac257a3f876&imageMogr2/format/webp)
/0/22912/coverorgin.jpg?v=1637cd851a8e6198106f347585cf85e7&imageMogr2/format/webp)
/0/5414/coverorgin.jpg?v=91edd237ab22b4fdba44e1cf063bd3a8&imageMogr2/format/webp)
/0/20168/coverorgin.jpg?v=7c253ea68fec9fde246b4d39f47fe669&imageMogr2/format/webp)
/0/2248/coverorgin.jpg?v=677044fd727291e12299116c6752a84c&imageMogr2/format/webp)
/0/15322/coverorgin.jpg?v=bfc33bac2d9b27d675ab58eef0b2831c&imageMogr2/format/webp)
/0/5990/coverorgin.jpg?v=cf8e85a15d831094e7493879013ec767&imageMogr2/format/webp)
/0/3998/coverorgin.jpg?v=ba292f821d9ca82bf51acc32eaede741&imageMogr2/format/webp)
/0/12496/coverorgin.jpg?v=e465861c1e137237de497e6ff6f88463&imageMogr2/format/webp)